You are on page 1of 15

1

Kepribadian dan Faktor yang Mempengaruhi

Definisi kepribadian

Dalam bahasa latin asal kata personaliti dari persona (topeng), sedangkan
dalam lmuPsikologi menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi
yang dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan
pemikiran indvidu secara khas.1 Sedangkan menurut Pervin dan John: kepribadian
mewakili karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan
perilaku yang konsisten.2
Istilah ”organisasi dinamis” menunjukkan suatu integrasi atau saling
keterkaitan dari berbagai aspek kepribadian. Kepribadian merupakan sesuatu yang
terorganisasi dan terpola. Bagaimanapun, kepribadian bukan suatu organisasi yang
statis, melainkan secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.
Istilah ”psikofisik” menekankan pentingnya aspek psikologis dan fisik dari
kepribadian. Kata ”menentukan” dalam definisi kepribadian menunjukkan bahwa
kepribadian ”merupakan sesuatu dan melakukan sesuatu”. Kepribadian bukanlah
topeng yang secara tetap dikenakan seseorang; dan juga bukan perilaku sederhana.
Kepribadian menunjuk orang di balik perilakunya atau organisme di balik
tindakannya.
Dengan kata ”karakteristik” menunjukkan sesuatu yang unik atau individual.
Kepribadian seseorang bersifat unik, tidak dapat diduplikasi (ditiru) oleh siapa pun.
Kata ”perilaku dan pikiran” secara sederhana menunjuk pada sesuatu yang dilakukan
oleh seseorang, baik perilaku internal (pikiran-pikiran) maupun perilaku-perilaku
eksternal seperti berkata-kata atau tindakan.
Personality is : the complex of all the attributes-behavioral, temperamental,
motional and mental--that characterize a unique individual; "their different reactions
reflected their very different personalities".3
Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku yang kompleks terdiri dari
temperamen (reaksi emosi yang cenderung menetap dalam merespon situasi atau
1
Randy.J Larsen, & David M Buss, Personality Psikology:domain of knowledge abaut
human nature. (Newyork: McGraw-Hill,2009),h. 4
2
Pervin, L. A. (1993). Personality: theory and research. Sixth ed. Canada: John Wiley & Sons
3
www.rumahbelajarpsikologi.com, 27 September 2010
2

stimulus lingkungan secara spontan), emosi yang bersipat unik dari individu. Reaksi
yang berbeda dari masing-masing individu menunjukan perbedaan kepribadian.
Kepribadian menggambarkan semua corak perilaku dan kebiasaan individu
yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku dan
kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang.
Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu masih
bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman dan
keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya.
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas
dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari
bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga
pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang
disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat
psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.
Maksud bentukan keluarga dalam hal ini adalah kata-kata apakah yang sering
dikatakan oleh orang tuanya. Pujian apa yang sering didengar, hukuman apa yang
sering dialami berkaitan dengan satu perilaku di rumah. Motivasi apa serta contoh apa
yang diperlihatkan keluarganya. Semua itu akan membentuk kepribadian seseorang.
Dalam kamus www.yourdictionary.com digambarkan Personalities is :
1. The quality or condition of being a person.
2. The totality of qualities and traits, as of character or behavior, that are
peculiar to a specific person.
3. The pattern of collective character, behavioral, temperamental, emotional,
and mental traits of a person: Though their personalities differed, they got
along as friends.
4. Distinctive qualities of a person, especially those distinguishing personal
characteristics that make one socially appealing: won the election more
onpersonality than on capability. See Synonyms at disposition
5. The distinctive characteristics of a place or situation: furnishings that give a
room personality.4
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka ada beberapa kata kunci yang
dapat dirumuskan dalam menguraikan kepribadian yaitu : Cara seseorang berespon
4
http://Www.Yourdictionary.Com/Ahd/P/P0209600.Html, 29 September 2010
3

