You are on page 1of 29

C.

Kebijakan mengenai pendekatan Holistic Kontekstual dalam

pembelajaran PAI di UPI

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan hasil wawancara dengan

beberapa dosen dan koordinator PAI selaku pemegang kebijakan pelaksanaan PAI

di UPI. Ditemukan bahwa pendekatan yang diterapkan di UPI dalam sistem

pembelajaran PAI dibahas dalam forum untuk memutuskan kebijakan dan sistem

pembelajaran PAI. Forum ini diadakan setiap setahun sekali dalam kegiatan

Seminar lokakarya yang diselenggarakan oleh Koordinator PAI di bawah Jurusan

MKDU. Termasuk yang dibahas forum tersebut adalah pendekatan dalam sistem

pembelajaran PAI/SPAI.

Ditemukan fakta bahwa pendekatan holistic kontekstual diterapkan oleh

hampir semua dosen PAI di UPI, dan sebagian lagi menggunakan pendekatan

selain holistic kontekstual. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh beberapa hal,

yaitu;

a. PAI di PTU mempunyai posisi penting dalam menanamkan kepribadian

kepada para peserta didiknya;

b. UPI sebagai Perguruan Tinggi Umum, mempunyai misi tidak hanya untuk

pengembangan ilmu pengetahuan secara bebas, namun juga mempunyai

cita-cita sebagai universitas yang menjadikan agama sebagai dasar dalam

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya kependidikan;

c. Mahasiswa yang beragam dan berasal dari latar belakang berbeda;

d. Mahasiswa yang masuk ke UPI didominasi oleh lulusan sekolah umum,

yang notabene pendidikan agama Islam di sekolahnya sangat minim;


e. Jumlah waktu yang diberikan sangat minim, sementara ekspektasi begitu

besar.

Tujuan digunakannya pendekatan holistic kontekstual, pada dasarnya adalah

membantu ketercapaian tujuan PAI yang ditetapkan serta menjawab permasalahan

mengenai PAI yang selama ini dipandang terkesan eksklusif. Pendekatann holistic

kontekstual dipakai dengan tujuan menanamkan pemahaman kepada mahasiswa

mengenai metodologi dalam memahami Islam, serta memberikan pemahaman

kepada mahasiswa nilai dan letak universalitas ajaran Islam. Selain itu,

pendekatan ini juga dipakai karena memadukan 3 aspek esensi ajaran islam, yaitu

Normatif, Ideologis dan Empiris.

D. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Holistik Kontekstual dalam

Pembelajaran PAI di UPI

Berangkat dari latar belakang kebijakan dan tujuan digunakannya pendekatan

holistic kontekstual di UPI, strategi penerapan pendekatan holistic kontekstual

yang diterapkan di UPI dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:

1. Memotret kondisi objektif PAI di UPI.

Untuk mengetahui berbagai permasalahan dan mencari solusinya dalam

meningkatkan kualitas pelaksanaan PAI, terlebih dahulu para pengelola mencoba

merekam kondisi objektif pelaksanaan kuliah PAI secara utuh, karena upaya

pengembangan nampaknya sulit untuk dilakukan manakala para pengelola

sendiri tidak mempunyai gambaran yang utuh tentang pelaksanaan kuliah PAI di

lapangan.
Pada tahapan ini, dilakukan berbagai macam tindakan, yaitu:

a. Mengidentifikasi berbagai permasalahan PAI yang berkembangan di UPI.

Informasinya dapat diperoleh dari laporan-laporan dosen PAI tentang

pelaksanaan kuliah PAI di lapangan.

b. Melakukan observasi lapangan guna memperoleh data akurat

c. Studi banding ke PTU-PTU lain untuk memperoleh masukan-masukan

d. Menganalisis data-data yang telah dikumpulkan secara bersama-sama

dalam rapat kerja dosen PAI

Setelah semua data-data terkumpul, maka dilakukanlah perumusan tujuan

pembelajaran PAI. Secara umum, tujuan pembelajaran PAI di UPI bukanlah

mengarahkan mahasiswa untuk menjadi ahli agama, melainkan mengantarkan

mahasiswa untuk menjadi insane yang bisa mengamalkan ajaran agama islam.

Sehingga dalam proses pembelajarannya, pemahaman dalam metodologi

memahami islam mendominasi materi perkuliahan.

2. Menyusun materi perkuliahan.

Sejak tahun 1986 sampai 2010 (saat berlangsungnya penelitian ini), mata

kuliah PAI di UPI diberikan sebanyak 4 sks, wajib diikuti oleh semua mahasiswa

yang beragama Islam diberbagai jenjang, program dan Jurusan, kecuali di

Program Pascasarjana. Pelaksanaannya dibagi ke dalam dua mata kuliah yaitu

Pendidikan Agama Islam (PAI) disampaikan pada mahasiswa tingkat pertama

dan mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam (SPAI) disampaikan pada

mahasiswa tingkat tiga masing-masing dua sks.


Materi perkuliahan PAI di UPI dapat diklasifikasikan ke dalam dua bagian

yaitu materi dasar-dasar keislaman dengan menekankan pendekatan holistic yang

bersifat tektual normatif disampaikan melalui mata kuliah PAI dan materi

pengembangan wawasan keislaman dengan menekankan pendekatan kontektual

disampaikan melalui mata kuliah SPAI.

Pengklasifikasian materi PAI di UPI didasarkan pada kriteria tertentu. Bagi

mahasiswa tingkat satu materi PAI lebih menekankan pada aspek tektual yang

bersifat normatif, logis dan psikologis sesuai dengan perkembangan intelektual

dan psikologis mahasiswa sebagai komunitas remaja. Sedangkan untuk

mahasiswa tingkat tiga materi PAI di UPI dikemas dalam mata kuliah Seminar

Pendidikan Agama Islam (SPAI), isinya lebih menekankan pada pengembangan

wawasan keislaman dalam rangka integrasi PAI dengan bidang studi yang mereka

tekuni, yang disebut Islam Untuk Disiplin Ilmu (IDI) dengan metode discovery

inquiri.

Materi PAI di UPI dirancang secara terpadu untuk memperoleh pemahaman,

penghayatan dan pengamalan dasar-dasar ajaran Islam dalam kehidupan

mahasiswa. Materi kuliah SPAI lebih menekankan pada pengembangan wawasan

pemikiran keislaman dan aktualisasi nilai-nilai ajaran Islam ke dalam kontek

kehidupan moderen sesuai dengan perkembangan bidang studi yang ditekuni

mahasiswa. Oleh sebab itu materi SPAI diberikan pada mahasiswa minimal

semester lima.

