You are on page 1of 10

MAKALAH

AIR
NAMA : HENING HERZIATRA

NIS : 08.54.06202

KELAS : XII-4

TUGAS : KIMIA ANORGANIK

PENDAHULUAN
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%
permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-
puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air
tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti
suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff,
meliputi mata air, sungai, muara) menujulaut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di
banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air
juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-
bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan(es), cairan (air) dan gas (uap air). Air
merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan
kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah
memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang
Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

SIFAT FISIKA DAN KIMIA

Air memiliki rumus kimia H2O. Air memiliki beberapa nama lain, yaitu aqua, dihidrogen
monoksida, Hidrogen hidroksida. Satu molekul air terdiri dari dua atom hidrogen yang terikat
secara kovalen pada satu atom oksigen. Air merupakan senyawa yang tida berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 1 bar dan temperatur 0oc.
Air memiliki massa molar sebesar 18.0153 g/mol. Pada fase padat, air memiliki densitas sebesar
0.92 g/cm³ dan pada fase cair ( suhu 20 °C ) memiliki densitas sebesar 0.998 g/cm³. Air memiliki
titik beku pada 0 0C atau 273 K dan titik didih air sebesar 100 0C atau 373 K. Air merupakan
pelarut yang sangat baik, air dapat melarutkan garam-garam, asam, gula, beberapa jenis gas,
dan beberapa senyawaan organik. Zat-zat yang dapat larut dan bercampur dalam air disebut
Hidrofilik ( pecinta air ), dan zat-zat yang tidak dapat larut dan bercampur dalam air disebut
Hidrofobik ( takut air ).

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam
kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang
mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya
berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat
bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, danfosfor, sulfur dan klor.
Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada
temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen
membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif
ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-
elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan
jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom
oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki
sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol
ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan
dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan
hidrogen.

Bila air dielektrolisis maka akan menghasilkan gas H2 dan O2.  Pada katoda, dua molekul
air bereaksi dengan menangkap duaelektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-).
Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4
ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air
dapat dituliskan sebagai berikut.

      
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung
pada elektrodadan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan
hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2).

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki
sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang
(hampir) tidak digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom
oksigen. Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan
atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih "kekuatan tarik" pada elektron-
elektron yang dimiliki bersama dalam molekul, menarik elektron-elektron lebih dekat ke
arahnya (juga berarti menarik muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah
di sekitar atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua
atom hidrogen. Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami ke-polar-
annya.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi
antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam
sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan
berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau
bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik
molekular antara gelas dan molekul air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar
molekul air.

JENIS-JENIS AIR
Ada banyak jenis air di alam maupun di industri, ada yang dibuat dengan sengaja dan
ada pula yang alami. Jenis- jenis air tersebut yaitu:
1. Air Sadah
Air sadah adalah air yang mengandung mineral yang tinggi biasanya mineral
tersebut adalah ion Ca dan Mg. metode yang paling mudah digunakan untuk
mengidentifikasi kesadahan suatu air adalah dengan cara menambahkan sabun pada air
tersebut. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa, karena ion Ca dan Mg
bereaksi dengan NaOH yang terdapat dalam sabun membentuk endapan putih. Cara lain
untuk mengidentifikasi kesadahan air adalah dengan metode titrimetri.
Air sadah tidak terlalu berbahaya bila, diminum, namun dapat menyebabkan
beberapa masalah. Air sadah dapat menyebabkan pengendapan mineral yang dapat
menyumbat saluran pipa dan keran. Air sadah juga menyebabkan pemborosan sabun di
rumah tangga, dan air sadah yang bercampur sabun dapat membentuk
gumpalan scum yang sukar dihilangkan. Dalam industri, kesadahan air yang digunakan
diawasi dengan ketat untuk mencegah kerugian.
Air sadah dapat dibagi menjadi dua, yaitu air sadah sementara dan air sadah
tetap. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung garam-garam asam
lemah, yaitu Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2. Air sadah sementara dapat dihilangkan dengan
cara pemanasan atau dengan penambahan NaOH.
Reaksi yang terjadi bila air sadah sementara dipanaskan adalah :
Ca(HCO3)2 → CaCO3↓ + H2O + CO2↑
Mg(HCO3)2 → MgCO3↓ + H2O + CO2↑
Reaksi yang terjadi bila air sadah ditambahkan NaOH adalah :
Ca(HCO3)2 + 2NaOH→ Ca(OH)2 + 2NaHCO3
Mg(HCO3)2 + 2NaOH→ Mg(OH)2 + 2NaHCO3
Sedangkan air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung garam-garam
sulfat maupun garam-garam klorida, yaitu CaSO4, MgSO4, CaCl2, dan MgCl2. Air sadah
tetap dapat dihilangkan dengan cara menambahkan Na2CO3.
Reaksi yang terjadi bila air sadah ditambahkan Na2CO3 adalah :
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3↓ + Na2SO4
MgSO4 + Na2CO3 → MgCO3↓ + Na2SO4
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3↓ + Na2Cl2
MgCl2 + Na2CO3 → MgCO3↓ + Na2Cl2
Untuk mengetahui jenis kesadahan air adalah dengan pemanasan. Jika ternyata
setelah dilakukan pemanasan, sabun tetap sukar berbuih, berarti air yang anda gunakan
adalah air sadah tetap.Untuk menghilangkan kesadahan sementara ataupun kesadahan
tetap pada air yang anda gunakan di rumah dapat dilakukan dengan menggunakan
zeolit. Anda cukup menyediakan tong yang dapat menampung zeolit. Pada dasar tong
sudah dibuat keran. Air yang akan anda gunakan dilewatkan pada zeolit terlebih dahulu.
Air yang telah dilewatkan pada zeolit dapat anda gunakan untuk keperluan rumah
tangga, spserti mencuci, mandi dan keperluan masak. Zeolit memiliki kapasitas untuk
menukar ion, artinya anda tidak dapat menggunakan zeolit yang sama selamanya.
Sehingga pada rentang waktu tertentu anda harus menggantinya. Zeolit memiliki rumus
kimia Na2(Al2SiO3O10).2H2O atau K2(Al2SiO3O10).2H2O. zeolit mempunyai struktur tiga
dimensi yang memiliki pori-pori yang dapat dikewati air. Ion Ca2+ dan Mg2+ akan ditukar
dengan ion Na+ dan K+ dari zeolit, sehingga air tersebut terbebas dari kesadahan.

