You are on page 1of 12

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

Kementerian Negara/Lembaga : KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


Unit Eselon I : DITJEN PENDIDIKAN TINGGI
Program : Program Pendidikan Tinggi
Hasil : Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses Pendidikan Tinggi
Bermutu, Berdaya Saing Internasional, Berkesetaraan Jender dan
Relevan Dengan Kebutuhan Bangsa dan Negara
Unit Eselon II/Satker : Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung
Kegiatan :
Indikator Kinerja Kegiatan : ........................................
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Gelar Cipta Karya Inovatif Dosen dan Karyawan (Output)
Volume/Satuan : 40 orang

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
 Visi & Misi STSI Bandung
 Visi : STSI Bandung menjadi Pusat Kajian Seni Pertunjukan yang merujuk
pada benang merah tradisi dan momen-momen kreatif yang hidup
dan menghidupi lingkungannya.
 Misi : Pengembangan jaringan komunikasi dan interaksi seni pertunjukan
 Tujuan : Menghasilkan sistem jaringan informasi dan dokumentasi seni guna
pengembang wacana seni di kalangan akademik dan masyarakat
 RENSTRA tahun 2010-2014 :

2. Gambaran Umum
Seni pertunjukkan merupakan ajang ungkapan ekpresi bagi seniman, adalah bagian dari
sebuah pembacaan realitas yang harus kita suguhkan dengan nilai kritisi dengan kacamata
seniman itu sendiri. Salah satu jenis ungkapan dialogisasi ekpresi seniman yang
membutuhkan suatu keahlian dalam menginterpretasikan isi dari sebuah pembacaan realita
adalah membuat sebuah karya inovatif yang betul-betul hasil perenungan. Keahlian yang
dimiliki seorang seniman yang patut kita hargai adalah bagaimana bisa membaca realita itu
sendiri. Maka untuk itu kami sebagai unit yang berada dalam satu lembaga perguruan tinggi
seni, memiliki kewaiban untuk merangsang beberapa seniman hadir dalam sebuah panggung
kebebasan ekspresi dengan bekal yang memiliki inovasi dalam karya ciptanya. Adalah
sebuah kegiatan yang memiliki muatan penggalian dari sebuah tradisi hingga kontemporer
yang mengarah pada cipta karya inovatif. Inovasi sendiri adalah bagian terpenting dari
sebuah penggalian karya-karya baru, yang nantinya menjadi sebuah standar kekaryaan baru
juga. Disinilah letak STSI sebagai lembaga kesenian yang menjadi sebuah taruhan bagi
perkembangan kesenian dimasa yang akan datang.

B. Penerima Manfaat
Maksud dan tujuan penyelenggaraan Gelar Cipta Karya Inovatif adalah untuk meningkatkan
apresiasi masyarakat dan menghargai keberadaan seniman dalam menggali seni-seni baru
dengan estetika baru yang memiliki kekuatan ekpresivitas dan totalitas yang baru. Ajang
sebuah ekplorasi yang memberikan kontribusi bagi perkembangan kesenian yang baru.
Output : Mengetahui lebih dengan jelas perekembangan kesenian
Meningkatkan apresiasi masyarakat
Meningkatkan produktifitas karya seni
Meningkatkan kemampuan seniman
Outcome : (1) Meningkatkan dan pengayaan kemampuan
(2) Meningkatkan penghargaan terhadap karya seni

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Waktu kegiatan pada bulan April 2011 ertempat di kampus STSI Bandung yang diikuti oleh
empat puluh (40) orang peserta.

D. Waktu Pencapaian Keluaran


Waktu kegiatan pada bulan April 2012 bertempat di kampus STSI Bandung

E. Biaya Yang Diperlukan


Pembiayaan ( RAB terlampir )
Rancangan Anggaran Biaya sejumlah Rp. 135.225.000,-
(Seratus tiga puluh lima juta rupiah )

Bandung, 11 Januari 2012


Mengetahui Pimpinan Unit Kerja,
Penanggung Jawab/Pengarah,
(PK II )

Drs. Dedi Setiadi Yayat Hadiyat K. S.Sn., M.Sn


NIP. NIP. 131 876 984

KAK/TOR PER KELUARAN KEGIATAN

Kementerian Negara/Lembaga :KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


