Professional Documents
Culture Documents
Halaman ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan logam transisi berdasarkan
syarat-syarat struktur elektronik, dan kemudian diteruskan dengan melihat ciri-ciri
umum kimia logam transisi. Termasuk didalamnya perubahan tingkat oksidasi
(bilangan oksidasi), pembentukan ion kompleks, ion berwarna, dan aktivitas
katalitik.
Istilah logam transisi (atau unsur) dan unsur blok d kadang-kadang dapat digunakan
secara bersamaan jika keduanya memberikan arti yang sama. Keduanya tidak sama -
terdapat perbedaan yang tidak kentara diantara dua istilah tersebut.
unsur-unsur blok d
Kamu akan mengingat bahwa ketika kamu membuat tabel periodik dan ketika
meletakkan elektron, sesuatu yang ganjil terjadi setelah argon.
Pada argon, tingkat 3s dan 3p terisi penuh, tetapi setelah itu daripada mengisi tingkat
3d berikutnya, malahan mengisi tingkat 4s terlebih dahulu menghasilkan kalium dan
kemudian kalsium.
Sc [Ar] 3d14s2
Ti [Ar] 3d24s2
V [Ar] 3d34s2
Cr [Ar] 3d54s1
Mn [Ar] 3d54s2
Fe [Ar] 3d64s2
Co [Ar] 3d74s2
Ni [Ar] 3d84s2
Cu [Ar] 3d104s1
Zn [Ar] 3d104s2
Kamu dapat memperhatikan bahwa pola pengisiannya sama sekali tidak teratur! Pola
ini dilanggar pada kromium dan tembaga.
Logam-logam transisi
Logam transisi adalah sesuatu yang dapat membentyk saty atau lebih ion stabil
yang memiliki orbidal d yang tidak terisi (incompletely filled d orbitals.)
Berdasarkan pengertian ini, skandium dan seng tidak termasuk logam transisi -
sekalipun termasuk anggota blok d.
Seng memiliki struktur elektronik [Ar] 3d104s2. Ketika seng membentuk ion, seng
selalu kehilangan dua elektron 4s menghasilkan ion 2+ dengan struktur elektronik
[Ar] 3d10. Ion seng memiliki tingkat d yang terisi penuh dan juga tidak sesuai dengan
definisi tersebut diatas.
Hal yang berbeda, tembaga, dengan struktur elektronik [Ar] 3d104s1, membentuk dua
ion. Pada ion Cu+ struktur elektroniknya adalah [Ar] 3d10. Akan tetapi, pada
umumnya membentuk ion Cu2+ yang memiliki struktur [Ar] 3d9.
Tembaga termasuk logam transisi karena ion Cu2+ memiliki tingkat orbital d yang
tidak terisi penuh.
Kamu dapat memahami fakta bahwa ketika tabel periodik disusun, orbital 4s lebih
dahulu diisi sebelum orbital-orbital 3 d. Hal ini karena pada atom kosong, orbital 4s
memiliki energi yang lebih rendah dibandingkan orbital-orbital 3d.
Akan tetapi, sekali elektron menempati orbitalnya, terjadi perubahan tingkat energi -
dan ini terjadi pada semua unsur-unsur transisi, orbital 4s berkedudukan paling luar,
tingkat energi orbital paling tinggi.
Urutan yang terbalik dari orbital-orbital 3d dan 4s hanya dapat digunakan untuk
menempatkan atom pada tempat pertama. Dalam mematuhi aturan, kamu
memperlakukan elektron- elektron 4s sebagai elektron-elektron paling luar.
Ingat ini:
Co [Ar] 3d74s2
V [Ar] 3d34s2
V3+ [Ar] 3d2
Salah satu ciri kunci dari kimia logam transisi adalah bermacam-macamnya tingkat
oksidasi (bilangan oksidasi) yang dapat ditunjukkan oleh logam.
Sesuatu angapan yang salah, untuk memberikan kesan bahwa hanya logam transisi
saja yang memiliki perubahan tingkat oksidasi. Sebagai contoh, unsur-unsur seperti
belerang dan klor memiliki bermacam-macam tingkat oksidasi pada
persenyawaannya - dan sudah sangat jelas bahwa belerang dan klor tidak termasuk
logam transisi.
