Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Bahan
Pembelajaran Audio - Video
Sungkono
Pendahuluan
Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari unit ini, maka ikutilah
petunuk-petunjuk belajar berikut ini.
1. Bacalah bagian pendahuluan ini dengan cermat sehingga Anda memperoleh
kejelasan mengenai pengembangan bahan pembelajaran audio-video.
2. Pada tahap awal ini, bacalah secara sepintas isi unit untuk setiap kelompok
belajar.
3. Bacalah bagian demi-bagian secara cermat dan mendalam sehingga Anda akan
memperoleh pemahaman pengembangan bahan pembelajaran audio dan video.
4. Cari dan pelajari kata-kata kunci dari setiap konsep yang Anda pelajari. Jika
Anda akan menjumpai istilah atau kata-kata yang Anda anggap sulit, cari dan
lihat pada daftar kata-kata sulit atau glossary.
5. Ada baiknya juga, Anda mempelajari kepustakaan lain yang sesuai dan berkaitan
erat dengan materi unit ini.
6. Mantapkan pemahaman Anda melalui diskusi dengan teman-teman atau tutor
Anda.
7. Jangan lupa kerjakan tugas-tugas latihan dan menjawab tes formatif yang ada
pada bagian akhir unit ini.
Selamat Belajar!
5-2 Unit 5
Subunit 1
Pengantar
P
engembangan bahan pembelajaran audio dapat diartikan proses
menerjemahkan desain/rancangan (dalam hal ini naskah) menjadi bentuk fisik.
Jadi pada pokoknya dalam pengembangan bahan pembelajaran audio ada dua
kegiatan yaitu kegiatan penyusunan naskah dan proses produksi dari naskah tersebut.
Agar Anda lebih memahami sub unit pengembangan bahan pembelajaran audio ini,
maka akan diuraikan tentang pengertian dan karakteristik bahan pembelajaran audio,
proses penulisan naskah audio, dan proses produksi bahan pembelajaran audio.
Bahan pembelajaran audio dapat diartikan bahan Belajar atau materi pelajaran yang
direkam pada pita magnetik/kaset audio atau Compact disk (CD) yang dapat
didengarkan kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD
player. Program kaset audio/CD ini dapat dipakai untuk belajar secara
perorangan/individual, kelompok, maupun klasikal. Di samping itu program kaset
audio ini dapat menjadi bahan belajar yang berdaya guna karena dapat didengarkan
di kelas, ruang perpustakaan, laboratorium, di rumah, di halaman, bahkan di
perjalanan.
Bahan Belajar kaset audio/CD memiliki beberapa kelebihan dan juga keterbatasan.
Kelebihan bahan belajar kaset audio/CD antara lain sebagai berikut.
1. Memiliki fungsi ganda yaitu untuk merekam, menampilkan rekaman, dan
menghapusnya.
2. Dapat diputar berulang-ulang
3. Dapat digunakan untuk belajar secara perorangan/mandiri maupun kelompok
4. Mudah diperbanyak dan didistribusikan
5. Mudah digunakan
6. Praktis, karena mudah dibawa-bawa
Ada beberapa format program audio yaitu uraian, wawancara, diskusi, dialog,
drama/ sandiwara, ceritera. Berikut ini akan diuraikan secara singkat dari masing-
masing format tersebut.
1. Uraian (talk)
Program audio tanpa uraian tidak dapat kita bayangkan. Uraian benar-benar
merupakan dasar dari semua bentuk program audio. Uraian dapat berupa program
yang berdiri sendiri atau dapat pula menjadi bagian program/komponen pokok
dari suatu acara yang disajikan dalam bentuk lain. Sifat mendasar dari uraian
adalah pembicaraan, yang dimaksudkan untuk memberikan informasi,
penjelasan, dan penerangan, sehingga pesan yang disampaikan mudah
dimengerti. Format uraian sebenarnya tidak memerlukan persiapan yang terlalu
rumit, kadang tidak membutuhkan hiasan musik atau efek suara.
2. Wawancara
Wawancara merupakan format program audio yang menampilkan dua pihak yang
melakukan pembicaraan. Pihak pertama yaitu pewawancara yaitu orang yang
bertugas mewawancarai pihak lain untuk mencari/memperoleh informasi dari
seorang atau suatu kelompok melalui Tanya jawab. Pihak kedua yaitu orang yang
diwawancarai.
