You are on page 1of 13

KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS

Posted on 18:22 No Comments 


Label: Kebidanan
Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali ke
keadaan tidak hamil. Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna
akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu
mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan
diet yang cukup kalori dan protein, membutuhkan istirahat yang cukup dsb.
Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain:
1. Kebutuhan nutrisi dan cairan
Ibu nifas membutuhkan nutrisi yang cukup, bergizi seimbang, terutama kebutuhan
protein dan karbohidrat.
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, (ibu harus mengkonsumsi 3 sampai 4
porsi setiap hari)
• Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui)
• Pil zat besi harus diminum, untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari
pasca bersalin
• Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASInya.

2. Kebutuhan Ambulasi
Sebagian besar pasien dapat melakukan ambulasi segera setelah persalinan usai.
Aktifitas tersebut amat berguna bagi semua sistem tubuh, terutama fungsi usus,
kandung kemih, sirkulasi dan paru-paru. Hal tersebut juga membantu mencegah
trombosis pada pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari ketergantungan
peran sakit menjadi sehat. Aktivitas dapat dilakukan secara bertahap, memberikan
jarak antara aktivitas dan istirahat.

3. Kebutuhan Eliminasi : BAB/BAK


Kebanyakan pasien dapat melakukan BAK secara spontan dalam 8 jam setelah
melahirkan. Selama kehamilan terjadi peningkatan ektraseluler 50%. Setelah
melahirkan cairan ini dieliminasi sebagai urine. Umumnya pada partus lama yang
kemudian diakhiri dengan ektraksi vakum atau cunam, dapat mengakibatkan
retensio urine. Bila perlu, sebaiknya dipasang dower catheter untuk memberi istirahat
pada otot-otot kandung kencing. Dengan demikian, jika ada kerusakan-kerusakan
pada otot-otot kandung kencing, otot-otot cepat pulih kembali sehingga fungsinya
cepat pula kembali.
Buang air besar (BAB) biasanya tertunda selama 2 sampai 3 hari setelah melahirkan
karena enema prapersalinan, diit cairan, obat-obatan analgesik selama persalinan
dan perineum yang sakit. Memberikan asupan cairan yang cukup, diet yang tinggi
serat serta ambulasi secara teratur dapat membantu untuk mencapai regulasi BAB.

4. Kebersihan diri/perineum
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan
perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan
cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat
tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal..
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa
nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan
dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis
BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus.
Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya
diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis
pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari dan disetrika.

5. Kebutuhan Istirahat
Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas
sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

6. Hubungan Seksual
Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman ketika luka episiotomi telah
sembuh dan lokea telah berhenti. Hendaknya pula hubungan seksual dapat ditunda
sedapat mungkin sampai 40 hari setelah persalinan, karena pada waktu itu
diharapkan organ-organ tubuh telah pulih kembali. Ibu mengalami ovulasi dan
mungkin mengalami kehamilan sebelum haid yang pertama timbul setelah
persalinan. Untuk itu bila senggama tidak mungkin menunggu sampai hari ke-40,
suami/istri perlu melakukan usaha untuk mencegah kehamilan. Pada saat inilah
waktu yang tepat untuk memberikan konseling tentang pelayanan KB.

7. Latihan senam nifas


Pada saat hamil otot perut dan sekitar rahim serta vagina telah teregang dan
melemah. Latihan senam nifas dilakukan untuk membantu mengencangkan otot-otot
tersebut. Hal ini untuk mencegah terjadinya nyeri punggung dikemudian hari dan
terjadinya kelemahan pada otot panggul sehingga dapat mengakibatkan ibu tidak
bisa menahan BAK.
Latihan senam nifas yang dapat dilakukan antara lain :
1. Senam otot dasar panggul (dapat dilakukan setelah 3 hari pasca persalinan)
Langkah-langkah senam otot dasar panggul:
Kerutkan/ kencangkan otot sekitar vagina, seperti kita menahan BAK selama 5
detik, kemudian kendorkan selama 3 detik, selanjutnya kencangkan lagi. Mulailah
dengan 10 kali 5 detik pengencangan otot 3 kali sehari
Secara bertahap lakukan senam ini sampai mencapai 30-50 kali 5 detik dalam
sehari.

