Professional Documents
Culture Documents
• Home
•
• Link
• TentangKu
Menangislah, jika itu melegakan perasaan, walau tangisan tak mengubah suratan.
Menangis sudah menjadi identitas manusia sejak dilahirkan, bahkan bagi bayi, menangis
dapat disimbolkan sebagai pemberitahuan bahwa ada masalah pada bayi, mungkin
merasa sakit atau tidak nyaman. Menangis menjadi hal pertama yang bisa dilakukan
generasi Adam dan Hawa di bumi ini. Sebelum bisa bicara, sebelum mampu tertawa,
sebelum siap berjalan, tangis itu sudah ada pada diri tiap manusia. Tanpa diajarkan pun,
semua bayi, semua anak, semua manusia bisa menangis karena tangis merupakan fitrah
yang melekat pada kemanusiaan. Tangis merupakan bentuk kepekaan yang bisa menjadi
alat pendeteksi perasaan seseorang. Ketika menangis, biarkan menangis, jangan
dipendam. Menangis bukanlah kesalahan yang harus dihakimi. Menangis itu kebebasan
jiwa untuk mengungkapakan perasaan yang tersimpan, yang tersisa dan terbiar di dasar
keinginan.
Terlepas dari berbagai alasan yang melatarbelakangi tangisan, aktivitas mengeluarkan air
mata ini ternyata memberikan manfaat, baik secara psikologis, sosial, medis maupun
spiritual. Hal ini didasarkan pada beberapa penelitian para ilmuwan yang mengaitkan
aktivitas menangis dengan efek psikologis dan medis.
Secara psikologis, menangis mampu membuat perasaan menjadi lebih baik, nyaman, dan
tenang karena tangisan dapat membantu menyingkirkan kimiawi stres dalam tubuh.
Berkaitan dengan ini, ada 4 manfaat menangis.
1. Meningkatkan mood
Menangis bisa menurunkan tingkat depresi seseorang. Dengan menangis, mood akan
terangkat kembali. Air mata yang dihasilkan dari tipe menangis karena luapan perasaan
atau emosi mengandung 24% protein albumin yang bermanfaat dalam mengatur kembali
sistem metabolisme tubuh. Air mata tipe ini jelas lebih baik dibanding air mata yang
dihasilkan dari iritasi mata.
2. Mengurangi stress
Penelitian menyatakan bahwa air mata ternyata juga mengeluarkan hormon stres yang
terdapat dalam tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin.
3. Melegakan perasaan
Sepertinya, setiap orang merasakan hal ini setelah menangis. Setelah menangis, berbagai
masalah dan cobaan yang mendera, kekesalan dan amarah yang menyesak, serta goresan
sakit hati biasanya berkurang dan muncullah perasaan lega.
Perasaan lega yang dialami seseorang setelah menangis muncul karena sistem limbik,
otak dan jantung menjadi lancar. Karena itu, keluarkanlah masalah di pikiran dengan
menangis, jangan dipendam karena bisa menjadi tangisan yang meledak-ledak. Malu
menagis sesak di dada, tertahan menjadi ganjalan perasaan yang sewaktu-waktu bisa
memporakporandakan pertahanan jiwa, rasa bahkan raga.
Orang yang sedang memuncak tingkat emosinya, meletup amarahnya biasanya akan
berlaku dan bersikap lebih agresif bahkan bisa berdampak destruktif. Emosi yang
diluapkan dengan menangis mampu menjadi penghalang agresivitas. Seperti yang
diungkapkan Oren Hasson, seorang ilmuwan dari Univesitas Tel Aviv, Israel, bahwa
dengan air mata, seseorang sebenarnya tengah menurunkan mekanisme pertahanan
dirinya dan memberikan simbol dirinya tengah menyerah.