5-4 Unit 5
3. Diskusi
Diskusi merupakan format program audio yang menampilkan beberapa orang
yang mempunyai ide atau pendapat yang berbeda dalam memecahkan suatu
masalah. Dalam diskusi biasanya dipimpin seorang moderator.
4. Dialog
Dialog yaitu percakapan antara dua orang atau lebih untuk membahas suatu
masalah. Melalui format ini sebenarnya akan dapat menunjukkan kepada
pendengar apa yang terjadi, dimana kejadiannya, mengapa hal itu terjadi, dan
siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Agar dialog dapat berjalan dengan baik, maka pelaku dalam dialog itu harus
seimbang dalam pengalamannya, pengetahuan, keahlian/pendidikan dan status
sosialnya,.
a. Drama/sandiwara
Drama merupakan sebuah ceritera/kisah yang dramatis, dalam arti
menampilkan reaksi orang-orang apabila dihadapkan kepada suatu konflik.
Struktur dasar penulisan format drama meliputi empat tahap yaitu tahap
pemaparan/eksposisi, penggawatan/kritis, tahap klimak, dan tahap
peleraian/anti klimak.
b. Ceritera (story)
Story atau ceritera merupakan salah satu format program audio yang
bentuknya mirip dengan uraian yaitu pada umumnya pesan diucapkan oleh
satu orang hanya saja pesan yang disampaikan berupa kisah atau ceritera.
5-6 Unit 5
e. Gunakan kalimat/kata-kata yang akrab, kita seolah-olah berbicara secara
berhadap-
hadapan.
c. Merumuskan Tujuan/kompetensi
Penetapan tujuan atau kompetensi serta indikator keberhasilan sangat penting
dilakukan seorang penulis naskah sebelum menulis naskah agar penulis
naskah memiliki arah yang jelas, sehingga dalam penyajian program dapat
diikuti oleh pendengar dengan baik dan dapat diukur keberhasilannya. Oleh
karena itu tujuan/kompetensi dan indikator keberhasilan harus dirumuskan
dengan jelas sebelum menulis naskah audio.
NO PELAKU/MUSIK/FX NARASI
1 MUSIK TUNE MUSIC Fi …… Fu……
2 ANNOUNCER Saudara pendengar mahasiswa S1 PGSD
Program Pendidikan Jarak Jauh di mana
Anda berada, selamat berjumpa dengan
Program Studi S1 PGSD PJJ pada
kesempatan kali ini akan menyajikan
perkuliahan …………….. dst.
3 NARATOR Setelah Anda mendengarkan program ini
diharapkan mampu …………. dst
5-8 Unit 5
Setelah draft naskah disusun, maka agar diperoleh hasil yang lebih baik,
maka perlu dilakukan review naskah. Riview naskah dilakukan oleh berapa
unsur seperti penulis naskah, ahli bidang studi, ahli media, dan pihak terkait
lainnnya. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan seperti:
1) apa masih ada kata-kata sulit?
2) apa kalimatnya masih terlalu panjang?
3) apa kalimatnya masih terlalu serius?
4) apa tulisannya sudah menarik?
5) apa sudah sesuai waktu yang tersedia?
6) apa materinya sudah benar?
Berdasarkan review tersebut maka naskah perlu direvisi lagi atau tidak, jika
perlu maka dilakukanlah revisi, dan jika tidak maka naskah siap rekam.
1. Penyusunan naskah
Langkah awal yang perlu dilakukan dalam memproduksi bahan
pembelajaran audio yaitu menyusun naskah. Agar diperoleh naskah yang
baik, maka dapat dibuat draftnya terlebih dahulu baru dilakukan
pengetikan.
2. Perbanyakan Naskah
Naskah yang telah selesai disusun dan sudah baik, kemudian
diperbanyak/digandakan sesuai kebutuhan. Perbanyakan ini sangat
penting, mengingat semua anggota tim pperlu memahami isi naskah.