Dengan merujuk pada silabus PAI dan SPAI yang dipakai di UPI dapat

disimak bahwa uraian materi menekankan pada tiga unsur pokok yaitu;
a. need atau kebutuhan mahasiswa, setidak-tidaknya memenuhi harapan

mereka bagi pertumbuhan dan pengembangan keseluruhan aspek

kepribadian

b. standar mutu akademik sebagai suatu pengajaran sesuai dengan tingkat

pendidikan dan pemikiran mahasiswa

c. kesinambungan isi dan proses pembelajarannya.

Ketiga unsur pokok tersebut telah tercermin dalam materi PAI dan SPAI

yang diberikan di UPI.

Pada mata kuliah PAI, ada empat nilai pokok yang ditanamkan kepada

mahasiswa UPI yaitu :

a. nilai material, yaitu sejumlah pengetahuan tentang agama Islam yang

diajarkan. Semakin lama siswa belajar semakin bertambah pengetahuan

agamanya. Penambahan pengetahuan mahasiswa itu secara formal

berlangsung di dalam dan di luar kelas

b. nilai formal, yaitu nilai pembentukan pribadi yang bersangkutan dengan

daya serap mahasiswa atas segala bahan yang telah diterimanya. Hal itu

berarti sejauh manakah daya serap mahasiswa sehingga ia mampu

dengan tenaganya sendiri membentuk kepribadian yang utuh, kokoh dan

tahan uji. Semuanya itu merupakan kerja mental sebagai reaksi atas

pengaruh yang diterimanya dan melalui pengalaman kejiwaan terjadi

pembentukan berbagai daya rohani yang menjadi ciri kepribadian

seseorang
c. nilai fungsional, yaitu bahan ajar yang relevan dengan harapan dan

kebutuhan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari. Jika bahan ajar itu

mengandung kegunaan dan dirasakan manfaatnya oleh mahasiswa,

artinya sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka dalam kehidupan

sehari-hari, maka bahan tersebut mengandung nilai fungsional

d. nilai esensial, yaitu nilai hakiki dan abadi. Agama mengajarkan bahwa

kehidupan yang abadi atau hidup yang sebenarnya itu berlangsung di

akhirat kelak. Jadi kehidupan itu tidak berhenti sampai kematian di dunia

saja melainkan kehidupan itu terus berlanjut hingga di alam baqa.

Berdasarkan pertimbangan berbagai unsur di atas maka penyusunan materi

PAI di UPI diarahkan pada aspek-aspek berikut : Pertama; pemahaman akan

metodologi dalam memahamai ajaran Islam secara utuh. Kedua; pemahaman

tentang nilai-nilai dasar Islam yang menjadi landasan pembentukan dan

pengembangan seluruh aspek kepribadian mahasiswa. Ketiga; pemahaman

tentang hakikat hidup dan kehidupan manusia dalam kaitannya dengan fungsi

manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifah Allah di muka bumi. Hal ini sangat

penting disampaikan untuk membina tanggung jawab mahasiswa UPI sebagai

calon intelektual muslim dalam melaksanakan tugas profesinya sebagai calon

pendidik dan tenaga kependidikan. Keempat; pemahaman tentang prinsip-prinsip

dasar Islam (rukun Iman dan Rukun Islam), dan mengaktualisasikannya dalam

kehidupan modern. Salah satu bentuk aktualisasi adalah menjelaskan manfaat di

balik penetapan hukum-hukum Islam yang Allah turunkan yakni menekankan


pada penjelasan tentang "hikmatu al-tasyri'-nya". Artinya apa hikmah yang

terkandung dibalik ketetapan hukum-hukum Allah itu.

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan Tujuan Pembelajaran


Pengantar dan Orientasi Perkuliahan Pertemuan 1
PAI Mahasiswa mampu memahami visi dan
a. Visi dan Misi PAI misi , Tugas-tugas, dan tata tertib
b. Tujuan Perkuliahan PAI perkuliahan PAI.
c. Tugas-tugas PAI
d. Kriteria penilain PAI
e. Persyaratan perkuliahan
PAI.

Metode Memahami Islam Pertemuan 2


a. Pentingnya sebuah metodologi Mahasiswa dpt memahami metodologi
b. Macam-macam metodologi yang benar dalam menghayati dan
mengamalkan agama Islam

Manusia, Agama dan Islam Pertemuan 3


a. Beragama sebagai Kebutuhan Mahasiswa dpt memahami fitrah manusia
Fitri beragama, asal-usulnya, ajaran hakiki
b. Pengertian dan asal-usul agama Islam yang dibawa para Nabi, serta alas an
c. Agama-Agama Besar Islam sebagai agama penutup
d. Islam sebagai agama Fitrah
e. Pengertian dan Misi Islam
f. Tugas dan Fungsi manusia di
Dunia

Al-Qur'an Memahami dan Pertemuan 4


Menghampirinya Mahasiswa dpt memahami pengertian,
a. Pesenona kemu'jizatan Alquran karakteristik, dan pokok-pokok kandungan
b. Fungsi dan Tujuan Alquran Al-Qur’an
c. Pokok Kandungan Alquran
d. Dimensi keilmuan Alquran
e. Mengakrabi Alquran

Hadits Sumber Kedua Ajaran Islam Pertemuan 5


a. Pengertian dan Kedudukan Hadits Mahasiswa dapat memahami pengertian
b. Istilah-Istilah adalam hadits hadis serta kedudukannya dalam hukum
c. Sejarah penulisan dan kodifikasi Islam, karakteristik hadits shahih dan
hadits dho’if, dan pentingnya mengikuti sunnah
d. Tingkatan hadits

Ijtihad Sumber dan Metodologi Pertemuan 6


Hukum Islam Mahasiswa dapat memahami pengertian
a. Apa itu Ijtihad dan konsep Ijtihad sebagai sumber dan
b. Metodologi Ijtihad metodologi Hukum Islam
c. Hasil Ijtihad Berbeda-beda
d. Ijtihad dan Taqlid

Pertemuan 7
UJIAN TENGAH SEMESTER

Tauhidullah: Menghayati Kehadiran Pertemuan 8


Allah Mahasiswa dapat memahami arti
a. Pengertian tauhidullah Tauhidullah, macam dan fungsi serta buah
b. Macam-macam tauhidullah dari Tauhidullah dalam berbagai aspek
c. Tauhidullah dalam berbagai
kehidupan

