Professional Documents
Culture Documents
Prevensi Umum :
• sebagai contoh pada masyarakat secara luas agar tidak
meniru perbuatan/kejahatan yang telah dilakukan.
Prevensi Khusus:
• Ditujukan bagi pelaku sendiri, supaya jera/kapok, tidak
mengulangi perbuatan/kejahatan serupa; atau kejahatan
lain.
• Deterrence : menakut/nakuti – serupa dengan prevensi
• Perlindungan: agar orang lain/masyarakat pada umumnya
terlindungi, tidak disakiti, tidak merasa takut dan tidak
mengalami kejahatan
Teori Gabungan :
• Retributive Justice :
Pemidanaan untuk tujuan pembalasan
• Restorative Justice :
Keadilan yang merestorasi pelaku harus
mengembalikan kepada kondisi semula; Keadilan
yang bukan saja menjatuhkan sanksi yang seimbang
bagi pelaku namun juga memperhatikan keadilan bagi
korban.
Tujuan Pemidanaan :
Berdasarkan Pasal 54 R-KUHP tahun 2008:
• Prevensi umum, mencegah dilakukannya tindak pidana
dengan menegakkan norma hukum demi pengayoman
kepada masyarakat
• Rehabilitasi & Resosialisasi, memasyarakatkan
terpidana, dengan melakukan pembinaan sehingga
menjadi orang yang baik dan berguna.
• Supaya mereka bisa kembali ke masyarakat (
• LP = Lembaga Pemasyarakatan):
• ” Mereka bukan penjahat, hanya tersesat, masih ada
waktu untuk bertobat .. ”
Tujuan Pemidanaan
• Restorasi, menyelesaikan konflik, memulihkan
keseimbangan dan mendatangkan rasa damai
• Membebaskan rasa bersalah pada terpidana
• Pemidanaan tidak dimaksudkan utk menderitakan dan
merendahkanmartabat manusia (CAT ... )
• Sampai saat ini Hukum Pidana Indonesia belum memiliki
Sentencing Guidelines (pedoman yang memuat tentang
pemidanaan), tp sudah dirumuskan dalam Pasal 55 R-
KUHP 2008.
Jenis - Jenis Pidana
PIDANA TUTUPAN
• UU No. 20/1946
• Pidana yg dijatuhkan oleh Hakim dgn mempertimbangkan
bhw perbuatan yg dilakukan didasari oleh suatu motivasi yg
patut dihormati/dihargai.
• Tempatnya dipenjara, fasilitas lbh baik, boleh membawa dan
menikmati: buku bacaan, radio/tape.
• 1 yurisprudensi di Jogja
PIDANA DENDA