You are on page 1of 12

Novita Purnama

240210090011

VI. PEMBAHASAN

Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan


alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang
disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti
thermograph,barograph ( Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka,2008).
Pada praktikum analisis pangan juga digunakan alat alat laboratorium
yang khusus untuk melakukan setiap percobaan mengenai analisis pangan seperti
analisis kadar lemak, protein, air, abu,dll. Alat – alat tersebut dikenalkan pada
praktikan sebelum praktikum berlangsung agar praktikan mengetahui kegunaaan
alat – alat praktikum dan mengetahui cara penggunaannya. Hal ini bertujuan
untuk melancarkan kegiatan praktikum analisis pangan yang akan dilakukan
selanjutnya.
Alat – alat laboratorium yang digunakan pada praktikum analisis pangan
ada yang sebelumnya sudah dikenal dan baru dikenal saat praktikum pengenalan
alat. Alat laboratorium yang sudah dikenal oleh praktikan merupakan alat yang
umum digunakan pada praktikum – praktikum lain seperti erlenmeyer, gelas piala,
buret, dll. Alat yang baru dikenal saat praktikum pengenalan alat merupakan alat
yang tidak umum digunakan pada praktikum – praktikum lain seperti labu
kjeldahl, kondensor, destilator protein, dll.
Alat – alat laboratorium yang dikenalkan pada praktikum pengenalan alat
kali ini ada 30 jenis. Penjelasan secara singkat dapat dilihat pada tabel hasil
Novita Purnama
240210090011

pengamatan. Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai 30 alat yang dikenalkan
tersebut.
1. Pipet tetes
Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan
ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna
untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
2. Buret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk
silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian
bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi.
Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ±
0,05 cm3.
Menggunakan buret :
Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran
volume dengan buret sangatlah penting untuk menghindari galat
sistematik. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan
permukaan cairan untuk menghindari galat paralaks. Bahkan ketebalan
garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus
menyentuh bagian atas garis. Kaidah yang umumnya digunakan adalah
dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah meniskus menyentuh
bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes
cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu
penerima, biasanya dengan menyentuh tetasan itu ke sisi labu dan
membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut.
3. Gelas ukur
Gelas ukur berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang
dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas.
Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang
tinggi dalam jumlah tertentu
Novita Purnama
240210090011

4. Labu erlenmeyer
Labu erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin
kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL
sampai 2 L.
Fungsi :
o Untuk menyimpan dan memanaskan larutan.
o Menampung filtrat hasil penyaringan.
o Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi.
o Menampung larutan,bahan atau cairan.
o Menampung akuades.
o Meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media.
5. Pipet volume
Pipet ini digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat
sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung
(gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump
untuk menyedot larutan.
6. Gelas piala / beker gelas
Gelas piala berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala
sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap
panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2
L.
Fungsi :
o Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi
o Menampung zat kimia
o Memanaskan cairan
o Media pemanasan cairan
Beker atau kadangkala disebut sebagai gelas beker adalah sebuah
wadah penampung yang digunakan untuk: -mengaduk – mencampur –
memanaskan cairan yg biasanya digunakan dlm laboratorium. Beker
secara umum berbentuk silinder dengan dasar yang bidang dan tersedia
Novita Purnama
240210090011

dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 mL sampai beberapa liter. Beker


dapat terbuat dari kaca (umumnya kaca borosilikat ataupun dari plastik.
Beker yang digunakan utk menampung zat kimia yang korosif seperti
asam atau zat- zat lainnya yang sangat reaktif biasanya terbuat dari PTFE
ataupun bahan-bahan yg reaktivitasnya rendah. Beker dapat ditutup
dengan kaca pengamat untuk mencegah kontaminasi dan penyusutan zat.
Beker seringkali dibubuhi dengan ukuran yang terdapat pada sisi beker
yang mengindikasikan volume tertampung. Sebagai contoh, beker dengan
volume 250 mL ditandai dengan garis-garis yg mengindikasikan volume
zat tertampung sebesar 50, 100, 150, 200, dan 250 mL. Keakuratan ukuran
ini sangat bervariasi. Beker berbeda dgn labu laboratorium terlihat dari
sisinya yang lurus dan bukannya miring. Biasanya beker lebih sering
digunakan dlm percobaan kimia dasar. Beker dlm berbagai ukuran volume
7. Spatula
Spatula berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat
dari stainless steel atau alumunium.
Fungsi :
o Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
o Dipakai untuk mengaduk larutan
8. Batang pengaduk
Batang pengaduk terbuat dari kaca tahan panas,yg digunakan untuk
mengaduk larutan kimia didalam alat gelas hingga larutan tsb homogen.
9. Labu ukur
Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara
5 mL sampai 5 L dan biasanya instrumen ini digunakan untuk
mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini biasanya
digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya hanya
digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan
menggunakan pipet. Dalam sistem pengenceran, untuk zat yang tidak
berwarna, penambahan aquades sampai menunjukkan garis meniskus
berada di leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquades
hingga dasar meniskus yg menyentuh leher labu ( meniskus berada di atas
Novita Purnama
240210090011

