Professional Documents
Culture Documents
•
•
DJUMALI MANGUNWIDJA.JA
SUPRIHATlN
MUSLICH
'
e ~t~
..
2001
I
KATA PENGANTAR
Bagi mahasiswa yang akan menggunakan modul ini, perhatikan baik baik
Petunjuk yang disertakan pada setiap modul, dan selalu konsullasi kepada Dosen
atau Asisten pengajaran modul ini.
Modul ini diharapkan dari tahun ke tahun, akan dilakukan perbaikan dan
penyempumaan sesuai dengan kemajuan iptek dan industri, serta kaitan dengan
kurikulum yang diberlakukan.
Segala kritik dan masukan bagi perbaikan modul ini sangat dinantikan.
Penyusun
DAFTAR lSI
Halaman
- Pengertian dan Lingkup Agroindustri ... ... ... ... ... ... 2
DI INDONESIA... ... ... ... ... ... ... ... ... ..... ................ 5
- Perkembangan Agroindustri P<'..Sca Krisis ... ... ... ... ... ... 6
I
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
3. Setiap modul terdiri atas empat bagian utama : (i) tujuan instruksional,
(ii) tubuh modul , umumnya meliputi pendahuluan alau lalar belakang.
bahasan ulama. kesimpuJan alau rangkuman, (iii) uji l-.emampuu1l Jlfi
(self assessment), dan (iv) pustaka acuan.
I
8. Bagi mahasis\va yang menyelesaikan seluruh modul, akan diberikan
sertifikat
9. Yakinkan bahwa modill yang diambil adaJah modill yang sah dan
berlaku, karena setiap tahun modul tersebut selalu dilakukan perbaikan
dan/atau penyesuaian
10. Apabila ada hal-hal yang kurang jelas atau kurang difahami silahkan
menghubungi dosen png bersangku!<Ul
•
I
TUJUAN SAUDARA DALAM MEMPELAJARI MODUL INI ADALAH AGAR
SUPAYA DAPAT:
PENDAHULUAN
Kita sepantasnya bersyukur pada Tuhan atas karunianNya yang dilimpahkan
kepada bangsa Indonesia berupa daratan yang membentang dari Sabang sampai Mer?uk~
dengan ,luas 1900 juta Ha dan terdiri atas 17800 pulau dan'lebih dari 5700 Ha berupa
hamparan lautan nan biru. Keanekaragaman hayati berupa tanaman. hewan, dan r.1ikroba
yang tak ada tandingannya didunia selayaknya menjadi modal dasar untuk dilestarikan
dan dikembangkan menjadi komoditas atau produk yang bersaing diperdagangan global
serta memberi kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Selain itu kurang lebih 70%
penduduk Indonesia bergerak dalam usaha pertanian. Kondisi ini merupakan alasan kuat
atau pemacu (driver) serta modal kuat bagi tumbuh industri yang berbasis pertanian atau
agroindustri.
Dengan lokasi yang terdiri at as pulau besar dan keeil terse but serta di
katulistiwa,dan jumlah penduduk yang besar yang dapat merupakan pasar potensial,
merupakan modal untuk tumbuhnya industri perhubungan dan industri teknologi
informasi dan komunikasi. Gambaran singkat tersebut menyiratkan bahwa untuk
pembangunan dan pengembangan industri, Indonesia memiliki modal dasar sangal
mendukung. Perkembangan industri tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan warganya. Ketiga industri yang harus dipilih Indonesia yaitu : agroindustri,
industri perhubungan ibarat tiang bangunan rumah, dengan fondasi indu$tri per.,Solahan
(manufacturing base industry). Sebagai atap bangunan adalah industri teknologi
infonnasi dan komunikasi. Secara terkait masing masing industri tersebut akan berperan
sebagai 'gerikut :;Industri pengolahan akan memasok segal a kebutuhan scktor ekonnomi
I
2
PENGERTIAN DAN
• f
LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN
AGROINDUSTRI
Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Belanda yang menjajah Indonesia sclama
hampir 350 tahun mampu mengaduk hasil bumi Nusantara menjadi komoditas andala'1
yang dapat memasok devisa untuk menopang perkenonoian yang dipimpin oleh ratu
Wilhelmina di tanah rendah, Netherlands. Karet, kopi, teh, kina, tembakau, gula serta
minyak atsiri dan rempah-rempah adalah contoh produk van Oos/ Indie yang kala itu
sangat terkenal didunia.