terhadap masalah, bersipat unik, dinamis, yang merupakan hasil interaksi


fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukan cara individu
dalam mengelola (management) waktunya.
Dalam teori-teori kepribadian, kepribadian terdiri dari antara lain trait dan tipe
(type). Trait sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan
unit/dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon
individu dalam situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan
bermacam-macam trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat
regularity dan generality yang lebih besar daripada trait.5
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang
tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi. Teori trait merupakan teori
kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:
 Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang
membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
o Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
o Trait konsisten dari situasi ke situasi
 Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan,
namun karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
o ada proses adaptif
o adanya perbedaan kekuatan, dan
o kombinasi dari trait yang ada
Teori trait dimunculkan pertama kalinya oleh Gordon W. Allport. Allport
mengenalkan istilah central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan
oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Central trait dipercaya sebagai jendela
menuju kepribadian seseorang. Menurut Allport, unit dasar dari kepribadian adalah
trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf.
Menurut Allport, faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh
dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan sendiri atau
faktor lingkungan sendiri yang menentukan bagaimana kepribadian terbentuk,
melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor keturunan dan lingkungan yang
memunculkan karakteristik kepribadian.

5
4

Struktur kepribadian manusia


Menurut Aliran Psikoanalisis
Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang membentuk
diri seseorang secara psikologis. Salah satu contoh struktur kepribadian yang paling
tua gagasannya adalah menurut Sigmund Frued tokoh psikoanalisa. Ia menyimpulkan
bahwa diri manusia dalam membentuk kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama
yaitu Das es, das ich, das Uber Ich istilah lainnya id, ego, super ego. Id adalah
komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya
dengan prinsip kesenangan “pleasure principle”. Ego adalah bagian kepribadian yang
bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai
realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongandorongan id
agar tidak melanggar nilai-nilai superego. Superego adalah bagian moral dari
kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah-benar,
boleh- tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.
Pertama, Id merupakan sistem kepribadian yang orisinil, dimana ketika
manusia itu dilahirkan ia hanya memiliki Id saja, karena ia merupakan sumber utama
dari energi psikis dan tempat timbulnya instink. Id tidak memiliki organisasi, buta,
dan banyak tuntutan dengan selalu memaksakan kehendaknya. Aktivitas Id
dikendalikan oleh prinsip kenikmatan dan proses primer.
Id mulai berkembang pada usia bayi, bagian kepribadian yang paling primitif,
dan sudah ada sejak lahir Aspek biologis dari kepribadian.Id terdiri dari dorongan
(impuls) dasar :kebutuhan makan, minum, eliminasi, menghindari rasa sakit,
memperoleh kenikmatan sosial. Id juga merupakan kondisi Unconsciousness, sumber
energi psikis, system kepribadian yang dasar, terdapat naluri-naruli bawaan, berisi
keinginan-keinginan yang belum tentu sesuai dengan norma. Id biasanya menuntut
segera dipuaskan (the principles of constancy). Id akan Menjalankan fungsi tindakan
refleks dan proses berpikir primer.
Kedua, Ego mengadakan kontak dengan dunia realitas yang ada di luar
dirinya. Di sini ego berperan sebagai “eksekutif” yang memerintah, mengatur dan
mengendalikan kepribadian, sehingga prosesnya persis seperti “polisi lalulintas” yang
selalu mengontrol jalannya id, super-ego dan dunia luar. Ia bertindak sebagai
penengah antara instink dengan dunia di sekelilingnya. Ego ini muncul disebabkan
oleh kebutuhan-kebutuhan dari suatu organisme, seperti manusia lapar butuh makan.
5