Unit Eselon I :DITJEN PENDIDIKAN TINGGI
Program :Program Pendidikan Tinggi
Hasil :Tercapainya Keluasan dan Kemerataan Akses Pendidikan Tinggi
Bermutu, Berdaya Saing Internasional, Berkesetaraan Jender dan
Relevan Dengan Kebutuhan Bangsa dan Negara
Unit Eselon II/Satker : Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung
Kegiatan :
Indikator Kinerja Kegiatan :
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran: Pembuatan Pedoman Pengunaan Gedung/Katalog (Output)
Volume/Satuan : .......... Lap./Dok./Judul/Sistem/Layanan/Pegawai/Dosen/Mhs, dll.

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan ;
- Dasar Hukum (Contoh) :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi
b. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1998 tentang Perubahan atas PP No.30/1990
c. Statuta Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung
- Kebijakan (Contoh) :
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
2. Gambaran Umum
(Menjelaskan kegiatan-kegiatan yang mendukung output diatas yang ada di unit kerja
masing-masing. Jika ada beberapa kegiatan akan tetapi memliki Output yang sama harus
dibuat dalam satu TOR) ................................................................... Lihat File Contoh TOR.

B. Penerima Manfaat (Termasuk personel yang terlibat dalam kegiatan ini, baik dari dalam/luar)
1. Untuk mengembangkan dan meningkatkan pendidikan dan juga kreativitas civitas akademika,
sehingga mampu melibatkan diri sebagai mitra internal kampus dan mitra eksternal kampus.
a. Mitra internal kampus, sebagai mitra semua jurusan yang ada di kampus STSI
Bandung, atau dengan UPT lainnya yang berkaitan dengan pelayanan gedung-
gedung kesenian yang ada di STSI Bandung.
b. Mitra eksternal kampus, sebagai mitra bagi lembaga-lembaga kebudayaan baik luar
maupun dalam negeri, dan kantung-kantung kesenian serta komunitas-komunitas
kesenian yang ada di Indonesia.
2. Mengoptimalkan fungsi pelayanan dalam kebutuhan pendidikan dan kreativitas baik secara
internal mupun eksternal.
3. Mampu melayani kegiatan pendidikan dan kreativitas yang telah disepakati bersama sesuai
aturan lembaga.
4. Menghasilkan pedoman bersama sebagai acuan dasar pengelolaan dan penggunaan
gedung-gedung tersebut di STSI Bandung.

C. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
......................................................................................................................................... dst.
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
......................................................................................................................................... dst.

D. Waktu Pencapaian Keluaran


Waktu kegiatan pada bulan April 2012 bertempat di kampus STSI Bandung

E. Biaya Yang Diperlukan


Pembiayaan ( RAB terlampir )
Rancangan Anggaran Biaya sejumlah Rp. 45.000.000,-
(Empat Puluh Lima Juta Rupiah )

Bandung, 11 Januari 2012


Mengetahui Pimpinan Unit Kerja,
Penanggung Jawab/Pengarah,
(PK II )

Drs. Dedi Setiadi Yayat Hadiyat K. S.Sn., M.Sn


NIP. NIP. 131 876 984
PEDOMAN
PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN
FASILITAS GEDUNG UPT. GEDUNG PENDIDIKAN
KESENIAN DAN KREATIVITAS (GPKK)
(GK. SUNAN AMBU, GK. DEWI ASRI, Gd. OLAH SENI PATANJALA
DAN GK. MUNDING LAYA)
STSI BANDUNG

I. DASAR PEMIKIRAN

Berdasarkan anggapan yang beredar bahwa selama ini pelayanan fasilitas termasuk gedung yang
dipergunakan sebagai pelayanan yang bersifat komersial semata, maka sudah sepantasnya bila perlu
peninjauan kembali akan penggunaan dan pengelolaan serta fungsi dari gedung tersebut.

Pada dasarnya keberadaan Gedung-Gedung Kesenian yang ada di Indonesia, sebagaian besar
memiliki otoritas yang mandiri sekaligus memiliki fungsi yang multiguna. Namun tidak demikian
halnya dengan gedung kesenian yang berada di STSI Bandung. Gedung kesenian di STSI lebih
difungsikan untuk kepentingan proses belajar mengajar dan pendidikan berkesenian, yang
diharapkan akan menghasilkan insan seni yang berkualitas baik secara keilmuan maupun
keterampilan.

