Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota adalah kumpulan dari suatu pemukiman yang relatif besar, padat, permanen
atau bersifat tetap dan di dalamnya terdapat berbagai elemen masyarakat yang sangat
beragam. Sedangkan Pemukiman merupakan wadah atau sarana tempat tinggal yang
bisa bersifat menetap ataupun bersifat sementara, dimana di dalamnya terdapat sarana-
sarana yang cukup memadai untuk dijadikan sebagai tempat bermukim serta terdiri dari
berbagai komunitas masyarakat.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Ruang Lingkup
Pembahasan berkaitan dengan parameter dan kriteria terhadap pemukiman dan
perumahan yang layak dikatakan tidak kumuh, kumuh, dan sangat kumuh.
2. Batasan Masalah
Permasalahan dibatasi pada tingkat kondisi pemukiman dan perumahan RT.02,
RW.03 di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari.
F. Sistematika Penulisan
LEMBAR ASISTENSI
Arsitektur merupakan sintesis integral antara teori dan praktek. Teori Arsitektur
tidak dapat dilepaskan dari dunia nyata, baik dunia yang merupakan lingkungan fisik
maupun berupa lingkungan kehidupan intelektual manusia. Karena lingkungan itu tidak
hanya berada pada di dalam kepala atau pikiran seseorang, tentu akan sangat berbahaya
apabila kita mengabaikan dunia nyata. Memang lingkungan yang ada dalam pikiran
seseorang (lingkungan subyektif) merupakan hal penting dan dapat mempengaruhi
perilaku seseorang. Lingkungan subyektif tersebut tidak bersemi dan tumbuh
sepenuhnya hanya dalam benak seseorang, tetapi berkaitan dengan dunia di luar
pikirannya. Lingkungan subyektif ini dapat ditransformasikan akan tetapi yang dapat
ditransformasikan sesungguhnya adalah lingkungan objektif yang sekaligus berkaitan
erat dengan kondisi di luar pikiran seseorang.
Studi perilaku lingkungan menaruh perhatian pada proses transformasi ini dan pada
mekanisme hubungan manusia dengan seluruh lingkungannya yang terlibat dalam
proses tersebut. Sejauh mana dimensi manusia telah menjadi bahan pertimbangan
dalam pembentukan teori Arsitektur.
Ilmu perilaku ( behavioral sciences ) adalah suatu istilah bagi pengelompokan yang
mempunyai cakupan yang luas. Termasuk di dalamnya antropologi, sosiologi, dan
psikologi. Sering juga ilmu politik dan ilmu ekonomi juga digolongkan ke dalam
kelompok ilmu perilaku. Semuanya merupakan ilmu yang bertujuan mengembangkan
pemahaman mengenai kegiatan aktifitas manusia, dan sikap serta nilai norma-norma.
Meskipun analisis pola aktifitas tertentu pada umunya dapat langsung diterapkan
dalam perancangan suatu lingkungan, mungkin saja terjadi bahwa lingkungan yang
dirancang berbeda dengan asumsi yang terdahulu yang pernah di buat. Karena latar
belakang yang berbeda akan dapat melahirkan kebiasaan dan preferensi yang berbeda.
Fokus dari teori Arsitektur adalah pada hubungan antara Arsitek dan objek yang
menjadi rancangannya. Artinya lebih berdasarkan ideologi dan testamen individual
daripada berdasarkan antara hubungan manusia dengan manusia dan dengan
lingkungannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teori Arsitektur lebih
mengutamakan suatu sistem logika yang menggambarkan keterkaitan antara
komponen-komponen lingkungan daripada mengenai pengalaman manusia.
Analisis Desain Pilihan Impelemntasi Evaluasi
Jika kita mengetahui hirarki kebutuhan dasar manusia tersebut, lihatlah di mana
estetika menempatkan urutannya. Kebanyakan para perancang Arsitek menempatkan
estetika pada urutan pertama dalam pertimbangan desainnya . Padahal apabila disimak
dengan cermat estetika ini belum tentu menjadi urutan pertama sebagai suatu
kebetuhan yang harus dipenuhi.
Manusia dalam ekosistem relatif mempunyai peran yang sangat kecil karena
banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam ekosistem tersebut justru berada di luar
campur tangan manusia, akan tetapi manusia dapat menjadi sumber masalah karena
manusia selalu menginginkan yang terbaik pada dirinya sendiri (sikap antroposentris)
dan dalam jangka panjang dapat merugikan sesama manusia atau lingkungan fisiknya.