Zikir, Shalat dan Do'a Pertemuan 9


a. Zikir Mahasiswa dapat memahami konsep Zikr,
 Pengertian Zikir Shalat dan Do'a serta keterpaduan dan
 Dampak zikir refleksinya dalam Islam
 Macamn-macam Zikir
 Lapadz-lapadz zikir
b. Shalat
 Urgensi/makna shalat
 Tanda-tanda orang yang shalat
c. Do'a
 Pengertian
 Terkabulnya doa
 Urgendi do'a
 Pendo'a
 Isi do'a
 Waktu berdo'a
 Tempat berdo'a
 Etika berdo'a
Cinta, Akhlak dan Amal Shaleh Pertemuan 10
a. Cinta sebagai wujud iman dan Mahasiswa dapat memahami hubungan
akhlak antara Cinta, Akhlak dan Amal Shaleh
b. Apa dan bagaimnana Akhlak dan
9 Amal shaleh
Amar Makruf Nahyi Munkar Pertemuan 11
a. Pengertian dan huium mar ma'ruf Mahasiswa dapat memahami konsep amar
nahyil munkar makruf nahyi munkar dalam pandangan
b. Urgensi amar ma'ruf nahyil Islam dan urgensinya
munkar
c. Pengaruh kemunkaran dan
Pencegahan kemunkaran
Jihad Pertemuan 12
a. Konsep Jihad Mahasiswa dapat memahami konsep Jihad
b. Sabar dalam berjihad yang sebenarnya dalam Islam serta
c. Macam-macam Jihad urgensinya dalam kehidupan
d. Jihad sebagai upaya mencapai
syahadah

Keindahan Hidup Setelah Mati Pertemuan 13


a. Makna Hidup dan Mati Mahasiswa dapat memahami periodisasi
b. Kehidupan manusia setelah mati kehidupan manusia dan keindahan hidup
c. Surga dan neraka dalam konsep dunia dan akhirat
Islam

Tasawuf dan Tarekat Pertemuan 14


a. PengertianTasawuf dan sejarah Mahasiswa dapat memahami tasawuf ,
perkembangnanya pengertian dan sejarahnya serta kaitannya
b. Konsep-konsep dalam tasawuf dengan tarekat dalam Islam
c. Tarekat

Konsep Keluarga dalam Islam Pertemuan 15


a. Pernikahan dan keluarga Mahasiswa dapat memahami konsep
b. Tujuan berkelaurga/nikah pernikahan dan keluarga dalam Islam
c. Membangun keluarga secara
islami

Pertemuan 16
UJIAN AKHIR SEMESTER

Table 1. Materi perkuliahan PAI di dalam kelas

Materi di atas, diberikan kepada mahasiswa lewat pembelajaran yang di

lakukan didalam kelas. Selain itu, mahasiswa yang mengontrak PAI diwajibkan

untuk mengikuti kegiatan tutorial yang dilakukan di luar kelas (dalam hal ini

dilakukan di Masjid al Furqon setiap hari sabtu dan ahad. Program tutorial ini

wajib diikuti mahasiswa sebanyak 10 kali pertemuan. Materi yang diberikan

dalam kegiatan tutorial ini bisa dilihat pada table berikut:


Pokok Bahasan Tujuan Pembahasan
Pertemuan pertama
a. Peserta bisa memahami kedudukan
Program Tutorial (PT) sebagai
Pertemuan Pertama bagian integral dalam perkuliahan
Urgensi Mentoring PAI
b. Memahami Kedudukan PT sebagai
wahana untuk menambah wawasan
keislaman
a. Peserta mampu mengidentifikasi
beberapa problematika remaja saat
ini.
b. Peserta bisa memberi solusi dari
Pertemuan Kedua problematika yang dihadapi remaja
Islam dan Keseharian Ummat saat ini.
c. Peserta bisa menumbuhkan sikap
muslim yang baik dalam
menghadapi segala permasalahan
yang terjadi.
a. Mendeskripsikan pengertian dan
kedudukan syahadatain dalam
rukun islam.
Pertemuan Ketiga
b. Memahami urgensi syahadatain
Syahadatain
dalam kehidupan.
c. Menerapkan konsep syahadatain
dalam kehidupan sehari-hari.
a. Peserta mampu memahami urgensi
amal sholeh dalam kehidupan
manusia
b. Peserta mampu memahami
Pertemuan Keempat,
karakteristik amal shaleh
Amal Shaleh
berdasarkan nilai ajaran Islam
c. Peserta termotivasi untuk
melaksanakan amal shaleh dalam
kehidupannya
a. Peserta mengenal prikehidupan
Rasulullah saw
b. Peserta bisa memahami Rosulullah
Pertemuan Kelima,
sebagai satu-satunya teladan bagi
Mengenal Pribadi Rasulullah
umat Islam.
c. Peserta termotivasi untuk
mencontoh kehidupan Rasulullah
Pertemuan Keenam, a. Peserta mampu memahami cara
Mengenal Potensi Diri menjadi mensyukuri potensi diri dengan
Generasi Rabbani berusaha menjadi muslim Rabbani.
b. Peserta mengenal karakter generasi
Rabbani
c. Peserta mempunyai motivasi untuk
menjadi generasi Rabbani
a. Peserta mampu memahami
karakter yang harus dimiliki
Pertemuan Ketujuh,
seorang Muslim
Kepribadian seorang muslim
b. Peserta mampu memahami cara
menjadi seorang muslim sejati
a. Peserta mampu memahami budaya
dan pola pikir yang menyimpang
dari Islam
b. Peserta mampu memahami budaya
Pertemuan Kedelapan,
dan pola pikir yang sesuai dengan
Budaya dan Pola Pikir yang merusak
Islam
c. Peserta termotivasi untuk
mempunyai pola pikir yang baik
sesuai ajaran islam
a. Peserta mampu memahami makna
dan hakikat pendidikan Islam
b. Peserta mampu memahami
Pertemuan Kesembilan, kedudukan pendidikan dalam
Pendidikan Islam Islam
c. Peserta termotivasi untuk
melakukan proses pendidikan
sesuai nilai-nilai Islam
a. Peserta mampu memahami urgensi
Ukhuwah dalam islam
b. Peserta mampu memahami
tahapan-tahapan mengikat
Pertemuan Kesepuluh,
ukhuwah
Ukhuwah Islamiah
c. Peserta termotivasi untuk
senantiasa mengikat ukhuwah
islamiah dengan lingkungan
dimana dia tinggal
Table 2. Materi Program Tutorial

Sementara pada mata kuliah Seminar PAI, penyusunan materi diarahkan

pada beberapa aspek berikut, yaitu: Pertama; keterkaitan ajaran agama dengan

berbagai bidang ilmu pengetahuan yang digali dan dikaji oleh mahasiswa.