Disamping itu untuk anggota tim, seperti para pemain agar dapat
melakukan latihan-latihan. Bagi propertyman agar dapat mempersiapkan
peralatan yang diperlukan. Dan untuk kerabat kerja yang lain agar dapat
melakukan tugas sesuai fungsinya.
4. Rekaman
Langkah terakhir dari produksi yaitu rekaman. Rekaman pada tahap awal
yaitu rekaman yang dilakukan dengan menggunakan open reel. Setelah
itu dilakukan editing, kemudian dibuat masternya, dan selanjutnya dibuat
duplikatnya sesuai kebutuhan.
Dari uraian di atas, jika digambarkan dalam skema akan tampak sebagai
berikut:
NASKAH
PERBANYAKAN
NASKAH
LATIHAN
REKAMAN
5 - 10 Unit 5
Agar Anda lebih memahami dan menguasai materi yang telah dikemukakan di atas,
maka perlu dilakukan latihan. Oleh karena itu, coba kerjakan latihan berikut bersama
teman-teman Anda.
Latihan
Coba Anda susun sebuah naskah audio untuk mata pelajaran kelas tertentu yang ada
di Sekolah Dasar!
1. Anda memilih mata pelajaran tertentu yang ada di Sekolah Dasar, kemudian
ambil satu pokok bahasan/sub pokok bahasan.
2. Buat naskah untuk durasi 20 menit!
3. Format program yang dipilih bebas.
Setelah Anda mengerjakan latihan, bacalah rangkuman berikut ini agar Anda dapat
memperoleh saripati dari materi yang telah dibahas dalam sub unit 1.
5 - 12 Unit 5
Tes Formatif 1
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada
huruf A, B, C, atau D yang Anda anggap paling tepat.
1. Materi pembelajaran yang direkam pada pita magnetik yang dapat didengarkan
kembali dengan menggunakan alat penampil tape recorder atau CD player
dinamakan bahan pembelajaran……..
A. video
B. cetak
C. proyeksi
D. audio
7. Suatu format program audio yang berisikan percakapan antara dua orang atau
lebih untuk membahas/membicarakan suatu masalah disebut:
A. uraian
B. wawancara
C. dialog
D. sandiwara
9. Hal yang perlu dipahami penulis naskah dalam menentukan topik yaitu materinya
harus memiliki sifat auditif. Maksudnya adalah pilihlah materi yang benar-benar
dominan mempunyai sifat:
A. auditif.
B. teoritis
C. praktek
D. prosedur
10. Secara teknis dalam menulis naskah, lembaran kertas dibagi dua yaitu sebelah
kiri dan kanan. Sebelah kiri berisi:
A. narasi yang akan direkam
B. musik yang akan dipakai
C. petunjuk (pelaku, musik dan efek suara )
D. uraian materi
5 - 14 Unit 5
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif
1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar,
kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi sub unit 1.
Rumus:
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 1 telah mencapai
80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah
menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di
bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai
atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
Pengantar
5 - 16 Unit 5
Kelebiham bahan pembelajaran video antara lain:
a. merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara
b. mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak
c. dapat digunakan seketika.
d. dapat digunakan secara berulang
e. dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalam kelas.
f. dapat menyajikan objek secara detail
g. tidak memerlukan ruang gelap
h. dapat menyajikan objek yang berbahaya
i. dapat diperlambat atau dipercepat
j. dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual
1. Pengambilan gambar:
a. Shot: munculnya gambar pada monitor dari menekan start kamera sampai
stop.
b. Two shot (2 S) muncul gambar dua gambar dimonitor
c. Three shot (3 S) muncul gambar 3 orang dimonitor
d. Group shot: muncul gambar sekelompok orang dimonitor
2. Penggunaan kamera
(misalnya Panning (PAN): gerakan kamera menoleh ke kanan atau ke kiri;
Tilting (TILT); gerakan kamera ke atas atau ke bawah; Zoom (Zoom in atau Zoom
out): gerakan kamera yang menghasilkan gambar seolah-olah mendekat atau
menjauh), dll.
5 - 18 Unit 5
c. Super impose (S/I): bila dua atau lebih gambar atau caption saling
bertindihan. Misal gambar pembawa acara dengan tulisan orang tersebut.