garis leher ). Sebelum menggunakan instrumen ini, labu ukur harus dicuci
terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun agar zat - zat yang tidak
dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan
bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik utk digunakan.
Dalam rangka melakukan kerja rutin di laboratorium, tidaklah luar biasa
untuk memiliki larutan encer atau mengurangi kepekatan mereka dengan
menambahkan sejumlah pelarut. Banyak bahan kimia laboratorium dibeli
dalam bentuk larutan air yang pekat karena inilah cara pembelian yg plg
ekonomis. Tetapi biasanya bahan kimia ini terlalu pekat untuk langsung
digunakan, dan karenanya hrs diencerkan.
Ada beberapa langkah dalam mempersiapkan suatu larutan dengan
molaritas tertentu:
o Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu volumetri (labu
ukur).
o Ditambahkan air suling.
o Campuran digoyang melingkar ( diolek ) untuk melarutkan zat
terlarut. Setelah ditambahkan air lagi ,digunakan pipet tetes untuk
menambahkan air dengan hati - hati sampai volume permukaan
cairan tepat berimpit dengan tanda lingkaran pada leher labu.
o Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
10. Cawan porselen dan cawan stainless
Cawan atau wadah yang berbentuk bundar dan terbuat dari
porselen. Dalam praktikum analisis pangan biasanya digunakan untuk
menentukan kadar abu atau kadar air bahan dengan menggunakan tanur.
Cawan stainless sama halnya dengan cawan porselen namun
terbuat dari stainless. Ketahanan terhadap panas lebih rendah dibanding
cawan porselen.
11. Tanur
Suatu alat untuk memanaskan atau memijarkan bahan sampai suhu
>500oC. Pada praktikum analisis pangan alat ini digunakan saat praktikum
uji kadar air dan kadar abu suatu sampel pangan.
Novita Purnama
240210090011

12. Heater mantel


Heater mantel merupakan alat yang berfungsi sebagai sumber
panas melalui listrik. Alat tersebut berbentuk seperti panci yang
didalamnya terdapat suatu logam sebagai penghantar panas listrik.
13. Labu kjeldahl
Labu kjeldahl digunakan untuk destruksi saat praktikum analisis
protein. Labu ini berbentuk bulat di bagian bawahnya dengan mulut leher
yang cukur lebar.
14. Destilator protein
Alat yang digunakan untuk destilasi protein pada analisis kadar
protein suatu sampel bahan pangan.
15. Kondensor
Kondensor merupakan alat untuk mengkondensasikan uap menjadi air

16. Statif dan penjepit


Statif terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan
buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat
digunakan. Penjepit terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret
yang digunakan untuk titrasi.
17. Botol semprot
Botol semprot berupa botol tinggi bertutup yang terbuat dari
plastik. Berfungsi sebagai tempat menyimpan aquades. Cara
menggunakannya dengan menekan badan botol sampai airnya keluar.
18. Oven
Alat untuk memanaskan alat – alat laboratorium yang harus steril
atau mengurangi kadar air bahan. Berbentuk kotak dengan ukuran
bermacam – macam. Oven ada beberapa macam, diantaranya oven listrik,
oven gas, dll.
Novita Purnama
240210090011

19. Desikator
Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi
bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin
karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan
vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka
tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang
biasa digunakan adalah silika gel.
Fungsi :
§ Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
§ Mengeringkan padatan
Cara menggunakannya :
o Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping.
o Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama.
Keterangan :
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel
sudah berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven
bersuhu 105 oC sampai warnanya kembali biru.
20. Labu lemak
Labu lemak sama halnya dengan labu kjeldahl dan labu didih,
namun lehernya pendek dan bawahnya berbentuk bulat.
21. Soxhlet
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu
baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah
pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Soklet terdiri dari:
1. Pengaduk / granul anti-bumping
2. Still pot (wadah penyuling)
3. Bypass sidearm
4. Thimble selulosa
5. Extraction liquid
6. Syphon arm inlet
7. Syphon arm outlet
Novita Purnama
240210090011

