You are on page 1of 35

Kehamilan dengan penyakit

ginjal
Perubahan Anatomik Ginjal dan
Saluran Kemih
• Dalam kehamilan
terjadi perubahan
anatomik dan
fungsional ginjal dan
saluran kemih.
• Volume, berat dan
ukuran ginjal
bertambah selama
kehamilan
• Panjang ginjal bertambah ±1cm dan ginjal
kanan > besar dari ginjal kiri
• Pada awal kehamilan sekitar usia 6-10 minggu,
yang pada trimester awal lebih jelas pd
sebelah kanan, terjadi dilatasi pada sistem
pengumpul (kaliks renalis,pelvis renalis, dan
ureter)
• Ureter bertambah panjang, melekuk dan
kadang berpindah letak ke lateral, dan akan
kembali normal 8-12 minggu setelah
melahirkan ( dapat dilakukan dng pielografi
intravena)
• Otot dinding ureter dan kaliks mengalami
hiperplasia dan hipertrofi, dan berkurangnya
tonus otot-otot saluran kemih karena
pengaruh kehamilan.
• Kandung kemih pindah lebih anterior dan
superior, otot kandung kemih mengalami
hipertrofi akibat hormon estrogen.
• Kapasitas kandung kemih meningkat sampai 1
liter
Perubahan Fungsional Ginjal dan
Saluran Kemih
Perubahan fisiologik penting yang timbul pada
kehamilan, antara lain:
• Peningkatan aliran plasma renal (Renal Plasma
Flow / RPF)
• Peningkatan tingkat filtrasi glomerulus ( GFR)
• Perubahan reabsorbsi glukosa, sodium, asam
amino dan asam urat tubular.
Tes Fungsi Ginjal
Tabel 1.1 Nilai laboratorium ginjal normalpada perempuan hamil

Nilai laboratorium Perempuan tdk Perempuan hamil


hamil
BUN, mg/dl 6-27 7,2-10,2
Klirens kreatinin, 100-180 150-200
ml/menit
Kreatinin 0,5-0,8 0,3-0,6
serum,mg/dl
Asam urat,mg/dl 2,2-7,5 3,2-3, 5
Protein <150 <300
total,mg/24jam
• Tabel 1.2 Nilai gas darah normal pada perempuan hamil
Nilai Perempuan tdk Perempuan hamil
hamil
Ph 7,35-7,45 7,40-7,45
PaO2, mmHg 85-100 101-108

PaCO2,mmHg 36-44 27-32

HCO2,mEq/l 24-30 18-21


Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
Pada Kehamilan
• Infeksi Saluran Kemih
(ISK)
• Bakteriuria
Asimptomatik
• Sistitis dan Uretritis
• Pielonefritis Akut
• Pielonefritis Kronik
• Glomerulonefritis Akut
• Glomerulonefritis
Kronik
Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
Pada Kehamilan
• Sindroma Nefrotik
• Gagal Ginjal akut
• Batu Ginjal (nefrolitiasis) dan Saluran kemih
(Urolitiasis)
• Ginjal Polikistik
• Tuberkulosis Ginjal
• keganasan
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

