Professional Documents
Culture Documents
Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengkritik pelanggaran hak asasi yang
dilakukan Israel di wilayah-wilayah Palestina. Anggota Komisi Louise
Arbourmengatakan, pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Israel di Palestina tidak
bisa ditoleransi.
"Saya pikir sudah jelas bahwa rakyat sipil sudah diekspos habis-habisan," katanya
saat berkunjung ke lokasi-lokasi yang hancur di Jalur Gaza akibat serangan
Israel,Senin (20/11).
Ia mengatakan, kunjungannya ke Jalur Gaza untuk menyampaikan rasa duka cita PBB
dan keprihatinan terhadap nasib warga sipil di Beit Hanun.
Sebelum bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, Arbour juga sempat
meninjau Masjid Nasser, salah satu masjid tertua di Gaza yang kini hanya tinggal
terlihat menaranya saja. Masjid itu juga hancur akibat keganasan serangan tentara
Israel.
Ia menegaskan akan mendesak kedua belah pihak baik Israel maupun otoritas
Palestina agarmelindungi rakyat sipil.
Selama enam hari serangan massif Israel ke Beit Hanun, sedikitnya 60 warga sipil
Palestina tewas dan sekitar 19 orang lainnya, kebanyakan wanita dan anak-anak tewas
seketika dalam serangan brutal Israel yang terjadi pada 8 November kemarin.
Kunjungan Arbour ke Jalur Gaza untuk menindaklanjuti hasil voting Dewan HAM
PBB pada hari Rabu pekan kemarin untuk segera membentuk dan mengirim tim
pencari fakta ke Beit Hanun untuk menyelidiki serangan Israel ke rumah-rumah
warga di kota itu.
Dalam voting tersebut, sekitar 32 negara mayoritas dari kawasan Asia, Afrika dan
Timur Tengah mendukung resolusi untuk mengecam kekejaman Israel di wilayah
Palestina. Resolusi itu digagas oleh negara-negara Arab dan Muslim.
Seolah tidak peduli dengan kecaman dunia internasional, tentara-tentara Zionis Israel
terus melancarkan serangannya terhadap rakyat sipil dan pejuang Palestina.
Dalam serangan misil mereka Senin (20/11) malam, dua pejuang Hamas tewas dan
lima orang lainnya luka-luka. Misil Israel menghantam mobil milik korban yang
sedang diparkir di depan rumah seorang pemimpin Hamas di kawasan Shejaiyeh,
sebelah timur Gaza.
Informasi Hamas menyebutkan, dua pejuangnya yang tewas adalah Abdul Khadir
Habib, komandan lapangan Hamas dan seorang pengawalnya. Sedangkan satu orang
lagi berhasil selamat dari serangan maut itu.
Al-Jazeera melaporkan, seorang ayah dan bayinya yang masih berusia 9 bulan,
menjadi salah satu korban luka dalam serangan tersebut.
Juru bicara Hamas menyerukan aksi balasan dan menegaskan bahwa Hamas akan
melanjutkan operasi perlawanan terhadap Israel.
Sementara juru bicara militer Israel mengatakan, serangan udara itu ditujukan pada
sebuah mobil yang membawa "aktivis teroris."
Tapi yang jelas, sejak tentara-tentara Israel kembali melakukan serangan ke Gaza,
sudah 320 warga Palestina yang tewas menjadi korban. (ln/aljz)