You are on page 1of 20

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

> Bidang Idiologi

Pancasila sebagai Idiologi terbuka,


pada prinsipnya bias menerima unsure-unsur baru dari bangsa lain sepanjang
tidak bertentangan
dengan nilai-nilai dasar pancasila. Pancasila selalu berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman,
hal ini merupakan pengaruh positif globalisasi terhadap idiologi bangsa dan
Negara, karena memperkaya khasanah budaya bangsa
yang bersifat dinamis dan fleksibel.
> Pengaruh positif globalisasi yang menawarkan kehidupan

Politik yang demokratis, dengan mengutamakan dengan keterbukaan,


jaminan hak asasi manusia dan kebebasan berpengaruhkuat terhadap pikiran
maupun
kemauan bangsa Indonesia.Rakyat menuntut diadakannya keadilan nasional
dan perbaikan bidang-bidang baik infrastruktur,
ekonomi, pengangguran maupun kemiskinan. Kekuatan yang
berpusat(otoriter) dirubah menjadi demokratis dan member banyak
kebebasan kepada rakyat didaerah untuk mengatur urusan rumah tangga
sendiri (otonomi daerah).
> Bidang ekonomi

Pengaruh globalisasi dibidang ekonomi tidak terlepas dari terbukanya pasar


bebas yang memberi
kemudahan masuknya barang-barang produksi luar negeri ke Indonesia.
Tingkat kemajuan dan kemakmuran dinegara-negara maju sebagai penggagas
globalisasi yang relatif baik,
apalagi melakukan lobi-lobi internasional, membuat bangsa dan Negara-
negara yang sedang berkembang tertarik untuk menerima tawarannya.
> Bidang Sosial dan Budaya

Segi positif dari pengaruhnya globalisasi dalam aspek budaya, dapat dilihat
dari sebagian berapa suku bahasa dan ras yang ada di negara indonesia .
Bangsa indonesia, Seperti hal nya bangsa-bangsa lain, Dalam era globalisasi
ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya kompleksitas perubahan
(Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi dan
transportasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta
tingkat efisiensi dan kompetisi yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
Berapa indikator pengaruh negatif maupun positif globalisasi yang melanda
bangsa dan negara indonesia antara lain dapat dilihat pada matrik berikut
ini :
Indikator Perubahan/Dampak Globalisasi
1. Politik

Penyebaran nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak


langsung dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin
berani dan terkadang ”mengabaikan kepentingan umum, dengan
cara membuat kerusuhan dan anarkis.
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat
kekeluargaan, masyarakat mufakat dan gotong royong.
Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat
individual, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
2. Ekonomi

Berlakunya the survival oe the fittest sehingga siapa yang memiliki modal
yang besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir.
Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang
mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
3. Sosial dan Budaya

Mudahnya nilai-nilai barat yang masuk baik milalui internet, antene parabola,
media televisi, maupun media cetak yang kadang-kadang ditiru habis-
habisan.
Semakin lunturnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan
kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu hanya ditangani oleh
segelintir orang.
Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara karna dianggap tidak ada hubungannya
(sekularisme).
4. Ledakan Informasi

Kemajuan iptek dan arus komunikasi global yang makin canggih, cepat, dan
berkapasitas tinggi.
Laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta informasi meningkat
sangat cepat secara tajam (eksponensial)
5. Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan


terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan
yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat.
Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi,
jaksa, dan hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu
negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan
antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu
sama lain yang melintasi batas negara
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa
kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia
adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa
sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus
berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan
akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin
terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai
zaman transformasi sosial.
---------Pengertian--------
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi
dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung
oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan
negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang
kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara
kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi
cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah
Globalisasi pada tahun 1985.
Teori globalisasi

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi,


terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu :

1. Para globalis percaya bahwa globalisasi


2. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi
3. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis
Pengaruh - pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh
terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan
rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab
globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global.
Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat
kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan
dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi
akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga
mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan
kesatuan bangsa.

You might also like