You are on page 1of 41

ATMOSFER

Afilia Tri Hanjani


Ajeng Andriani .S
Alfiera Delliana .W
Alia Haniffitrianti
• Atmosfer berfungsi sebagai pelindung
bumi dari hujan meteor

• Atmosfer adalah lapisan yang


mengelilingi bumi dengan ketebalan
lebih kurang 1000 km dari permukaan
bumi
Atmosfer terdiri atas :
1. Troposfer : memiliki 0-8 km dari permukaan bumi.
Pada lapisan suhu 0,5 derajat celcius terdapat lapisan
peralihan yang disebut dengan tropopause.

2. Stratosfer : memiliki ketinggian sekitar 18-49 km dari


permukaan bumi. Suhu udara di lapisan bawah
stratosfer dapat naik hingga 55 derajat celcius yang
di sebut dengan lapisan isotermis
3. Mesosfer : lapisan yang berada pada
ketinggian kurang lebih 49-82 km dari
permukaan bumi

4. Termosfer (Ionosfer) : lapisan yang


mempunyai ketinggian 82-800 km dari
permukaan bumi, pada lapisan ini molekul dan
atom-atom udara mengalami ionisasi yang
berfungsi memantulkan gelombang radio
untuk membantu terjadinya komunikasi
diseluruh permukaan bumi
5. Eksosfer (dissipasisfer) : lapisan berada pada
ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi pada
lapisan ini terjadi gerakan atom yang tidak beraturan
yang merupakan lapisan terpanas yang sering
disebut ruang antar planet / geostationer
• Matahari memberikan energi radiasi yang
membawa perubahan cuaca di atmosfer kurang
dari 45% energi radiasi matahari mencapai
permukaan bumi melalui proses radiasi,
konduksi, konveksi. 35% dipantulkan kembali ke
angkasa dan 20% tinggal di atmosfer. Atmosfer
berisi campuran gas berupa 78%, nitrogen 21%
oksigen dan 1% gas lainnya
• Atmosfer melindungi bumi dari pemanasan
dan pendinginan berlebihan dari ruang
angkasa. Seandainya atmosfer tidak ada suhu
pada siang hari dipermukaan bumi akan
mencapai 93 derajat celcius dan pada malam
hari -184 derajat celcius. Peristiwa cuaca yang
terjadi pada lapisan atmosfer seperti angin,
hujan, awan, tekanan udara dan kelembapan.
Atmosfer berfungsi pula sebagai pelindung
bumi dari hujan meteor.
Cuaca dan Iklim
• Keadaan cuaca pada suatu tempat dapat diubah-
ubah setiap waktu. Perubahan tersebut terjadi
kepada daerah yang tidak terlalu luas.

• Keadaan iklim tidak berubah-ubah pada waktu yang


singkat namun terjadi pada waktu yang lama dan
tempatnya pun meliputi wilayah yang luas.
Cuaca
• Suhu udara diukur dengan termometer,
keadaan suhu udara sepanjang hari dapat
diamati dengan termograf dan kertas yang
berisi catatan suhu disebut termogram

a. Sudut datang sinar matahari : makin kecil sudut


datang sinar matahari makin sedikit sinar yang
diterima oleh bumi dibandingkan dengan sudut
datang sinar matahari yang tegak lurus.
b. Intensitas atau lamanya penyinaran : makin
lama matahari menyinari bumi makin
banyak panas yang diterima bumi

