Professional Documents
Culture Documents
Ummayyah II
Sunday, October 10, 2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sering kita mendengar bahwa peristiwa masa lalu bisa dijadikan sebagai jas
merah, sebenarnya maksud dari kata jas merah itu sendiri adalah “jangan sampai
melupakan sejarah”. Apalagi kita sebagai orang Islam dan menuntut ilmu di
Universitas Islam tentunya harus paham akan sejarah kebudayaan islam di masa lalu.
Hal ini perlu agar kita mampu menganalisa dan mengambil ibrah dari setiap peristiwa
yang pernah terjadi.
Dalam makalah kali ini akan dibahas mengenai Islam pada masa Daulah
Umayyah II, atau tepatnya Islam di Andalusia. Andalusia yang kita kenal sekarang
semula disebut Vandal yang kemudian oleh bangsa Arab disebut Andalusia. Dan
untuk lebih detailnya tentang perkembangan Islam di Andalusia ini akan diuraikan
dalam bab Pembahasan.
Dengan segala keterbatasan tim penulis, maka dalam makalah ini tidak akan
dijabarkan satu persatu secara rinci, tapi akan dibahas inti dari masa daulah
umayyah II pada waktu itu.
B. RUMUSAN MASALAH
2. Masa kejayaan daulah Umayyah, yaitu membahas mengenai pada masa khalifah
siapakah masa kejayaan itu terjadi dan prestasi apa saja yang pernah diraih?
Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi makalah ini yang tim penulis buat
dengan metode literatur kaji pustaka terhadap buku-buku yang berhubungan dengan
tema makalah yang kami buat dan berdasar pada diskusi yang kami lakukan.
BAB II
PEMBAHASAN
Andalusia yang semula bernama Vandal pada abad ke-2 sampai ke-5 Masehi
merupakan wilayah kekuasaan Romawi, tapi kemudian ditaklukan oleh bangsa
Vandal pada awal abad ke-5 Masehi. Setelah itu datanglah bangsa Gothia ke
Andalusia memerangi bangsa Vandal dan menguasai Andalusia. Pada Awalnya
bangsa Gothia ini kuat sekali tapi kemudian banyak perpecahan dan menyebabkan
kemunduran kerajaan itu.
a. Abdul Aziz bin Musa bin Nushair, yang berkuasa selama 2 tahun (715-717 M).
Pada masa ini dapat dikuasai beberapa wilayah seperti Evora, Santarem,
Cainbra, Malaga, dan Ellira.
b. Ayub bin Habib, pada masa pemerintahannya Cordova dijadikan sebagai pusat
pemerintahan.
f. Abdul Rahman al-Ghafiqi (730 M), pada masa ini ia dapat menguasai
Hertongdom dan Aquitania yang termasuk wilayah kekuasaan Prancis.
Pada masa Hisyam1 dimana ia memugar kembali jembatan tua yang dibangun
oleh al-khaulani, di samping menanbah bangunan-bangunan megah dan taman-taman
yang indah. Pemugaran selanjutnya dilakukan pada masa Al-Mustanshir dan Al-
Manshur.
a. Al-Qashr al-Kabir
adalah kota satelit yang dibangun oleh Ad-Dakhil dan disempurnakan oleh
beberapa orang penggantinya.
b. Al-Rushafah
Adalah sebuah istana yang dikelilingi taman yang luas dan indah, yang
dibangun al-Dakhil disebelah barat laut Cordova.Istana ini mencontoh bentuk
istana dan taman Rushafah yang pernah dibangun oleh nenek moyangnya di
Syria.
f. Al-Zahirah
Baik prosa maupun puisi, hanya beberapa potong saja yang ditemukan
c. Ibn Hazm orang penyair sufi yang banyak mengubah puisi-puisi cinta.Pu
Ilmu agama yang berkembang amat pesat adalah Ilmu Qira’at, yaitu ilmu yang
membahas fadh-lafadh Al-Qur’an yang baik dan benar. Abu Amr al-Dani Utsman ibn
Said adalah ulama ahli Qira’at kenamaan dari Andalusia yang mewakili generasinya.
Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan filsafat pada masa itu tidak
terlepas kaitannya dari kerjasama yang harmonis antara penguasa, hartawan dan
ulama. Umat Islam di Negara-negara Islam pada masa itu berkeyakinan bahwa
memajukan ilmu pengetahuan dan kebudayaan umumnya, merupakansalah satu
kewajiban pemerinthan.Kesadaran kemanusiaan dan kecintaan akan ilmu
pengetahuan yang dimiliki oleh para pendukung ilmu telah menimbulkan hasrat untuk
mengadakan perpustakaan-perpustakaan, disamping mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan. Sekolah dan perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun
perpustakaan pribadi, banyak dibangun di berbagai penjuru kerajaan, sejak dari kota-
kota besar hingga ke desa-desa.
Andalusia pada kala itu sudah mencapai tingkat peradaban yang sangat maju,
sehingga hampir tidak ada seorang pun penduduknya yang buta huruf. Dari Andalusia
ilmu pengetahuan dan peradaban arab mengalir ke negara-negara Eropa Kristen,
melalui kelompok-kelompok terpelajar mereka yang pernah menuntut ilmu di
Universitas Cordova, Malaga, Granada, Sevilla atau lembaga-lembaga ilmu
pengetahuan lainnya di Andalusia.
Pada penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah
merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerejaan – kerajaan Kristen taklukannya
dan membiarkan mereka memperahankan hukum dan adat mereka, termasuk posisi
hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran
Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang – orang Spanyol Kristen. Hal itu
menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah berhenti dari pertentangan
tentara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat Kristen memperoleh kemajuan pesat,
sementara umat Islam sedang mengalami kemunduran.
3. Kesulitan Ekonomi
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan, karena
inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Thawif muncul. Granada yang
merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan
Ferdinan dan Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.
5. Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu berjuang
sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan demikian tidak ada
kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan Kristen disana.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daulah bani Umayyah II didirikan oleh salah seorang keluarga bani Umayyah
yang berhasil meloloskan diri dari kejaran orang-orang bani Abbasiyah, yaitu
Abdurrahman. Selanjutnya karena kemampuannya meloloskan diri ke Andalusia dia
diberi julukan “Ad- Dakhil”. Dalam perkembangan selanjutnya daulah Umayyah di
Andalusia meneruskan usaha perluasan wilayah Islam ke beberapa daerah di Eropa.
Bukan hanya usaha perluasan wilayah saja yang mereka lakukan, melainkan juga
pengembangan seni, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Hal ini bisa merekalakukan
karena daulah ini bisa bekerja sama dengan negeri-negeri tetangganya,termasuk daulah
Abbasiyah yang semula menjadi musuh mereka. Letak Andalusia yang berada di benua
Eropa memungkinkan berkembangnya ilmu pengetahuan keberbagai wilayah Eropa.
Sehingga bisa dikatakan kemajuan yang dicapai daulah Umayyah II hampir sama dengan
kemajuan daulah Abbasiyah di Baghdad.
Seperti halnya daulah-daulah Islam yang dahulu, daulah Umayyah II juga
mengalami keruntuhan akibat perebutan kekuasaan. Meskipun penyebab terburuknya
adalah serangan kaum Kristen, namun kondisi umat Islam di Andalusia saat itu sedang
melemah sedangkan kondisi umat Kristen berada dalam kemajuan yang pesat.
DAFTAR PUSTAKA
Syalabi, A. 1983. Sejarah dan Kebudayaan Islam Jilid 2. Jakarta: Pustaka Alhusna.