8. Expansion adapter
9. Condenser (pendingin)
10. Cooling water in
11. Cooling water out
Bahan yang akan diekstraksi ialah jagung, dedak, tepung ikan,
pelet. Penentuan kadar lemak dengan pelarut organik, selain lemak juga
terikut fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen
yang lain . Karena itu hasil ekstraksinya disebut lemak kasar .
Mekanisme Kerja
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan
kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong
tempat sampel) , di atas sample ditutup dengan kapas.
Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan titik
didih 60 – 80°C. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi
batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan
didinginkan, labu diisi dengan petroleum spirit 60 – 80°C sebanyak 175
ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut
organik.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet .
Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas
listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air
untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak mulai dipanaskan .
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soxhlet menuju ke
pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser
mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian
menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari
ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari
akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga
pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan
selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak
dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.
Novita Purnama
240210090011

22. Neraca analitik


Neraca analitis atau timbangan analitis digunakan untuk
menimbang padatan kimia.
Cara menggunakan neraca analitis :
o Nol-kan terlebih dulu neraca tersebut
o Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
o Baca nilai yang tertera pada layar monitor neraca
o Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
23. Krustang
Krustang terbuat dari besi atau baja untuk mengambil dan
membawa alat laboratorium yang telah dipanaskan.
24. Erlenmeyer asah
Erlenmeyer asah adalah sejenis erlenmeyer tetapi memiliki tutup.
Fungsinya tidak jauh berbeda dengan erlenmeyer biasa, namun erlenmeyer
asah lebih digunakan untuk menyimpan zat atau bahan yang mudah
menguap.
25. Labu didih
Labu didih berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada
yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-
300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
26. pH meter digital

pH meter digital merupakan alat untuk mengukur pH suatu zat atau


bahan.
27. Bulb pipet
Novita Purnama
240210090011

Bulb pipet digunakan untuk membantu proses pengambilan cairan.


Terbuat dari karet yang disertai dengan tanda untuk menyedot cairan
(suction), mengambil udara (aspirate) dan mengosongkan (empty).
28. Tabung reaksi
Tabung reaksi berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan
tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai
ukuran.
Fungsi :
o Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
o Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
29. Kaca arloji
Kaca arloji terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran
diameter.
Fungsi :
§ Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
§ Tempat saat menimbang bahan kimia
§ Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
30. Corong
Corong terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki
bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang
dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke
dalam corong tersebut.
Fungsi :
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
Alat – alat laboratorium yang telah diuraikan di atas menunjukkan bahwa
setiap alat memiliki fungsinya masing – masing dan memiliki bentuk yang
berbeda – beda sesuai fungsinya. Alat – alat tersebut akan digunakan praktikan
selama praktikum analisis pangan berlangsung. Alat tersebut harus dikuasai cara
penggunaannya oleh praktikan.
Novita Purnama
240210090011

VII. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum adalah :


1. Nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau
menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan.
2. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang
khusus.
3. Alat – alat laboratorium dikenalkan pada praktikan sebelum praktikum
berlangsung agar praktikan mengetahui kegunaaan alat – alat praktikum
dan mengetahui cara penggunaannya.
4. Pengenalan alat ini bertujuan untuk melancarkan kegiatan praktikum
analisis pangan yang akan dilakukan selanjutnya.
5. Pada praktikum pengenalan alat praktikum, alat yang dikenalkan dan
diidentifikasi ada 30 alat.
6. Setiap alat memiliki fungsi yang berbeda sesuai kebbutuhan percobaan
praktikum.
Novita Purnama
240210090011

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2011. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Laboratorium. Diakses di


http://pengujiankadarpengendalian.blogspot.com/2011/01/laporan-
praktikum-pengenalan-alat.html pada 21 Febuari 2011.

Anonimb. 2011. Alat – Alat Laboratorium. Diakses di


http://antiserra.wen.su/alkes.html pada 20 Febuari 2011.

Anonimc. 2011. Pengenalan Alat Laboratorium Kelas X. Diakses di


http://abynoel.wordpress.com/2008/07/07/pengenalan-alat-labor-kelas-x/
pada 22 Febuari 2011.

Anonimd. Beker Gelas. Diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Beker pada 22


Febuari 2011.

Anonime. 2011. Labu Ukur. Diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Labu_ukur


pada 22 Febuari 2011.

Anonimf. 2011. Buret. Diakses di http://id.wikipedia.org/wiki/Buret pada 22


Febuari 2011.

Kophkar. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press : Jakarta.

Vogel. 1990. Analisis Kimia Analitik. Kalman Meia Pustaka : Jakarta.

You might also like