Ada beberapa bentuk format program video yang dapat kita kembangkan
seperti:
1. Dokumenter:
program yang menyajikan suatu kenyataan berdasarkan pada fakta objektif
yang memiliki nilai esensial dan eksistensial, artinya menyangkut kehidupan,
lingkungan hidup dan situasi nyata.
2. Drama:
merupakan sebuah ceritera/kisah yang dramatis dalam arti menampilkan
reaksi orang-orang apabila dihadapkan kepada suatu konflik. Konflik dapat
terjadi antara orang dengan orang; seorang dengan banyak orang; dua
pendapat yang berbeda, dan seorang dengan kata hatinya sendiri.
3. Majalah:
Program ini mirip dengan feature, hanya pada majalah tidak hanya membahas
satu pokok permasalahan tetapi membahas satu bidang kehidupan.
a. Feature: suatu program yang mengkaji suatu tema/pokok bahasan
melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi, menyoroti,
mengurai, dan disajikan dengan berbagai format, seperti wawancara,
sandiwara, dll.
b. Quiz: merupakan semacam permainan yang biasanya bersifat kompetisi.
Ini berguna sekali untuk memperoleh informasi yang sebanyak-
banyaknya dalam waktu singkat, melalui cara yang menyenangkan.
Bentuk program ini sangat baik untuk mendalami materi yang telah
dipelajari.
1. Penemuan ide
Program video baik instruksional maupun non instruksional selalu diawali
dengan suatu ide atau gagasan. Gagasan ini muncul oleh karena adanya suatu
kebutuhan yang perlu dipecahkan, akan tetapi terkadang juga karena adanya
pesanan/instruksi dari pihak tertentu.
Setelah ide tersebut muncul dan ditetapkan idealnya dilakukan riset. Hal ini
dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan sebagai pendukung
dalam menulis naskah. Riset tersebut dapat dilakukan dengan cara wawancara,
konsultasi dengan pakar, studi literatur, observasi, pengalaman langsung.
Setelah ide ditetapkan dan riset dilalukan, maka perlu dibuat identifikasi program
yang meliputi mata kuliah, pokok bahasan/judul program, sasaran/audience,
durasi, Tujuan Perkuliahan (umum & Khusus), pokok-pokok materi perkuliahan,
penulis naskah, pengkaji materi, pengkaji media, pemain, lokasi, property.
2. Menulis Sinopsis
Sinopsis atau ringkasan dari keseluruhan isi program. Sinopsis biasanya ditulis
dalam bentuk uraian yang tidak mengandung dialog. Sinopsis sudah
menggambarkan alur penyajian dari pendahuluan sampai
penyelesaian/kesimpulan.
Program kaset audio merupakan salah satu bentuk media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran baik persekolahan maupun luar sekolah. Untuk
memproduksi program kaset audio ini secara garis besar meliputi tiga tahap.
Tahap pertama yaitu persiapan yang meliputi penulisan naskah, latihan baik
latihan di luar studio maupun di dalam studio.Tahap kedua yaitu pelaksanaan
produksi yaitu melakukan rekaman di studio.Tahap ketiga yaitu pasca produksi.
Tahap ini intinya melakukan evaluasi terhadap proses dan produk program kaset
audio.
Demikian gambaran mengenai proses produksi program kaset audio.
5 - 20 Unit 5
1. Menulis Treatment
Treatment pada dasarnya merupakan urutan isi/materi program yang akan
disajikan episode demi episode secara ringkas. Bahasa yang dipakai dalam
treatment sudah merupakan bahasa visual sehingga orang yang membacanya
akan dapat merasakan alur sajian seperti kita lihat pada monitor/layar.
Contoh Treatment
TREATMENT
Scene I
a. Pembukaan: Misik Pembuka
b. Pembukaan Program
- Suasana Perkuliahan dengan Media Kaset Audio
- Caption Pengantar Program
- Judul Program
Scene II
Suasana Kunjungan Mahasiswa Ke RRI Yogyakarta (Meliputi Kunjungan Studio,
Perkenalan Alat, Penjelasan Fungsi Alat, Latihan Kering)
Scene III
Suasana Di Kampus (Meliputi Kegiatan Analisis Gipm, Menulis Naskah, Review
Naskah, Latihan Basah)
Scene IV
Suasana Di Studio (Mulai Dari Rekaman Sampai Penggunaan Kaset
Scene V
a. Penutup Program: Musik Penutup Program
b. Kerabat Kerja dan Copy Right
2. Menulis Skenario
Skenario pada hakekatnya merupakan naskah lengkap. Suatu naskah
lengkap meliputi: shooting script, story board, script breakdown, shooting schedule.
