You are on page 1of 6

1.

Sejarah

a. Latar belakang

Sebelum membahas apa itu Marshall Plan (rencana Marshall), ada


baiknya kita mempelajari hal yang melatarbelakanginya.

Tentu semuanya tahu betul apa yang terjadi pada masa perang dunia
kedua (PD II). Perang yang diakhiri dengan diterjunkannya bom atom ke
Hirosima dan Nagasaki itu akhirnya mulai memunculkan Negara-negara
baru (baru merdeka maksudnya) yang mengalami keterbelakangan.
Keterbelakangan ini meliputi berbagai aspek, mulai dari ilmu
pengetahuan, hingga perekonomian.

1
Terlepas dari Negara-negara tersebut, pasca PD II ternyata memicu
perang dingin diantara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (US).
Kedua Negara yang pada awal bersekutu untuk mengakhiri perang dunia
II ternyata memiliki perbedaan kepentingan dan politik. Dimana AS
adalah Negara demokratis, yang menjunjung tinggi kebebasan manusia
dan perdamaian, sedangkan US berlandaskan komunisme.

Pada masa perang dingin diantara kedua Negara adi daya tersebut, AS
menjalankan misinya untuk menciptakan perdamaian dunia dengan
berusaha untuk menciptakan Negara-negara demokrasi. Sedangkan US
terus melakukan pendekatan dengan Negara-negara Eropa (pada
khususnya) dan membentuk blok rubel (mata uang Rusia), serta
menanamkan paham komunis didalamnya. Hasilnya, Eropa pada saat itu
seolah terbagi menjadi dua bagian, yakni Eropa Timur dengan dominasi
Negara-negara komunis dan Eropa Barat dengan negara-negara
demokratisnya.

Disamping itu, US juga melebarkan sayapnya hingga ke China, dimana


saat itu China berada dibawah rezim komunis (Mao Tse Tung). Namun,
masih ada segelintir kelompok nasionalis yang menetang komunis.
Disinilah AS memberikan bantuan ekonomi kepada China Nasionalis
dengan harapan dapat menyelamatkan China dari kekuasaan
komunis. Namun sayang, pendekatan yang dilakukan oleh Jendral
George C. Marshall tersebut gagal mencapai tujuannya, karena China
terpecah pada akhirnya. Walaupun demikian, AS tetap memberikan
bantuan untuk China Nasionalis tersebut.

b. Pencetus

Adalah George C. Marshall, seorang mentri luar negri AS pada tahun


1947 yang mencetuskan gagasan pemerintah AS untuk membantu
memulihkan Negara-negara sekutunya di Eropa yang menderita akibat PD
II, agar bangkit dan menumbuhkan ekonomi mereka. Oleh karena itu,
konsep ini dikenal dengan Marshall Plan.

2
Jadi, Marshall Plan adalah suatu program unilateral berencana
yang dilakukan untuk membantu dan membangun kembali
ekonomi Negara lain, khususnya Eropa pada saat itu.

Adapun Presiden Harry S. Trauman (yang menggantikan Roosevelt),


dalam pidato pelantikannya (1949), mencetuskan Point Four Program,
yaitu:

1. AS akan mendukung PBB dan berperan dalam pengambilan


keputusan

2. AS akan melanjutkan program perbaikan ekonomi dunia

3. AS akan melindungi kemerdekaan dan kedamaian penduduk


seluruh dunia dari agresi

4. AS akan mencanangkan program moderenisasi dan ivestasi capital.

Konsep dunia ketiga versi Mashall Plan dalam Point Four Program,
yakni bahwa lebih dari setengah manusia di dunia hidup dalam kondisi
yang mengkhawatirkan. Mereka tidak cukup makan dan terjangkit
berbagai penyakit. Kehidupan ekonomi mereja primitf fan stagnan.
Kemiskinan menjadi ancaman bagi dirinya dan kesejahteraan wilayahnya.

c. Tujuan

Pada dasarnya, hal yang melandasi terbentuknya Marshall Plan (dan


juga Point Four Program) adalah membantu perekonomian Eropa dan
“menyelamatkan” Eropa dari komunisme).

Namun, secara garis besar dan global, tujuan dari Marshall plan adalah
untuk mengurangi penderitaan melalui penanaman modal yang
ditunjang dengan memasukkan persediaan barat yang melimpah
dalam bidang pertanian, perdagangan, industri, dan kesehatan.

Program tersebut pada awalnya hanya diperuntukan bagi Negara-


negara sekutu AS yang berlandasakan demokrasi.

3
2. Perkembangan

Pada masa itu, Negara-negara yang baru merdeka pada umumnya


berada dalam situasi yang kurang lebih sama, yaitu kehidupan sosial
ekonomi yang merana akibat penjajahan, tingkat pendapatan
masyarakat yang rendah, keadaan pendidikan yang menyedihkan,
kondisi kesehatan yang parah, dan sebagainyam yang pada pokoknya
dapat disebut sebagai suatu keadaan yang tertinggal dari kemajuan.