Kedua; keterkaitan pemahaman mahasiswa dengan norma-norma serta nilai-nilai

islam dengan berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat.


Ketiga; keterkaitan antara pemahaman ajaran Islam dengan dengan berbagai

permasalahan yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Keempat; pemahaman

tentang prinsip-prinsip dasar pengembangan ilmu pengetahuan dalam ajaran

Islam.

Materi SPAI di UPI berupaya mengkaitkan dengan disiplin ilmu yang ada

dan dikembangkan oleh UPI sendiri . Hal ini amat mungkin sebab baik dilihat

dari sudut keyakinan maupun kenyataan, bahwa petunjuk al-Qur’an amat

mendominasi disiplin ilmu kependidikan, karena al-Qur’an sangat lugas dan

tuntas berbicara masalah subjek dan objek pendidikan yang ditekuni oleh

mahasiswa UPI.

Keterpaduan dan kesinambungan materi PAI yang bersifat normatif -

qur’aniah dengan disiplin ilmu yang bersifat fungsional - kauniyah merupakan

kombinasi dalam penyajian materi perkuliahan Seminar PAI di UPI.

Materi yang disusun berdasarkan Silabus SPAI, dapat dilihat pada table

berikut:

TUJUAN
PERTEMUAN MATERI POKOK
(KOMPETENSI)
Pengantar Perkuliahan Mahasiswa mampu
SPAI, meliputi : mengetahui
a. Orientasi SPAI orientasi,tujuan,rencana
b. Tujuan SPAI proses pembelajaran, dan
1 c. Rencana pembelajaran kriteria penilaian mata kuliah
SPAI Seminar Pendidikan Agama
d. Kriteria penilaian SPAI Islam

Dunia Islam : Sejarah dan Mahasiswa mampu


Perkembangannya mengetahui Dunia Islam,
a. Dunia Islam : Peta dan Sejarah dan
2
studi Wilayah Perkembangannya
b. Sejarah perkembangan
Islam dari masa-ke masa
Manusia mampu memahami
bahawa Pendidikan Islami
3 Pendidikan Islam merupakan solusi praktis atas
Problematika Pendidikan
Kontemporer
Mahasiswa mampu
memahami bahawa Ilmu dan
Ilmu dan Teknologi dalam teknologi harus tumbuh dan
4 merefleksi dari pemahaman
Persfektif Islam
mendalam kepada Islam itu
sendiri
Mahasiswa dapat memahami
pengertian kebudayaan
5 Kebudayaan Islam dengan berbagai aspek yang
ikut mempengaruhinya
Ekonomi Islam : Sebuah Mahasiswa dapat memahami
6 Penjabaran Visi dan Misi konsep ekonomi dalam Islam
Kehidupan dan visi dan misinya
7 Ujian Tengah Semester
Mahasiswa dapat memahami
keadilan sebagai suatu
Keadilan Hukum Dalam muatan dasar dari sebuah
8
Islam hukum dan semua itu hanya
ada dalam hukum Islam
Mahasiswa dapat memahami
alasan para nabi dan Rasul
yang eksplisit diturunkan di
Dakwah Para Nabi dan Timur Tengah, dan alasan
9
Risalah Muhammad mengapa Islam turun di
Jazirah Arab serta mengapa
para nabi itu selalu diutus
dengan membawa mukjizat
Mahasiswa dapat memahami
10 Leadership dalam Islam konsep kepemimpinan dalam
Islam

Mahasiswa dpt memahami


Dunia Pariwisata dalam
11 persfektif Dunia pariwisata
Islam
dalam Islam
Mahasiswa dapat memahami
Ilmu Pariwisata dalam
12 Body of Knowledge dalam
Islam
persfektif Islam

Mahasiswa dapat memahami


Kaidah-Kaidah
13 kaidah-kaidah kepariwisataan
kepariwisataan dalam Islam
dalam Islam

Mahasiswa dapat memahami


Objek Pariwisata sebagai
14 urgensi Pariwisata dalam
bukti Kebesaran Allah
meningkatkan Keimanan

Mahasiswa dapat memahami


15 Manajemen Pariwisata Manajemen Pariwisata
menurut Perspektif Islam

16 Ujian Akhir Semester


Table 3. materi Seminar PAI pada Jurusan Manajemen Resort dan Leisure

Secara konseptual pengintegrasian materi PAI dengan disiplin ilmu yang ada

di UPI sudah cukup baik namun dalam implementasinya masih belum sesuai

dengan konsep yang dikembangkannya terutama dalam hal-hal teknis pelaksanaan

seperti dalam penjadwalan kuliah PAI dan SPAI.

Sehingga, untuk menanggulangi hal tersebut. Maka jadwal pekuliahan pun

disusun dan jam mengajar dikonsentrasikan dua hari dalam satu minggu, sehingga

membuka peluang bagi dosen PAI untuk bertemu dengan dosen-dosen Jurusan

dan membuka kesempatan dosen PAI untuk berdiskusi dengan dosen lainnya.

Dalam aplikasi di lapangan, maka materi SPAI diarahkan untuk

pengembangan wawasan pemikiran keislaman mahasiswa sebagai bekal mereka

dalam mengembangkan disiplin ilmu mereka. Sehingga, materi dalam perkuliahan

SPAI disesuaikan dengan jurusan mahasiswa.


3. Menyusun langkah-langkah operasional penerapan pendekatan holistic

kontekstual dalam pembelajaran PAI

Langkah-langkah operasional ini perlu disusun untuk memudahkan para

dosen dalam melaksanakan tugasnya. Langkah-langkah tersebut tidak

dimaksudkan untuk membatasi ruang gerak dan kreatifitas dosen dalam

melakukan berbagai inovasi pembelajaran, namun sebagai pedoman dan rambu-

rambu dalam melaksanakan proses pembelajaran PAI.