Peralatan dan Mesin Pertanian (lPMP), dan InJustri Jasa Sektor Pertanian (IJSP), Industri
Pengolahan Hasil Pertanian (IPHP) dapat dipilah menjadi:
1. IPHP - Tanaman Pangan termasuk didalamnya adalah bahan pangan kay a
karbopidrat, palawija dan hasil tanaman hortikultura,
2. IPint Tanaman Perkebunan, yaI~g meliputi tebu, kopi, teh, karet, kelapa, kelapa
sawit, temba:kau, cengkeh, kakao, v:mili, kayu manis, dan la:n lain,
3. IPHP - Hasil Hutan yang mencakup produk kayu olahan dan non kayu seperti damar,
rotan, tengkawang dan hasil ikutan lain.
4. IPHP-Perikanan, yang meliputi pengolahan dan penyimpanan ikan dan hasil Jaut
segar,pengalengan dan pengolahan, serta hasil samping kuat,
5. IPHP~ Peternakan yang mencakup 'tJengolahan daging segar, susu, kulit dan hasil
samping lainnya
Industri Peralatan dan Mesin Pertanian dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu .
1. IPMP- Budidaya Pertanian yang mencakup alat dan mesin pengolah lahan ( cangkul,
traktor, dam sebagainya ).dan
2. IPMP - Pengolahan yang meliputi alat dan mesin pengoiahan berbagai komoditas
pertanian, misalnya : mesin penggiling padi, medin perontok gabah, mesin pengering,
unit pengolah gula, dan sebagainya.
Industri Jast. Sektor Pertanian, terdiri at as :
1 IJSP - Perdagangan, yang mencakup kegiatan pengankutan, pengemasan serU
penyimpanan baik bahan baku maupun produk hasil industri, terutama dari industri
pengolahan hasil pertanian,
2 IJSP .:Konsultasi kegiatannya meliputi segi perencanaan, pengelolaan sampai pad a
pengawasan mutu serta evaluasi dan penilaian proyek,
3 dan IJSP- Komunikasi. menyangkut teknologi perangkat lunak yang melibatkan
penggunaan komputer serta alat komunikasi modern lainnya.
Pada perkembangan dan wacana lebih lanjut, agroindustri lebih banyak digunal<'an
dalam arti sempit yaitu industri yang mendayagunakan hasil pertanian sebagai bahan
dasarnya.
Simposium tersebut dapat dianggap sebagai cikalbakal wacana, diskusi serta
pengembangan agroindustri di Indonesia, sampai akhirnya dapat dirumusknn selJagai
strategi pembangunan nasional dalam GBHN 1993 (Anonim, 1993) Definisi lain
diberikan oleh Dominguez dan Andriano (1994) yang "," merupakan kegiatan yang
salinghubung (interelasi) produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan,
pemasaran, dan distribusi produk pertanian. Dari pandangan para pakar sosial-ekonomi,
agroindustri ( pengolahan hasil pertanian ) merupakan bagian dari enam suo-sistem
agribi.snis)ang disepakati, yaitu sub-sistem penyediaan sarana produksi tlan peralatan,
usaha tani, pengolahan hasil, pemasaran, sarana dan pembinaan (Anonim, 1995).
I
4
Nilai strategis agroindustri juga terletak pada poslsmya sebagai jembaian yang
menghubungkan antara sektor pertanian pada kegiatan huJu dan sektor industri pada
sektor hilir.Dengan pengembangan agroindustri secara tepat dan baik diharapkan dapat
ditingkatkan (a)jumlah tenaga kerja, (b) pendapatan petani,(c) volume ekspor dan devisa
yang diperoleh, (dO pangsa pasar baik domestik maupun internasional, (e) niJai tukar
produk hasil pertanian, dan (t) penyediaan bahan baku industri
Penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai sekitar 60% dari tenaga
kerja yang ada, sedangkan di sektor industri pengolahan. 10 %, sektor perdagangan
14,6%, sektor jasa 12,0% dan lain lain 7,4 %. Dengan 'demikian dari aspek sosial
ekonomi perkembangan agroindustri dan agribisnis diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan sebagian besar penduduk tersebut.
Dalam pembangunan dan pengembangan agroindustri memasuki abad 21 ini tidak dapat
dilepaskan dari globalisasi ekonomi dan perdagagan yang sedang melanda di Indonesia,
Paragraf berikut mengungkap globalisasi ekoncmi dan pengaruhnya terhadap peran dan
prospek agroindustri Indonesia.