Akan tetapi, perubahan ini tidak sebanyak pada logam selain unsur-unsur transisi.
Logam yang dikenal yang berasal dari grup utama tabel periodik, hanya timbal dan
timah saja yang menunjukkan perubahan tingkat oksidasi sampai tingkat tertentu.
Besi
Besi pada umumnya memiliki dua tingkat oksidasi (+2 dan +3) dalam bentuk,
sebagai contoh, Fe2+ dan Fe3+. Besi juga dapat memiliki bilangan oksidasi +6 pada
ion ferat(VI), FeO42-..
Mangan
+2 in Mn2+
+3 in Mn2O3
+4 in MnO2
+6 in MnO42-
+7 in MnO4-
Contoh-contoh yang lain
Kamu dapat menemukan contoh-contoh di atas dan contoh- contoh yang lain dengan
lebih mendalam jika kamu mengeksplor sifat kimia dari masing-masing logam pada
menu logam transisi. Menu tersebut merupakan sambungan dari menu ini yang
terletak pada bagian bawah halaman ini.
Ion yang bermuatan lebih tinggi, kamu memiliki lebih banyak elektron untuk
dihilangkan dan lebih banyak energi ionisasi yang kamu perlukan.
Tetapi pada kasus ini, ion bermuatan lebih tinggi, lebih besar energi yang dilepaskan
oleh salah satu diantara entalpi kisi atau entalpi hidrasi ion logam.
Jika kamu berusaha untuk membuat CaCl, (mengandung sebuah ion Ca+), proses
keseluruhan adalah sedikit eksoterm.
Malahan dengan membuat ion Ca2+, kamu memiliki banyak energi untuk mensuplai
energi ionisasi, tetapi kamu kehilangan lebih banyak energi kisi. Hal ini disebabkan
karena antaraksi yang terjadi antara ion klorida dengan ion Ca2+ lebih banyak
dibandingkan jika kamu hanya memiliki satu ion +1 saja. Keseluruan proses sangat
eksoterm.
Dua yang pertama berasal dari tingkat 4s. Satu yang ketiga datang dari 3p. Keadaan
ini menyebabkan elektron-elektron lebih dekat ke inti dan karena itu lebih sulit
untuk dihilangkan. Terjadi lompatan yang besar pada energi ionisasi antara elektron
kedua dan ketiga yang dihilangkan.
Meskipun hal ini akan memberikan keuntungan pada segi entalpi kisi, tetapi entalpi
tersebut tidak cukup untuk menggantikan kelebihan energi ionisasi, dan secara
keseluruhan proses ini sangat endoterm.
Sesuatu hal yang tidak cukup tepat secara energetika untuk membuat CaCl3!
Berikut ini perubahan struktur elektronik besi untuk membuat ion 2+ atau 3+.
Fe [Ar] 3d64s2
Orbital 4s dan orbital-orbital 3d memiliki energi yang sangat mirip. Tidak terdapat
lonjakan jumlah energi yang sangat besar yang kamu perlukan untuk menghilangkan
elektron ketiga dibandingkan dengan yang elektron pertama dan kedua.
Gambaran untuk ketiga energi ionisasi pertama (dalam kJ mol-1) untuk besi
dibandingkan dengan kalsium adalah:
Terdapat kenaikan energi ionisasi yang disebabkan elektron yang lebih banyak yang
terdapat pada atom karena kamu memiliki bilangan proton yang sama pada beberapa
elektron. Akan tetapi, terdapat sedikit kenaikan ketika kamu memiliki elektron
ketiga dari besi dibanding dari kalsium.
Pada kasus besi, kelebihan energi ionisasi dapat digantikan lebih banyak atau lebih
sedikit oleh kelebihan entalpi kisi atau entalpi hidrasi yang tersusun ketika terjadi
pembentukan senyawa 3+.
Keuntungan dari ini semua adalah perubahan entalpi keseluruhan tidak terlalu
berbeda ketika kamu membuat, katakanlah, FeCl2 atau FeCl3. Hal ini berarti bahwa
tidak terlalu sulit untuk mengubah kedua senyawa.
Molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilingi logam pusat disebut dengan ligan-
ligan.
Yang termasuk pada ligan sederhana adalah air, amonia dan ion klorida.
