You are on page 1of 2

APRESIASI KARYA MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA

1. Nama : Tanjidor
2. Daerah Asal : Betawi / Jakarta
3. Sejarah :
Tanjidor adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah
dimulai dari abad ke-19. Alat-alat musik yang dimainkan biasanya terdiri dari gabungan alat-
alat musik tiup, alat-alat musik gesek dan alat-alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini
dimainkan untuk ngantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya
kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara
luas seperti sebuah orkes.
Musik tanjidor diduga berasal dari bangsa Portugis yang datang ke Betawi pada abad ke-14
sampai abad ke-16. Menurut sejarawan, dalam bahasa Portugis ada kata tanger.
Kata tanger sendiri artinya memainkan alat musik. Memainkan alat musik ini dilakukan pada
pawai militer atau upacara keagamaan. Kata tanger itu kemudian disebut orang Betawi
tanjidor.
Kata ahli musik dari Belanda yang namanya Ernst Heinz, tanjidor asalnya dari para budak
yang ditugaskan memainkan musik untuk tuannya.
Sejarawan Belanda bernama Dr. F. De Haan juga berpendapat kalau orkes tanjidor berasal
dari orkes budak pada masa kompeni dulu. Pada abad ke 18 kota Batavia dikelilingi benteng
tinggi, tidak banyak tanah lapang. Para pejabat tinggi kompeni membangun villa di luar kota
Batavia. Villa-villa itu terletak di Cililitan Besar, Pondok Gede, Tanjung Timur, Ciseeng, dan
Cimanggis.
Di villa-villa inilah terdapat budak. Budak-budak itu ternyata punya keahlian. Diantaranya
ada yang bisa memainkan alat musik. Alat musik yang mereka mainkan antara lain : klarinet,
piston, trombon, tenor, bas trompet, bas drum, tambur, simbal, dan lain-lain. Para budak
pemain musik bertugas menghibur tuannya saat pesta dan jamuan makan.
Ketika perbudakan dihapuskan tahun 1860, pemain musik yang dulunya budak jadi orang
yang merdeka. Karena keahlian bekas budak itu bermain musik, mereka akhirnya membentuk
perkumpulan musik. Kemudian lahirlah perkumpulan musik yang diberi nama tanjidor.
4. Alur cerita :
5. Tema : untuk hiburan (meramaikan hajatan,sunatan, kawinan dsb.)
6. Kostum :
para pemainnya selalu mengenakan syal yang dililitkan pada leher masing-masing.
Sedangkan para pemusik wanita mengenakan kain kebaya.
7. Penutupan :
- Saran :
kita harus melestarikan salah satu kebudayaan tradisional Betawi yang mulai punah ini
dengan cara mengajarkannya dan memperkenalkan kepada masyarakat luas, terutama
generasi muda. Karena generasi muda adalah penerus bangsa. Tentu saja tidak hanya
Tanjidor, tapi juga budaya tradisional Indonesia yang lain.
- Kritik :
APRESIASI KARYA MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA

1. Nama : Orkes Samrah


2. Daerah asal : Betawi
3. Sejarah :
4. Alur Cerita :
5. Tema Cerita :
6. Kostum :
Kostum yang dipakai pernain musik Samrah ada dua macam yakni peci, jas dan kain pelekat
atau peci, baju sadariah dan celana batik. Sekarang ditambah lagi dengan model baru yang
sebenarnya model lama yang disebut "Jung Serong" (ujungnya serong) yang terdiri dari tutup
kepala yang disebut liskol, jas kerah tutup dengan pentolan satu warna dan sepotong kain
batik yang dililitkan dibawah jas, dilipat menyerong, ujungnya menyempul kebawah .
7. Penutup :
- Kritik:
- Saran:

You might also like