Berdasarkan pemahaman di atas maka Tim Regulasi bermaksud untuk mengantisipasi dan
mengupayakan perbaikan dalam pengelolaan dan pelayanan secara lebih kondusif dengan
mengembalikan fungsi gedung dan pelayanan yang sebenarnya, yaitu sebagai fasilitas pendidikan
yang membantu para mahasiswa dalam proses pembelajaran, pengembangan kreativitas maupun
apresiasi seni guna meningkatkan dan mengembangkan pendidikan khususnya dalam hidup
berkesenian bagi seluruh mahasiswa dan civitas akademika pada umumnya

Selain itu gedung kesenian juga difungsikan sebagai ajang apresiasi bukan saja bagi civitas
akademika namun bagi pihak luar yang bekerja sama demi kepentingan bersama untuk saling
mempromosikan dalam kelangsungan kehidupan berkesenian yang sifatnya menyeluruh seperti
dialogis, kajian, pengembangan, apresiasi, pendokumentasian pendidikan dan kreativitas karya-karya
seni tradisional, modern, dan kontemporer yang dihasilkan baik oleh para seniman akademis
maupun non akademis. Dengan begitu barulah muncul pencitraan ruang yang memuliakan sebuah
gedung pendidikan kesenian dan kreativitas.

II. TUJUAN

5. Untuk mengembangkan dan meningkatkan pendidikan dan juga kreativitas civitas akademika,
sehingga mampu melibatkan diri sebagai mitra internal kampus dan mitra eksternal kampus.
a. Mitra internal kampus, sebagai mitra semua jurusan yang ada di kampus STSI
Bandung, atau dengan UPT lainnya yang berkaitan dengan pelayanan gedung-
gedung kesenian yang ada di STSI Bandung.
b. Mitra eksternal kampus, sebagai mitra bagi lembaga-lembaga kebudayaan baik luar
maupun dalam negeri, dan kantung-kantung kesenian serta komunitas-komunitas
kesenian yang ada di Indonesia.
6. Mengoptimalkan fungsi pelayanan dalam kebutuhan pendidikan dan kreativitas baik secara
internal mupun eksternal.
7. Mampu melayani kegiatan pendidikan dan kreativitas yang telah disepakati bersama sesuai
aturan lembaga.
8. Menghasilkan pedoman bersama sebagai acuan dasar pengelolaan dan penggunaan
gedung-gedung tersebut di STSI Bandung.

III. RUMUSAN FUNGSI DAN TUGAS UPT. GEDUNG PENDIDIKAN


KESENIAN dan KREATIVITAS (GPKK) STSI BANDUNG.

1. Sebagai pelaksana dan pelayanan program


2. Sebagai mitra kreatif dan mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kapasitas
lembaga, bekerja sama dengan studio masing-masing jurusan.
3. Sebagai fasilitator dalam hal kerjasama dengan berbagai pihak.
4. Membantu kelancaran proses pembelajaran yang berhubungan dengan dunia
Pendidikan Kesenian dan Kreativitas.
5. Sebagai ruang proses aplikasi dan implementasi program pendidikan kreativitas civitas
academika.
6. Segala bentuk pelayanan yang diberikan akan mengacu pada pedoman standar
pelayanan prima.

IV. TUGAS POKOK PENGELOLAAN UPT. GEDUNG PENDIDIKAN


KESENIAN dan KREATIVITAS (GPKK) STSI BANDUNG.

1. Membuat rancangan program agenda tahunan


a. Program mandiri
 Kerja kreatif Kesenian (Workshop, semiloka, eksperemental yang
menghasilkan produk karya unggulan dan managemen pengelolaan seni
pertunjukan).
 Exhibition and performance, disesuai dengan kebutuhan.
 Kajian dan seminar seni pertunjukan, dan managemen pertunjukan.
 Membangun jaringan (networking) baik secara internal dalam lingkup
kelembagaan STSI Bandung, maupun secara eksternal guna tercapainya
pengembangan program seni pertunjukan.
 Menyelenggarakan pergelaran karya seni terpilih.
b. Program Sinergi
 Menyangkut pelayanan dan pelaksanaan program jurusan di antaranya : Ujian
Tugas Akhir, Ujian Akhir Semester, Ujian Tengah Semester, Praktikum,
Workshop, Loka karya, Seminar, dan kajian serta kreativitas karya-karya
unggulan.
c. Melaksanakan program yang sudah disepakati antara STSI dengan lembaga internal
dan eksternal (lembaga-lembaga kebudayaan asing dan sebagainya).

