You are on page 1of 7

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BELA NEGARA DITINJAU DARI ASPEK


“ PENDIDIKAN “
STUDI KASUS
“ Pengaruh Program Pembelajaran Interaktif
Untuk Dunia Pendidikan “

KELOMPOK 3 :
Tika Tustiana (09.3.00059) Syaifullah (09.3.000
Evi Diah Pratiwi (09.3.00013) Guntur Aji bayu (09.3.000
Mega Puspita Wardani (09.3.00021) Eko Purwanto (09.3.000
Mita Winingrum (09.3.0002 ) Ainin (10.3.000
Maria Purnama Dewi (09.3.0006 ) Liling (10.3.000

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


SINAR NUSANTARA
SURAKARTA
2010
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan


telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi
ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan
dalam bidang-bidang salah satunya adalah di bidang pendidikan.

Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari


pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka
(Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible
Learning. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang
“Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi
diperlukan.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes
(flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang
faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di
Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat
memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana
saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi
informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya
teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang
berkembang sebelumnya. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang
berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.

Berikut ini ialah sampel-sampel dari luar negeri hasil revolusi dari sistem pendidikan yang
berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang proses pembelajaran mereka:

1. SD River Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal
terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid
memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap kelas
berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah. CD-ROM
adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk
cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan
CD-ROM-bisa langsung diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga
gambar dan fakta bisa dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan
informasi.

2. SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah
ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah
yang terendah di Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%.

2
A. LANDASAN TEORI

Pengertian Teknologi
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau
membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin,
meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan
yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil
yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware
(terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967) mengartikan
teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri
efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi
sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan
menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).

Teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman,
1993). Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya lebih
konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya.
Sebagai sebuah proses teknologi pendidikan bersifat abstrak. Dalam hal ini teknologi
pendidikan bisa dipahami sebagai sesuatu proses yang kompleks, dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah,
mencari jalan untuk mengatasi permasalahan,melaksanakan, menilai, dan mengelola
pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua aspek belajar manusia. (AECT, 1977).
Sejalan dengan hal tersebut, maka lahirnya teknologi pendidikan lahir dari adanya
permasalahan dalam pendidikan. Permasalahan pendidikan yang mencuat saat ini, meliputi
pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu / kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan. Permasalahan serius yang masih dirasakan oleh pendidikan mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah kualitas, tentu saja ini dapat di
pecahkan melalui pendekatan teknologi pendidikan.

Sedangkan dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa ” Teknologi pendidikan


adalah teori dan praktek dalam hal desain, pengembangan, pemanfaatan, mengelolaan, dan
evaluasi terhadap sumber dan proses untuk belajar” (Barbara, 1994).

Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya perantara atau pengantar.
Banyak pakar tentang media pembelajaran yang memberikan batasan tentang pengertian
media. Menurut EACT yang dikutip oleh Rohani (1997 : 2) “media adalah segala bentuk
yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi”. Sedangkan pengertian media
menurut Djamarah (1995 : 136) adalah “media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.

3
C. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Positif

Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia
pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan
menggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan
pola belajar yang cukup efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala
dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia
pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance learning.
Metode distance learning merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan
dalam bidang pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang
ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas.

Metode distance learning sangat membantu siswa atau masyarakat dalam


mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah
untuk dipahami. Dalam pengaksesan dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah
diperlukan, karena melalui internet seseorang dapat mengirim file atau meng-upload file yang
ingin dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang dapat mengakses file yang ingin
dicari. Selain metode distance learning, masih banyak metode-metode lain yang sangat
membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya dengan adanya
modul-modul pembelajaran gratis yang tersedia, portal pembelajaran online, dll.

Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia
pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan
kegiatan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi
yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan
sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik
dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling
berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini
adalah www.pendidikan.net

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi kepentingan pembelajaran


sudah diterapkan dalam berbagai bentuk. Penerapan yang paling umum dilakukan adalah
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk membuat materi pengajaran,
penyampaian bahan ajar maupun komunikasi dengan siswa menggunakan media interaktif
yang semakin menyenangkan, sehingga semangat siswa untuk belajar semakin kuat karena
belajar di rasa menyenagkan.

Pada saat ini muncul wacana baru pengembangan pembelajaran mobile learning.
Istilah mobile learning (m-Learning) mengacu kepada penggunaan perangkat teknologi
informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC,
dalam pengajaran dan pembelajaran. M-Learning merupakan bagian dari electronic learning
(e-Learning) sehingga, dengan sendirinya, juga merupakan bagian dari distance learning (d-
Learning). M-Learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses
materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapan-pun
dan dimana-pun.