Dengan kenyataan seperti itu di dunia lalu terdapat dua macam


keadaan yang amat kontras satu sama lainnya, yaitu: Negara-negara
besar yang keadaannya cukup makmur dan tidak begitu terpengaruh oleh
perang dunia yang baru selesai dan sisanya, sejumlah besar Negara baru
yang kelak disebut sebagai Negara terbelakang (underdeveloped), kurang
maju (less developed), atau sebutan yang lebih halus: “Negara-negara
sedang berkembang” (developing countries).

Melihat perkembangan Negara yang tertinggal tersebut, kebijakan


pemerintah AS diatas kemudian diikuti oleh Negara-negara kaya lainnya
dan juga oleh sejumlah badan-badan regional dan internasional yang
memang dibentuk untuk keperluan itu. Diantaranya:

- Diciptakan organisasi bantuan bilateral AS yang pertama TCA


(Technical Co-Operation Administration) pada tahun 1950

- Tahun 1961, Presiden AS Kennedy menggeser keseimbangan


bantuan internasional dari tujuan strategis ke arah tujuan
pembangunan.

- Pasca PD II, bantuan ditujukan ke Eropa namun berkembang pada


tahun 1950-an dan 1960-an, bantuan pembangunan ekonomi
difokuskan pada Negara-negara dunia ketiga, terutama bentuk
perencanaan infrastruktur dan pembangunan.

- Pada tahun 1970, dibawah pengaruh Presiden Bank dunia, Robert


McNamara, prioritas lebih kepada pembangunan pedesaan yang
terpadu dan kebutuhan dasar.

4
- Sekitar tahun 1970 pula, PBB memperkenalkan konsep Komunikasi
Pembangunan.

- Tahun 1980-an, fokusnya adalah “penyesuaian struktural”,


termasuk memelihara nilai tukar kompetitif, mengurangi
pengeluaran pemerintah, dan lembaga pemerintah.

- Tahun 1990-an, perkembangan manusia menjadi tema utamam


termasuk kepeduliaan HAM, isu-isu gender, dan lingkungan.
Perubahan yang diusulkan meliputi : penghapusan utang Negara-
negara termiskin di dunia, menyediakan pinjaman kecil (melalui
bank lokal) kepada fakir miskin untuk memulai bisnis sendiri.

Perkembangan-perkembangan diatas pada akhirnya membentuk


pembangunan yang berlangsung seperti saat ini.

3. Kaitan dengan komunikasi sosial pembangunan

Dengan dicetuskannya Marshall Plan pada masa pasca PD II dan masa


perang dingin yang bertujuan untuk membantu Eropa, akhirnya
memunculkan konsep komunikasi pembangunan.

Adapun konsep dasar dari Marshall Plan itu adalah : Bagaimana


caranya untuk memacu perkembangan Negara-negara terbelakang
sehingga makin baik ekonomi dan kehidupan masyarakatnya, seperti di
Negara-negara Asia, Afrika, dan dibagian dunia lainnya.

Dan konsep komunikasi pembangunan yang ada di masa ini adalah :


bagaimana komunikasi harus dilakukan sehingga berperan dalam
menunjang pelaksanaan program-program pembangunan dalam rangka
menciptakan perubahan dalam sistem sosial.

Jadi, dari konsep dasar Marshall Plan tersebut telah menjadi menjadi
landasan/ dasar dari terbentuknya komunikasi sosial pembangunan

5
seperti saat ini. Dengan kata lain, komunikasi sosial
pembangunan/komunikasi pembangunan merupakan perkembangan dari
Marshall Plan yang sasarannya lebih dari sekedar Eropa ataupun Negara
sekutunya.

KESIMPULAN

The marshall plan for rebuilding western europe

Menerapkan prinsip ekonomi strategis & reformasi ekonomi, guna membangun


kembali Eropa Barat pasca PD ke-2

1. Pemenuhan fasilitas pangan; obat-obatan; perumahan

2. Peningkatan produktifitas pertanian (membangun jembatan; jalan raya;


pabrik)

3. Mengembangkan perdagangan antar eropa dengan negara luar eropa

4. Minimalisir inflasi & stabilitas keuangan

5. Menciptakan pasar nasional & internasional

Bantuan diberikan kepada Negara-negara yang baru merdeka pada umumnya


berada dalam situasi yang kurang lebih sama, yaitu kehidupan sosial ekonomi
yang merana akibat penjajahan, tingkat pendapatan masyarakat yang rendah,
keadaan pendidikan yang menyedihkan, kondisi kesehatan yang parah, dan
sebagainyam yang pada pokoknya dapat disebut sebagai suatu keadaan yang
tertinggal dari kemajuan.

You might also like