c. Keadaan muka bumi : daratan lebih cepat


menerima panas dan cepat pula melepaskan
panas,lautan lebih lambat menerima dan
melepaskan panas.
d. Banyak sedikitnya awan : awan berpengaruh
terhadap penerimaan panas di permukaan
bumi. Awan yang tebal akan mengalangi
sinar matahari sampai ke permukaan bumi
B. Tekanan Udara
Adalah suatu gaya yang timbul akibat adanya
berat dari lapisan udara, makin tinggi suatu
tempat dari permukaan laut makin rendah
tekanan udaranya. Tekanan udara di ukur
dengan barometer.
C. Kelembapan Udara
Dibedakan menjadi dua yaitu : kelembapan
mutlak (absolut) dan kelembapan relatif
(nisbi), kelembapan mutlak adalah
kelembapan yang menunjukan jumlah uap air
yang terkandung dalam udara.
Kelembapan nisbi adalah bilangan yang
menunjukan berapa persen perbandingan
antara jumlah uap air dalam udara dan jumlah
uap air maksimum yang ditampung.
D. Angin
Perbedaan tekanan udara,dapat menimbulkan
aliran udara. Aliran udara berlangsung dari
tekanan yang tinggi ke yang rendah. Aliran
udara ini disebut angin. Cara untuk
mengetahui cara kecepatan angin salah
satunya adalah dengan bendera angin.
Catatan besarnya kecepatan dan arah angin
disebut dengan anemogram,dengan alat
anemometer.
E. Awan
Kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) dalam
udara di atmosfer yang terjadi karena adanya
pengembunan atau pemandatan dalam udara.
Awan di kelompokan menurut bentuk dan
ketinggiannya. Sebagian besar awan dibagi
menjadi 3 bentuk yaitu :
berlapis,berserat,atau bertumpuk. Masing-
masing di beri nama latin
stratus,cirrus,cumulus.
F. Hujan
Ketika udara naik lebih tinggi ke atmosfer
terbentuklah titik-titik- air yang kemudian
berkumpul menjadi awan. Jika awan telah
mengalami kejenuhan titik-titik air tersebut
akan jatuh menjadi hujan. Udara lembap
menyebabkan suatu permukaan bumi menjadi
panas, kemudian mengembang,naik dan
dingin
2. Iklim
Keadaan rata-rata cuaca pada suatu daerah
yang luas dan di tentukan berdasarkan
perhitungan dalam waktu yang lama.

Iklim yang banyak berpengaruh di Indonesia


yaitu :
a. Iklim darat :

1) daerah tropis dan subtropis sampai lintang


40˚ memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. amplitudo suhu hariannya sangat besar,tetapi
amplitudo suhu tahunan nya kecil.
b. Curah hujan sedikit,jatuh hanya sebentar,dan
di sertai topan.
2. Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

a. Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-


rata pada musim panas cukup tinggi,dan
musim dingin cukup rendah.
b. Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada
musim panas
b. Iklim Monsun (Iklim Musim)
Iklim ini terdapat di daerah-daerah yang
dilalui angin monsun yang berganti arah
tiap tahun.

Ciri-ciri iklim monsun yaitu :


1) Setengah tahun bertiup angin laut yang
basah dan akan menimbulkan hujan

2) Setengah tahun berikutnya angin barat yang


kering akan menimbulkan kemarau.
Umumnya hujan jatuh pada musim panas
c. Iklim Laut
Iklim laut dibedakan sebagai berikut:

1) Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang


40˚ memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a) Suhu rata-rata tahunannya rendah


b) Amplitudo suhu harian rendah
c) Banyak awan dan sering terjadi hujan lebat di
sertai badai.
2) Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

a) Amplitudo suhu hariannya kecil


b) Banyak awan hujan di musim dingin
c) Pergantian musim panas dan dingin terjadi
tidak mendadak.
C. Alat-alat Pengukur Cuaca dan Iklim
Untuk membuat perkiraan pada perubahan
cuaca dan iklim, Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG) selalu melakukan
pengukuran. Beberapa alat pengukur
cuaca/iklim,antara lain:
1.Termometer
2.Barometer
3.Hidrometer
4.Penakar hujan
1. Termometer
Tipe paling sederhana dari termometer adalah
termometer air raksa atau disebut termometer
batang. Jika cuaca hangat,air raksa dalam tabung
akan memuai dan jika cuaca dingin air raksa akan
mengerut. Termometer air raksa hanya mencatat
suhu maksimum dan suhu minimum.termometer
pencatat segala perubahan suhu disebut termograf.
Termometer pencatat di letakan dalam kotak
perlingungan yaitu Sangkar Stevenson.
2. Barometer
Barometer dibedakan menjadi dua yaitu
barometer air raksa dan barometer aneroid
(altimeter). Barometer air raksa diciptakan
oleh Torriceli pada tahun 1963. Garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang
memiliki tekanan udara yang sama pada peta
disebut isobar. Barometer air raksa tidak
mudah di bawa kemana-mana,sedangkan
barometer aneroid mudah dibawa kemana
saja.
3. Higrometer

