Professional Documents
Culture Documents
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan hasil wawancara dengan
beberapa dosen dan koordinator PAI selaku pemegang kebijakan pelaksanaan PAI
pembelajaran PAI dibahas dalam forum untuk memutuskan kebijakan dan sistem
pembelajaran PAI. Forum ini diadakan setiap setahun sekali dalam kegiatan
MKDU. Termasuk yang dibahas forum tersebut adalah pendekatan dalam sistem
pembelajaran PAI/SPAI.
hampir semua dosen PAI di UPI, dan sebagian lagi menggunakan pendekatan
selain holistic kontekstual. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh beberapa hal,
yaitu;
b. UPI sebagai Perguruan Tinggi Umum, mempunyai misi tidak hanya untuk
besar.
mengenai PAI yang selama ini dipandang terkesan eksklusif. Pendekatann holistic
kepada mahasiswa nilai dan letak universalitas ajaran Islam. Selain itu,
pendekatan ini juga dipakai karena memadukan 3 aspek esensi ajaran islam, yaitu
merekam kondisi objektif pelaksanaan kuliah PAI secara utuh, karena upaya
sendiri tidak mempunyai gambaran yang utuh tentang pelaksanaan kuliah PAI di
lapangan.
Pada tahapan ini, dilakukan berbagai macam tindakan, yaitu:
mahasiswa untuk menjadi insane yang bisa mengamalkan ajaran agama islam.
Sejak tahun 1986 sampai 2010 (saat berlangsungnya penelitian ini), mata
kuliah PAI di UPI diberikan sebanyak 4 sks, wajib diikuti oleh semua mahasiswa
dan mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam (SPAI) disampaikan pada
bersifat tektual normatif disampaikan melalui mata kuliah PAI dan materi
mahasiswa tingkat satu materi PAI lebih menekankan pada aspek tektual yang
mahasiswa tingkat tiga materi PAI di UPI dikemas dalam mata kuliah Seminar
wawasan keislaman dalam rangka integrasi PAI dengan bidang studi yang mereka
tekuni, yang disebut Islam Untuk Disiplin Ilmu (IDI) dengan metode discovery
inquiri.
mahasiswa. Oleh sebab itu materi SPAI diberikan pada mahasiswa minimal
semester lima.
Dengan merujuk pada silabus PAI dan SPAI yang dipakai di UPI dapat
disimak bahwa uraian materi menekankan pada tiga unsur pokok yaitu;
a. need atau kebutuhan mahasiswa, setidak-tidaknya memenuhi harapan
kepribadian
Ketiga unsur pokok tersebut telah tercermin dalam materi PAI dan SPAI
Pada mata kuliah PAI, ada empat nilai pokok yang ditanamkan kepada
daya serap mahasiswa atas segala bahan yang telah diterimanya. Hal itu
tahan uji. Semuanya itu merupakan kerja mental sebagai reaksi atas
seseorang
c. nilai fungsional, yaitu bahan ajar yang relevan dengan harapan dan
d. nilai esensial, yaitu nilai hakiki dan abadi. Agama mengajarkan bahwa
akhirat kelak. Jadi kehidupan itu tidak berhenti sampai kematian di dunia
tentang hakikat hidup dan kehidupan manusia dalam kaitannya dengan fungsi
manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah Allah di muka bumi. Hal ini sangat
dasar Islam (rukun Iman dan Rukun Islam), dan mengaktualisasikannya dalam
Pertemuan 7
UJIAN TENGAH SEMESTER
Pertemuan 16
UJIAN AKHIR SEMESTER
lakukan didalam kelas. Selain itu, mahasiswa yang mengontrak PAI diwajibkan
untuk mengikuti kegiatan tutorial yang dilakukan di luar kelas (dalam hal ini
dilakukan di Masjid al Furqon setiap hari sabtu dan ahad. Program tutorial ini
pada beberapa aspek berikut, yaitu: Pertama; keterkaitan ajaran agama dengan
berbagai bidang ilmu pengetahuan yang digali dan dikaji oleh mahasiswa.
Islam.
Materi SPAI di UPI berupaya mengkaitkan dengan disiplin ilmu yang ada
dan dikembangkan oleh UPI sendiri . Hal ini amat mungkin sebab baik dilihat
tuntas berbicara masalah subjek dan objek pendidikan yang ditekuni oleh
mahasiswa UPI.