Jadi lapar adalah kerja Id, yang memutuskan untuk mencari dan mendapatkan serta
melaksanakan itu adalah kerja ego. Ego mulai berkembang usia 2-3 th. Ego
merupakan aspek psikologis kepribadian. Ego berada pada tingkat pra sadar. Ego
menjalankan fungsi dengan proses berpikir sekunder (rasional). Ego merupakan hasil
kontak individu dengan dunia luar/lingk (The realita of principles)
Sedangkan yang ketiga, superego adalah yang memegang keadilan atau
sebagai filter dari kedua sistem kepribadian, sehingga tahu benar-salah, baik-buruk,
boleh-tidak dan sebagainya. Di sini superego bertindak sebagai sesuatu yang ideal,
yang sesuai dengan norma-norma moral masyarakat. Super ego Mulai berkemb usia
4-6 tahun. Super Ego merupakan aspek sosiologis kepribadian, sistem kepribadian
yang berisikan nilai-nilai dan aturan yang sifatnya evaluatif. Terbentuk melalui
internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan dari significant others. Super Ego juga
terdiri dari : kata hati (nurani) & ego ideal. Fungsi utama: 1) pengendali id, 2)
mengarahkan ego pada tujuan yang yang sesuai dengan moral ketimbang kenyataan,
3) mendorong individu ke arah kesempurnaan.
Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun yaitu:
1. tahap oral
Mouth rule (menghisap, menggigit, mengunyah), Lima mode pada tahap oral
yang masing-masing membentuk suatu prototipe karakteristik kepribadian
tertentu di kemudian hari, yaitu model : mengambil, memeluk, menggigit,
meludah dan membungkam.Mengambil : menjadi petunjuk tingkah laku rakus,
Memeluk : menjadi petunjuk dalam mengambil keputusan dan tingkah laku
keras kepala. Menggigit : menjadi petunjuk tingkah laku destruktif; sarkasme,
sinis & mendominasi, Meludah : prototipe tingkah laku reject, Membungkam:
tingkah laku reject, introvert.
2. Tahap anal: 1-3 tahun
Akhir tahap oral bayi dianggap telah dapat membentuk kerangka kasar
kepribadian meliputi : sikap, mekanisme untuk memenuhi tuntutan id dan
realita, dan ketertarikan pada suatu aktivitas atau objek. Kebutuhan
menyangkut pemuasan anak terhadap control mengenai hal-hal yang
menyangkut anal (mis: bagaimana anak mengontrol keinginan untuk BAK dan
bagaimana beradaptasi dengan toilet. Tujuan tahap ini : terpenuhinya
pemuasan anak dengan tidak berlebihan akan membentuk self control yang
kuat
6

3. Tahap phalic: 3-6 tahun


Pada tahap ini kesenangan dan permasalahan berpusat sekitar alat kelamin.
Stimulasi pada alat genital menimbulkan dorongan biologis, dorongan
dikurangi timbul kepuasan.
Menurut Aliran Behaviorisme
Aliran ini memandang bahwa kepribadian manusia dibentuk dari respon
terhadap stimulus-stimulus yang diberikan oleh lingkungannya. Inti utama
behaviorisme adalah bahwa organisme mempelajari adaptasi perilaku dan
pembelajaran tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip asosiasi. Aliran ini tidak
mengakui adanya kesadaran sebagai objek yang dapat diteliti. Manusia sepenuhnya
dibentuk oleh rangsangan atau stimulus sehingga beberapa tokoh aliran ini melakukan
eksperimen pada hewan lalu kemudian digeneralisir kepada manusia
Yang dimaksud dgn stimulus adalah semua obyek di lingkungan, termasuk
juga perubahan jaringan dalam tubuh. Respon adalah apapun yang dilakukan sebagai
jawaban terhadap stimulus, mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat tinggi, juga
termasuk pengeluaran kelenjar. Respon ada yang overt dan covert, learned dan
unlearned
Behaviorisme tidak mempercayai unsur hereditas (keturunan) sebagai penentu
perilaku. Perilaku manusia adalah hasil belajar sehingga unsur lingkungan sangat
penting dan bersifat deterministik, perilaku manusia ditentukan oleh faktor eksternal,
bukan berdasarkan free will. Oleh karena itu aliran behavioristik tidak mengemukakan
struktur kepribadian.

Tokoh-tokoh Behaviorisme

 Ivan Petrovich Pavlov

Pavlov terkenal dengan teori kondisioning dan reinforcing. Kondisioning


adalah teori perilaku berdasarkan respos dan stimulus. Ia melakukan penelitian
pada seekor anjing yang terlebih dahulu dipotong kelenjar air liurnya
kemudian disambungkan denganselang agar reaksi ir liur dapat diamati. Pada
tahap pertama anjing diberikan daging dan anjingpun mengeluarkan air liur
sebagai respon. Kemudian pemberian daging diberikan bersamaan dengan
bunyi bel dan anjingpun tetap meresponnya dengan mengeluarkan air liur.
7

Maka ketika bel dibunyikan tanpa pemberian daging, anjing tetap


mengeluarkan liur jika daging diberikan maka terjadi penguatan positif
namun jika tidak diberikan maka renponnya akan semakin melemah.