Dimana semua ligan-ligan tersebut memiliki pasangan elektron tak berikatan yang
aktif pada tingkat energi paling luar. Pasangan elektron tak berikatan ini digunakan
untuk membentuk ikatan koordinasi dengan ion logam.
[Fe(H2O)6]2+
[Co(NH3)6]2+
[Cr(OH)6]3-
[CuCl4]2-
Logam-logam yang lain juga dapat membentuk ion-ion kompleks - ini tidak berarti
hanya logam transisi saja. Akan tetapi, logam-logam transisi dapat membentuk ion-
ion kompleks yang beragam
Diagram menunjukkan kisaran warna untuk beberapa ion kompleks logam yang
lazim.
Kamu dapat menemukan ion-ion kompleks logam tersebut diatas dan ion-ion
kompleks logam yang lain jika kamu membuka halaman yang berhubungan dari
menu logam transisi (link pada bagian bawah halaman).
Ketika sinar putih melewati larutan yang berisi salah satu dari ion tersebut, atau sinar
putih tersebut direfleksikan oleh larutan tersebut, beberapa warna dari sinar dapat di
absorpsi (diserap) oleh larutan tersebut. Warna yang dapat dilihat oleh mata kamu
adalah warna yang tertinggal (tidak di absorpsi).
Pelekatan ligan pada ion logam merupakan efek dari energi orbital-orbital d. Sinar
yang diserap sebagai akibat dari perpindahan elektron diantara orbital d yang satu
dengan yang lain. Penjelasan yang lebih jelas dapat dilihat pada halaman yang lain.
Aktivitas katalitik
Logam transisi dan persenyawaannya merupakan katalis yang baik. Beberapa kasus
yang nyata dapat dilihat dibawah ini, tetapi kamu akan menemukan penjelasan
katalisis secara mendalam pada bagian lain situs (ikuti link setelah contoh).
Prose Haber menggabungkan hidrogen dan nitrogen untuk membuat amonia dengan
menggunakan katalis besi.
Reaksi ini terdapat pada bagian inti pembuatan margarin dari minyak tumbuhan.
Akan tetapi, contoh sederhana terjadi pada reaksi antara etana dengan hidrogen
melalui keberadaan katalis nikel.
Bagian inti Proses Contact adalah reaksi konversi belerang dioksida menjadi
belerang trioksida. Gas belerang dioksida dilewatkan bersamaan dengan udara
(sebagai sumber oksigen) diatas padatan katalis vanadium(V) oksida.
Ion-ion besi pada reaksi antara ion-ion persulfat dan ion-ion iodida
Ion persulfat (ion peroksodisulfat), S2O82-, merupakan agen pengoksidasi yang sangat
kuat. Ion iodida sangat mudah dioksidasi menjadi iodin. Dan reaksi antara keduanya
berlangsung sangat lambat pada larutan dengan pelarut air.
Reaksi di katalisis oleh keberadaan salah satu diantara ion besi(II) atau ion besi(III).
VANADIUM
Reaksi keseluruhan
Reduksi dari +5 ke +4
Suatu hal yang penting untuk memperhatikan
bahwa warna hijau yang kamu lihat tidak benar-
benar menunjukkan tingkat oksidasi yang
sebenarnya. Warna ini hanyalah campuran
warna kuning tingkat +5 dan warna biru tingkat
+4.
Prinsip sederhana adalah jika kamu merangkaikan dua setengah reaksi secara
bersamaan, salah satu setengah reaksi dengan harga E°yang lebih positif akan
bergerak ke kanan; dan satu yang lain dengan harga E°yang negatif (kurang
positif) akan bergerak ke kiri
Sebagai contoh:
Endapan larut kembali karena ion tersebut larut
dalam air.
Kesetimbangan kromat(VI)-dikromat(VI)
• Krom alum
• Kalium krom(III) sulfat
• Krom(III) kalium sulfat
• Krom(III) kalium sulfat-12-air
• Krom(III) kalium sulfat dodekahidratchrome
alum
• CrK(SO4)2,12H2O
• Cr2(SO4)3,K2SO4,24H2O
• K2SO4,Cr2(SO4)3,24H2O
Keuntungan:
Kerugian:
Perhitungan
Sebagai contoh:
Reaksi sederhana
Reaksinya adalah:
Kompleks-kompleks tembaga(I)