Secara garis besar format penulisan shooting script terdiri dari 2 kolom yaitu
kolom sebelah kiri (visual) dan kanan (sound). Kolom sebelah kiri dimaksudkan
untuk menuangkan ide yang berupa visual/gambar seperti sumber visual, pemain,
sudut pengambilan kamera, lokasi, property, sedangkan kolom sebelah kanan
untuk menuangkan ide yang berupa suara seperti musik, efek suara dan narasi
baik uraian maupun dialog.
2 CAPTION/CU Musik 4”
EVY STUDIO
PRODUCTION
CUT
3 LS Musik 6”
a.Tayangan situasi
kampus FIK
b.Tayangan
Perkuliahan dengan
media
c.Tayangan proses
rekaman
5 - 22 Unit 5
CUT
4 CAPTION/CU Musik 3”
“Mempersembahkan”
Dissolve
CUT
6 LS 10”
Suasana perkuliahan
dengan menggunakan
media kaset audio.
Dosen memutar kaset
kemudian bersama
mahasiswa
mendengarkan kaset
tersebut.
ZOOM IN ke MS
pelan-pelan ke arah
dosen kemudian PAN
ke arah mahasiswa
LS
Dosen dan mahasiswa
meninggalkan ruang
CUT
7
dst
b. Story board yaitu deretan gambar atau sketsa dari shooting script untuk
melukiskan adegan-adegan utama dari suatu ceritera film/ program video yang
akan diproduksi. Gambar atau sketsa tersebut biasanya dibuat pada kartu ukuran
8 x 12 cm dan ditempel pada planning board. Tujuan pembuatan story board
diantaranya untuk melihat apakah kontinuitas alur ceritera sudah baik, kesesuaian
dengan alur ceritera, ketepatan moment pengambilan gambar.
c Script breakdown merupakan bagian dari shooting script dimana setiap adegan
dikelompokkan berdasarkan lokasi, kostum, pemain/aktor, properti, dan peralatan
shooting yang diperlukan.
d. Shooting schedule atau jadwal shooting berisi pengaturan waktu
shooting/pengambilan gambar dari masing-masing adegan.
Ada tiga tahap penting yang perlu dilakukan dalam kegiatan produksi
program video, yaitu:
1. persiapan (pra produksi),
2. pelaksanaan produksi (shooting),
3. penyelesaian akhir (purna produksi)
Agar diperoleh gambaran yang lebih rinci tentang ketiga tahap tersebut, maka akan
diuraikan sebagai berikut.
5 - 24 Unit 5
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat keadaan lokasi yang sebenarnya.
Dalam melakukan penjajagan lokasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
seperti: 1) pilih lokasi yang tidak terlalu berjauhan, 2) pilih lokasi yang sesuai
tuntutan naskah, 3) pilih lokasi yang mudah dijangkau waktu produksi, 4)
pilih lokasi yang mudah dijangkau kendaraan.
b. Penyusunan rencana anggaran biaya
c. Casting: penentuan pemain
d. Penyusunan jadwal shooting
e. Penyusunan kerabat kerja
f. Latihan pemain
g. Rapat produksi/Production meeting
2. Tahap Produksi
Pada dasarnya yang dimaksud tahap produksi adalah tahap pengambilan gambar
(shooting). Pengambilan gambar dapat dilakukan di dua tempat yaitu di studio (in
door shooting), dan di luar studio (out door shooting).
Latihan
Coba Anda susun sebuah skenario (naskah lengkap program video) untuk mata
pelajaran dan pokok bahasan tertentu, kelas tertentu yang ada di Sekolah Dasar!
1. Anda memilih mata pelajaran dan pokok/sub pokok bahasan tertentu untuk kelas
tertentu yang ada di Sekolah Dasar.