Pembelajaran PAI di UPI berdasarkan SK Rektor, diberikan dalam 4 sks

yang dibagi dalam 2 mata kuliah. Pada tingkat pertama, mahasiswa mengontrak

mata kuliah PAI yang dikembangkan dengan pendekatan holistic. Sedangkan

pada tingkat tiga, mahasiswa mengontrak mata kuliah SPAI yang dikembangkan

dengan pendekatan Kontekstual. Karena SPAI dikembangkan dengan pendekatan

kontekstual, dimana pembelajaran PAI diintegrasikan dengan pengembangan

disiplin ilmu, maka Seminar PAI diberikan pada tingkat tiga. Pada tingkat tiga

ini, diasumsikan, mahasiswa mempunyai dasar filosofi yang kuat mengenai

disiplin ilmu yang mereka kaji selama 4-5 semester di jurusannya.

Pembelajaran PAI/SPAI dengan pendekatan Holistik-Kontekstual di UPI

dalam prosesnya dilakukan pola pembelajaran di dalam kelas maupun di luar

kelas. Pembelajaran di luar kelas yang dimaksud adalah Program Tutorial yang

diadakan setiap hari ahad dan sabtu.

Pelaksanaan perkuliahan PAI di UPI menerapkan Sistem Kredit Semester

(SKS) secara murni, sesuai dengan ketentuan pemerintah tentang penyelenggaraan


pendidikan pada Perguruan Tinggi. Suatu sistem penyelenggaraan pendidikan

dengan beban mahasiswa, beban studi tenaga pengajar dan beban

penyelenggaraan program pendidikan, dinyatakan dengan satuan kredit semester

(sks) atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan 16 - 18 minggu kerja.

Materi perkuliahan PAI disampaikan dengan menggunakan metode ceramah,

tanya Jawab, diskusi, penugasan dengan menyusun makalah atau laporan buku

dan program tutorial (bimbingan keislaman secara individual).

Pemanfaatan waktu 2 sks (100 menit) pada mata kuliah PAI dalam prosem

pembelajarn di dalam kelas dibagi ke dalam beberapa langkah melalui table

berikut:

Pertemuan pertama

Langkah Pelaksanaan Waktu


Pembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu;
b. Mahasiswa membaca al Quran dipimpin
seorang rekan yang mahir membaca
Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan
al Quran tersebut membacakan arti dari 10 menit
ayat yang dibaca;
d. Dosen menjelaskan secara singkat tafsir
dari ayat yang dibaca;
e. Mahasiswa yang terlambat hadir,
diharuskan menunggu di luar kelas
sampai selesai tahapan ini.
Apersepsi a. Dosen mempersilahkan mahasiswa 10 menit
yang terlambat untuk masuk kelas;
b. Dosen mendata kehadiran mahasiswa;
c. Dosen membagi mahasiswa dibagi ke
dalam kelompok kecil yang
beranggotakan tiap kelompoknya
maksimal 4
d. Dosen menyampaikan pertanyaan
pancingan untuk mengukur pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang akan
dibahas.
Pelaksanaan a. Dosen menjelaskan identitas mata
Tahap 1 Seminar PAI meliputi : Hakikat, Tujuan,
Urgensi, Landasan, dan Peraturan
b. Dosen menyampaikan tekhnis
Perkuliahan
10 menit
c. Dosen menjelaskan metode penilaian
dan tugas-tugas
d. Dosen menyampaikan materi melalui
ceramah, dan mahasiswa mendengarkan
materi pembahasan.
Tahap 2 Dosen dibantu asisten dosen melakukan tes
kemampuan membaca al Quran. Mahasiswa
yang kemampuan membaca al Qurannya
30 menit
lemah, diharuskan mengikuti program
Belajar AlQuran Intensif (BAQI)

Tahap 3 Dosen melakukan pre test, untuk mengukur


pemahaman mahasiswa terhadap ajaran
islam. Pertanyaan yang disampaikan 30 menit
meliputi ketauhidan, ibadah, dan
kemampuan menuliskan ayat-ayat al Quran
Penutup a. Dosen menutup kegiatan perkuliahan,
dan menyampaikan kesimpulan
perkuliahan;
b. Dosen menyampaikan penugasan yang
harus dipenuhi mahasiswa sebagai
tindak lanjut dari materi yang telah 10 menit
dibahas;
c. Dosen menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya;
d. Seorang memimpin do’a penutup
perkuliahan.

Pertemuan kedua dan selanjutnya:

Langkah Pelaksanaan Waktu


Pembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan 10 menit
membaca do’a menuntut ilmu;
b. Mahasiswa membaca al Quran dipimpin
seorang rekan yang mahir membaca
Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan
al Quran tersebut membacakan arti dari
ayat yang dibaca;
d. Dosen menjelaskan secara singkat tafsir
dari ayat yang dibaca;
e. Mahasiswa yang terlambat hadir,
diharuskan menunggu di luar kelas
sampai selesai tahapan ini.
Apersepsi a. Dosen mempersilahkan mahasiswa
yang terlambat untuk masuk kelas;
b. Dosen mendata kehadiran mahasiswa;
c. Dosen mempersilahkan mahaasiswa
untuk mengumpulkan tugas yang telah
disampaikan pada pertemuan
sebelumnya;
d. Dosen mengulas secara singkat inti 5 menit
materi pertemuan sebelumnya, dan
mengaitkan dengan materi yang akan
dibahas;
e. Dosen menyampaikan pertanyaan
pancingan untuk mengukur pemahaman
mahasiswa terhadap materi yang akan
dibahas.
Pelaksanaan Dosen menyampaikan materi melalui
Tahap 1 ceramah, dan mahasiswa mendengarkan 40 menit
materi pembahasan.
Tahap 2 Dosen mengajak mahasiswa untuk
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi
10 menit
masyarakat terkait dengan materi yang
dibahas, melalui pertanyaan yang diajukan
Tahap 3 Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk mendiskusikan
15 menit
permasalahan yang muncul berdasarkan
kelompoknya;
Tahap 4 Mahasiswa mempresentasikan hasil
10 menit
diskusinya;
Penutup a. Dosen menutup kegiatan perkuliahan,
dan menyampaikan kesimpulan
perkuliahan;
b. Dosen menyampaikan penugasan yang
harus dipenuhi mahasiswa sebagai
tindak lanjut dari materi yang telah 10 menit
dibahas;
c. Dosen menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya;
d. Seorang memimpin do’a penutup
perkuliahan.
Adapun untuk kegiatan pembelajaran di luar kelas melalui Belajar Al Quran

Intensif dan kegiatan tutorial.

