Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
BAMBANG PRIHANTORO
(K1210014)
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Pada mulanya linguistik merupakan bagian dari filsafat. Linguistik modern, yang
dipelopori oleh Ferdinand de Saussure pada akhir abad ke-19, mengkaji bahasa secara ilmiah.
Kajian lingusitik modern pada umumnya terbatas pada masalah unsur-unsur bahasa, seperti
bunyi, kata, frase, dan kalimat serta unsur makna (semantik). Kajian linguistik rupanya belum
memuaskan. Banyak permasalahan bahasa yang belum dapat diselesaikan. Akibatnya, para ahli
mencoba untuk mengembangkan disiplin kajian baru yang disebut analisis wacana.
Analisis wacana menginterpretasi makna sebuah ujaran dengan memperhatikan konteks,
sebab konteks menentukan makna ujaran. Konteks meliputi konteks linguistik dan konteks
etnografi. Konteks linguistik berupa rangkaian kata-kata yang mendahului atau yang mengikuti,
sedangkan konteks etnografi berbentuk serangkaian ciri faktor etnografi yang melingkupinya,
misalnya faktor budaya masyarakat pemakai bahasa
Manfaat melakukan kegiatan analisis wacana adalah memahami hakikat bahasa, memahami
proses belajar bahasa dan perilaku berbahasa.
Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas
selanjutnya, antara lain :
1.3 Tujuan
Makalah ini ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang wacana dan
jenis jenis wacana.selain itu juga sebagai bahan kepustakaan.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Narasi
Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa.
Narasi dapat berisi fakta, misalnya biografi (riwayat seseorang), otobiografi/riwayat hidup
seseorang yang ditulisnya sendiri, atau kisah pengalaman. Narasi seperti ini disebut dengan
narasi ekspositoris. Narasi bisa juga berisi cerita khayal/fiksi atau rekaan seperti yang biasanya
terdapat pada cerita novel atau cerpen. Narasi ini disebut dengan narasi imajinatif.
D. Argumentasi
Karangan argumentasi ialah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian
terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang
logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
pendapat pengarang.
Karangan argumentasi dapat juga berisi tanggapan atau sanggahan terhadap suatu
pendapat dengan memaparkan alasan-alasan yang rasional dan logis.
Tahapan menulis karangan argumentasi, sebagai berikut.
(1) menentukan tema atau topik permasalahan,
(2) merumuskan tujuan penulisan,
(3) mengumpulkan data atau bahan berupa: bukti-bukti, fakta, atau
pernyataan yang mendukung,
(4) menyusun kerangka karangan, dan
(5) mengembangkan kerangka menjadi karangan.
BAB 3
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1.Wacana adalah satua bahasa yang paling besar yang membawa amanat yang lengkap dan
menurut urutan yang semstinya atau logis.
2.Narasi adalah cerita yang didasarkan pada urut-urutan suatu kejadianatau peristiwa.
Deskripsi adalah karangan yang menggambarkan/suatu objek berdasarkan hasil pengamatan,
perasaan, dan pengalaman penulisnya.
Eksposisi adalah karangan yang memaparkan atau menjelaskan secara terperinci (memaparkan)
sesuatu dengan tujuan memberikan informasi dan memperluas pengetahuan kepadapembacanya.
Argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat,sikap, atau penilaian terhadap suatu hal yang
disertai dengan alasan,bukti-bukti, dan pernyataan-pernyataan yang logis.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. (1995). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Erlangga.
Alwi, Hasan, dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Sumarlam.dkk (2003) Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta : Pustaka Cakra.