You are on page 1of 7

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan analisis isi (
content analysis
). Pendekatan analisis isi merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk memperoleh keterangan dari
isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Disamping itu, pendekatan analisis isi juga
dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi, antara lain: surat kabar, buku, puisi,
lagu, cerita rakyat, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-undang, musik, teater, dan sebagainya.
Pendekatan analisis isi dapat digunakan, misalnya, untuk mengetahui apakah lagu-lagu Indonesia
sekarang ini lebih berorientasi pada cinta dari pada kritik sosial, atau apakah drama yang seringkali
muncul di layar televisi akhir-akhir ini lebih mengungkapkan kehidupan ‘cengeng’ dari pada kehidupan
realistis, dan berbagai bentuk isi komunikasi lainnya.
39
Dasar pemikiran peneliti menggunakan pendekatan analisis isi sebagai “pisau” analisis dalam
penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui apakah isi komunikasi yang terdapat dalam rubrik
konsultasi sufistik tabloid Posmo edisi 444 – 447 Nopember 2007 mengandung pesan-pesan dakwah
ataukah tidak. Jika mengandung pesan-pesan dakwah, mengenai permasalahan apakah pesan-pesan
dakwah tersebut.

39
Lihat dalam Jalaluddin Rakhmat,
Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik
, hal. 89.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif. Yaitu suatu jenis
penelitian yang bersifat melukiskan realitas sosial yang kompleks yang ada di masyarakat.
40
Pertimbangan yang mendasari peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dalam penelitian ini
dikarenakan peneliti ingin menggambarkan isi komunikasi yang terdapat dalam rubrik konsultasi
sufistik tabloid Posmo edisi 444 – 447 Nopember 2007. Apakah isi komunikasi yang terdapat dalam
rubrik konsultasi sufistik tersebut mengandung pesan-pesan dakwah ataukah tidak. Jika mengandung
pesan-pesan dakwah, mengenai permasalahan apakah pesan-pesan dakwah tersebut.
B.

Unit Analisis
Unit analisis yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian ini adalah lembaga yang bergerak dalam
bidang penerbitan media massa (media cetak), bernama tabloid Posmo yang berlokasi di Jl. Karah
Agung 45 Surabaya. Fokus yang dikaji adalah perihal bagaimana pesan dakwah yang terdapat dalam
rubrik konsultasi sufistik tabloid Posmo edisi 444 – 447 Nopember 2007.
C.

Tahapan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melalui tahapan penelitian sebagai berikut:
1.

Tahap Pralapangan
Yaitu tahap yang dilakukan sebelum melakukan penelitian. Pada tahap ini dapat diuraikan sebagai
berikut:

40
Ida Bagoes Mantra,
Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), hal. 38.
a.

Menyusun Rancangan Penelitian


41
Dalam hal ini, peneliti terlebih dahulu membuat permasalahan yang akan dijadikan obyek penelitian,
untuk kemudian membuat matrik usulan judul penelitian sebelum melaksanakan penelitian hingga
membuat proposal penelitian. b.

Memilih Lapangan Penelitian Cara terbaik yang perlu ditempuh dalam penentuan lapangan penelitian
ialah dengan jalan mempertimbangkan teori substantif, pergilah dan jajakilah lapangan untuk melihat
apakah terdapat kesesuaian dengan kenyataan yang berada di lapangan.
42
Dalam hal ini, yang dilakukan peneliti adalah sebelum membuat usulan pengajuan judul penelitian,
peneliti terlebih dahulu telah menggali informasi tentang obyek yang akan diteliti (meski secara
informal), kemudian timbul ketertarikan pada diri peneliti untuk menjadikannya sebagai obyek
penelitian, karena dirasa sesuai dengan disiplin keilmuan yang peneliti tekuni selama ini. c.

Mengurus Perizinan Setelah membuat usulan penelitian dalam bentuk proposal, peneliti mengurus izin
bagi pelaksanaan penelitian. Tentu saja peneliti tidak mengabaikan izin meninggalkan tugas, misalnya
meminta izin kepada atasan peneliti sendiri, ketua jurusan, dekan fakultas, kepala instansi seperti pusat,
dan lain-lain.
43

41
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 86.
42
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif
, hal. 86.
43
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif
, hal. 87
Dalam hal ini, sebelum melakukan penelitian (secara formal), peneliti terlebih dahulu meminta surat
izin penelitian kepada dekan fakultas untuk kemudian diserahkan kepada pimpinan lembaga yang
diteliti, yaitu Bapak Koesmoko, selaku Pimpinan Redaksi Tabloid Posmo. d.

Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Peneliti hendaknya menyiapkan tidak hanya perlengkapan fisik,
tetapi segala macam perlengkapan penelitian yang diperlukan.
44
Dalam hal ini, dalam upaya mengumpulkan informasi dari obyek yang diteliti, peneliti menggunakan
alat bantu berupa buku dan alat tulis untuk mencatat hasil wawancara antara peneliti dengan informan.
2.