2. Program Pelayanan bagi para pengguna gedung.


a. Membantu secara teknis dalam setiap kegiatan baik pengguna yang berasal dari
internal maupun eksternal.
b. Melayani para pengguna gedung dengan kinerja yang mampu melaksankan
tugasnya dengan baik.
c. Menjadi mitra kerja dalam pelaksanaan program yang sudah disepakati.
d. Memelihara perlengkapan teknis secara terprogram, untuk menghindari macetnya
pelayanan.
e. Memberikan dan meyakinkan para pengguna dalam melayani pelaksanaan kegiatan
yang sudah terprogram.

V. KATEGORI PELAYANAN YANG DILAKUKAN OLEH UPT. GEDUNG


PENDIDIKAN KESENIAN DAN KREATIVITAS STSI BANDUNG.

Secara Umum:
1. Seni Pertunjukan Tradisional.
Pementasan karya tradisional adalah bentuk karya-karya seni pertunjukan yang
menawarkan rekontruksi, konservasi dan revitalisasi bentuk pengekspresian seni
tradisional, kerakyatan, baik yang tergambar dalam konsep maupun yang terwujud dalam
karya. Sumber penciptaan seni pertunjukan tradisional memelihara dan mempertahankan
idiomatik ungkap tradisional, serta mengembangkan idiomatik kerakyatan yang bisa
kontekstual dengan pemberlakuan pencitraannya.
2. Seni Pertunjukan Modern
Adalah bentuk yang menawarkan karya-karya seni pertunjukan yang mencerminkan
kembali aturan konvensi yang baku pada konsep dan bentuk pengungkapan ekspresinya.
Seni pertunjukan Modern ini berkembang baik ide, gagasan dan bentuk
pengekspresiannya.
3. Seni Pertunjukan Kontemporer.
Adalah karya seni yang menawarkan bentuk cara pengekspresian baru, baik yang
tergambar dari konsep maupun dalam karya. Sumber penciptaan tidak terbatas , bisa
kesenian tradisional maupun kesenian modern.

Secara Khusus:
1. Internal
 Ujian Resital
 Ujian Akhir Semester
 Ujian Tengah Semester
 Apresiasi Seni
 Pergelaran Kreativitas : jurusan, dosen, mahasiswa atau karyawan.
 Wisuda
 Dies Natalis
 Inagurasi
 Seminar Ilmiah
 Pameran.
 Perkuliahan/ kuliah umum/ studium general
 Loka karya
 Workshop

2. Eksternal
 Kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait baik langsung maupun tidak
langsung baik dalam maupun luar negeri.
 Kerja sama dengan kantung-kantung kesenian.
 Kerja sama dengan komunitas/ kelompok kesenian.

VI. TUJUAN LAYANAN PENGGUNAAN GEDUNG PENDIDIKAN


KESENIAN DAN KREATIVITAS STSI BANDUNG

 Membantu para seniman, kelompok yang memproduksi karya karya seni


pertunjukan tradisional, modern dan kontemporer. Yang mampu memelihara
dan
mengembangkan idiomatik pertunjukan.
 Proses pembelajaran
 Memberikan peluang untuk terus produktif dalam hal penciptaan karya-karya
tradisional, modern, dan kontemporer.
 Membuka ruang aktivitas penciptaan karya tradisional, modern, dan
kontemporer yang harus dikaji, apresiasi ulang untuk menumbuhkan nilai-
nilai penciptaan karya seni unggulan.

