Professional Documents
Culture Documents
1) Annisa Adelfira ( 04 )
2) Ariq Nalendra W. ( 07 )
3) Dita Ulan Sari ( 12 )
4) Lintang Anisah P. ( 19 )
5) Nabil Nur Ilman ( 23 )
6) Viendya Firstiyanti ( 33 )
Perjuangan
Perjuangan Mempertahankan
Mempertahankan
Kemerdekaan
Kemerdekaan Secara
Secara Diplomasi
Diplomasi
----- -----
Christiso Archibald ermerhor Marseve
Soekarno H.J.Van Mook Syahrir n Mook n Syahrir n Mook Clark Ke rr
Mr.Suwandi Van Mook Syahrir n Killearn
Syariffudin Widjojoatmodjo Moh.Roem Royen
atta en hley
PERTEMUAN SOEKARNO-VAN MOOK
Pertemuan antara wakil-wakil Belanda dengan para pemimpin Indonesia diprakarsai oleh
Pang lima AFNEI Letnan Jenderal Sir Philip Christison pada tanggal 25 Oktober 1945.
Dalam pertemuan tersebut pihak Indonesia diwakili oleh Soekarno, Mohammad Hatta,
Ahmad Sobardjo, dan H. Agus Salim, sedangkan pihak Belanda diwakili Van Mook dan
Van Der Plas. Pertemuan ini merupakan pertemuan untuk menjajagi kesepakatan kedua
belah pihak yang berselisih. Presiden Soekamo mengemukakan kesediaan Pemerintah
Republik Indonesia untuk berunding atas dasar pengakuan hak rakyat Indonesia untuk
menentukan nasibnya sendiri. Sedangkan Van Mook mengemukakan pandangannya
mengenai masalah Indonesia di masa depan bahwa Belanda ingin menjadikan Indonesia
negara persemakmuran berbentuk federal yang memiliki pemerintah sendiri di lingkungan
kerajaan Belanda. Yang terpenting menurut Van Mook bahwa pemerintah Belanda akan
memasukkan Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tindakan Van
Mook tersebut disalahkan oleh Pemerintah Belanda terutama oleh Parlemen, bahkan Van
Mook akan dipecat dari jabatan wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda (Indonesia).
Pertemuan Syahrir-Van Mook
(1) Indonesia akan dijadikan negara Commonwealth berbentuk federasi yang memiliki pemerintahan
sendiri di dalam lingkungan kerajaan Belanda.
(2) Urusan dalam negeri dijalankan Indonesia sedangkan urusan luar negeri oleh pemerintah Belanda.
Selanjutnya pada tanggal 12 Maret 1946 Sjahrir menyampaikan usul balasan yang berisi antara lain
sebagai berikut.
(1) Republik Indonesia harus diakui sebagai negara yang berdaulat penuh atas wilayah bekas Hindia
Belanda.
(2) Federasi Indonesia-Belanda akan dilaksanakan pada masa tertentu dan urusan luar negeri dan
pertahanan diserahkan kepada suatu badan federasi yang terdiri atas orang-orang Indonesia dan
Belanda.
Usul dari pihak Indonesia di atas tidak diterima oleh pihak Belanda dan selanjutnya Van Mook secara pribadi
mengusulkan untuk mengakui Republik Indonesia sebagai wakil Jawa untuk mengadakan kerja sama dalam
rangka pembentukan negara federal dalam lingkungan Kerajaan Belanda. Pada tanggal 27 Maret 1946
Sutan Sjahrir mengajukan usul baru kepada Van Mook antara lain sebagai berikut.
(1) Supaya pemerintah Belanda mengakui kedaulatan de facto Rl atas Jawa dan Sumatera.
(2. Supaya RI dan Belanda bekerja sama membentuk Republik Indonesia Serikat (RIS).
(3) RIS bersama-sama dengan Nederland, Suriname, Curacao, menjadi peserta dalam ikatan negara
Belanda.
Perundingan di Hooge Veluwe
Mediator: Chritchley