Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok 1
Achmad Taufiq N.A. (0710923008)
Dhesy Galuh R. (0810920002)
Laily Rizky A. (0810920004)
Masfuvah Fanzuri (0810920006)
Saidatul Maghfiroh (0810920014)
Suci Prawijana S. (0810920016)
Ulida Neilul M. (0810920018)
Wahyudin (0810920019)
Yoga Rizky Nata (0810920020)
Agung Suprapto P. (0810920022)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
REPLIKASI DNA
1. Pengertian Replikasi
Replikasi merupakan peristiwa sintesis DNA (autokatalisis) karena DNA mampu
mensisntesis diri sendiri. Replikasi DNA dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai
nukleotida baru dari rantai nukleotida lama melalui proses menggunakan komplementasi
pasangan basa untuk menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan molekul
DNA lama, proses yang terjadi tersebut dipengaruhi oleh enzim helikase, enzim polimerase,
dan ligase (Necel, 2009).
Replikasi DNA bersifat semikonservatif, yaitu kedua untai tunggal DNA bertindak
sebagai cetakan untuk pembuatan untai-untai DNA baru; seluruh untai tunggal cetakan
dipertahankan dan untai yang baru dibuat dari nukleotida-nukleotida (Necel, 2009).
4. Tahapan Replikasi
Proses replikasi dalam molekul DNA dimulai pada suatu titik yang disebut dengan
Origin of Replication (Ori). Pada titik ini, DNA akan membentuk seperti gelembung kecil,
dimana ikatan hidrogen antara basa-basa terputus dan pasangan basanya terpisah. Heliks
mulai membuka uliran (Ma, et.al., 1998).
Tahapan replikasi DNA pada sel eukariot adalah sebagai berikut (Anonymous1, 2011):
1. Tahapan pertama (inisiasi) dalam proses replikasi DNA terjadi adalah pemutusan ikatan
hidrogen antara basa-basa nitrogen dari dua untai yang antiparalel. Pemutusan ikatan
tersebut terjadi pada rantai yang kaya akan ikatan A-T. Hal tersebut dikarenakan ikatan
antara adenin dan timin yang hanya merupakan ikatan rangkap dua, sedangkan pada ikatan
antara sitosin dan guanin adalah ikatan rangkap tiga. Helikase adalah enzim yang berfungsi
untuk membuka untai ganda DNA. Titik awal dimana terjadinya splitting disebut sebagai
origin of replication. Struktur yang dihasilkan disebut dengan Replication Fork.
Polimerase DNA α mempunyai aktivitas polimerase 5' 3 ' dan sintesis primer pada
lagging strand kemudian diperpanjang dengan multisubunit DNA polymerase. Polimerase
DNA δ mengoreksi aktivitas eksonuklease 3’5’ dan melaksanakan keduanya dan sintesis
lagging strand dalam suatu kompleks bakteri dimer DNA polimerase III. ε polimerase
DNA menghilangkan fragmen utama dari Okazaki pada Lagging strand. Polimerase DNA
γ bertanggung jawab untuk replikasi DNA mt.
3. Telomere, struktur di ujung kromosom eukariotik linear, terdiri dari banyak salinan tandem
urutan oligonukleotida pendek dengan TxGy dalam satu untai dan CyAx di untai
komplementer, di mana x dan y biasanya dalam rentang 1 sampai 4. Telomerase
mengandung RNA yang berfungsi sebagai template untuk sintesis untai TxGy dari telomer.
Komponen protein dari telomerase bertindak sebagai reverse transkripsi selular untuk
sintesis RNA dan DNA. Setelah perpanjangan untai TxGy oleh telomerase, pelengkap
untai CyAx disintesis oleh DNA polimerase selular, dimulai dengan sebuah primer RNA.
Amir, F. M.; Malik, A.; Darmawati; Fikri R. M., 2010, REPLIKASI DNA,
http://www.scribd.com/doc/32301253/Replikasi-Dna, diakses pada tanggal 2 Maret 2011
Lehninger, A.L.; Nelson, D.L. and Cox, M.M., 2005, LEHNINGER’S PRINCIPLES OF
BIOCHEMISTRY, WH Freeman, Ltd., New York
Necel, 2009, DNA dan RNA, www.scribd.com/doc/23427509/DNA dan RNA , diakses pada
tanggal 2 Maret 2011