2. Senam otot perut ( dilakukan setelah 1 minggu nifas)


Senam ini dilakukan dengan posisi berbaring dan lutut ttertekuk pada alas yang datar
dan keras. Mulailah dengan melakukan 5 kali per hari untuk setiap jenis senam di
bawah ini. Setiap minggu tambahkan frekuensinya dengan 5 kali lagi, maka pada
akhir masa nifas setiap jenis senam ini dilakukan 30 kali.
Langkah-langkah senam otot perut :
a. Menggerakkan panggul
Ratakan bagian bawah punggung dengan alas tempat berbaring.
Keraskan otot perut/panggul, tahan sampai 5 hitungan, bernafas biasa.
Otot kembali relaksasi, bagian bawah ounggung kembali ke posisi semula.

b. Bernafas dalam
Tariklah nafas dalam-dalam dengan tangan diatas perut.
Perut dan tangan diatasnya akan tertarik keatas. Tahan selama 5 detik.
Keluarkan nafas panjang.
Perut dan tangan diatasnya akan terdorong kebawah.
Kencangkan otot perut dan tahan selama 5 detik.
c. Menyilangkan tungkai
Lakukan posisi seperti pada langkah A
Pada posisi tersebut, letakkan tumit ke pantat.
Bila hal ini tak dapat dilakukan, maka dekatkan tumit ke pantat sebisanya.
Tahan selama 5 detik, pertahankan bagian bawah punggung tetap rata.

d. Menekukkan tubuh
Lakukan posisi seperti langkah A
Tarik nafas dengan menarik dagu dan mengangkat kepala.
Keluarkan nafas dan angkat kedua bahu untuk mencapai kedua lutut.
Tahan selama 5 detik.
Tariklah nafas sambil kembali ke posisi dalam 5 hitungan.

e. Bila kekuatan tubuh semakin baik, lakukan sit-up yang lebih sulit.
Dengan kedua lengan diatas dada
Selanjutnya tangan di belakang kepala
Ingatlah untuk tetap mengencangkan otot perut
Bagian bawah punggung tetap menempel pada alas tempat berbaring.

Catatan :
Bila ibu merasa pusing, merasa sangat lelah atau darah nifas yang keluar bertambah
banyak, ibu sebaiknya menghentikan latihan senam nifas. Mulai lagi beberapa hari
kemudian dan membatasi pada latihan senam yang dirasakan tidak terlalu
melelahkan.
(dikumpulkan dari berbagai sumber dan catatan kuliah)
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/kebutuhan-dasar-ibu-nifas.html

HEALTH EDUCATION, PERSONAL HYGIENE, ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA IBU


NIFAS
A.Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari atau beberapa
jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu bearikutnya. Masa nifas merupakan
masa pembersihan rahim, sama seperti halnya masa haid. Selama masa nifas, tubuh
mengeluarkan darah nifas yang mengandung trombosit, sel-sel generatif, sel-sel nekrosis
atau sel mati dan sel endometrium sisa.

Ada yang darah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nifasnya masih keluar
melewati masa 40 hari. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar. Bila
tidak, misal, karena tertutupnya mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.

Meskipun perdarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap menganggap masa nifas
belum selesai. Masa nifas tetap saja sebaiknya berlangsung selama 40 hari, baik ibu yang
melahirkan normal atau sesar. Sebab, meskipun gejala nifasnya sudah berlalu, belum tentu
rahimnya sudah kembali ke posisi semula.
B.Kebutuhan dalam Masa Nifas
Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih
seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan
pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education
seperti personal hygiene, istirahat dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu
nifas antara lain:

1. Kebersihan diri atau personal hygiene.


Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan
nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang
teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan
dimana ibu tinggal.

Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum
dari arah depan ke belakang.

Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan
maupun kulit.

a.Pakaian

Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan
ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga
payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak
terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.

b.Kebersihan rambut

Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain.
Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan
conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan
pengering rambut.

c.Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah,
kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah
melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya.
Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.

d.Kebersihan vulva dan sekitarnya.

•Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di


sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

•Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.

•Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.

•Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.

Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman
dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai
dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu
dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila
pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali
dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

2. Istirahat dan tidur


Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua
orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal.
Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara
umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas
dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan
penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita
gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat
memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress
dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak
melakukan aktivitas sehari-hari.

Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat
penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah
melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat
dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang
baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan
dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang diproduksi dalam
payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah
serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya
dengan situasi ini. Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat
aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.

Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup :

1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.

2. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.

3. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.

5. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.

Fase / Tahapan Tidur Seseorang :

1. Awal

2. Non rapid eyes movement (non-rem)

3. Rapid Eyes Movement (rem)


4. Dream Sleep

Posisi tidur ibu waktu beristirahat sesudah melahirkan penderita harus tidur terlentang,
hanya dengan satu bantal yang tipis. Tetapi ada juga pendapat lain mengatakan bahwa ibu
bebas memilih posisi tetapi untuk memudahkan pengawasan sebenarnya tidur telentang
lebih baik karena dengan tidur terlentang mudah mengawasi keadaan kontraksi uterus dan
mengawasi pendarahan.

Biasanya setelah melahirkan penderita akan merasa lelah dan dapat tidur sehingga merasa
nyaman berada ditempat tidur. Usaha agar penderita dapat tidur ialah dengan menyakinkan
penderita bahwa keadaannya normal. Istirahat dan tidur sangat perlu bagi penderita, selain
untuk mengembalikan kesehatan, juga untuk pembentukan air susu ibu.

Penderita juga diperbolehkan bangun dan turun dari tempat tidur pada hari kedua setelah
melahirkan karena membawa beberapa keuntungan:

a. Pelemasan otot lebih baik

b. Sirkulasi darah lebih lancar, mempercepat penyembuhan

c. Memperlancar pengeluaran lochia berarti mempercepat involusi

d. Penderita merasa sehat, karena tidak bersikap sebagai orang sakit

e. Mengurangi bahaya embolus dan thrombosis

Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar
8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

Istirahat malam
Selama satu atau dua malam yang pertama,ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur
yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Kerapkali
tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia benar-benar tidur lelap
sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya.
Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan
perhatiannya dan sebagian lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomy sehingga
semua ini akan menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri
atau terganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan obat analgesic dapat diberikan
sebelum pasien menggunakan obat tidur
Setelah hari kedua postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak
diperlukan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu
harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dini dan tidak diganggu tanpa alas an. Hal-hal
kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air
dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat diatasi sebelum suara-suara
tersebut mengganggu tidur ibu.

Ibu yang baru yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan
yang ditemukan harus dilaporkan pada dokter. Insomnia merupakan salah satu tanda
peringatan untuk psikosis nifas.

Pola istirahat
a. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan

b. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-
lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.

c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :

1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi

2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan

3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri

Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurang
istirahat dapat mengurangi produksi ASI , memperlambat proses involusi uterus dan
memperbanyak pendarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat
bayinya (Saifudin AB, 2002 : N – 25).

Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan untuk rileks dan
istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan istirahat dan tidur harus
lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang penting. Jangan
sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Istirahat juga
memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan makan dan perawatan bayi sering dapat
tidak terduga. Pasang dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat
untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah.

http://superbidanhapsari.wordpress.com/2010/06/01/health-education-personal-
hygiene-istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas-2/
A.Pengertian Nifas
Masa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari atau
beberapa jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu berikutnya. Masa
nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama seperti halnya masa haid. Selama
masa nifas, tubuh mengeluarkan darah nifas yang mengandung trombosit, sel-sel
generatif, sel-sel nekrosis atau sel mati dan sel endometrium sisa.
Ada yang darah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nifasnya masih keluar
melewati masa 40 hari. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar.
Bila tidak, misal, karena tertutupnya mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.
Meskipun perdarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap menganggap masa
nifas belum selesai. Masa nifas tetap saja sebaiknya berlangsung selama 40 hari, baik
ibu yang melahirkan normal atau sesar. Sebab, meskipun gejala nifasnya sudah
berlalu, belum tentu rahimnya sudah kembali ke posisi semula.