• Merupakan infeksiyang paling sering terjadi


selama kehamilan (4-10%)
• Positif bila pada pemeriksaan urin ditemukan
bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000/ml,
atau terdapatnya pertumbuhan 100.000 koloni
bakteri atau lebih per milimeter jml urin
midstream dengan teknik catch.
• Kuman yang tersering dan terbanyak sebagai
penyebab adalah E.coli.
Bakteriuria Asimptomatik
• Frekuensi bakteriuria asimptomatik kira-kira
2-10% dan dipengaruhi oleh paritas, ras,
sosioekonomi perempuan hamil tersebut.
• Jika tidak ditangani dengan benar 25% akan
menjadi pielonefritis akut.
• Terapi yg byk digunakan adalah nitrofurantoin
400mg/hari selama7 hari. Dapat digunakan
Ampisilin, sefaleksin dan trimetoprim-
sulfometoksazol.
Sistitis dan Uretritis
• Sistitis adalah peradangan kandung kemih tanpa
disertai radang bagian atas saluran kemih
• Penyebab utama adalah E.coli.
• Faktor predisposisi uretra perempuan yang
pendek, sistokel, adanya sisa air kemih yang
tertinggal, di samping penggunaan kateter yang
sering dipakai dalamusaha mengeluarkan air
kemih dalampemeriksaan ginekologi atau
persalinan.
• Gejala  disuria pada akhir berkemih,
meningkatnya frek. Berkemih, kadang disertai
nyeri di bagian atas simfisis,perasaan ingin
berkemih yang tidak dapat ditahan, air kemih
terasa panas, suhu badan mungkin
normalatau meningkat, dan nyeri di
suprasimfisis.
• Sistitis dapat diobati dengan sulfonamid,
ampisislin, atau eritromisin.
Pielonefritis Akut
• Merupakan salah satu komplikasi yang paling
sering dijumpai dalam kehamilan,dan
frekuensinya kira-kira 1-2%, terutama pada
kehamilan trimester 2 dan 3 dan permulaan
masa nifas.
• Penyebab  80% adalah E.coli.
• Predisposisi penggunaan kateter penderita
pielonefritis kronik atau glomerulonefritis
kronik yg ada sebelum kehamilan.
• Gejala  timbul mendadak. Sakit pada
kandung kemih, malaise, mengigil, badan
panas, dan rasa nyeri di angulus
kostovertebralis, terutama daerah lumbal
atas. Nafsu makan berkurang,mual, muntah,
dan kadang diare, dan dapat pula ditemukan
banyak sel leukosit dan sering bergumpal,
silinder sel darah, bakteri.
• Pasien hamil dengan pielonefritis akut selama
kehamilan memerlukan pengawasan tanda-
tanda vital minimal setiap 4jam.
• Dua aspek fundamental dari terapi adalah
pemberian cairan dan antibiotika
intravena.pilihan cairan :kristaloid. Antibiotik :
ampisilin2 gr intravena setiap 4-6 jam.
Pielonefritis Kronik
• Merupakan predisposisi terjadinya pielonefritis
akut dalam kehamilan.
• Prognosis bagi ibu dan janin bergantung pada
luasnya kerusakan jaringan ginjal. Penderita yg
menderita hipertensi dan insufisiensi ginjal
mempunyai prognosis buruk.
• Penderita ini sebaiknya tidak hamil, karena risiko
tinggi. Jika mengarah ke pielonefritis akut perlu
dipertimbangkan untuk terminasi kehamilan.
Glomerulonefritis Akut
• Jarang dijumpai pada perempuan hamil
• Penyakit ini dapat timbul setiap saat dalam
kehamilan dan pada penderita nefritis dapat
menjadi hamil.
• Penyebab  Streptokokus beta-hemolitikus
tipe A.
• Gambaran klinik
hematuria tiba-tiba,
edema, dan hipertensi
pd penderita yang
sebelumnya tampak
sehat. Sindroma
ditambah dengan
oliguria, samapai
anuria,nyeri kepala,
danmundurnya visus
(etinitis albuminika)
Glomerulonefritis Kronik
• Padapemeriksaan hamil pertama ditemukan
proteinuria,sedimen yang tidak normal dan
hipertensi.
• Apabila gejala penyakit baru timbul
dalamkehamilan yang sudah lanjut, atau
ditambah dengan pengaruh kehamilan
(superimposed preclampsia), maka lebih sulit
untuk membedakannya dari
preeklampsiamurni.
• Penyakit ini terdiri dari 4 macam berikut ini ;
1. Hanya terdapat proteinuria menetap dengan
atau tanpa kelainan sedimen
2. Dapat menjadi jelas sebagai sindroma nefrotik
3. Dalam bentuk akut seperti pada glomerulonefritis
akut
4. Gagal ginjal sebagai penjelmaan pertama
Keempatnya dapat menimbulkan gejala insufisiensi
ginjal dan penyakit kardiovaskular hipertensif.
Sindroma Nefrotik
• Merupakan suatu kumpulan gejala yang terdiri