Menurut Aliran Gestalt


Pandangan Gestalt menyempurnakan aliran behaviorisme dengan
menyumbangkan ide untuk menggali proses belajar kognitif, berfokus pada higher
mental process. Adanya perceptual field diinterpretasikan menjadi lapangan kognitif
dimana proses-proses mental seperti persepsi, insight,dan problem solving.

Menurut Aliran humanistic

Beberapa psikolog pada waktu yang sama tidak menyukai uraian aliran
psikodinamika dan behaviouristik tentang kepribadian. Mereka merasa bahwa teori-
teori ini mengabaikan kualitas yang menjadikan manusia itu berbeda dari binatang,
seperti misalnya mengupayakan dengan keras untuk menguasai diri dan merealisasi
diri. Di tahun 1950-an, beberapa psikolog aliran ini mendirikan sekolah psikologi
yang disebut dengan humanisme.

Psikolog humanistik mencoba untuk melihat kehidupan manusia sebagaimana


manusia melihat kehidupan mereka. Mereka cenderung untuk berpegang pada
prespektif optimistik tentang sifat alamiah manusia. Mereka berfokus pada
kemampuan manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional untuk dalam
mengendalikan hasrat biologisnya, serta dalam meraih potensi maksimal mereka.
Dalam pandangan humanistik, manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan
perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap
dan perilaku mereka.
8

Teori Abraham Maslow

Tahapan tertinggi dalam tangga hierarki motivasi manusia dari Abaraham


Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Maslow mengatakan bahwa manusia
akan berusaha keras untuk mendapatkan aktualisasi diri mereka, atau realisasi dari
potensi diri manusia seutuhnya, ketika mereka telah meraih kepuasan dari kebutuhan
yang lebih mendasarnya.

Adapun pokok-pokok teori psikologi humanistik yang dikembangkan oleh


Maslow adalah sebagai berikut:

1. Prinsip holistik

Menurut Maslow, holisme menegaskan bahwa organisme selalu berting-kah


laku sebagai kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau
komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi
bagian dari suatu kesatuan, dan apa yang terjadi pada bagian yang satu akan
mempengaruhi bagian yang lain. Pandangan holistik dalam kepribadian, yang
terpenting adalah :

a. Kepribadian normal ditandai dengan unitas, integrasi, konsistensi,


dan koherensi. Organisasi adalah keadaan normal dan
disorganisasai adalah keadaan patologis (sakit).

b. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya,


tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.

c. Organisme memiliki suatu dorongan yang berkuasa, yaitu aktualisasi


diri.

d. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat


minimal. Potensi organisme jika bisa terkuak di lingkungan yang
tepat akan menghasilkan kepribadian yang sehat dan integral.

e. Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna dari


pada penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi
psikologis yang diisolasi.
9

2. Individu adalah penentu bagi tingkah laku dan pengalamannya sendiri. Manusia
adalah agen yang sada, bebas memilih atau menentukan setiap tindakannya.
Dengan kata lain manusia adalah makhluk yang bebas dan bertanggung jawab.

3. Manusia tidak pernah diam, tetapi selalu dalam proses untuk menjadi sesuatu
yang lain dari sebelumnya (becoming).Namun demikian perubahan tersebut
membutuhkan persyaratan, yaitu adanya lingkungan yang bersifat mendukung.

4. Individu sebagai keseluruhan yang integral, khas, dan terorganisasi.

5. Manusia pada dasarnya memiliki pembawaan yang baik atau tepatnya netral.
Kekuatan jahat atau merusak pada diri manusia merupakan hasil atau pengaruh
dari lingkungan yang buruk, dan bukan merupakan bawaan.

6. Manusia memiliki potensi kreatif yang mengarahkan manusia kepada


pengekspresian dirinya menjadi orang yang memiliki kemampuan atau
keistimewaan dalam bidang tertentu.