Proses transfonnasi global yang dewasa ini sedang berlansung pada dasarnya
digerakkan oleh tiga kekuatan besar, yaitu perdagangan, investasi, dan produksi. Dengan
kata lain, pengertian globalisasi bukan hanya menyangkut arus perdagangan bebas
memasu'ki pasar di "eluruh dunia sebagai akibat dari penurunanan dan penghapusan tarif,
tetapi juga tennasuk globalisasi di bidanh investasi dan produksi maupun teknologi.
Ketiga faktor diatas mempunyai kaitan yang erat dan saling menunjang. Selamjutnya,
meningkatnya arus perdagangan akan mendorong peningkatan dan mobilitas investasi.
Peningkatan investasi tidak hanya akan mendorong penggunaan teknologi, tetapi juga
mendorong inovasi dan invensi ( penemuan ) proses dan! atau produk baru, (Porter 1992)
Peningkatan investasi dan produksi akan berdampak pada peningkatan
kesempatan kerja yang pada gilirannya akan mendorong meningkatnya pendapatan
masyarakat. Sehingga secara kcseluruhan diharapkan tCljadi pcningkatan pula
kesejahteraan masyarakat.
Dalam salah satu kajian yang dilakukan oleh Sekretariat GATT ( Anonim, 1(96).
diprakirakan bahwa pada tahun 2005 perdagangan dunia akan meningbt sebesar 12%
atau senilai US$ 745 milyar. Dalam kaitan dengan ekspor Indonesia ke:taikan terbesar
akan teIjadi pada produk pakaian jadi (60%), tekstil (34%), pertanian (20%) dan prvdul
olahan agroindustri (19 %)..
Sedangkan Bank: Dunia juga memprakirakan bahwa pada tahun 2010, sekitar ::; 8%
pertumbuhan produksi dunia akan dihasilkan oteh negara- negara sedang berkembang.
Dalam kurun tersebut, diduga pertumbuhan produksi dunia meningkat dari 21% menjadi
27%, dan perkembangan paling pesat akan terjadi dikawasan Asia Pasitik, terutama Asia
Timur dan Tenggara (Anonim. 1997)
Dengan dasar anggapan bahwa kajian kajian tersebut diatas tak jauh menyimpang,
maka Indonesia yang tennasuk dalam negara Asia Pasifik dan saat sebelum krisis pernah
mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup bagus (7-10%), dan diharapkan terjadi
perbaikan kinerja pemerintahan baru. (baca : setelah era Reformasi ) - harus dapat
I
menempatkan tantangan dan persaingan global tersebut menjadi pemieu untuk
memajukan perekonomian nasional.
Globalisasi produksi dan industri adalah kemampuan menempatkan alur proses
produksi d~ri pembu~tan k?mponen atau bahan. baku ke. perakitan ~tau pengolah~n
produk akhlr ke lokasl lokasl atau negara yang paling menguntungkan dl kawasan duma
Proses produksi yang semula dilakukan secara terpadu di suatu tempat atau negara,
dalam er;a.giobalisasi dapat dan mungkin dipecah dan disebar ke seluruh penjujru dunia,
menurut' pola yang secara keseluruhan mampu memberikan tingkat efisiensi paling
optimal.
Globalisasi produksi akan semakin mempercapat proses pengalihan ( transformasi
) strukturai melalui pengembangan. teknologi baru dan tingkat penyebaran
pemanfaatannya (rate of diffusion ). Melalui proses keterkaitan dengan perdagangan dan
investasi, pengembangan teknologi akan mampu menciptakan produk-produk dan pross
barn serta berpengaruh terhadap perubahan di bidang kelembagaan, organisasi, dan
sistem manajemen (Raillon, 1996)
Apalagi biladilihat bahwa hampir sebagian besar dari laju pertumbuhan prcduksi
global- akan dipasok dari negara berkembang.. Pang!;a pasar hasil pertanian dan produk
agroindustri masih amat sangat besar. Tentu saja, Indonesia dituntut untuk mampu
mengembangkan sumberdaya pertanian lokal - keunggulan komparatif - agar dapat
dihasilkan produk agroindustri yang kompetitif di pasar global. Dalam pengertian
kompetitif tidak hanya menyangkit jumlah dan mutu, tetapi juga harga serta waktu
penyampaian dan kelembagaan perdagangan internasional yang praktis ( Mangunwidjaja,
1998).
Dalam kaitan dengan strategi penciptaan keunggulan kompetitif pada sumberdaya
komparatif, pengembangan agroindustri melalui penerapan teknologi proses mempunyai
arti penting. Dalam penerapan dan pengembangannya harus dilakukan pemilihan secara
nasionaL Berdasarkan proses pemilihan ini akan diperoleh sejumlah komoditas unggulan
Indonesia. Komoditas inilah yang harus di kembangkan secara tepat sasarap antara lain
dengan penerapan proses, baik secara sederhana maupun canggih seperti proses
bioteknologis.