Materi yang disusun berdasarkan Silabus SPAI, dapat dilihat pada table
berikut:
TUJUAN
PERTEMUAN MATERI POKOK
(KOMPETENSI)
Pengantar Perkuliahan Mahasiswa mampu
SPAI, meliputi : mengetahui
a. Orientasi SPAI orientasi,tujuan,rencana
b. Tujuan SPAI proses pembelajaran, dan
1 c. Rencana pembelajaran kriteria penilaian mata kuliah
SPAI Seminar Pendidikan Agama
d. Kriteria penilaian SPAI Islam
Secara konseptual pengintegrasian materi PAI dengan disiplin ilmu yang ada
di UPI sudah cukup baik namun dalam implementasinya masih belum sesuai
disusun dan jam mengajar dikonsentrasikan dua hari dalam satu minggu, sehingga
membuka peluang bagi dosen PAI untuk bertemu dengan dosen-dosen Jurusan
dan membuka kesempatan dosen PAI untuk berdiskusi dengan dosen lainnya.
yang dibagi dalam 2 mata kuliah. Pada tingkat pertama, mahasiswa mengontrak
pada tingkat tiga, mahasiswa mengontrak mata kuliah SPAI yang dikembangkan
disiplin ilmu, maka Seminar PAI diberikan pada tingkat tiga. Pada tingkat tiga
kelas. Pembelajaran di luar kelas yang dimaksud adalah Program Tutorial yang
(sks) atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan 16 - 18 minggu kerja.
tanya Jawab, diskusi, penugasan dengan menyusun makalah atau laporan buku
Pemanfaatan waktu 2 sks (100 menit) pada mata kuliah PAI dalam prosem
berikut:
Pertemuan pertama
berikut:
a. Pertemuan Pertama
langsung oleh dosen masing-masing dan evaluasi secara berkala pada setiap akhir
semester. Evaluasi yang ke dua ini dilakuan dalam rapat dosen PAI yang
dipimpin langsung oleh koordinator PAI sekaligus sebagai rapat persiapan
kuliah/mata pelajaran, bukan pendidikan Islam secara umum, maka sudah barang
tentu hasil proses belajar mengajar PAI harus dapat dievaluasi. Untuk
merupakan hasil proses belajar mengajar mata kuliah PAI, sebelum melakukan
interaksi belajar mengajar para dosen PAI di UPI pada umumnya melakukan pree
aspeknya, seperti membaca al-Qur’an dan ibadah praktis dan mengungkap latar
mengajar PAI. Dari hasil pree test kemampuan dan pengalaman keagamaan
belajar yang berbeda. Seperti bagi mahasiswa yang belum bisa membaca al-
Qur’an atau melaksanakan ibadah shalat dengan benar, mereka diberi tugas
dan kegiatan praktikum ibadah. Penugasan seperti ini dilakukan untuk mencapai
disusun oleh suatu tim yang ditugaskan oleh ketua Jurusan dan
Koordinator PAI
d. Kegiatan Tutorial
keagamaannya
f. Aktvitas di kelas
masing.
Untuk mata kuliah Seminar PAI, evaluasi dilakukan pada 6 aspek sebagai
berikut :
individu
teman sekelasnya.
keagamaannya
Perolehan nilai akhir mahasiswa untuk mata kuliah PAI dan SPAI, sejak
tahun 1990, menerapkan kebijakan intern yaitu dengan 4 alternatif nilai dengan
d. Nilai E artinya tidak lulus, dan mahasiswa harus mengikuti kuliah dan
mengontrak kembali mata kuliah PAI atau SPAI. Nilai E hanya diberikan
kepada mahasiswa yang termasuk katagori BL ditambah kehadiran
kuliahnya sangat minim dan dia tidak menunjukkan perilaku yang baik.
e. Mahasiswa yang tidak lulus Kegiatan tutorial dan juga membaca al Quran
semester selanjutnya.
koordinator PAI di UPI, bentuk wawancara ini sebenarnya belum baku. Hal ini
dilatarbelakangi oleh posisi dan ekspektasi terhadap mata kuliah PAI yang khas
dan tinggi, dimana PAI tidak hanya mengukur aspek kognitif saja, namun juga
termasuk aspek afektif dan psikomorik. Evaluasi ini menjadi sebuah wacana yang