Pernyataan Orren Hasson mengenai turunnya agresivitas seseorang dengan menagis bisa
memberikan sebuah kausalitas terhadap keberadaan dan hubungan seseorang secara
sosial. Menangis bisa membantu seseorang membangun sebuah komunitas. Biasanya
seseorang menangis setelah menceritakan masalahnya kepada teman-temannya atau
seseorang yang bisa memberikan dukungan, dan hal ini bisa meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan juga bersosialisasi. Dengan demikian, hubungan sosial bisa menjadi
lebih dekat, sehingga mampu memupuk persahabatan yang lebih langgeng. Dalam
hubungan kelompok seperti persahabatan atau pertemanan, menangis bisa dianggap
sebagai bentuk keterpaduan antara satu dengan lainnya. Bahkan ada beberapa kasus yang
mengidentifikasikan bahwa menangis bisa menimbulkan empati seorang musuh untuk
tidak menyerang lawannya. Air mata bisa menjadi senjata yang meluruhkan amarah dan
kebencian bahkan mungkin peperangan (tentunya bukan air mata buaya!). Karena alasan
inilah maka banyak jiwa yang luluh karena tangisan, tersentuh, tergugah bahkan
terbelenggu tangisan seseorang..
Meski demikian, menangis tidak akan selalu manjur dalam beberapa kondisi. Oleh sebab
itu dalam beberapa kesempatan menangis justru tak dapat memberikan dampak seperti
yang diperkirakan. Bahkan sebaiknya dihindari. Dalam bekerja misalnya, aktifitas
menangis bahkan sebaiknya tak perlu ditampakkan. Mungkin dalam bekerja menangis
justru akan ditanggapi sebagai bentuk kelemahan dan sifat menyerah yang sangat dijauhi
dalam dunia kerja. Tapi mungkin tak berlaku untuk profesi yang menuntut empati
Dari segi medis, kegiatan mengundang dan mencurahkan air mata ini memiliki beberapa
manfaat untuk kesehatan, khususnya mata. Manfaat tersebut sebagaimana dikutif dari
Beliefnet di antaranya :
1. Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi
pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
2. Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes
mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata
terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-
95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang
terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat
yang mengandung bakteri.
3. Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan
beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat
menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air
mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan
dikeluarkan melalui mata.
4. Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga
membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan
darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat
seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah
yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang
dipicu oleh stres.
Menangis tak selalu identik dengan sosok perempuan. Setiap raga yang memiliki jiwa
pasti pernah menangis, setidaknya menangis dalam hati, menangis ketika masih bayi, dan
menangis di hadapan Tuhan. Tangisan tidak selalu berarti kerapuhan, kecengengan atau
kelemahan seseorang. Jika tangisan bisa melemahkan seseorang, tangisan pun bisa
menguatkan ketegaran seseorang untuk berjuang. Dalam kepasrahan yang dalam,
tangisan mampu mengembalikan kesadaran seseorang kan fitrahnya sebagai manusia dan
hamba Yang Maha Sempurna, sehingga tangisan mampu melarutkan sebuah jiwa dalam
doa yang khusyuk, taubat yang sesungguhnya hingga totalitas penyerahan diri kepada
Tuhan.. Ini yang disebut tangisan spiritual.Tangisan ini yang senantiasa dicurahkan oleh
para Utusan Tuhan serta kaum yang beriman. Menjadi pengantar kesadaran akan
ketidakberdayaan, kelemahan dan kelalaian dalam menghamba. Menjadi penutur sujud,
penyerahan dan kepasrahan dalam taubat demi mengharap maaf Yang Maha
Pemaaf..Ketika Adam dan Hawa diturunkan ke bumi secara terpisah mereka menangis.
Tangis taubat sepasang insan ini merupakan refleksi kesadaran dan realisasi sesal atas
dosa yang telah mereka lakukan. Robbana Ya Robbana dzolamna anfusana waillam
tagfir lana watarhamna lana kunanna minal khosirin. Mereka pun kembali menangis saat
dipertemukan dan dipersatukan kembali oleh Yang Maha Pengampun untuk melahirkan
generasi manusia. Tangis bahagia mereka menjadi ungkapan rasa syukur atas kebesaran-
Nya.