9 44% per tahun. Demikian pula kinerja ekspor produk agrQindustri meningkat tajam
s~lama tiga tahun terakhir sebelum krisis, yaitu dari USD 1,65 miiyar (1995) menjadi
239 milyar (1997) atau dengan rataan pertumbuhan 22, 4% per tahun. Ekspor tersebut
didominasi oleh kelompok produk olahan kelapa dan kelapa sawit, hasil perkebunan
(kakao, biji jambu mete). hasil tanaman pangan, serta produk peternakan dan perikanan.
I
7
parfu m dan fragrance- dan tentunya mempunyai nilai tambah yang jauh amat tinggi
dibandingkan harga minyak atsiri. ( Mangunwidj aj a et aI, 1996 )
Sebagai contbh perbandingan nilai 1 kg minyak cengkeh dibandingkan eugenol
(komponen dalam minyak cengkeh) adalah US$ 2 dibanding US$ 5000,- Gamberan
serupa dapat diambil untuk semua jenis min yak atsiri. Perancis sebagai negara yang
tidak mempunyai bahan baku minyak atsiri, justru berkembang pesat di dunia dalam
industri hilir minyak atsiri ( parfum, fragran dan isolat atsiri )
dengan teknoiogi proses yang pada awal tahun 1940-an senantiasa dihubungkan dengan
proses kimiawi (Austin,1984). Dalam konteks tersebut teknologi proses diberi pengertian
tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk mengubah bahan secara kimiawi
menjadi produk yang nilai ekonominya lebih tinggi. Oleh karena selain proses kimiawi,
perlakuan fisik juga mampu meningkatkan nilai tambah suatu bahan, cakupan ini
kemudian dipilahkan menjadi Satuan Operasi (Unit operation). Dengan demikian,
teknologi proses diberi batasan tentang tatacara berlandaskan ilmu pengetahuan untuk
mengubah secara kimiawi dan/atau fisik secara komersial suatu bahan menjadi produk
(Gambar 1)
BAHAN MENTAH ----> PENGUBAHAN(KONVERSIO------> PRODUK
- tkimiawil biokimiawi
fisiko mekanik
BASIL
PERTANIAN
---->PENyIAPAN---> PENGUBAHAN---> PEMISAHAN.
PASCAPANEN - kimiawi
- biokimiawi
~
PRODUK
I
. fisiklmekanik·"" /
PEMURNJAN
I I
9
yang diperlukan untuk mengubah bahan. menjadi pr?duk secara .opt.irhal, dan
mengendalikan sistem pemroses beroperasl secara optImal (SoerawldJaJa, 1992).
Berdasarkan perkembangan tersebut, bahasan dalam teknologi proses meliput sintesis,
optimasi, pemodelan dan simulasi, serta pengendalian proses (Rudd dan Watson, 1988.
Seider, et aI, 1999, Suryani dan Mangunwidjaja, 2000)
Berikut disajikan contoh penerapan teknologi untuk produk produk agroindusui
dari bertaraf sederhana sampai tinggi (Tabel I), Berdasarkan prospek yang baik,
penerapan bioteknologi untuk pengemabngan agroindustri akan dibahas tersendiri dalam
Seri Agroindustri 2.
mekanis
Pulp Penghancuran (beating), penghalusan Kertas
(refining), penambahan bahan pengisi
Keterangan : Minyak nabati adalah minyak yang diperoleh dari bahan yang berasal dari
tanaman, untuk membedakan dengan istilah minyak/lemak hewani yang dibuat dari
bahan berasal dari hewanJikan.
I I
..
11
PUSTAKA ACUAN
Anonim, 1999. Butir-butir Garis Besar Haluan Negara 1999- 2004, Sekretariat MPR.
Jakarta.
Anonim, 2000. Perkembangan ekspor produk industri kimia, hutan dan agro. Direktorat
Jendral Industri Kimia, Hutan dan Agro. Depperindag, Jakarta
Austin, lE. 1981. Agroindustrial Project Analysis. The John Hopkins University Press,
London.
Austi, G.T .1984. Shreve's Chemical Process Industries. Fifth Edition.lv1c Graw Hill
Book CO,New York
Porter, ME, 1992 Competitive Strategy : Techniques for Analysing Industries and
Competitors. The Free Press, New York
I
,.
12
r
I
I
1 I