2. Buat skenario (naskah lengkap program video) untuk durasi 20 menit!
3. Format program yang dipilih bebas.
Agar diperoleh gambaran tentang penguasaan materi yang telah Anda baca,
maka perlu dilakukan tes formatif 2 berikut ini
5 - 26 Unit 5
Rangkuman
Video adalah rangkaian gambar elektronis yang diserta unsur audio yang
dituangkan pada pita video/VCD, dan dapat dilihat melalui alat pemutar video player
dan jika dalam bentuk VCD maka menggunakan VCD player yang dihubungkan ke
monitor televisi. Jadi yang dimaksud bahan pembelajaran video yaitu bahan pelajaran
yang dikemas melalui pita video/VCD dan dapat lihat melalui video/VCD player yang
dihubungkan ke monitor televisi.
Kelebiham bahan pembelajaran video antara lain:
1) merupakan media gerak perpaduan gambar dan suara,
2). Mampu mempengaruhi tingkah laku manusia melebihi media cetak,
3) dapat digunakan seketika,
4) dapat digunakan secara berulang,
5) dapat menyajikan materi yang secara fisik tidak dapat dibawa ke dalam kelas,
6) dapat menyajikan objek secara detail,
7) tidak memerlukan ruang gelap,
8) dapat menyajikan objek yang berbahaya,
9) dapat diperlambat atau dipercepat,
10) dapat digunakan untuk klasikal ataupun individual
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf A,
B, C, atau D yang Anda anggap paling tepat.
1. Bahan pembelajaran video termasuk bahan pembelajaran yang sifatnya:
A. audio
B. visual
C. audio visual
D. non proyeksi
5 - 28 Unit 5
6. Pergantian gambar dari satu shot ke shot berikutnya dengan memotong gambar
terdahulu langsung dengan gambar berikutnya secara tiba-tiba, dinamakan:
A. Dissolve
B. Super impose
C. Medium shot
D. Cut
7. Suatu program yang mengkaji suatu tema/topik melalui berbagai pandangan yang
saling melengkapi. Menyoroti, mengurai, dan disajikan dengan berbagai format,
seperti wawancara, sandiwara, dll, dinamakan:
A. Feature
B. Quiz
C. Dokumenter
D. Drama
9. Salah satu kegiatan purna produksi yaitu pemaduan gambar dengan suara dan
musik. Kegiatan ini dinamakan pula:
A. mixing
B. dubbing
C. editing
D. hunting
10. Sebelum proses rekaman dilakukan yang perlu dilakukan adalah hunting
location. Tujuan hunting lokasi adalah:
A. melihat keadaan arah sinar
B. melihat keadaan lapangan yang sebenarnya.
C. melihat peralatan yang ada di lokasi
D. menentukan jauh dekatnya lokasi
Cocokkan jawaban yang telah Anda pilih dengan kunci jawaban tes formatif
2 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Coba Anda hitung jawaban yang benar,
kemudian pergunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi sub unit 2.
Rumus:
Apabila tingkat penguasaan Anda terhadap materi sub unit 2 telah mencapai
80% ke atas, Anda dapat meneruskan ke materi berikutnya. Berarti Anda telah
menguasai materi tersebut. Bagus! Tetapi bila tingkat pemahaman Anda masih di
bawah 80%, Anda perlu mengulangi pada bagian-bagian yang belum Anda kuasai
atau pelajari kembali seluruh sub unit di atas.
5 - 30 Unit 5
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1. : D Audio
2. : C Komunikasinya satu arah
3. : B Praktis
4. : B Mengetahui karakteristik calon pendengar
5. : A menentukan topik
6 : D Fading on
7 : C Dialog
8 : B On mike
9 : A Pilihlah materi yang benar-benar dominant mempunyai sifat auditif
10 : C Petunjuk (pelaku, musik, dan efek suara)
Tes Formatif 2
1. : C
audio visual
2. : B
tidak memerlukan ruang gelap
3. : B
memerlukan dana yang relatif mahal
4. : A
tilting
5. : C
panning
6. : D
Cut
7. : A
Feature
8. : D
Menentukan ide, menulis synopsis, menulis treatment, menulis
scenario.
9. : A mixing
10. : B melihat keadaan lapangan yang sebenarnya
5 - 32 Unit 5