Untuk BAQI dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

Tahapan Deskripsi Ket


Persiapan, Pada tahap persiapan ini, dilakukan beberapa langkah,
yaitu :
a. BAQI berkoordinasi dengan Dosen untuk
menginformasikan kepada mahasiswa yang
lemah dalam membaca alQuran untuk mengikuti
program BAQI,
b. BAQI melakukan test ulang kepada mahasiswa
UPI yang mengambil mata kuliah PAI,
c. Hasil test akan mengelompokan mahasiswa
berdasarkan tingkat,
d. Ada lima tingkat hasil test mahasiswa, yaitu :
a) Tingkat Pra Dasar 1
Belum kenal benar atau baru mengenal huruf
hijaiyah mandiri bersyakal
b) Tingkat pra Dasar 2
Bisa membaca huruf sambung bersyakal
dengan terbata-taba serta makhraj dan
tajwidnya banyak salah
c) Tingkat Dasar
Bisa membaca huruf sambung bersyakal,
makhraj dan tajwidnya masih kurang
d) Tingkat Terampil
Bisa membaca al-Qur'an tetapi masih ada
kekurangan dalam makhrajnya.
e) Tingkat Mahir
Mahir membaca al-Qur'an, tajwidnya benar,
disertai tahsin.
e. Mahasiswa yang mendapatkan tingkat TPD 1,
TPD 2, dan TD diharuskan mengikuti kegiatan
BAQI,
f. Setiap kelompok dan tingkat dibimbing oleh
seorang yang diambil dari peserta yang
mendapat presikat TM dan atau mahasiswa yang
mendaftarkan diri sebagai pembimbing,
g. Satu kelompok beranggotakan maksimal 5
orang.

Pelaksanaan, a. Pelaksanaan bimbingan, disesuaikan dengan


kegiatan Tutorial, yaitu pada hari sabtu atau
minggu sesuai jadwal jurusan mahasiswa,
b. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 07.00 s.d
08.00
c. Metode bimbingan belajar al Quran
menggunakan metode Bil Hikmah
d. Pembimbing mencontohkan beberapa ayat, dan
peserta mengikutinya
e. Peserta mencoba membaca ayat, hingga lancar

Evaluasi, Pada tahap evaluasi, dilakukan beberapa langkah:


a. BAQI melakukan Post Test terhadap
kemampuan membaca al Quran Mahasiswa,
b. Hasil test tersebut dianalisi dan disesuaikan
dengan hasil pres test
c. BAQI melaporkan hasil Post Test kepada dosen
mahasiswa yang bersangkutan
Follow Up Mahasiswa yang masih belum lancar membaca al
Quran, dipersilahkan mengikuti kegiatan BAQI.

Adapun utnuk kegiatan Tutorial, dilakukan beberapa tahapan yaitu:

Tahapan Deskripsi Ket


Persiapan, Pada tahap persiapan ini, dilakukan beberapa
langkah, yaitu:
a. Dosen berkoordinasi dengan UKM Program
Tutorial (PT) untuk pelaksanaan Tutorial pada
semester yang bersangkutan,
b. PT meng-entry data mahasiswa yang
mengontrak mata kuliah PAI. Data di peroleh
dari BAAK,
c. PT membagi mahasiswa yang mengontrak PAI
tersebut ke dalam kelompok-kelompok kecil
dengan anggota perkelompok maksimal 8 orang,
d. PT membuka pendaftaran Tutor/Mentor dari
mahasiswa yang mengontrak Seminar PAI,
e. PT melakukan seleksi ketat terhadap Calon
Tutor yang mendaftar,
f. Seleksi meliputi Nilai PAI, kemampuan
membaca al Quran, dan pemahaman terhadap
ajaran Islam,
g. PT mengadakan DIKLAT Tutor selama 2 hari
seminggu sebelum kegiatan Tutorial dimulai
bagi Tutor yang lulus seleksi,
h. Pada kegiatan DIKLAT TUTOR, PT
menginformasikan kepada Tutor tentang
kelompok yang akan dipegang oleh Tutor selama
kegiatan Tutorial.
Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan dibagi lagi ke dalam dua
tahapan, yaitu:
1. Tahap awal, meliputi:
a. Mahasiswa peserta kegiatan Tutorial berkumpul
di Ruang Utama Masjid al Furqon,
b. Kegiatan Tutorial dibuka secara resmi oleh
Rektorat,
c. PT memperkenalkan Tutor yang akan
mendampingi peserta Tutorial selama kegiatan
Tutorial berlangsung,
d. PT mempersilahkan tutor untuk duduk
mendampingi kelompoknya sesuai dengan
pembagian yang telah ditentukan oleh PT,
e. Satu kelompok dipegang oleh satu tutor
f. PT melakukan Pre Test, untuk mengukur
pemahaman mahasiswa tentang ajaran Islam.

2. Tahap proses Tutorial, meliputi:


a. Mahasiswa berkumpul di Ruang Utama ITC
(Masjid alFurqon), pada pukul 8.00 wib
b. PT melakukan presensi kehadiran 15 menit
c. PT menertibkan peserta Tutorial 10 menit
d. PT melakukan Apersepsi terhadap materi pecan 20 menit
sebelumnya
e. Dilakukan Kuliah Dhuha, pematerinya dari 45 menit
Dosen PAI UPI,
f. Dilakukan program mentoring, PT 120
mempersilahkan mahasiswa duduk berkelompok menit
dibimbing oleh tutor kelompoknya.

