Professional Documents
Culture Documents
2. Kebutuhan Ambulasi
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai.
Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus,
kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah
trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan
jarak antara aktivitas dan istirahat.
4. Kebersihan diri/perineum
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat
tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal..
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa
nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan
dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis
BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus.
Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya
diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis
pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari dan disetrika.
5. Kebutuhan Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas
sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
6. Hubungan Seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah
sembuh dan lokea telah berhenti. Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda
sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu
diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Ibu mengalami ovulasi dan
mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah
persalinan. Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40,
suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah
waktu yang tepat untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.
b. Bernafas dalam
Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut.
Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selama 5 detik.
Keluarkan nafas panjang.
Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah.
Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.
c. Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A
Pada posisi tersebut, letakkan tumit ke pantat.
Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya.
Tahan selama 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.
d. Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A
Tarik nafas dengan menarik dagu dan mengangkat kepala.
Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut.
Tahan selama 5 detik.
Tariklah nafas sambil kembali ke posisi dalam 5 hitungan.
e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.
Dengan kedua lengan diatas dada
Selanjutnya tangan di belakang kepala
Ingatlah untuk tetap mengencangkan otot perut
Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.
Catatan :
Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar bertambah
banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari
kemudian dan membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu
melelahkan.
(dikumpulkan dari berbagai sumber dan catatan kuliah)
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html
Ada yang darah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nifasnya masih keluar
melewati masa 40 hari. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar. Bila
tidak, misal, karena tertutupnya mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.
Meskipun perdarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap menganggap masa nifas
belum selesai. Masa nifas tetap saja sebaiknya berlangsung selama 40 hari, baik ibu yang
melahirkan normal atau sesar. Sebab, meskipun gejala nifasnya sudah berlalu, belum tentu
rahimnya sudah kembali ke posisi semula.
B.Kebutuhan dalam Masa Nifas
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih
seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan
pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education
seperti personal hygiene, istirahat dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu
nifas antara lain:
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum
dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan
maupun kulit.
a.Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan
ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga
payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b.Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan
pengering rambut.
c.Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah,
kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah
melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
•Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.
•Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
•Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman
dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai
dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu
dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila
pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali
dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat
penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah
melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat
dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang
baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan
dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang diproduksi dalam
payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah
serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya
dengan situasi ini. Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat
aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.
1. Awal
Posisi tidur ibu waktu beristirahat sesudah melahirkan penderita harus tidur terlentang,
hanya dengan satu bantal yang tipis. Tetapi ada juga pendapat lain mengatakan bahwa ibu
bebas memilih posisi tetapi untuk memudahkan pengawasan sebenarnya tidur telentang
lebih baik karena dengan tidur terlentang mudah mengawasi keadaan kontraksi uterus dan
mengawasi pendarahan.
Biasanya setelah melahirkan penderita akan merasa lelah dan dapat tidur sehingga merasa
nyaman berada ditempat tidur. Usaha agar penderita dapat tidur ialah dengan menyakinkan
penderita bahwa keadaannya normal. Istirahat dan tidur sangat perlu bagi penderita, selain
untuk mengembalikan kesehatan, juga untuk pembentukan air susu ibu.
Penderita juga diperbolehkan bangun dan turun dari tempat tidur pada hari kedua setelah
melahirkan karena membawa beberapa keuntungan:
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar
8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.
Istirahat malam
Selama satu atau dua malam yang pertama,ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur
yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Kerapkali
tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia benar-benar tidur lelap
sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya.
Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan
perhatiannya dan sebagian lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomy sehingga
semua ini akan menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri
atau terganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan obat analgesic dapat diberikan
sebelum pasien menggunakan obat tidur
Setelah hari kedua postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak
diperlukan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu
harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dini dan tidak diganggu tanpa alas an. Hal-hal
kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air
dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat diatasi sebelum suara-suara
tersebut mengganggu tidur ibu.
Ibu yang baru yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan
yang ditemukan harus dilaporkan pada dokter. Insomnia merupakan salah satu tanda
peringatan untuk psikosis nifas.
Pola istirahat
a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-
lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurang
istirahat dapat mengurangi produksi ASI , memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak pendarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat
bayinya (Saifudin AB, 2002 : N – 25).
Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan untuk rileks dan
istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan istirahat dan tidur harus
lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang penting. Jangan
sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Istirahat juga
memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan makan dan perawatan bayi sering dapat
tidak terduga. Pasang dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat
untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah.
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2010/06/01/health-education-personal-
hygiene-istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas-2/
A.Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari atau
beberapa jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu berikutnya. Masa
nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama seperti halnya masa haid. Selama
masa nifas, tubuh mengeluarkan darah nifas yang mengandung trombosit, sel-sel
generatif, sel-sel nekrosis atau sel mati dan sel endometrium sisa.
Ada yang darah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nifasnya masih keluar
melewati masa 40 hari. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar.
Bila tidak, misal, karena tertutupnya mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.
Meskipun perdarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap menganggap masa
nifas belum selesai. Masa nifas tetap saja sebaiknya berlangsung selama 40 hari, baik
ibu yang melahirkan normal atau sesar. Sebab, meskipun gejala nifasnya sudah
berlalu, belum tentu rahimnya sudah kembali ke posisi semula.
7.Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI
dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya.
Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang
dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam
tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengansung alkohol, nikotin serta
bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-
unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
a.Sumber tenaga (energi)
Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh dan pembentukan jaringan
baru. Zat nutrisi yang termasuk sumber energi adalah karbohidrat dan lemak.
Karbohidrat berasal dari padi-padian, kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie,
dan lain-lain. Lemak bisa diambil dari hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu
mentega dan keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur dan
margarin.
b.Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau
mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati.
Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang kerang, susu dan keju.
Sedangkan protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan,
dan lain-lain.
c.Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)
Mineral,air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam tubuh. sumber zat pengatur bisa
diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Beberapa mineral yang
penting, antara lain:
- Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang-
kacangan, dan sayur-sayuran berdaun hijau.
- Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu, keju, dan
daging.
- Zat besi untuk menambah sel darah merah. Sumbernya berasal dari kuning telur,
hati, daaging, kerang, kacang-kacangan dan sayuran.
- Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental. Sumbernya berasal dari
ikan, ikan laut, dan garam beryodium.
- Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan
gigi anak. Sumbernya berasal dari susu, keju dan lain-lain.
Sumber :
- PUSDIKNAKES, WHO, JHPIEGO. 2003. Asuhan Kebidanan Postpartum.
- Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
- Huliana, Mellyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara.
http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/26