dari edema,proteinuria (lebih dari 5 gr sehari),
hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemia.
• Apabila kehamilan disertai sindroma nefrotik,
maka pengobatan serta prognosis ibu dan anak
bergantung pada faktor penyebabnya dan
beratnya insufisiensi ginjal.
• Komplikasi  aborsi spontan, pertumbuhan
janin terhambat dan kelahiran prematur
Gagal Ginjal Akut
• Merupakan komplikasi yang sangat gawat
dalam kehamilan dan nifas karena dapat
menimbulkan kematian atau kerusakan fungsi
ginjal yang tidak bisa sembuh lagi. Mengalami
penurunan fungsi ginjal secara nyata, ditandai
dengan jumlah urin yang keluar kurang dari
400ml/24jam atau kurang dari 20ml/jam.
• Gagal ginjal akut pada perempuan hamil
biasanya merupakan akibat dari rendahnya
aliran darah ke korteks ginjal. 60% hipoperfusi
disebabkan oleh eklampsia.
• Penyebab khusus pada kehamilan 
preeklampsia, eklampsia, sindroma HELLP,
penyakit hati berlemak akut pada kehamilan,
dan gagal ginjal akut pasca persalinan.
• Risiko janin  prematuritas dan dehidrasi pada
neonatus.
• Kelainan ini didasari oleh 2 jenis patologi :
1. nekrosis tubular akut, apabila sumsum ginjal
menglami kerusakan
2. Nekrosis kortikal bilateral apabila sampai kedua ginjal
yang menderita
Penderita GGA ini sering dijumpai pada usia kehamilan
12-18minggu
Penderita dapat meninggal dlm waktu 14 hari setelah
timbulnya anuria.
Batu Ginjal (nefrolitiasis) dan Saluran
Kemih (urolitiasis)
• Jarang terjadi
• Pada pendrita yang membutuhkan
operasi,sebaiknya operasi dilakukan setelah
trimester pertama atau setelah
pascapersalinan.
Ginjal Polikistik
• Adalah penyakit sistemik yang umumnya bersifat
autosomal dominan yang sering progresif sampai
stadium akhir penyakit ginjal yang membutuhkan
dialisis atau transplantasi.
• Hasil kehamilan bergantung pada derajat
hipertensi, insufisiensi ginjal, dan infeksi saluran
kemih atas.
• Kehamilan tamapaknya tidak menyebabkan
perburukan atau akselerasi/percepatan
perjalanan penyakit
Tuberkulosis Ginjal
• Jarang dijumpai
• Diagnosis dapat ditegakkan bila ditemukan
leukosit,eritrositb dan tuberkulosis dalam urin.
• Penanganan :
1. Konservatif
2. Paliatif
3. Radikal
Komplikasi yg dapat terjadi adalah abortus dan
janin yang terinfeksi
Kehamilan pascanefrektomi
• Pada penderita yang mempunyai 1 ginjal
karena kelainan kongenital atau
pasacnefrektomi dapata atau boleh hamil
sampai aterm asal fungsi ginjalnya normal.
• Perlu pemeriksaan fungsi ginjal sebelum dan
selama kehamilan
• Persalinan dapat berlangsung pervaginam
kecuali dalam keadaan tertentu.
Kehamilan pasca transplantasi ginjal
• Prognosis baik bila ginjal yang diimplantasiakn
berasal dari donor yang hidup
• Penolakan graft ginjal akan sulit didiagnosis.
• Kelahiran pervaginam direkomendasikan.
• Pada mayoritas resipien ginjal, kehamilan
tidak tampak menyebabkan masalah
berlebihan atau ireversibel dengan fungsi
graft stabil sebelum kehamilan.
Keganasan

• Jarang terjadi,1per 1000 kehamilan


• Renal cell karsinoma diikuti oleh
angiomyolipoma adalah lesi ginjal yg plg
sering ditemukan pada kehamilan
• 88% massa ditemukan di pinggang dan 47%
pasien hamil dengan tumor ginjal
• Diagnosis menggunakan USG atau MRI
(menghindari radiasi)
Dialisis selama Kehamilan
• Menurut Lindheimer, disarankan dialisis awal
dilakukan pada serum kreatinin antara 5-
7mg/dl.
• Dibutuhksn dosis kalsiferol dan eritropoeitin
yg lebih tinggi.
• Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi
hipertensi berat, gagal jantung, dan sepsis.
Gagal ginjal idiopatik pasca persalinan
• Pada tahun 1968 Robson dan kawan-kawan
menemukan apa yang dipercaya sebagai
sindroma gagal ginjal akut reversibel yang
berkembang setelah 6 minggu pascapersalinan
dengan tingkat mortalitas 60-70%
• Kondisi ini juga dilaporkan menyertai kehamilan
ektopik.
• Hal ini juga ditemukan pada sindroma uremia
hemolitik atau trombotik trombositopeni
purpura. Sindroma ini lebih sering disebut
trombotik mikroangiopati

You might also like