Program Mentoring terbagi dalam beberapa


proses, yaitu:
a) Membaca al Quran secara bergiliran dibimbing 30 menit
Mentor
b) Ceramah 30 menit
- Mentor memberikan materi
- Mentee mendengarkan dengan seksama
c) Critical Insiden 30 menit
- Mentee mengingat dan mendeskripsikan
pengalaman masa lalu yang menarik dan
berkaitan dengan pokok bahasan
- Mentee lain mengulas dan memberikan
solusi
- Mengambil pelajaran dari pengalaman
tersebut 20 menit
d) Tanya Jawab
- Mentor melontarkan pertanyaan untuk
seluruh mentee
- Kadang-kadang dalam kesempatan ini
pertanyaan ditujukan pada mentee yang tidak
memperhatikan
- Mentee dituntut aktif dalam kesempatan ini 10 menit
e) Pemberian tugas
- Pemberian tugas oleh mentor yang harus
dikerjakan di rumah
- Tujuannya adalah memberikan acuan bagi
mentor sampai dimana mentee bisa
memahami materi
- Pemberian tugas ini dijadikan nilai dalam
proses pembelajaran

g. PT melakukan absensi tahap 2


h. Mahasiswa peserta kegiatan tutorial melakukan
Shalat Dzuhur Berjama’ah
Evaluasi, Evaluasi pada kegiatan tutorial, diukur dengan
menggunakan beberapa instrument, yaitu:
a. Post test, untuk mengukur pemahaman
mahasiswa setelah mengiktui kegiatan Tutorial
b. Hafalan surat-surat pendek, meliputi suat an
Nass sampai surat adh Dhuha
c. Hafalan doa sehari-hari, sebanyak 10 do’a
d. Aktivitas ibadah harian,
e. Aktivitas ibadah sunnah,
f. Sosiometri, penilaian teman sebaya
Follow Up a. Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan
Tutorial dipersilahkan mengikuti kajian-kajian
yang dislenggarakan oleh PT,
b. Mahasiswa peserta tutorial melanjutkan kegiatan
mentoring bersama kakak pembimbingnya di
luar kegiatan Tutorial.

Adapun langkah-langkah dalam perkuliahan SPAI, dapat dilihat pada table

berikut:

a. Pertemuan Pertama

Langkah Pelaksanaan Waktu


Pembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu;
b. Mahasiswa membaca al Quran
dipimpin seorang rekan yang mahir
membaca Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan
al Quran tersebut membacakan arti dari 10 menit
ayat yang dibaca;
d. Dosen menjelaskan secara singkat tafsir
dari ayat yang dibaca;
e. Mahasiswa yang terlambat hadir,
diharuskan menunggu di luar kelas
sampai selesai tahapan ini.
Apersepsi a. Dosen mempersilahkan mahasiswa
yang terlambat untuk masuk kelas;
b. Dosen mendata kehadiran mahasiswa;
10 menit
c. Dosen membagi mahasiswa dibagi ke
dalam kelompok yang beranggotakan
tiap kelompoknya maksimal 4
Pelaksanaan a. Dosen mengingatkan dan
Tahap 1 menghangatkan memori mahasiswa
pada perkuliahan PAI waktu mahasiswa
tingkat satu
b. Dosen menjelaskan identitas mata
Seminar PAI meliputi : Hakikat, Tujuan,
Urgensi, Landasan, dan Peraturan
c. Dosen menyampaikan tekhnis
Perkuliahan (termasuk disini Kontrak
belajar)
d. Dosen menjelaskan metode penilaian 50 menit
dan tugas-tugas
e. Dosen menyampaikan tema-tema
perkuliahan
f. Dosen mempersilahkan ketua kelompok
untuk memilih tema yang telah
diberikan
g. Dosen menginstruksikan mahasiswa
untuk menarik judul dari tema yang
telah dipilih dikaitkan dengan disiplin
yang dikaji oleh mahasiswa
Tahap 2 Dosen memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk duduk berdasarkan
15 menit
kelompoknya dan mendiskusikan tema yang
telah dipilih
Tahap 3 Masing-masing ketua kelompok
10 menit
menyampaikan hasil diskusinya
Penutup a. Dosen menutup kegiatan perkuliahan,
dan menyampaikan kesimpulan
perkuliahan;
b. Dosen menyampaikan penugasan yang
harus dipenuhi mahasiswa sebagai
tindak lanjut dari materi yang telah 15 menit
dibahas;
c. Dosen menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan selanjutnya;
d. Seorang mahasiswa memimpin do’a
penutup perkuliahan.

b. Pertemuan kedua dan selanjutnya

Langkah Pelaksanaan Waktu


Pembuka a. Mahasiswa mengucapkan salam dan
membaca do’a menuntut ilmu;
b. Mahasiswa membaca al Quran dipimpin
seorang rekan yang mahir membaca
5 menit
Quran;
c. Mahasiswa yang memimpin pembacaan
al Quran tersebut membacakan arti dari
ayat yang dibaca;
Pelaksanaan a. Tiga kelompok maju ke depan;
Tahap 1 b. Kelompok pertama sebagai penyaji;
c. Kelompok kedua sebagai pelaksana; 3 menit
d. Kelompok ketiga sebagai pembanding;
e. Kelompok yang lainnya sebagai peserta.
Tahap 2 Kelompok yang mendapat tugas sebagai
pelaksana berkewajiban:
a. Menertibkan peserta
b. Mencek kehadiran
5 menit
c. Membuka kegiatan perkuliahan Seminar
PAI
d. Memperkenalkan penyaji
e. Menjadi moderator dan notulen
Tahap 3 Kelompok yang menjadi penyaji
menyampaikan materi berdasarkan judul yang
30 menit
telah diambil setelah dipersilahkan oleh
moderator.
Tahap 4 Moderator mempersilahkan kelompok yang 10 menit
mendapat tugas sebagai pembanding
memberikan ulasannya. Ulasan tersebut berisi:
a. Materi tambahan, apabila penyaji tidak
lengkap memberikan materi;
b. Mumunculkan wacana dan
permasalahan yang tidak dibahas oleh
penyaji;
c. Melengkapi, menambah atau
membantah materi yang disajikan oleh
penyaji.
Tahap 5 Moderator mempersilahkan peserta untuk
mengajukan permasalahan dan pertanyaan
untuk didiskusikan bersama. Pada tahap ini,
penyaji menjawab setiap pertanyaan yang
dilontarkan, apabila penyaji belum mampu
30
dalam menjawab pertanyaan, maka moderator
mempersilahkan pembanding atau peserta yang
mampu untuk menjawabnya. Apabila belum
ditemukan jawaban, maka disimpan dulu untuk
diulas pada tahap selanjutnya oleh dosen.
Tahap 6 Selesai diskusi, moderator mempersilahkan
dosen untuk menyampaikan tanggapan. Disini
dosen berkewajiban:
a. Menilai jalannya seminar;
b. Menyampaikan analisis kelebihan dan 10 menit
kekurangan;
c. Membahas beberapa permasalahan
yang belum tuntas dibahas mahasiswa;
d. Meluruskan pemahaman yang keliru.
Penutup a. Moderator menutup perkuliahan, dan
menyampaikan kesimpulan dari materi
yang didiskusikan;
b. Dosen mengingatkan materi yang akan 7 menit
dibahas pada pertemuan selanjutnya;
c. Salahsatu anggota tim pelaksana
memimpin do’a penutup perkuliahan.