2. Air Suling
Air suling adalah air yang hanya mengandung molekul H2O tanpa ada zat-zat lain.
Air suling dibuat dengan cara mendestilasi air-air yang ada. Kegunaan dari air suliang
adalah untuk minuman orang berpenyakit, untuk pelarut, dan untuk berbagai macam
fungsi lainnya. Kelebihan air suling adalah tidak mengandung mineral yang dapat
mengganggu proses kerja di laboratorium, tetapi kelemahannya adalah air suling tidak
baik diminum oleh orang yang tidak menderita penyakit apa-apa, karena dapat
menyebabkan kekurangan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
3. Air Boiler
Air boiler biasanya digunakan di dalam industri. Boiler itu sendiri adalah alat
yang digunakan untuk menghasilkan uap air dengan cara menguapkan air tersebut.
Boiler adalah alat yang berupa tungku dalam berbagai bentuk dan ukuran. Air boiler
dapat digunakan juga untuk pembangkit tenaga listrik lewat turbin, proses kimia, dan
pemanasan dalam produksi.
Proses pengubahan air menjadi air boiler yaitu dengan cara mengubah terlebih
dahulu air menjadi uap, lalu panas dialirkan ke air yang berada dalam boiler, maka uap
akan terus menerus dihasilkan. Oleh karena itu, untuk mengganti uap-uap yang hilang,
air boiler ditambahkan ke dalam boiler.
4. Air deionisasi
Air deionisasi adalah air yang tidak mengandung garam dan mineral-mineral.
Perbedannya dengan air suling adalah air deionisasi masih mengandung bakteri dan
virus. Perbedaan lain juga dapat dilihat dari cara pembuatannya. Air suling dibuat
dengan cara mendestilasi air, sedangkan air deionisasi dibuat dengan cara menarik
garam-garam dengan resin bermuatan listrik.
Air deionisasi dibuat dengan cara menganbil air yang masih mengandung mineral
dan garam-garam, lalu dimasukkan ke sebuah resin bermuatan listrik yang dapat
menarik garam-garam dan mineral tersebut. Sehingga nantinya pada air hanya
mengandung molekul H2O, bakteri, dan virus.
5. Air Ionisasi
Penguraian ion air pertama kali dikembangkan di Jepang pada awal tahun 1950-
an dan percobaan pertama dilakukan pada tumbuhan dan hewan. Pengembangan
terhadap pengaruh air ionisasi (alkaline water) secara besar-besaran dimulai pada tahun
1945 oleh beberapa universitas pertanian di Jepang, terutama pengaruh air basa
(alkaline water) pada tumbuhan. Percobaan terhadap manusia memakan waktu yang
lama karena faktor kesulitan dalam mempertahankan kondisi lingkungan yang konstan.
Setelah lama bereksperimen, diperoleh kesimpulan bahwa air yang diionisasi bersifat
non-toksik bahkan dapat mengurangi banyak gejala-gejala pada penyakit orang dewasa.
Pengurai air ionisasi komersil pertama diperoleh di Jepang pada tahun 1958, dan pada
tahun 1966, pengurai air ionisasi diakui sebagai alat kesehatan dan pengobatan oleh
Kementerian Kesehatan dan Rehabilitasi Pemerintah Jepang.
Air (H2O) pada dasarnya banyak mengandung mineral misalnya Ca, Mg, Na, K, Cl,
S, P. Mineral-mineral ini berada dalam keadaan ion yang bergabung dengan elemen lain.
Pada saat terjadinya ionisasi, ion-ion basa (alkaline) (Ca2+, Mg2+, K+, Na+) akan
berkumpul di terminal elektron negatif sehingga menjadi air minum yang bersifat basa
(alkaline). Sebaliknya ion-ion asam (acidic) (Cl-, SO42-, NO3-) menuju terminal elektron
positif sehingga menjadi air yang bersifat asam. Sebagian besar dari air dengan molekul
H2O akan terpisah membentuk H+ dan OH- yang masing-masing akan mengikat mineral
yang lain untuk menghasilkan gabungan kimia seperti HCl, NaOH, CaOH, KOH. Untuk
bentuk ion Hydroksil (OH-) yang ada di dalam air akan sangat berguna sekali dalam
menangkap radikal bebas dalam tubuh sehingga akumulasi sisa asam dalam tubuh akan
berkurang. Banyaknya ion H+ dan OH- dapat diukur dengan pH. Banyaknya jumlah
Hydroksil (OH-) juga dapat diukur dengan tingkat potensi REDOX (Reduksi Oksidasi)
dengan memakai ORP meter (Oxidation Reduction Potential). Proses yang melibatkan
mineral ini juga mengakibatkan air harus merubah struktur kimianya sehingga kelompok
air menjadi hexagonal (dan menjadi 6 dimana pada mulanya air berkelompok 12-13).
Dengan demikian bentuk air hexagonal menjadi lebih kecil dan lebih mudah diserap oleh
tubuh. Banyaknya kandungan mineral yang ada pada air juga dapat diukur dengan TDS
meter (Total Disolve Solid).
6. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di lapisan tanah atau bebatuan di bawah
permukaan tanah. Jumalah air tanah di muka bumi terbatas dan apabila air tanah rusak
dapat menyebabkan akibat yang fatal dan luas bagi lingkungan.
Air tanah berperan untuk menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku
air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Di
beberapa daerah, kebutuhan akan air tanah mencapai 70%.