4
Pengaruh Negatif
Karena perubahan dari system manual menjadi system teknologi yang semakin
mudah, praktis dan instant siswa-siswa menjadi malas untuk lebih mengugrade diri dengan
membaca buku. Padahal buku adalah jendela dunia, penciptaan program-program
penbelajaran pun di awali dengan membaca juga.
Perkenbangan teknologi di dunia IT pun juga mempunyai pengaruh untuk siswa
,Banyak sekali siswa-siswi sudah biasa membuang terlalu banyak waktu main games,
misalnya Play Station dan Games Online. Waktu ini sebaiknya digunakan untuk menambah
kemampuan mengulang pelajaran dari sekolah. Sebagai siswa-siswi atau orang tua yang
bertanggungjawab kita perlu sangat membatasi atau memonitor waktu anak-anak kita main
games atau akses Internet.

Masalah lainnya adalah akses terhadap situs berbau pornografi, meski sebuah sekolah
telah dilengkapi penyaring situs dengan firewall yang cukup ketat, tidak berarti akses internet
sudah steril. Setiap Jam muncul 41 ribu situs baru atau 700 situs baru per menit atau 12 situs
baru perdetik(netcraft ,feb/09) dan diantaranya situs pornografi, perlu kesabaran dan
kematangan pendidik untuk memberi kesadaran akan dampak negatif membuka situs seperti
itu, dan itu tidak mudah.

Akses komunikasi pun memiliki resiko yang tidak kecil, ini berkaitan dengan
keterbatasan ekspresi verbal dan tekstual anak dalam berkomunkasi. Yang terjadi saat ini
adalah bertebarannya caci-maki dan ucapan tidak senonoh dari para pelajar saat chatting.
Alih-alih mengembangkan persahabatan dan membawa citra baik sekolah, akses komunikasi
malah menjadi sumber perseteruan dan bumerang bagi kredibilitas sekolah.

Ancaman lain adalah eksploitasi anak (pelajar) didunia cyber, ini fenomena yang
mengkhawatirkan. Saat ini terpajang ribuan foto, video anak dibawah umur yang masuk
katagori pornografi. Dalam beberapa kasus pelaku kejahatan anak baik yang terorganisir
maupun tidak memanfaatkan fasilitas komunikasi online seperti chatting, messenger dalam
mencari korban.

Masalah lain yang menghantui akses internet oleh kalangan pelajar adalah game
addict. Meski ada dampak positif dari game seperti untuk penyegaran pikiran setelah penat di
sekolah, ketidak matangan anak dalam mengatur waktu dan kurangnya kontrol orangtua dan
guru bisa mejerumuskan anak dan menurunkan prestasi belajar.

Kendala-Kendala Pengimplikasian IT di Indonesia

Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan
secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet
belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut
dipertanyakan dalam hal ini.

Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia,
proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang
mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di
Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk
pendidikan ini.

5
Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi
telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT
untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya
penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum
tersedia di berbagai tempat di Indonesia..

Salah satu upaya untuk mengurangi kendala tersebut yaitu dapat dengan cara
memeperlebar jangkauan akses internet melalui fasilitas internet di kampus, sekolahan, dan
bahkan melalui warung Internet.juga tentang pemahaman serta pengadaan teknologi di setiap
jenjang pendidikan .Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun
pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab
pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan yang kondusif bagi investasi swasta
di bidang pendidikan.

6
D. KESIMPULAN DAN SARAN

Perkembangan teknologi di dunia pendidikan mempunyai banyak pengaruh antara


lain :
Yang mempunyai pengaruh positif ;Dapat mengakses informasi-informasi hasil penelitian
orang lain. Memperoleh sumber ilmu pengetahuan dengan mudah. Akses ke para ahli lebih
mudah karena tidak dibatasi jarak dan waktu. Materi pelajaran dapat disampaikan interaktif
dan menarik. Melalui belajar jarak jauh dapat menghemat biaya dan waktu.Selain
itu,perkembangan teknologi juga mempunyai pengaruh yang buruk seperti menjadikan siswa
malas karena kurang pandai memanfaatkan teknologi.

Penerapan teknologi di Indonesia juga mempunyai banyak kendala-kendala yang


harus diselesaikan sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan di negara kita. Peran
pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat
menyamaratakan perkembangan teknologi informasi disemua daerah di negara ini.
Pemerintah diharapkan dapat membantu daerah-daerah yang penyampaian proses
informasinya masih minim dan tidak hanya fokus pada daerah atau kota-kota besar saja
seperti yang terjadi pada saat sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam
mendukung perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan di Indonesia
sangatlah penting.
Sebagai seorang anak IT kita harus lebih mengabdi kepada Negara kita dengan lebih
menmberikan kemanfaatan kepada Negara kita , karena manusia yang paling baik adalah
manusia yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain.yang salah satunya adalah
menciptakan atau mengmbangkan program-program pembelajaran untuk pendidiukan di
Indonesia. Dengan harapan pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju.

You might also like