You are on page 1of 4

c c

  

I.1Jelaskan apa yang didiskusikan!


Kualitas pelayanan ialah kegiatan pelayanan yang diberikan oleh penyelenggara
pelayanan publik yang mampu memenuhi harapan, keinginan, dan kebutuhan serta mampu
memberikan kepuasan kepada masyarakat luas. Adapun yang kami bahas yakni lebih
terfokus pada kualitas pelayanan kesehatan, ini dapat dimaknai suatu hal yang menunjuk
pada tingkat kesempurnaan penampilan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
telah ditetapkan. Kualitas pelayanan yang dimaksud ialah memenuhi kriteria:
kesederhanaan; kejelasan; kepastian waktu; akurasi; keamanan; tanggung jawab;
kelengkapan sarana dan prasarana; kemudahan akses; kedisiplinan, kesopanan,
keramahan; dan kenyamanan.

I.2 Mengapa pilih judul masalah?


Berdasar pada konsep bahwa kesehatan sebagai salah satu kebutuhan dasar
masyarakat, maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang dilindungi
oleh Undang-Undang Dasar dan merupakan modal terbesar untuk mencapai kesejahteraan.
hal tersebut harus menjadi perhatian utama pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan
publik. Pemerintah harus dapat menjamin hak masyarakat untuk sehat (j  j  ^
dengan memberikan pelayanan kesehatan secara adil, merata, memadai, terjangkau, dan
berkualitas. Namun kondisi pelayanan kesehatan saat ini masih jauh dari harapan
masyarakat ditandai dengan masih banyaknya keluhan-keluhan misalnya prosedur yang
berbelit-belit, ketidakadilan dalam melayani pasien dllsbg. Hal tersebut melatar belakangi
kami untuk mengkaji mengenai kualitas pelayanan khususnya bidang kesehatan.
c c 

c    

II.1 Pengertian public management


Menurut Overman dalam Keban (200 : 85 ^, mengemukakan bahwa manajemen
public adalah suatu studi interdisipliner dari aspek-aspek umum organisasi, dan
merupakan gabungan antara fungsi manajemen seperti planning, organizing dan
controlling di satu sisi, dengan SDM, keuangan, fisik, informasi, dan politik di sisi lain.
Berdasarkan pendapat Overman tersebut, Hyde dan Shafritz ( 1991 : xi ^, mengemukakan
bahwa manajemen public merupakan proses menggerakkan SDM dan non SDM sesuai
perintah kebijakan public.
Manajemen public juga merupakan pelaksanaan fungsi-fungsi pemerintahan
berdasarkan tujuan yang digariskan dalam konstitusi baik oleh aparat pemerintahan
maupun pihak swasta yang diberikan kewenangan untuk menjalankan fungsi pemerintahan
tertentu.

II.2 Hubungan Public Management dengan Public Administration


Manajemen public merupakan inti dari administrasi publik karena manajemen publik
sebagai alat pelaksana utama dari administrasi public. Dalam hubungan ini perlu
diperhatikan bahwa manajemen public dalam arti kelompok, pimpinan tidak
melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur
tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. Dengan
perkataan lain, dapat dikatakan bahwa administrasi publik dan manajemen public tidak
dapat dipisah-pisahkan. Hanya kegiatan-kegiatannya yang dapat dibedakan.
Dari segi fungsional administrasi public mempunyai dua tugas utama yakni
menentukan tujuan menyeluruh yang hendak dicapai dan menentukan kebijaksanaan
umum yang mengikat seluruh organisasi, sebaliknya manajemen public pada hakikatnya
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam
rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas kebijaksanaan umum yang telah ditentukan
pada tingkat administrasi public. Dan jelas hal ini tidak berarti bahwa manajemen public
tidak boleh menentukan tujuan, akan tetapi tujuan yang ditentukan pada tingkat
manajemen hanya boleh bersifat departemental atau sektoral. Sekaligus hal ini di bidang
penentuan kebijaksanaan tidak pula berarti bahwa pada manajemen publik tidak ada
proses penentuan policy. Hanya saja kebijaksanaan yang ditentukan pada tingkat
manajemen public hanya boleh bersifat khusus dan/ atau pelaksanaan (operasional^.
Hal ini jelas menunjukkan bahwa manajemen public merupakan aspek dari
administrasi public dan oleh karena itu administrasi public lebih luas daripada manajemen.
Dan sebagai bagian dari Administrasi Publik, Manajemen Publik adalah ilmu dan seni
yang berintikan methodology terapan untuk merancang program-program administrasi
publik, restrukturisasi organisasi, kebijakan dan perencanaan manajerial, alokasi
sumberdaya, system penganggaran (budgeting systems^, pengelolaan financial,
manajemen SDM, masalah audit serta evaluasi program.

II.3 Pelayanan Publik dalam Public Management


Pelayanan diartikan sebagai proses sosial dan manajemen publik merupakan
kemampuan untuk mengarahkan proses-proses sosial. Manajemen publik memiliki peran
penting dalam terwujudnya suatu pelayanan yang baik. Dengan melihat pelayanan yang
berkualitas tergantung pada tiga aspek, yaitu bagaimana pola penyelenggaraannya (tata
laksana^, dukungan sumber daya manusia, dan kelembagaan. Kesemua itu melibatkan
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.

Terkait dengan pola penyelenggaraan dan sumber daya manusianya, dalam pelayanan
itu sendiri menjadi wacana dalam masyarakat tentang pelayanan yang kurang responsif,
kurang mau mendengar keluhan/saran/aspirasi masyarakat. Kami menilai bahwa ini tidak
terlepas dari etika para birokrat. Sehingga perlu adanya pengawasan guna menjamin agar
semua pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.

Adapun mengenai fungsi penggerakan atau actuating kami menilai bahwa peranan
actuating dalam pelayanan ialah bagaimana membangkitkan dan mendorong semua
anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha dengan keras untuk mencapai
tujuan dengan ikhlas. Sehingga terihat jelas bahwa tercapai atau tidaknya tujuan
tergantung kepada bergerak atau tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen.

Dengan demikian, sebagai arah pada tercapainya suatu kualitas pelayanan. Planning,
organizing, actuating dan pengawasan adalah hal yang saling berkaitan. Perencanaan dan
penggorganisasian merupakan landasan yang kuat adanya penggerakan yang terarah
kepada sasaran yang dituju. Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena
dalam perencanaan itulah ditentukan tujuan, standard, metode kerja, prosedur.
Penggerakan tidak akan efektif pula apabila pembagian kerja tidak teratur, penetapan
wewenang dan tanggung jawab simpang siur.

You might also like