Ada dua jenis air tanah, yaitu :

a. Air tanah preatis.


Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah
serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
b. Air Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua
lapisan kedap air.
7. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata
air, sungaidanau, lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah
tanahatau air atmosfer.
Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang
melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah
tanah. Meskipun ada sumber lainnya untuk air bawah tanah, yakni air jebak dan air
magma, presipitasi merupakan faktor utama dan air bawah tanah yang berasal dari
proses ini disebut air meteor. Air permukaan merupakan sumber terbesar untuk air
bersih. Air permukaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

 Perairan Darat

Perairan darat adalah air permukaan yang berada di atas daratan


misalnya seperti rawa-rawa, danau, sungai, dan lain sebagainya. Perairan
darat bila dikelola dengan baik memiliki manfaat yang baik bagi kehidupan,
diantaranya adalah :

1. Sumber energi pembangkit listrik


2. Sebagai sarana transportasi
3. Tempat rekreasi atau hobi
4. Tempat budidaya ikan, udang, kepiting, dll
5. Sumber air minum makhluk hidup
6. Bahan baku industry
7. Sumber air pertanian, peternakan dan perikanan
8. Sebagai tempat olahraga
9. Untuk mandi dan cuci
10. Tempat pembuangan limbah ramah lingkungan
11. Tempat riset penelitian dan eksplorasi
12. Bahan balajar siswa sekolah dan mahasiswa
 Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas.
Contohnya seperti air laut yang berada di laut.
8. Air Hujan
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi
sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol
(seperti embundan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh
ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian
menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga.
Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban
dari lautmenguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu
turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai
untuk mengulangi daur ulang itu semula.
Jenis-jenis hujan berdasarkan terjadinya, yaitu :
1. Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai
dengan angin berputar.
2. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator,
akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara.
Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di
sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
3. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap
air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu
udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar
pegunungan.
4. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin
bertemu dengan massa udara yang panas. Tempat pertemuan antara kedua
massa itu disebut bidang front. Karena lebih berat massa udara dingin lebih
berada di bawah. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang
disebut hujan frontal.

5. Hujan muson atau hujan musiman, yaitu hujan yang terjadi karena Angin
Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena
adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik
Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, hujan muson terjadi
bulan Oktober sampai April. Sementara di kawasan Asia Timur terjadi
bulan Mei sampai Agustus. Siklus muson inilah yang menyebabkan
adanya musim penghujan dan musim kemarau.

Jenis hujan berdasarkan ukuran butirnya, yaitu :

1. Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm


2. Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah
0° Celsius
3. Hujan batu es, curahan batu es yang turun dalam cuaca panas dari awan
yang suhunya dibawah 0° Celsius
4. Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas
0° Celsius dengan diameter ±7 mm.

Jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan, yaitu :

1. hujan sedang, 20 - 50 mm per hari


2. hujan lebat, 50-100 mm per hari
3. hujan sangat lebat, di atas 100 mm per hari

Daftar pustaka

1. http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Purified_water
2. http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&sl=en&tl=id&u=http://www.wisegeek.com/what-is-deionized-water.htm&anno=2
3. http://syadiashare.com/jenis-jenis-air.html
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Air_Tanah
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Air_permukaan
6. http://blog-indonesia.com/blog-archive-6802-26.html
7. http://blog-indonesia.com/blog-archive-6802-26.html

You might also like