VII. KATEGORI PENGGUNA FASILITAS GEDUNG PENDIDIKAN


KESENIAN DAN KREATIVITAS STSI BANDUNG

 Seniman perorangan atau kelompok/sanggar sanggar seni yang konsisten


dalam memelihara dan mengembangkan kerja produktivitas kreatifnya
dalam nilai-nilai tradisi, modern, dan kontemporer.
 Mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum yang memiliki intensitas dan
kontinuitas dalam penciptaan karya-karya tradisional, modern, dan
kontemporer, mampu membuka dialogisasi penumbuhan dan
pengembangan idiomatic nilai-nilai.
 Lembaga-lembaga Kebudayaan baik dalam maupun luar negeri, yang
memiliki kepentingan untuk menumbuhkan, konservasi dan revitalisasi citra,
makna dan symbol-simbol seni pertunjukan yang bisa membaca perubahan
jaman.

VIII. JENIS SENI PERTUNJUKAN YANG DILAYANI OLEH GEDUNG


PENDIDIKAN KESENIAN DAN KREATIVITAS STSI BANDUNG

 Tari : tradisional, modern maupun kontemporer.


 Musik : tradisional, modern maupun kontemporer
(kecuali aliran musik under ground yaitu : pertunjukan
jenis musik Hard Rock aliran Heavy Metal)
 Teater
 Seni rupa
 Seni-seni pertunjukan tradisional, modern, dan kontemporer lain yang
tumbuh di masyarakat pada umumnya yang memiliki nilai-nilai spirit
tradisional, modern dan kontemporer namun tidak mengandung unsur
pornoaksi maupun pornografi.

IX. PETUNJUK PELAYANAN TEKNIS PENGGUNA GEDUNG


PENDIDIKAN KESENIAN DAN KREATIVITAS (GPKK)
STSI BANDUNG.

A. INTERNAL
1. Bagi jurusan, unit kerja dosen, mahasiswa, serta sivitas academika yang akan menggunakan
gedung GPKK bisa menghubungi Kepala GPKK yang selanjutnya akan segera
dikordinasikan dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan oleh penanggung jawab gedung
yang bersangkutan.

2. Untuk pelaksanaan program Jurusan harus terlebih dahulu dikordinasikan kepada Kepala
GPKK.

3. Kegiatan-kegiatan yang sifatnya kebutuhan perkuliahan secara umum dan khusus, terlebih
dahulu harus memberikan informasi ke Kepala GPKK, berupa jadwal dengan surat
permohonan hak guna dan pakai gedung.

4. Setiap jurusan diharuskan untuk memberikan kalender akademik yang disepakati bersama
melalui BAAKPSI, hingga tidak terjadi penumpukan ataupun benturan kegiatan dalam
pelayanan dan penggunaan GPKK.

5. Semua jurusan harus memberitahukan sebelumnya dengan segera apabila jadwal kegiatan
perkuliahan, tugas akhir, ujian akhir dan ujian semester ada perubahan waktu, yang
dikordinasikan dengan BAAKPSI dan harus disepakati bersama.

6. Dalam penggunaan gedung-gedung yang di kelola oleh GPKK, untuk sebuah kepentingan
perkuliahan dalam hal ini; Ujian akhir semester dan Ujian tengah semester harus melalui
permohonan penggunaan surat dari BAAKPSI sebagai penyelenggaraan ujian, yang terlebih
dahulu dikordinasikan oleh jurusan.

7. Penjadwalan ujian perkuliahan baik akhir semester dan tengah semester, baik itu ujian teori
maupun praktek penjadwalan tidak dilakuka pada hari libur atau diluar jam kerja.

8. Untuk menggunakan gedung Sunan Ambu, Dewi Asri, Mundinglaya, dan Patanjala.
Pengguna atau pemakai terlebih dahulu harus memberikan surat permohonan hak Guna dan
pakai berupa surat izin dan proposal kegiatan yang ditujukan ke Kepala GPKK, yang
selanjutnya dikordinasikan pada setiap penanggung jawab gedung-gedung tersebut.

B. EKSTERNAL
Bagi lembaga-lembaga kebudayaan baik dalam maupun luar negeri, kelompok-kelompok
kesenian/ komunitas kesenian /perorangan untuk mempergunakan Gedung dan fasilitas GPKK,
perlu terlebih dahulu menghubungi UPT Kerjasama/Humas STSI Bandung yang selanjutnya di
kordinasikan pada Kepala UPT. GPKK dan penanggung jawab gedung.

