Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
mengabaikan persoalan limbah, keuntungan tidak akan berkurang untuk jangka
pendek. Pihak industri yang demikian mungkin belum melihat faktor biaya yang
berkaitan dengan ”image” perusahaan dan tuntutan pembeli yang mensyaratkan
pengelolaan lingkungan dengan ketat. Peluang bisnis pun lepas karena
mengabaikan aspek lingkungan.
Seiring pesatnya perkembangan industri di beberapa negara
berkembang seperti juga Indonesia membawa kemajuan yang cukup tinggi bagi
bangsa Indonesia. Akan tetapi, kemajuan tersebut juga membawa perubahan dan
dampak negatif tertentu bagi lingkungan. Banyak daerah-daerah terutama
disekitar tempat proses industri yang terkena dampak negatif dari hal tersebut.
Pencemaran lingkungan, khususnya di udara dan air tidak dapat dielakkan lagi.
Dan akhirnya, masyarakat kembalilah yang harus menanggung akibatnya.
Sekarang limbah telah menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem atau cara untuk menangani masalah
pencemaran tersebut sehingga dampaknya terhadap lingkungan bisa dikendalikan.
2
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan-tujuan pembuatan makalah berjudul ”Penyaring Limbah
Industri dengan Elektrostatic Presipitator” ini adalah:
1. Mengetahui definisi limbah, dan jenis-jenis limbah.
2. Mengetahui tentang definisi/ sejarah, bagian-bagian, serta cara
kerja ESP.
3. Mengetahui apa saja tahap-tahap pembersihan gas buang.
1.4 Manfaat Penulisan
Untuk mengetahui bagian-bagian dan cara kerja ESP dalam
menangani masalah limbah industri.
Untuk mengetahui bagaimana proses penyaringan limbah industri
dengan ESP serta tahapan-tahapan untuk membersihan gas buangan.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
sistem atau cara untuk menangani masalah pencemaran lingkungan akibat
limbah industri sehingga dampaknya terhadap lingkungan bisa
dikendalikan.
3
BAB : II
PEMBAHASAN
4
pada saat proses pembakaran, cadmium, belerang, kabut (seperti aspal cair), dan
masih banyak lagi. Salah satu metode yang telah umum digunakan untuk
mengembalikan zat-zat pencemar tersebut dari udara adalah dengan menggunakan
Elektrostatic Precipitator (ESP), suatu teknik lama yang telah dikembangkan
dengan baik oleh para engineers.
2.2.1 Definisi Dan Sejarah Esp
Elektrostatic Presipitator (ESP), atau pengendap udara elektrostatic
adalah suatu alat yang membersihkan partikel-partikel dari udara yang mengalir
menggunakan suatu gaya yang diinduksikan. ESP adalah piranti filtrasi/ penyaring
yang sangat efisien, karena mampu menghalangi aliran udara yang melalui alat ini
secara minimal, serta dapat dengan mudah mengembalikan materi-materi yang
baik dari udara. Pada tahun 1907, Dr Frederick G. Cottrell mendaftarkan hak
paten pada suatu alat untuk membebankan partikel dan kemudian mengumpulkan
partikel-partikel tersebut melalui tarikan elektrostatik ESP yang pertama. Dia
kemudian menjadi seorang profesor kimia di Universitas California, Berkeley.
Cottrell pertama kali menerapkan alat tersebut untuk koleksi asam belerang
berkabut yang dipancarkan dari berbagai aktivitas pembuatan dan peleburan asam.
2.2.2 BAGIAN – BAGIAN ESP
Gambar 1.1
5
Bagian paling dasar dari suatu ESP adalah suatu ruangan atau jalan
terusan yang berisi elektroda-elektroda dalam bentuk plat-plat paralel, kumpulan
tabung-tabung, atau hanya sekedar dinding bagian dalam dari suatu pengumpul.
Jarak antara plat yang satu dengan plat yang lain adalah sekitar 1 cm, dan udara
akan mengalir melalui jarak antar plat tersebut,. Plat-plat, tabung atau dinding
bagian dalam tersebut bertindak sebagai elektroda yang berfungsi sebagai
pengumpul partikel.
Bagian-bagian ESP secara umum :
1. Kumpulan plat paralel, sebagai elektrode yang berfungsi untuk
pengumpul partikel. Plat ini akan diberi suatu tegangan tinggi yang
berlawanan.
2. Rapper, pengetuk agar partikel-partikel kotor berkumpul.
3. Hopper, tampungan akhir/ pembuangan partikel-partikel kotor
4. Power supply bertegangan tinggi, sebagai sumber listrik.
Gambar 1.2
6
2.2.3 Cara Kerja ESP
Dalam suatu ESP yang sederhana, tegangan tinggi yang
berlawanan (positif dan negatif) dibebankan pada 2 plat atau grid. Grid yang
negatif mengisi partikel2 dan grid positif menarik (mengumpulkan) mereka.
Tegangan negatif beberapa ribu volt berada diantara plat-plat dan kawat. Jika
tegangan yang diberikan cukup tinggi maka muatan eletronik akan mengionisasi
udara/ gas disekitar electrode-elektrode. Muatan negatif akan melewati plat dan
tertarik ke plat yang bermuatan positif, untuk selanjutnya partikel yang menempel
akan diketuk dan jatuh ke bawah/ tempat penampungan.
Secara runtut, cara kerja alat ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Elektroda pada filter gas buang memberi muatan negatif
terhadap partikulat-partikulat debu
2. Partkel-partikel debu bermuatan negatif tersebut selanjutnya
terperangkap pada lempengan metal/ plat yang bermuatan positif
3. Dengan getaran mekanik (atau goncangan) yang dihasilkan
rapper, partikelpartikel debu tersebut jatuh dan dikumpulkan dalam
hopper/ pengumpul, dan selanjutnya dibuang (diproses lebih jauh
lagi).
7
Gambar 1.4 Cara Kerja ESP
8
4. Pengolahan air
Air yang digunakan untuk membersihkan gas buang harus diolah
dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Kadar keasaman (Ph) air limbah
disesuaikan dengan kadar keasaman air lingkungan (air laut). Bagan
Pembersihan Gas Buang
9
BAB : III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih
dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan
tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis.
2. Pada suatu tempat industri (misalnya pabrik) yang cenderung
menghasilkan banyak polutan (baik udara ataupun air) diharuskan ada
alat yang mampu meminimalisir dampak negatif industri tersebut.
Salah satu alat yang bisa digunakan adalah Elektrostatik Precipitator.
3. Proses pembersihan gas buang harus melewati berbagai tahap,
sehingga gas tersebut menjadi safe untuk dibuang kembali ke
lingkungan.
3.2 Saran-Saran
Penulis menyarankan dalam pengelolaan limbah industri agar
membuatkan suatu sistem atau cara untuk menangani masalah pencemaran
tersebut sehingga dampaknya terhadap lingkungan bisa dikendalikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
11