Kita sering menangis ketika hati terluka, curhat__mengadukan sejuta masalah, meminta
selaksa kemudahan, memohon segudang rezeki dalam hidup kita atau sekedar
menyatakan ketidakmampuan menghadapi cobaan hidup kepada Yang Maha Hiidup.
Setelah mengadukan semua kepada-Nya, ada setitik tenang dalam hati, setetes spirit
untuk kembali memberdayakan ikhtiar hidup di atas keyakinan akan pertolongan-Nya.
Doa, dzikir dan air mata mampu menutrisi hati untuk kembali menafaskan-Nya. Di
sanalah fitrah itu berkarya, menumbuhkan rasa sakit, menyisipkan luka dan kecewa,
memekarkan kebahagiaan, dalam sebuah tangisan yang bermakna agar kita menyadari
eksistensi dan kekuasaan Yang Maha Kuasa. Karena itu, menangis yang utama ialah
menangis karena dosa, dan tangis yang sempurna adalah tangisan demi Yang Maha
Cinta.
Tuhan tidak pernah menghakimi makhluk-Nya. Segala derita dan kemelut masalah bukan
karena kehendak dan takdir semata, melainkan karena perbuatan kita sendiri. Maka,
jangan menghakimi sebuah tangisan dan bijaklah menghadapi tangisan karena kita tak
pernah benar-benar tahu dalamnya rasa hati seseorang. Biarkan menangis. Jika tak
mampu meredakan, diamlah. Bila tak ingin menyaksikan, tinggalkan sejenak hingga ia
menemukan ruang yang tenang. Mungkin ia butuh waktu untuk meluapkan perasaan.
Mungkin juga butuh jeda untuk berdamai dengan perasaan dan kenyataan hingga ia
mampu untuk mengungkapkan alasan (karena manusia senantiasa mempertanyakan
alasan). Itulah bentuk apresiasi atas tangisan, tak perlu selalu dengan kata-kata karena di
suatu keadaan sikap dan perlakuan lebih menunjukkan pengertian dan penghargaan.
Hidup dan para pemeran cerita kehidupan butuh apresiasi karena dengan mengapresiasi
kehidupan kita akan menemukan makna hidup. Memberi apresiasi yang pantas untuk
sebuah tangisan pun merupakan wujud memahami dan mengerti hati orang-orang yang
kita cintai.
Kategori : Artikel
10 komentar
rizky :
herylady :
Nia :
makasih kembali. sesuai kebutuhan mas, intinya emosi kita terkendali dan
tersalurkan dengan baik.
linda :
valent :
mantapp
mood :
• Menangislah « PakOsu :
[...] Oleh pakosu Artikel dibawah ini saya copas dari sono. Karena bagus,
menurut saya, maka tulisan itu saya tampangin [...]
Ashia :
waahh ..
tulisan” Anda semua bagus” dan sangat bermanfaat yaah ..
terima kasih banyak
Riza :
aduh, bagus banget tulisannya mba… air mata yg kadang dianggap sepele n bikin
orang dicap cengeng ternyata punya segudang manfaat buat kesehatan n juga
psikologi kita… thanks
– visit http://m.rujakasik.com –
hilwan :
tulisan yang sangat bagus. ijin membagi link ini di fb saya. terima kasih
Website
Submit Comment
Penulis
Perempuan biasa yang punya keinginan dan harapan luar biasa. Bagiku, menulis adalah
kebebasan berpikir, keleluasaan berbicara, keindahan berbahasa dan bercerita tentang
banyak fenomena, data dan peristiwa dalam bentuk yang tak selalu biasa. Nutrisi hati dan
pikiranku untuk terus belajar dan berbagi.
My Profile My Facebook
Tulisan Terbaru
Kategori
o Artikel
o Bahasa Sunda
o Belajar seo
o Cerita Pendek
o Informasi
o Kesehatan
o Komputer
o Puisi
o Tips Trik
Blogroll
Arsip
o January 2011
o May 2010
o April 2010
o March 2010
o February 2010
o January 2010
o December 2009
o November 2009
o October 2009