X. FUNGSI DAN KEGUNAAN FASILITAS GEDUNG DI LINGKUNGAN


UPT. GEDUNG PENDIDIKAN KESENIAN DAN KREATIVITAS

1. GEDUNG SUNAN AMBU


Gedung ini terdiri dari ruang pertunjukan proscenium (Auditorium) dan Serba Guna.
Ruang ini hanya diperbolehkan untuk kegiatan:
 Ujian Resital untuk semua jurusan.
 Ujian Akhir dan Tengah Semester bagi semua jurusan.
 Apresiasi Seni
 Pergelaran Kreativitas Dosen/Mahasiswa/ Karyawan dan Umum
 Wisuda
 Dies Natalis
 Inagurasi
 Seminar Ilmiah
 Pameran
 Perkuliahan Praktekum
 Workshop
 Ruangan serba guna hanya diperuntukan untuk ruang pamer/ruang makan/
tempa tunggu VIP khusus pejabat yang datang

2. GEDUNG DEWI ASRI


Gedung ini terdiri dari ruangan pertunjukan arena yang berada di lantai II dan
ruangan pameran yang berada di lantai I. berfungsi sebagai :
 Ujian Resital untuk semua jurusan.
 Ujian Akhir dan Tengah Semester bagi semua jurusan.
 Apresiasi
 Pergelaran Kreativitas Dosen/Mahasiswa/Karyawan dan Umum.
 Semenar Ilmiah.
 Pameran
 Perkuliahan praktekum
 Workshop
 Khusus lantai I dipergunakan untuk Proses produksi / Latihan

3. GEDUNG MUNDINGLAYA
Gedung ini memiliki fungsi sebagai berikut :
 Apresiasi.
 Pergelaran Kreativitas Dosen/Mahasiswa/Karyawan dan Umum.
 Perkuliahan Praktekum
 Proses produksi/ latihan
 Ruang eksperementasi (trial and error).

4. GEDUNG OLAH SENI PATANJALA


Gedung ini memiliki fungsi sebagai berikut :
 Perkuliahan Praktek
 Olah raga internal
 Proses produksi/latihan
 Pameran
 Seminar
 Workshop
 Halal Bihalal (acara internal kelembagaan)
 Opspek Mahasiswa baru
 Pergelaran kreativitas dosen, mahasiswa, karyawan maupun umum
 Inagurasi
 Ujian akhir semester/ujian tengah semester.
XI. PROSEDUR DAN TATA TERTIB PENGGUNAAN FASILITAS GEDUNG

A. Prosedur dan Tata Tertib Penggunaan Gedung untuk Proses Latihan


Produksi.

1. Untuk Proses Latihan Produksi, fasilitas gedung/ruang dalam 1 (satu) hari hanya dapat
dipergunakan oleh 2 shift/pengguna dan 1 shift/pengguna hanya dapat menggunakan
fasilitas ruang tersebut selama 4 jam.

2. Untuk Proses Latihan Produksi, pengguna harus memiliki surat izin penggunan ruangan.

3. Waktu penggunaan ruangan untuk Proses Latihan Produksi adalah jam 08.00 – 12.00 dan
13.00 - 16.00 WIB

4. Penggunaan ruangan diluar jam kerja adalah hingga jam 22.00 WIB.

5. Untuk penggunaan ruang diluar jam kerja pengelola, pengguna diharuskan membawa surat
izin penggunaan ruangan dari UPT. GPKK dan akan didampingi oleh pengelola.

6. Apabila penggunaan ruangan melebihi waktu yang telah ditentukan (22.00 WIB) maka
pengguna wajib meminta ijin kepada pengelola gedung/ruangan dan ijin akan dikeluarkan
(dengan surat resmi) dan akan dimonitor oleh petugas keamanan atau satpam STSI
Bandung.

7. Pihak Pengguna diwajibkan menjaga kebersihan dan keutuhan gedung serta fasilitasnya.

8. Segala kerusakan dan kehilangan yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab pengguna dan
wajib mengganti apabila peralatan yang rusak/hilang adalah milik UPT.GPKK STSI Bandung.

B. Prosedur Permohonan Peminjaman Gedung

1. Pengguna wajib menyertakan Surat Permohonan Peminjaman Gedung, agar tercatat dan
terjadwal secara baik, paling lambat 3 minggu sebelum acara diselenggarakan.