4. Mengevaluasi hasil yang telah dicapai

Evaluasi PAI di UPI diselenggarakan sesuai dengan dalam dua bentuk;

pertama evaluasi terhadap pelaksanaan program perkuliahan yang dilakukan

langsung oleh dosen masing-masing dan evaluasi secara berkala pada setiap akhir

semester. Evaluasi yang ke dua ini dilakuan dalam rapat dosen PAI yang
dipimpin langsung oleh koordinator PAI sekaligus sebagai rapat persiapan

menjelang semester baru.

Berangkat dari pengertian bahwa PAI di sini merupakan suatu mata

kuliah/mata pelajaran, bukan pendidikan Islam secara umum, maka sudah barang

tentu hasil proses belajar mengajar PAI harus dapat dievaluasi. Untuk

menghindari klaim bahwa suatu pengetahuan, wawasan atau sikap mahasiswa

merupakan hasil proses belajar mengajar mata kuliah PAI, sebelum melakukan

interaksi belajar mengajar para dosen PAI di UPI pada umumnya melakukan pree

test dengan caranya masing-masing.

Materi pree test meliputi pengetahuan dasar keislaman dalam berbagai

aspeknya, seperti membaca al-Qur’an dan ibadah praktis dan mengungkap latar

belakang kehidupan keagamaan mahasiswa. Pree test dimaksudkan untuk

mengetahui kemampuan awal mahasiswa sebelum mengikuti proses belajar

mengajar PAI. Dari hasil pree test kemampuan dan pengalaman keagamaan

mahasiswa dikatagorisasikan ke dalam beberapa katagori, untuk diberikan beban

belajar yang berbeda. Seperti bagi mahasiswa yang belum bisa membaca al-

Qur’an atau melaksanakan ibadah shalat dengan benar, mereka diberi tugas

tambahan yaitu mengikuti kegiatan Bimbingan Baca al-Qur’an Intensif (BAQI)

dan kegiatan praktikum ibadah. Penugasan seperti ini dilakukan untuk mencapai

kemampuan rata-rata dan pengalaman tertentu sesuai dengan pesan kurikulum.

Hasil pengamatan di lapangan terhadap sistem evaluasi mata kuliah PAI di

UPI, dilakukan dengan berbagai cara. Secara formal, untuk mengukur

keberhasilan proses belajar mengajar PAI dilakukan melaluitujuh bentuk yaitu:


a. Ujian Tengah Semester (UTS) dilakukan oleh dosen masing-masing, baik

dalam penyusunan soalnya maupun dalam teknis pelaksanaannya

b. Ujian Akhir Semester (UAS) dilakukan secara serempak dan soalnya

disusun oleh suatu tim yang ditugaskan oleh ketua Jurusan dan

Koordinator PAI

c. Tes baca al-Qur’an

d. Kegiatan Tutorial

e. Sosio metrik, yaitu pada pertemuan akhir mahasiswa diminta menuliskan

3 orang teman sekelasnya yang paling tinggi dalam kualitas perilaku

keagamaannya

f. Aktvitas di kelas

g. Melaporkan aktifitas keagamaan mahasiswa di tempat tinggal masing-

masing.

Untuk mata kuliah Seminar PAI, evaluasi dilakukan pada 6 aspek sebagai

berikut :

a. Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester

b. Ujian Akhir Semester (UAS) pelaksanaannya diserahkan kepada dosen

yang bersangkutan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, bentuk UAS

yang dilakukan biasanya melalui test lisan dimana mahasiswa menyusun

makalah secara individu, dan dosen secara individual mempertanyakan

pemahaman mahasiswa terhadap makalah yang ditulisnya.


c. Keterampilan dalam menuangkan konsep ke dalam tulisan. Mereka

ditugaskan menyusun makalah, baik secara kelompok maupun secara

individu

d. Keterampilan menyajikan konsep, mengorganisir pendapat-pendapat, dan

mempertahankan pendapatnya yang disajikan dalam bentuk lisan,

mereka ditugaskan untuk menyajikan makalah kelompok dihadapan

teman sekelasnya.

e. Sosio metrik, yaitu pada pertemuan akhir mahasiswa diminta menuliskan

3 orang teman sekelasnya yang paling tinggi dalam kualitas perilaku

keagamaannya

f. Kemampuan menjadi tutor dalam kegiatan tutorial PAI yaitu membimbing

diskusi kelompok bagi para peserta tutorial PAI.

Perolehan nilai akhir mahasiswa untuk mata kuliah PAI dan SPAI, sejak

tahun 1990, menerapkan kebijakan intern yaitu dengan 4 alternatif nilai dengan

perinciannya sebagai berikut :

a. Nilai A dengan bobot 4 point

b. Nilai B dengan bobot 3 point

c. Nilai BL (Belum Lengkap) artinya mahasiswa belum memperoleh nilai

tetapi tidak perlu mengikuti kuliah lagi cukup dengan bimbingan

individual kepada dosen yang bersangkutan.

d. Nilai E artinya tidak lulus, dan mahasiswa harus mengikuti kuliah dan

mengontrak kembali mata kuliah PAI atau SPAI. Nilai E hanya diberikan
kepada mahasiswa yang termasuk katagori BL ditambah kehadiran

kuliahnya sangat minim dan dia tidak menunjukkan perilaku yang baik.

e. Mahasiswa yang tidak lulus Kegiatan tutorial dan juga membaca al Quran

dinyatakan BL (Belum lulus) dan diharuskan mengontrak ulang PAI pada

semester selanjutnya.

f. kemampuan al Quran minimal untuk lulus mata kuliah PAI adalah

Tingkat Terampil (TT), yang mempunyai kemampuan membaca al-Qur'an

tetapi masih ada kekurangan dalam makhrajnya.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa dosen dan

koordinator PAI di UPI, bentuk wawancara ini sebenarnya belum baku. Hal ini

dilatarbelakangi oleh posisi dan ekspektasi terhadap mata kuliah PAI yang khas

dan tinggi, dimana PAI tidak hanya mengukur aspek kognitif saja, namun juga

termasuk aspek afektif dan psikomorik. Evaluasi ini menjadi sebuah wacana yang

selalu hangat dibicarakan dalam seminar dan lokakarya setiap tahunnya.

You might also like