B.Kebutuhan dalam Masa Nifas


1.Kebersihan diri
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka
jahitan maupun kulit.
a.Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah
dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian
dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea. 
b.Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan
normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan
wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa
bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang
lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.
c.Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada
wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama
setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari
biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.
 d.Kebersihan vulva dan sekitarnya
•Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah
di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau
besar.
•Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali
sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di
bawah matahari atau disetrika.
•Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya.
•Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk
menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan
sabun.
2.istirahat
Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan untuk
rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan istirahat
dan tidur harus lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang
penting. Jangan sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu
merasa lelah. Istirahat juga memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan makan
dan perawatan bayi sering dapat tidak terduga. Pasang dan dengarkan lagu-lagu
klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan
lelah. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal, antara lain:
    ØMengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
    ØMemperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan.mnyebabkan depresi postpartum dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri.
3.Mobilisasi (pergerakan)
Mobilisasi sangat bervariasi tergantung pada komplikasi persalinan, nifas atau
sembuhnya luka. Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu
dua jam setelah persalinan normal. ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah
dan mengeluarkan cairan vagina (lochea).
4.Eliminasi
Pengeluaran air seni akan meningkat 24-48 jam pertama sampai sekitar hari ke-5
setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah meningkat pada saat hamil
tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu perlu belajar berkemih
secara spontan dan tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan.
Menahan buang air kecil akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni dan
gangguan kontraksi rahim sehingga pengeluaran cairan vagina tidak lancar.
Sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan
terbuka atau karena adanya haemorroid (wasir). Kesulitan ini dapat dibantu dengan
mobilisasi dini, mengkonsumsi makanan tinggi serat dan cukup minum.
5.Latihan
Latihan setelah melahirkan dilakukan untuk memperlancar sirkulasi darah dan
mengembalikan otot-otot yang kendur, terutama rahim dan perut yang memuai saat
hamil. Latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti:
•Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi
menarik nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu hitungan sampai 5.
Rileks dan ulangi sebanyak 10 kali.
•Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan Kegel).
•Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan
tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
•Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu
naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu
harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
6.Dukungan
Ibu pada masa nifas membutuhkan dukungan emosional dan psikologis dari
pasangan dan keluarga mereka, yang bisa memberikan dukungan dengan jalan
membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas di rumah agar ibu mempunyai lebih
banyak waktu untuk mengasuh bayinya. Cegah timbulnya pertentangan dalam
hubungan keluarga yang menimbulkan perasaan kurang menyenangkan dan kurang
bahagia. Ibu dalam masa nifas bisa merasa takut, oleh karena itu ia akan
memerlukan dukungan dan dorongan dengan perasaan ketidakmampuan serta rasa
kehilangan hubungan yang erat dengan suaminya, dan juga tanggung jawab yang
terus menerus untuk mengasuh bayi dan lain-lainnya.

7.Nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI
dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya.
Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Makanan yang
dikonsumsi ibu berguna untuk melakukan aktivitas, metabolisme, cadangan dalam
tubuh, proses produksi ASI serta sebagai ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan yang dikonsumsi juga perlu
memenuhi syarat, seperti susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur,
tidak terlalu asin, pedas atau berlemak, tidak mengansung alkohol, nikotin serta
bahan pengawet dan pewarna. Menu makanan yang seimbang mengandung unsur-
unsur, seperti sumber tenaga, pembangun, pengatur dan pelindung.
a.Sumber tenaga (energi)
Sumber tenaga yang diperlukan untuk pembakaran tubuh dan pembentukan jaringan
baru. Zat nutrisi yang termasuk sumber energi adalah karbohidrat dan lemak.
Karbohidrat berasal dari padi-padian, kentang, umbi, jagung, sagu, tepung roti, mie,
dan lain-lain. Lemak bisa diambil dari hewani dan nabati. Lemak hewani yaitu
mentega dan keju. Lemak nabati berasal dari minyak kelapa sawit, minyak sayur dan
margarin.
b.Sumber pembangun (protein)
Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau
mati. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan protein nabati.
Protein hewani antara lain telur, daging, ikan, udang kerang, susu dan keju.
Sedangkan protein nabati banyak terkandung dalam tahu, tempe, kacang-kacangan, 
dan lain-lain.
c.Sumber pengatur dan pelindung (mineral, air dan vitamin)
Mineral,air dan vitamin digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit
dan mengatur kelancaran metabolisme di dalam tubuh. sumber zat pengatur bisa
diperoleh dari semua jenis sayur dan buah-buahan segar. Beberapa mineral yang
penting, antara lain:
- Zat kapur untuk pembentukan tulang. Sumbernya berasal dari susu, keju, kacang-
kacangan, dan sayur-sayuran berdaun hijau.
- Fosfor untuk pembentukan tulang dan gigi. Sumbernya berasal dari susu, keju, dan
daging.
- Zat besi untuk menambah  sel darah merah. Sumbernya berasal dari kuning telur,
hati, daaging, kerang, kacang-kacangan dan sayuran.
- Yodium untuk mencegah timbulnya kelemahan mental. Sumbernya berasal dari
ikan, ikan laut, dan garam beryodium.
- Kalsium merupakan salah satu bahan mineral ASI dan juga untuk pertumbuhan
gigi anak. Sumbernya berasal dari susu, keju dan lain-lain.