Alat untuk mengukur kelembapan udara nisbi


disebut Higrometer Rambut. Rambut manusia
memiliki sifat memanjang pada udara basah
dan memendek pada udara kering. Seberkas
rambut dipasang di dalam higrometer.
Perubahan panjang pendek rambut akan
menggerakan jarum pada skala.
4. Anemometer
Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut
Anemometer. Pada alat ini terdapat beberapa
mangkuk untuk menerima tiupan angin. Ketika
angin bertiup, angin mengenai mangkuk tersebut
sehingga mangkuk berputar. Putaran mangkuk
dihubungkan dengan alat pencatat
kecepatan.kecepatan angin dinyatakan dalam
satuan meter/detik,km/jam,atau mil/jam.
5. Penakar Hujan
Alat untuk mengukur besarnya curah hujan disebut
Fluviograf. Alat ini diletakan pada lapangan
terbuka agar air hujan yang jatuh tidak terhalang
masuk ke dalam alat tersebut. Air hujan yang
masuk ke dalam corong ditampung dalam ruang
tertutup agar tidak menguap,kemudian diukur
dengan menggunakan gelas ukuran sehingga
diketahui besarnya curah hujan. Tinggi
rendahnya curah hujan dinyatakan dalam mm.
Contoh Gambar dari Alat-alat Pengukur
Cuaca dan Iklim
Barometer air raksa :
Termometer air raksa :

Higrometer Rambut :
Anemometer :

Penakar Hujan :
D. Tipe-tipe Hujan
Hujan mempunyai banyak tipe. Hujan adalah
tetesan air di udara yang jatuh ke permukaan
bumi. Penyebab jatuhnya hujan karena gaya
berat awan yang sudah jenuh oleh butiran air.
Berdasarkan proses terjadinya, jenis hujan
dibedakan menjadi hujan zenithal,hujan
siklon,dan hujan orografis.
1. Hujan Zenithal (Hujan tropika)
Hujan zenithal terjadi di daerah tropis disebut
juga hujan naik ekuatorial. Hujan ini terjadi
pada waktu sore hari setelah terjadi
pemanasan maksimal (pukul 14.00 – 15.00).
Hujan ini terjadi pada daerah tropis di antara
10˚ LU-10˚ LS bersamaan waktunya dengan
kedudukan matahari pada titik zenith.
2. Hujan Siklon
Hujan siklon terjadi di daerah sedang. Angin
daerah sedang selalu disertai hujan karena di
daerah ini udara naik ke ayas dan menjadi
dingin sehingga udara
mengembang,mendingin,dan berkondensasi
membentuk hujan frontal atau siklon.
3. Hujan Orografis
Hujan orografis atau hujan pegunungan terjadi di
daerah pegunungan. Udara yang mengandung uap
air bergerak naik ke atas pegunungan. Akibat adanya
penurunan suhu,udara tersebut terkondensasi dan
turunlah hujan pada lereng yang berhadapan dengan
arah datangnya angin. Sisi lereng yang dilalui udara
kering disebut daerah bayangan hujan.hujan
orografis terjadi ketika di daerah pantai,udara yang
mengandung kelembapan diangkat naik.
E. Angin Lokal

Di Indonesia terdapat beberapa pola angin. Pola


angin tersebut,antara lain angin darat,angin
laut,angin lembah,angin gunung,dan angin
jatuh kering/angin fohn.
1. Angin Darat dan Angin Laut
Permukan bumi kita terdiri atas daratan dan lautan. Kedua
bentuk permukaan bumi itu memiliki sifat berbeda.
Daratan bersifat lebih cepat menerima panas dan lebih
cepat melepaskannya, sedangkan lautan lebih lama
menerima panas dan lebih lama juga melepaskan panas.
Dengan kedua sifat itu dalam 24jam terjadi perbedaan
suhu udara. Tekanan udara di daratan lebih rendah
daripada di lautan sehingga udara bergerak dari laut ke
darat. Peristiwa ini disebut angin laut. Angin laut dan
angin darat dimanfaatkan oleh nelayan untuk
menggerakan perahunya,jika malam hari nelayan
berangkat ke laut dibantu oleh angin darat dan ketika
pulang akan terbantu dengan angin laut.
2. Angin Lembah dan Angin Gunung
Di daerah pegunungan pada siang hari terdapat
gerakan angin melalui lereng menuju puncak
gunung. Hal itu disebabkan pada siang hari
puncak gunung lebih cepat panas
dibandingkan pada lembahnya. Tekanan
udara di puncak gunung lebih rendah. Oleh
karena itu,udara bergerak dari daerah lembah
ke puncak gunung sehingga disebut angin
lembah begitu juga sebaliknya.
3. Angin Jatuh Kering/Angin Fohn
Angin yang mengandung udara lembap bertiup
ke arah pegunungan. Pada saat udara
bergerak naik, uap air yang dikandungnya
mengalami proses kondensasi atau
pengembunan sehingga terjadi hujan di lereng
yang dilalui oleh angin tadi. Angin fohn
merugikan bagi petani karena sifatnya
merusak tanaman dan pemukiman di lereng
gunung yang di laluinya.
SELESAI

TERIMAKASIH

You might also like