You are on page 1of 2

SEJARAH PERKEMBANGAN STENOGRAFI

SEJARAH STENOGRAFI
A. PENGERTIAN STENOGRAFI
Sering kita mendengar orang menyebut tulisan steno berarti tulisan cepat. Hal in
i timbul karena sebagian orang hanya melihat dari hasil yang dicapai seorang ste
nografer yang mempu menulis steno dengan cepat, seperti pada saat mencatat suatu
percakapan dengan menggunakan tulisan steno. Stenografer mampu mencatat suatu p
ercakapan dengan lengkap karena memakai stenografi, hal ini tidak akan dapat dil
akukan apabila memakai tulisan latin biasa.Stenografi berasal dari bahasa Yunani
, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu STENOS yang berarti singkatan atau pendek GRAP
HEIN yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat
atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek da
n singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan
tanda-tanda khusus yang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan
kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat dising
kat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat
dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud.Misalnya orang yang menulis
huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan meng
gunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lam
bang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pend
eknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenogr
afi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin.
Latar Belakang Sekretaris Zaman DahuluDalam masyarakat Yunani-Romawi purba, ada
berbagai macam sekretaris. Ada pria-pria yang menjadi sekretaris negara pegawai ne
geri yang bekerja di kantor kanselir. Ada juga sekretaris publik yang menawarkan
jasanya kepada warga kota di pasar. Sekretaris pribadi (sering kali adalah para
budak) dipekerjakan oleh orang-orang kaya. Kemudian, ada juga teman-teman yang
dengan sukarela senang menuliskan surat bagi orang-orang lain. Menurut sarjana E
. Randolph Richards, keterampilan sekretaris tidak resmi ini "berkisar dari yang
memiliki kemampuan minimal dalam bidang bahasa dan/atau tata cara penulisan, hi
ngga yang paling mahir sehingga dapat dengan cepat menghasilkan surat yang akura
t, tepat, serta apik".Siapakah yang biasanya menggunakan jasa sekretaris? Pertam
a, orang-orang yang tidak tahu cara membaca dan menulis. Banyak kontrak dan sura
t bisnis di zaman purba dilengkapi dengan pernyataan sang sekretaris bahwa ia me
nulis dokumen tersebut dikarenakan ketidaksanggupan orang yang mempercayakan pek
erjaan itu kepadanya. Alasan kedua untuk mempekerjakan seorang sekretaris digamb
arkan oleh sebuah surat kunoo dari Thebes, Mesir. Ditulis untuk seseorang dengan
nama Asklepiades, di bagian penutupnya dikatakan, "Eumeleus, putra Herma, telah
menulis bagi dia . . . karena ia agak lambat dalam menulis".Namun, mengetahui c
ara membaca dan menulis tampaknya bukan merupakan faktor penentu dalam menggunak
an jasa sekretaris. Menurut komentator Alkitab bernama John L. McKenzie, "kemung
kinan bukan semata-mata agar mudah dibaca, tetapi sebaliknya menyangkut keindaha
n, atau setidak-tidaknya demi kerapian" yang menyebabkan orang-orang menggunakan
jasa seorang sekretaris. Bahkan bagi kaum terpelajar, menulis merupakan hal yan
g melelahkan, khususnya bila naskahnya panjang dan terperinci. Sarjana J. A. Esc
hlimann mengatakan bahwa siapa saja yang dapat menggunakan sekretaris "dengan se
nang hati menghindari pekerjaan yang tidak menyenangkan ini, mempercayakannya ke
tnagan budak-budak, para penulis profesional". Lagi pula, mudah untuk memaklumi
mengapa orang-orang tidak begitu suka menulis sendiri bila kita mempertimbangka
n alat-alat tulis dan kondisi kerjanya.Bahan untuk menulis yang umum digunakan d
i abad pertama Masehi adalah papirus. Lembaran-lembaran tipis dihasilkan dari ta
naman ini dengan memotong bagian tengah batang yang seperti spons secara vertika
l. Lapisan berupa lembaran dibentangkan. Lapisan berikutnya diletakkan di sudut-
sudut kanan lapisan yang pertama. Kedua lapisan itu disatukan dengan tekanan, ja
dilah sehelai "kertas".Tidaklah mudah untuk menulis di permukaan papirus. Permuk
aannya kasar dan berserat. Menurut sarjana Angelo Penna, "serat yang seperti spo
ns pada papirus berpengaruh pada penyebaran tinta, khususnya sepankjang celah-ce
lah kecil yang tertinggal di antara lembaran-lembaran tipis". Sekretaris kemungk
inan bekerja sambil duduk bersila di lantai dan memegang dengan satu tangan hela
i kertas yang dialasi papan. Jika ia tidak berpengalaman atau bahan yang dipakai
berkualitas jelek, kalam, atau batang pena, dapat melukai papirus, akibatnya he
lai kertas bisa sobek, atau tulisan menjadi sulit untuk dibaca.Tinta terbuat dar
i campuran jelaga dan getah. Karena dijual dalam bentuk batangan, tinta harus di
encerkan dengan air dalam mangkuk tinta sebelum dapat digunakan untuk menulis. D
i antara alat-alat yang kemungkinan digunakan oleh seorang sekretaris seperti Te
rtius adalah pisau untuk menajamkan batang pena dan spons yang lembap untuk meng
hapus kesalahan. Setiap huruf harus ditulis dengan hati-hati. Itulah sebabnya, p
enulisan berjalan dengan lambat karena kesulitan tertentu.

You might also like