Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
James Matheus (150110080147)
Chyntiara Anjarsari (15011008151)
Adhy Cahya Nugraha (150110080148)
Surya Meidhy (150110080155)
Agroteknologi D
Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
2009/2010
BAB I.
Pendahuluan
Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman
budidaya, tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja
ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan
oleh sipenanam sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lain yang ada di
dekat atau disekitar tanaman pokok tersebut (Ashton, 1991). Pendapat para ahli gulma
yang lain ada yang mengatakan bahwa gulma disebut juga sebagai tumbuhan
pengganggu atau tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya, tidak diinginkan dan
menimbulkan kerugian.
Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat
menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan
gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut.
2. Sebagian besar tumbuhan gulma dapat mengeluarkan zat atau cairan yang
bersifat toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan
menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa tersebut
dikenal dengan istilah allelopati.
1.3 Tujuan
Sampai saat ini tanda-tanda karakteristik yang dipakai dalam identifikasi gulma
adalah bentuk morfologinya. Alat yang dibutuhkan dalam mengidentifikasi gulma
adalah loupe ( kaca pembesar ) dengan perbesaran 10x, dalam keadaan tertentu juga
dibutuhkan mikroskop 40x.
Gulma merupakan tumbuhan yang mempunyai sifat dan ciri khas tertentu,
yang umumnya berbeda dengan tanaman pokok atau tanaman budidaya. Sifat-sifat
1. Gulma mudah tumbuh pada setiap tempat atau daerah yang berbeda-beda,
mulai dari tempat yang miskin nutrisi sampai tempat yang kaya nutrisi.
2. Gulma dapat bertahan hidup dan tumbuh pada daerah kering sampai daerah
bermodifikasi, yaitu tumbuh menjadi tumbuhan baru seperti pada daun Cocor bebek
(Calanchoe sp). Demikian juga dengan bagian-bagian tumbuhan gulma yang lain dapat
pula tumbuh menjadi individu gulma yang baru, seperti akar, batang, umbi dan lain
4. Gulma juga dapat menghasilkan biji dalam jumlah yang sangat banyak, ini
Dalam berkompetisi dengan tanaman budidaya tumbuhan gulma juga ada yang
mengeluarkan bau dan rasa yang kurang sedap, bahkan dapat mengeluarkan zat pada
sekitar tempat tumbuhnya. Zat itu berbentuk senyawa kimia seperti cairan berupa
toksin (racun) yang dapat mengganggu atau menghambat pertumbuhan tanaman lain
yang ada disekitar gulma tersebut, (kejadian tersebut dikenal juga dengan peristiwa
allelopati).
berdasarkan kepada: bentuk daun, daerah tempat hidup (habitat), daur atau siklus
sempitnya daun. Gulma berdaun lebar yaitu apabila lebar dari helaian daunnya lebih
dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat berbentuk oval, bulat,
segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk ginjal. Pertulangan daun (nervatio) dari
golongan ini umumnya bentuk menyirip. Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya
Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau laminanya
berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau sempit. Helaian
daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun yang berbentuk pita,
linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang. Pertulangan daun dari golongan
ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau linearis yang umumnya didominasi oleh
Dengan demikian berdasarkan bentuk daun ini maka gulma dapat dibagi dua
Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun yang lebar dan luas dan umumnya:
- mempunyai lintasan C3
- bentuk helaian membulat, bulat, oval, lonjong, segitiga, bentuk ginjal, dll.
Contoh:
- Amaranthus spinosus L.
- Portulaca oleracea
- Melastoma malabathricum
- Eupatorium odoratum
- Euphorbia hirta
- Centella asiatica
- mempunyai lintasan C4
contoh:
- Leersea hexandra
- Sprobolus poiretii
- Cyperus rotundus
- Imperata cylindrica
1. Gulma darat (terristerial weed) yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup dan
Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan
- Imperata cylindrical
- Stachytarpita sp
- Crotalaria sp
- Andropogon sp
7. Gulma air yaitu semua tumbuhan gulma yang hidup, tumbuh dan
berkembang biaknya terjadi di dalam air, di daerah perairan atau ditempat yang basah
dan tergenang, Contoh dari gulma ini adalah: Eichornia crassipes, Hydrilla verticilata,
Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka gulma
1. Annual (semusim)
Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau
satu
tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak. Contoh gulma
tumbuh
,anakan,dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi kurang dari dua tahun.
Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama
berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah kebanyakan dari
Menurut Tjitrosoedirdjo et. al (1984), berdasarkan sifat morfologi maka gulma dapat
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari keluarga Gramineae (Poaceae).
Gulma ini ukurannya bervariasi, tumbuh bisa tegak maupun menjalar , hidup semusim
atau tahunan. Ciri-ciri kelompok gulma yang tergolong kedalam keluarga rumput ini
ruas (internodus) bisa sama dan bisa pula berbeda dan bahkan ada yang cukup panjang,
yang tidak sebanding dengan buku (internodus), batangnya ini ada yang menyebut
dengan culm. Ciri lain dari kelompok ini adalah daunnya yang tidak mempunyai
tangkai daun (ptiolus) tapi hanya mempunya pelepah/ upih (vagina) dan helaian daun
(lamina).
Contoh dari gulma ini banyak sekali dan ditemukan pada berbagai tempat, baik
di areal tanaman budidaya maupun di daerah yang terbuka, misalnya; Eleusine indica,
Imperata cylindrical, Panicum repens, Paspalum conjugatum, Axonopus compressus,
Leersea hexandra.
Yang termasuk kedalam kelompok gulma ini adalah dari keluarga Cyperaceae.
Ciri khas dari kelompok teki ini adalah batangnya yang berbentuk segitiga, dan pada
sebagian besar sistim perakarannya terdiri dari akar rimpang (rhizome) dan umbi
(tuber).
Kelompok ini terdiri dari gulma yang berdaun lebar (luas) yang umumnya
niruri, dll.
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti: Crotalaria
Adalah semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti: Imperata
1. Dengan biji
Sebagian besar gulma berkembangbiak dengan biji dan menghasilkan jumlah
biji yang sangat banyak seperti biji pada Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon,
Eragrostis amabilis.
Biji-biji gulma dapat tersebar jauh karena ukurannya kecil sehingga dapat
terbawa angin, air, hewan dan sebagainya dengan demikian penyebarannya juga lebih
luas. Adapula terdapat bulu-bulu (rambut halus) yang menempel pada biji, sehingga
biji ini mudah diterbangkan oleh angina, seperti pada biji Emilia sonchifolia, Vernonia
sp, dll.Disamping itu biji-biji gulma dapat bertahan lama di dalam tanah (masa
dormansi yang panjang) bila situasi lahan tanahnya tidak memungkinkan untuk
tumbuh, kemudian pada saatnya dapat tumbuh bila situasi sudah memungkinkan.
2. Stolon
Adapula gulma yang dapat membentuk individu baru dengan stolon yaitu
bagian batang menyerupai akar yang menjalar di atas permukaan tanah. Dimana batang
ini terdiri dari nodus (buku) dan internodus (ruas), pada setiap nodus dapat keluar
serabut-serabut akar dan tunas sehingga dapat mebentuk individu baru. Contoh gulma
ini adalah: Paspalum conjugatum, Cynodon dactylon, dll.
5. Dengan daun
Pada beberapa jenis gulma juga dapat berkembangbiak dengan daunnya yang
telah dewasa. Daun ini berbentuk membulat ataupun oval, pada pinggir daun bergerigi
atau terdapat lekukan yang nantinya tempat muncul tunas menjadi individu baru.
Contohnya: Calanchoe sp (cocor bebek), Ranunculus bulbasus.
6. Runner (Sulur)
Stolon yang keluar dari ketiak daun dimana internodianya (ruas) sangat
panjang, membentuk tunas pada bagian ujung. Contoh: Eichornia crassipes.
7. Spora.
Ada juga beberapa gulma yang dapat berkembang biak dengan spora, dimana
spora ini bila telah matang dapat diterbangkan oleh angina. Contoh gulma ini
kebanyakan dari keluarga paku-pakuan seperti: Nephrolepsis bisserata, Lygopodiu sp,
dll.