Dalam usaha mengartikulasikan nilai-nilai sosial dan humanis ini, maka
berkembanglah studi prilku lingkungan yang mempelajari secara khusus interaksi
antara perilaku manusia dengan perilaku lingkungan fisiknya.
Dalam desain Arsitektur, teori Arsitektur yang melandasinya dipengaruhi oleh
gerakan moderen, yang kurang menaruh perhatian pada dimensi manusia. Perhatian
lebih terfokus pada hubungan antara arsitek dan hasil rancangannya. Berbagai faktor,
seperti faktor geometrik, formal abstrak, teknologi atau simbolisasi sangat
diperhatikan. Namun faktor manusia atas kepuasan pengguna khususnya, belum
mendapat cukup perhatian. Ilmu perilaku lingkungan membentuk teori positif bagi
desain arsitektur, yakni dengan menekankan perlunya memperhatikan kepuasan
pengguna daripada hanya mempertimbangkan faktor kepuasan si Perancang saja.
Sebelah Barat adalah jalan masuk RT.03 & Selatan bersebelahan dengan RT.0
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan penjelasan mengenai keadaan pemukiman serta penduduk
yang bermukim di kelurahan kampung Salo khususnya pada RW.03 RT.02 berdasarkan
tinjauan lokasi yakni pengamatan langsung di lapangan dan wawancara terhadap para
penduduk setempat yang secara keseluruhan berkaitan tentang masalah pemukiman
yang mengarah pada perencanaan kota.
A. Keadaan Pemukiman
1. Latar Belakang / Sejarah Pemukiman
Kampung Salo merupakan salahsatu nama kelurahan yang lokasinya terletak pada
daerah kecamatan Kendari kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, yang mana
kelurahan tersebut dijadikan sebagai kawasan perumahan dan tempat bermukim oleh
sebagian penduduk di kota Kendari. Latar belakang ataupun sejarah hingga
terbentuknya kelurahan ini, di karenakan kepadatan penduduk yang terus berkembang
mengikuti laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kebutuhan manusia yang berbeda-
beda setiap individu dari tahun ke tahun terhadap suatu kawasan yang menjadi salah
satu faktor utama terbentuknya suatu pemukiman baru, awal mulanya kelurahan
kampung Salo ini merupakan bagian dari kelurahan Mangga dua, maksudnya yaitu
kedua kelurahan tersebut masih dalam satu penggabungan, namun dengan adanya laju
penduduk yang selalu bertambah dan memerlukan tatanan pemukiman baru serta
adanya program Pemerintah yang merencanakan dan mengatur pemukiman serta tata
kota, akhirnya pada tahun 1960an kelurahan tersebut terpecah menjadi dua bagian yang
masing-masing kelurahan terdiri dari berbagai RW dan RT.
Selanjutnya, terbentuknya pembagian RT dan RW terhadap kelurahan kampung
Salo sebenarnya hampir serupa pada setiap kelurahan, yang mana apabila jumlah kuota
terhadap satu RT dan RW mencukupi jumlah yang di maksud maka haruslah ada
pembentukan RT dan RW baru, begitulah yang terjadi terhadap latar belakang
terbentuknya RW.03 RT.02 pada kelurahan Kampung Salo.
2. Geografi Kependudukan
Keadaan penduduk dalam hal ini geografi kependudukannya bermula dari
masyarakat pendatang atau penduduk transmigrasi yang mencoba mencari kehidupan
baru dan ingin mengadakan perubahan terhadap keadaan hidupnya baik dari segi sosial,
ekonomi atau lainnya berdatangan di kelurahan kampung Salo dengan beragam asal
daerah, seperti tinjauan langsung di lapangan yang masyarakatnya hampir keseluruhan
berasal dari daerah kabupaten Muna dan Kabupaten Buton yang masih dalam lingkup
Provinsi Sulawesi Tenggara, mereka berdatangan mencari lapangan pekerjaan,
bermukim dan akhirnya menetap di kelurahan kampung Salo tersebut. Adapun
penduduk asli setempat yang memang lahir dan besar di kota Kendari hanya sebagian
saja yang mencoba bertahan dan ikut beradaptasi dengan penduduk yang berasal dari
derah lain dalam hal ini adalah penduduk yang melakukan transmigrasi atau penduduk
datangan.
Kondisi rumah dengan jarak yang sangat dekat sehingga lingkungan terasa sempit
Lingkungan bangunan warga yang terwakili, dengan kepala keluarga lebih dari satu
Gambaran struktur rumah warga karena pengaruh ekonomi & perkembangan penghuni
4. Kelembagaan & Organisasi Penduduk