7. Self-fulfillment merupakan tema utama dalam hidup manusia.

8. Manusia memiliki bermacam-macam kebutuhan yang secara hirarki dibedakan


menjadi sebagai berikut
(1) kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the physiological needs)
(2) kebutuhan akan rasa aman (the safety and security needs)
(3) kebutuhan akan cinta dan memiliki (the love and belonging
needs)
(4) kebutuhan akan harga diri (the esteem needs)
(5) kebutuhan akan aktualisasi diri (the self-actualization needs)
Maslow menggambarkan beberapa karakteristik yang ada pada manusia yang
mengaktualisasikan dirinya:

 Kesadaran dan penerimaan terhadap diri sendiri


 Keterbukaan dan spontanitas
 Kemampuan untuk menikmati pekerjaan dan memandang bahwa pekerjaan
merupakan sesuatu misi yang harus dipenuhi
 Kemampuan untuk mengembangkan persahabatan yang erat tanpa bergantung
terlalu banyak pada orang lain
 Mempunyai selera humor yang bagus
10

 Kecenderungan untuk meraik pengalaman puncak yang memuaskan secara


spiritual maupun emosional

Teori Pribadi Terpusat Manusia dari Carl Rogers

Carl Rogers, seorang psikolog humanistik lainnya, mengutarakan sebuah teori


yang disebut dengan teori pribadi terpusat. Seperti halnya Freud, Rogers menjelaskan
berdasarkan studi kasus klinis untuk mengutarakan teorinya. Dia juga
mengembangkan gagasan dari Maslow serta ahli teori lainnya. Dalam pandangan
Rogers, konsep diri merupakan hal terpenting dalam kepribadian, dan konsep diri ini
juga mencakup kesemua aspek pemikiran, perasaan, serta keyakinan yang disadari
oleh manusia dalam konsep dirinya.

Kongruensi dan Inkongruensi

Rogers mengatakan bahwa konsep diri manusia seringkali tidak tepat secara
sempurna dengan realitas yang ada. Misalnya, seseorang mungkin memandang
dirinya sebagai orang yang sangat jujur namun kenyataannya seringkali berbohong
kepada atasannya tentang alasan mengapa dia datang terlambat. Rogers menggunakan
istilah inkongruensi (ketidaksejajaran) untuk mengacu pada kesenjangan antara
konsep diri dengan realitas. Di sisi lain, kongruensi, merupakan kesesuaian yang
sangat akurat antara konsep diri dengan realitas.

Menurut Rogers, para orang tua akan memacu adanya inkongruensi ini ketika
mereka memberikan kasih sayang yang kondisional kepada anak-anaknya. Orang tua
akan menerima anaknya hanya jika anak tersebut berperilaku sebagaimana mestinya,
anak tersebut akan mencegah perbuatan yang dipandang tidak bisa diterima. Disisi
lain, jika orang tua menunjukkan kasih sayang yang tidak kondisional, maka si anak
akan bisa mengembangkan kongruensinya. Remaja yang orang tuanya memberikan
rasa kasih sayang kondisional akan meneruskan kebiasaan ini dalam masa remajanya
untuk mengubah perbuatan agar dia bisa diterima di lingkungan.

Dampak dari Inkongruensi

Rogers brefikir bahwa manusia akan merasa gelisah ketika konsep diri mereka
terancam. Untuk melindungi diri mereka dari kegelisahan tersebut, manusia akan
mengubah perbuatanny sehingga mereka masih akan tetap mampu berpegang pada
11

konsep diri mereka. Manusia dengan tingkat inkongruensi yang lebih tinggi akan
merasa sangat gelisah karena realitas selalu mengancam konsep diri mereka secara
terus menerus.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kepribadian :

1. Faktor genetic

Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen


yang erbeda, Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan. Perbedaan
meliputi: tingkat aktivitas, rentang atensi, adaptabilitas pada perubahan
lingkungan. Sedangkan menurut hasil riset tahun 2007 kazuo Murakami di
Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi dan diaktivasi pada
diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi buruk

2. Faktor lingkungan

Perlekatan (attachment): kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan


dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran
pengasuhnya dapat mempengaruhi kepribadian. Teori perlekatan (Jhon
Bowlby) menunjukkan : kegagalan anak membentuk perlekatan yang kuat
dengan satu orang atau lebih dalam tahun pertama kehidupan berhubungan
dengan ketidakmampuan membentuk hubungan dengan orang lain pada masa
dewasa (Bowlby , 1973).