2. Pihak Pengelola akan menjawab secara resmi dan tertulis setiap Surat Permohonan yang
masuk, baik bagi yang dapat mengunakan fasilitas gedung maupun yang ditolak.

3. Pihak pengelola berhak menolak apabila pengguna tidak menyertakan Surat Permohonan
Peminjaman Gedung.

4. Pihak Pengelola berhak menolak apabila tujuan dari penggunaan gedung tidak sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

5. Pihak Pengguna berhak untuk memakai gedung sesuai dengan jadwal atau agenda acara
yang telah disepakati bersama antara Pihak Pengguna dengan Pihak Pengelola yaitu UPT.
GPKK.

6. Surat Jawaban berfungsi sebagai tanda masuk pemakaian gedung dan harus diperlihatkan
kepada staf pelaksana gedung yang akan membantu pelaksanaan acara.

7. Apabila Permohonan disetujui oleh pihak pengelola maka pihak pengguna diharuskan
melampirkan susunan acara dan waktu loading peralatan, setting dan pagelaran.

8. Bagi Pihak Ekternal yang akan menggunakan Gedung dan Fasilitasnya memiliki prosedur
yang sama namun berbentuk perjanjian yang akan tercantum dalam Nota Kesepahaman
(MOU dan MOA) berlandaskan hukum yang berlaku dan ditandatangani oleh Pihak
Pengguna (Eksternal) dengan Pihak Pengelola UPT. GPKK atau Pihak UPT. Kerjasama STSI
Bandung.
C. Prosedur Permohonan Peminjaman Fasilitas Gedung

1. Pihak Pengguna diharuskan mengisi FORMULIR PEMINJAMAN FASILITAS GEDUNG yang


disediakan oleh Pihak Pengelola dengan melampirkan daftar peralatan/fasilitas yang
dibutuhkan dan daftar peralatan atau fasilitas yang dibawa dari luar Gedung (fasilitas milik
pribadi atau sewa)

2. Pihak Pengguna tidak diperkenankan menggunakan fasilitas gedung tanpa seijin pihak
Pengelola.

3. Pihak Pengguna diharuskan memiliki surat ijin resmi menggunakan fasilitas gedung dari
pihak Pengelola.

4. Pihak Pengelola berhak menolak permohonan peminjaman fasilitas gedung apabila tujuan
dari penggunaan fasilitas tidak sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.

5. Pihak Pengelola akan menyediakan fasilitas/peralatan sesuai dengan kesepakatan yang


tertuang dalam formulir peminjaman alat dan fasilitas gedung, daftar peminjaman
fasilitas/peralatan oleh Pihak Pengguna paling lambat diterima Pihak Pengelola 3 hari
sebelum H-1.

6. Pihak Pengelola berhak tidak menanggapi dan tidak meminjamkan fasilitas/peralatan gedung
diluar daftar yang tertulis di dalam formulir peminjaman alat dan fasilitas.

7. Apabila ada fasilitas/peralatan gedung yang tidak dapat dipenuhi oleh pihak Pengelola maka
Pihak Pengguna dapat membawa/menyewa fasilitas/peralatan dari Pihak Luar dengan
terlebih dahulu mengkonfirmasikan kepada Pihak Pengelola.

8. Apabila ada kerusakan atau kehilangan pada fasilitas/peralatan gedung selama Proses
Latihan Produksi, Gladi Kotor, Gladi Bersih maupun pada saat Loading Peralatan, Setting
ataupun Pagelaran maka Pihak Pengguna diwajibkan mengganti fasilitas/peralatan yang
rusak/hilang tersebut.

D. Tata Tertib Penggunaan Gedung & Fasilitasnya

1. Pihak Pengguna berkewajiban menjaga keutuhan gedung dan fasilitas yang ada selama
Proses Latihan Produksi, Gladi Kotor, Gladi Bersih maupun pada saat Loading Peralatan,
Setting ataupun Pagelaran

2. Pihak Pengguna diwajibkan menjaga kebersihan dan kenyamanan gedung serta lingkungan
disekitar gedung sebelum, sesudah maupun selama Proses Latihan Produksi, Gladi Kotor,
Gladi Bersih, Loading Peralatan, Setting ataupun Pagelaran.