Kebutuhan akan vitamin pada masa menyusui meningkat untuk memenuhi


kebutuhan bayinya. beberapa vitamin yang penting, antara lain:
- Vitamin A untuk penglihatan berasal dari kuning telur, hati, mentega, sayuran
berwarna hijau, wortel, tomat dan nangka.
- Vitamin B1 agar napsu makan baik yang berasal dari hati, kuning telur, tomat,
jeruk, nanas.
- Vitamin B2 untuk pertumbuhan dan pencernaan berasal dari hati, kuning telur,
susu, keju, sayuran hijau.
- Vitamin B3 untuk proses pencernaan, kesehatan kulit, jaringan saraf dan
pertumbuhan. Sumbernya antara lain susu, kuning telur, daging, hati, beras merah,
jamur dan tomat.
- Vitamin B6 untuk pembentukan sel darah merah serta jkesehatan gigi dan gusi.
Sumbernya antara lain gandum, jagung, hati dan daging.
- Vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah dan kesehatan jaringan saraf.
Sumbernya antara lain telur, daging, hati, keju, ikan laut dan kerang laut.
- Vitamin C untuk pembentukan jaringan ikat dan bahan semua jaringan ikat (untuk
penyembuhan luka), pertumbuhan tulang, gigi dan gusi, daya tahan terhadap infeksi
dan memberikan kekuatan pada pembuluh darah. Sumbernya berasal dari jeruk,
tomat, melon, mangga, pepaya dan sayuran.
- Vitamin D untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan
kalsium dan fosfor. Sumbernya berasal dari minyak ikan, ikan, susu, margarine, dan
penyinaran kulit dengan matahari pagi sebelum jam 9.
- Vitamin K untuk mencegah perdarahan. SUmbernya berasal dari hati, brokoli,
bayam dan kuning telur.
Untuk kebutuhan cairannya, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap
hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
8.Menyusui
Berikan ASI kepada bayi sesering mungkin (sesuai kebutuhan) tanpa dijadwal.
Isapan bayi akan merangsang kelenjar hypofisis anteior mengeluarkan prolaktin
(yang memproduksi ASI) dan hipofisis posterior untuk mengeluarkan sehingga ASI
ASI keluar dengan lancar. ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi,
mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih dan siap
untuk diminum.
Meningkatkan suplai ASI dapat dilakukan dengan cara:
Untuk bayi
•Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan lama menyusui 10-15
menit di setiap payudara.
•Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa gerah dan duduklah selama
menyusui.
•Pastikan bayi menyusu dngan posisi menempel yang baik dan dengarkan suara
menelan  yang aktif.
•Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap kali menyusui.
•Tidurlah bersebelahan dengan bayi.
Untuk ibu
•Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum.
•Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui bayinya dan mengoreksi
setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.
•Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak dengan melakukan hal-
hal tersebut di atas.
9.Perawatan payudara
•Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama puting susu.
•Menggunkan BH yang menyokong payudara.
•Apabila puting susu lecet oleskan kollostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
puting susu setiap kali selesai menyusui. Meyusui tetap dilakukan muai dari puting
susu yang tidak lecet.
•Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan
diminumkan dengan menggunakan sendok.
•Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI, lakukan:
•Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5
menit.urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunkana sisir untuk
mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting.
•Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi
lunak.
•Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila tidak dapat mengisap seluruh ASI sisanya
keluarkan dengan tangan.
•Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.

Sumber :
- PUSDIKNAKES, WHO, JHPIEGO. 2003.  Asuhan Kebidanan Postpartum.
- Saifudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
- Huliana, Mellyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta: Puspa Swara.
http://zietraelmart.multiply.com/journal/item/26

You might also like