Tahap Pekerjaan Lapangan


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua tahap pekerjaan lapangan, yaitu: 1) Memahami latar
penelitian dan persiapan diri, dan 2) Memasuki lapangan.
45
Artinya, sebelum memutuskan untuk melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu telah memahami
tentang latar penelitian, kemudian peneliti mempersiapkan diri secara matang dan serius untuk
mengkaji penelitian ini. Baru kemudian peneliti terjun ke lapangan untuk mencari informasi yang
berkaitan dengan masalah yang dijadikan rumusan masalah.

44
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif
, hal. 91.
45
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif
, hal. 94.
3. Tahap Analisis Data
Analisis data menurut Patton –yang dikutip Lexy J. Moleong– adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
46
Dalam hal ini, setelah peneliti berhasil mendapatkan data atau informasi dari obyek yang
diteliti, langkah yang diambil kemudian yaitu menyajikannya secara utuh tanpa melakukan
penambahan maupun pengurangan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan obyek
penelitian. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1.

Teknik Wawancara (
Interview
)
Wawancara atau
interview
adalah suatu bentuk komunikasi verbal, yaitu semacam percakapan yang bertujuan
memperoleh informasi. Dalam wawancara, pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal.
Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan, namun komunikasi dapat
juga dilaksanakan melalui telepon. Sering wawancara atau
interview
dilakukan antara dua orang, tetapi dapat juga sekaligus di
interview
dua orang atau lebih.
47
Dalam teknik wawancara ini, peneliti menggunakan bentuk “
semi structured
”, artinya mula-mula peneliti (
interviwer
) menanyakan sederetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu-persatu diperdalam
dalam mengorek keterangan lebih

46
Lexy J. Moleong,
Metodologi Penelitian Kualitatif
, hal. 103.
47
S. Nasution,
Metode Research
(Bandung: Jemmars, 1982), hal. 131.
lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan
yang lengkap dan mendalam.
48
Dengan menggunakan teknik wawancara ini, peneliti mendapatkan data tentang: a.

Sejarah berdirinya tabloid Posmo. b.

Visi dan misi tabloid Posmo. c.

Proses penerbitan tabloid Posmo. d.

Serta berbagai informasi lainnya yang berkaitan dengan rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian
ini.
2.

Teknik Pengamatan (
Observasi
)
Pengamatan (
observasi
) adalah alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala-gejala yang diselidiki.
49
Observasi dilakukan bila belum banyak keterangan yang dimiliki tentang masalah yang diselidiki. Dari
hasil observasi dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-
petunjuk tentang cara memecahkannya.
50
Dengan menggunakan teknik observasi ini, peneliti mendapatkan data tentang: a.

Lokasi redaksi tabloid Posmo. b.

Fasilitas yang dimiliki dan digunakan oleh para


crew
(komponen organisasi) dalam rangka melakukan aktivitas penerbitan tabloid Posmo.

48
Suharsimi Arikunto,
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek
(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal. 231-232.
49
Cholid Narbuko & Abu Achmadi,
Metodologi Penelitian
(Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal. 70.
50
S. Nasution,
Metode Research
, hal. 122.
c. Serta berbagai pengamatan lainnya yang peneliti lakukan sebagai penunjang dan pelengkap
data, sehingga diharapkan mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang dijadikan fokus
penelitian dalam penelitian ini.
3.

Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
51
Dengan menggunakan teknik dokumentasi ini, peneliti mendapatkan dokumen berupa: a.

Brosur (selebaran) yang menggambarkan tentang profil tabloid Posmo. b.

Beberapa tabloid Posmo (khususnya edisi 444 – 447 Nopember 2007) yang digunakan sebagai
bahan referensi sekaligus sebagai objek pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini. c.

Serta berbagai dokumen penting lainnya yang sekiranya dibutuhkan dalam penelitian ini.
Sementara itu, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi (
content analysis
). Dengan pertimbangan bahwa analisis isi berangkat dari anggapan dasar ilmu-ilmu sosial, dan
bahwa studi tentang proses dan isi komunikasi adalah dasar dari studi-studi ilmu sosial.
52
Mekanisme analisis data dengan menggunakan tehnik analisis isi ini, antara

51
Suharsimi Arikunto,
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek
, hal. 236.
52
Burhan Bungin, “Teknik-teknik Analisis Kualitatif dalam Penelitian Sosial”, dalam Burhan
Bungin,
Analisis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman Filosofis dan Metodologis Ke Arah Penguasaan
Model Aplikasi
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 84

lain: menggunakan lambang-lambang tertentu, mengklasifikasi data dengan kriteria-kriteria tertentu,


dan melakukan prediksi.
53

53
Burhan Bungin, “Teknik-teknik Analisis Kualitatif dalam Penelitian Sosial”, hal. 85.

You might also like