3. Tidak diperkenankan membawa makanan atau minuman kedalam Gedung baik pada saat
Proses Latihan Produksi, Gladi Kotor, Gladi Bersih maupun pada saat Loading Peralatan,
Setting Panggung atau pada saat Pagelaran berlangsung.

4. Tidak diperkenankan merokok didalam gedung.

5. Tidak meninggalkan sampah didalam/dilingkungan gedung baik bekas kemasan makanan


dan minuman, bungkus/puntung rokok maupun sisa sisa bahan loading dan setting
panggung.

6. Tidak diperkenankan mengotori, mencabut, maupun menempel benda benda pada dinding
bagian luar maupun dalam gedung.

7. Penyejuk Ruangan (AC) akan difungsikan 2 jam sebelum acara pertunjukan dimulai.
8. Selama Proses Latihan Produksi, Gladi Kotor maupun pada saat Loading Peralatan dan
Setting, pencahayaan hanya menggunakan penerangan ruangan, kecuali pada saat setting
tata cahaya panggung dan pertunjukan.

9. Pihak Pengelola tidak bertanggung jawab atas kehilangan barang barang milik pribadi
maupun barang barang yang dibawa/disewa sendiri oleh Pihak Pengguna.

10. Pihak Pengguna tidak diperkenankan merubah baik ukuran maupun bentuk, merusak atau
mengganti fasilitas gedung yang ada.

11. Pihak Pengguna diwajibkan mengikuti seluruh aturan dan tata tertib yang berlaku, baik untuk
Pihak Pengguna Internal maupun Eksternal.

E. Tata Tertib Loading, Setting Area dan Pertunjukan

1. Pelaksanaan Loading Peralatan dan Setting Area hanya dapat dilakukan dengan seijin
Pihak Pengelola. (dengan surat resmi)

2. Loading Peralatan dan Setting Area disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan
oleh Pihak Pengelola, yaitu :
H-2 jam 14.00 – 22.00 WIB
H-1 jam 10.00 – 12.00 WIB dan 13.00 – 22.00 WIB

3. Apabila Loading Peralatan dan Setting Area melebihi waktu yang telah ditentukan maka
Pihak Pengguna wajib mengkonfirmasikan hal tersebut serta mendapat ijin dari Pihak
Pengelola.

4. Pihak Pengelola berhak untuk menolak Loading Peralatan dan Setting Area apabila hal
tersebut akan merusak, merubah dan membahayakan kondisi gedung serta fasilitas yang
ada.

5. Proses Loading dan Setting dilakukan oleh Pihak Pengguna dibawah pengawasan Pihak
Pengelola.

6. Dua (2) jam sebelum pertunjukan berlangsung kondisi Gedung harus dalam keadaan
siap digunakan, baik untuk peralatan/fasilitas yang digunakan maupun kebersihan serta
kenyamanan gedung.

7. Setelah pertunjukan berakhir Pihak Pengguna diharuskan membereskan setting dan


peralatan yang digunakan dibawah pengawasan Pihak Pengelola.

8. Pihak Pengguna harus melaporkan pengembalian peralatan/fasilitas yang telah


digunakan kepada Pihak Pengelola untuk dilakukan pendataan ulang.

9. Saat Pihak Pengguna meninggalkan gedung maka kondisi gedung harus dalam keadaan
bersih kembali.

10. Pihak Pengguna diwajibkan mengikuti seluruh aturan dan tata tertib yang berlaku, baik itu
Pihak Pengguna Internal maupun Eksternal.

F. Sa nks i .

Apabila pihak pengguna baik internal maupun eksternal tidak mematuhi prosedur, peraturan dan tata
tertib yang berlaku maka pihak Pengelola berhak memberikan sanksi :

1. Lisan (teguran)
2. Tertulis (surat resmi) yang berdasarkan kebijakan pengelola UPT. Ajang Gelar yang disetujui
oleh pihak pimpinan STSI Bandung.
3. Hukum yang berlaku baik Pidana maupun Perdata.
S TRUKTUR O RG ANI S AS I UP T. AJ ANG G E LAR

Kepala

Sekretaris

Kabid Kabid
PERGELARAN DAN DOKUMENTASI SENI
AKADEMIK

Administrasi

Teknisi Teknisi Pemeliharaan Kebersihan

K oo rd ina si
I n st ru ksi

You might also like