Professional Documents
Culture Documents
Media Pembelajaran
Disusun oleh:
JURUSAN MATEMATIKA
2011
PENGERTIAN MEDIA PEMBELAJARAN
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa
latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2002;
Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software)
dan/atau alat (hardware). Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa
media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks,
lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media. Pengertian ini
sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang menyatakan bahwa media
merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
belajar.
Banyak batasan tentang media, Association of Education and Communication Technology
(AECT) memberikan pengertian tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dalam hal ini terkandung pengertian
sebagai medium (Gagne, et al., 1988) atau mediator, yaitu mengatur hubungan yang efektif
antara dua pihak utama dalam proses belajar -siswa dan isi pelajaran. Sebagai mediator, dapat
pula mencerminkan suatu pengertian bahwa dalam setiap sistem pengajaran, mulai dari guru
sampai kepada peralatan yang paling canggih dapat disebut sebagai media. Heinich, et.al.,
(1993) memberikan istilah medium, yang memiliki pengertian yang sejalan dengan batasan di
atas yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan
secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti
yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media
komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang
maksimal. Batasan media seperti ini juga dikemukakan oleh Reiser dan Gagne (dalam
Criticos, 1996; Gagne, et al., 1988), yang secara implisit menyatakan bahwa media adalah
segala alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam
pengertian ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video, televisi, radio,
film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran. Menurut
National Education Association -NEA (dalam Sadiman, dkk., 1990), media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware
yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih
efektif.
Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan
peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya
teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami
perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan
kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan
klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media
pendidikan/pembelajaran.
Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Rudy
Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa
gambar, garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media
siar (telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut
taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media
audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6)
media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.
gambar,poster
foto
charts,grafik,diagram
pameran,papan,info,papan bulu
c. audio,
rekaman piringan
pita kaset,reel,cartridge
d. penyajian multimedia,
film
televise
video
f. media cetak,
Buku teks
Modul,teks terprogram
Workbook
Majalah ilmiah,berkala
Lembaran lepas(hand out)
g. permainan,
teka-teki
simulasi
permainan papan
Model
Specimen(contoh)
Manipulative(peta,boneka)
Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir(ICT) berupa
teleconference
Kuliah jarak jauh
permainan komputer
hypermedia
Compact(video)disc
System tutor intelijen
Interaktif
a) Radio
b) Alat Perekam Pita Magnetik (Tape Recorde)
c) Laboratorium Bahasa
a) Slide Suara
b) Video
c) Televisi
Papan rotasi
Papan Refleksi
Papan Translasi
1. Media bersifat tahan lama karena terbuat dari bahan yang awet dan
tidak mudah rapuh.
2. Media ini dibuat dengan tujuan jangka panjang sehingga dalam
pembuatannya benar-benar memperhatikan teknik pemasangan
sederhana tetap kuat.
3. Pemakaian media ini sangat mudah.
4. Dengan menggunakan media ini, guru dapat membimbing
siswanya untuk berlatih berfikir lebih abstrak.
5. Dengan media ini, konsep yang disampaikan guru akan lebih baik
menggendap lama di memori siswa karena secara langsung siswa
dapat mencoba sendiri media tersebut.
B. Kekurangan “3 Transfo in 1”
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18/media-pembelajaran-arti-posisi-
fungsi-klasifikasi-dan-karakteristiknya/ diakses tanggal 1 Februari 2011 jam
11.13 WIB.