3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir

Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo


Murakami, Ph.D dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the DNA.
Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh gen yang
ada dalam sel tubuh manusia. Gen tersebut ada yang bersipat Dorman (tidur)
atau tidak aktip dan yang bersipat aktip. Bila kita sering menyalakan gen yang
tidur dengan cara positif thinking maka kepribadian dan nasib kita akan lebih
12

baik. Jadi genetik bukan sesuatu yang kaku, permanen dan tidak dapat
dirubah.

Faktor-faktor Lainnya:

Perubahan dalam kepribadian tidak bisa terjadi secara spontan, tetapi


merupakan hasil pengamatan, pengalaman, tekanan dari lingkungan sosial budaya,
rentang usia dan faktor-faktor dari individu:

 Pengalaman Awal
 Pengaruh Budaya
 Kondisi Fisik
 Daya Tarik
 Inteligensi
 Emosi
 Nama
 Keberhasilan dan Kegagalan
 Penerimaan Sosial
 Pengaruh Keluarga
 Perubahan Fisik
 Makanan
 Kondisi geografis
Tipologi kepribadian
Penggolongan manusia berdasarkan beberapa kriteria tertentu sangatlah sulit.
Kendalanya terletak pada heterogenitas dan keunikan sipat manusia. Tidak ada satu
manusiapun yang dapat dianggap memiliki sipat yang sama kemudian dikelompokkan
berdasarkan sipat itu. Selain itu manusia bersipat dinamis dan berubah-ubah sesuai
hasil belajar dan kondisi lingkungan.
Meskipun ia orang kembar sangatlah sulit untuk menganggap satu kelompok
kepribadian. Ilmu pengetahuan hanya bisa melakukan pendekatan agar beberapa ciri
yang agak mirip dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kepribadian.
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas
dikaitkan dengan diri kita.
13

Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan


yang kita terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil
kita dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian
itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan
juga yang bersifat fisik. Dalam ilmu keperawatan hal ini dikenal dengan istilah
holistic (Biopsikososiospiritual).

Berdasarkan aspek biologis :


Berdasarkan aspek biologis, Hipocrates membagi kepribadian menjadi 4
kelompok besar dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan memberikan
pengaruh kepada individu tersebut. ( 4 jenis cairan tubuh), pembagiannya meliputi :
empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis), cairan lendir (flegmatis) dan
darah (sanguinis).
a. Sanguin, sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah
untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain.
Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang
bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
b. Plegmatik, tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar
cenderung tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang.
Naik turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang
cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif sekali,
memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-
masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik adalah ia
cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga suka mengambil
jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
c. Melankolik, Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang
paling bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang
mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat sensitif
maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang memang
berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah sekali dikuasai
oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari
adalah perasaan murung.
d. Kolerik. Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi
pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja
14

yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan
setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan
orang yang berciri kolerik adalah kurangnya kemampuan untuk bisa
merasakan perasaan orang lain (empati), belas kasihannya terhadap
penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.

Sedangkan Menurut Shelldon dan Kretchmer kepribadian didasarkan pada (bentuk


tubuh): endomorf, mesomorf dan ektomorf.

Berdasarkan aspek psikologis :


Menurut Jung kepribadian dikategorikan menjadi ; introvert dan ekstrovert.
Introvert adalah bentuk kepribadian berorientasi ke dalam diri sendiri dan subyektif
dan menyesuaikan diri terhadap kondisi subyektifnya seperti prasangka, fantasi,
mimpi, dan persepsi pribadi tapi bukan berarti tidak menerima dunia luar namun
menerimanya dengan selektif sesuai dengan subyektifitas dirinya. Sedangkan
ekstrovert adalah bentuk kepribadian yang lebih berorientasi terhadap obyektifitas dan
lebih terpenaruh oleh kondisi di luar dirinya.

Daftar Bacaan:

1. Feist, Jess & Feist, G. J. (2009). Theories of Personality, Seventh ed. Newyork:
Mc-Graw Hill

2. Pervin, L. A. (1993). Personality: theory and research. Sixth ed. Canada: John
Wiley & Sons.

3. www.rumahbelajarpsikologi.com

4. Larsen, Randy.J & Buss, David M (2009). Personality Psikology:domain of


knowledge abaut human nature. Newyork: McGraw-Hill

5. www.episentrum.com

6. www.psokologi.or.id
15

7. http://Www.Yourdictionary.Com/Ahd/P/P0209600.Html.

You might also like