4. Pengendalian Gulma
A. Preventif (Pencegahan)
Pengendalian gulma secara preventif dapat dilakukan melalui:
Tindakan preventif:
• Program pendidikan
• penelitian
• Regulasi dan/atau karantina
B. Mekanis
Secara tradisional petani mengendalikan gulma dengan pengolahan tanah
konvensional dan penyiangan dengan tangan. Pengolahan tanah konvensional
dilakukan dengan membajak, menyisir dan meratakan tanah, menggunakan tenaga
ternak dan mesin. Untuk menghemat biaya, pada pertanaman kedua petani tidak
mengolah tanah. Sebagian petani bahkan tidak mengolah tanah sama sekali. Lahan
disiapkan dengan mematikan gulma menggunakan herbisida.
The availability of broad-spectrum and selective herbicides has resulted in farmers and
other land managers placing less emphasis on many non-chemical options.
1. Hand-weeding (pencabutan)
Paling efektif untuk gulma yg baru tumbuh, gulma yg masih muda, terutama gulma
semusim
Tdk efektif dlm mengendalikan gulma tahunan yg telah kuat tumbuhnya dimana organ
perbanyakan vegetatifnya yg terdapat di bawah permukaan tanah tdk akan terganggu
oleh pencabutan
Baik utk mengendalikan gulma di pekarangan atau di kebun yang tdk terlalu luas
Cara ini dapat menimbun gulma dan biji-bijinya, memisahkan sistem perakaran,
menyebabkan gulma di atas permukaan tanah menjadi mengering dan/atau dapat
menstimulasi perkecambahan biji gulma agar selanjutnya dapat dikendalikan
4. Mulching (Pemulsaan)
• Esensinya: mencegah pengambilan O2 oleh akar dari tanah karena tanah jadi
anaerob
6. Pembakaran
7. Perlakuan Panas
C.Kultur teknis
Memodifikasi keadaan habitat agar cocok untuk tanaman dan tidak cocok untuk gulma
a. Kultivar tanaman : dipilih habitus besar
b. Jarak tanam : optimum atau lebih rapat
c. Pengaturan air :
- digenangi/flooding (gulma darat)
- dikeringkan/drying (gulma air di
perairan/sawah)
• Flooding :
- gulma darat : - ada tanaman (padi gogo
rancah)
- tidak ada tanaman : teki,
lalang
- gulma yang tidak mempunyai jaringan
aerenchym mati.
• Drying :
- gulma di sawah, di perairan
- gulma air yang tenggelam lapisan
kutikula yang melindungi sel tipis, bila
kontak udara mati.
d. Pemupukan/kapur :
- dekat rumpun tanaman
e. Multiple cropping:
- inter cropping :
* mixed cropping
* row inter cropping
* strip cropping
* relay cropping
* alley cropping
- sequential cropping :
mono cropping, double cropping, dst.
- crop rotation
Dengan perlakuan-perlakuan seperti pada a s.d. e tanaman akan tumbuh mendahului
gulma danakibatnya gulma tertekan mati.
Sifat- sifat :
Cm : tidak tahan naungan berat
Cp : tahan naungan berat
Pj : tahan naungan ringan
b. Perdu
Tephrosia candida :
tanah miskin dan tahan pangkas.
Tephrosia vogelii :
- tak tahan pangkas
- peka Heterodera sp. (nematoda)
- peka Corticium salmonicolor
- inang Helopeltis
Calliandra thyrsus – bunga merah
Calliandra tetragona :
- bunga putih
- tanah miskin, terbuka/terlindungi
- tahan pangkas
Flemingia congeata
- tahan naungan
- peka Regidoporus lignosus
c. Pohon
Leucaena glauca, L. leucocephala, Albizzia falcata.
B. Perusak/pemangsa gulma
Sifat : monofag, oligofag (terbatas)
Dactylopius opuntia memangsa Opuntia dilennii (O. elatior).
Puccinia chondrillina memangsa Chondrila juncea
Polifag : sapi, domba, babi, rusa, kijang.
Pemangsa digolongkan:
1. Mamalia : lembu, kerbau, kijang, dsb.
2. Ikan : Ctenepharyngodon idella
- Eichhornia crassipes
- Salvinia molesta
Tilapia mossambica
- Hydrilla verticillata
- Monochoria vaginalis
3. Moluska : Mariza corniculata
- Amaranthus spinosus
- Alternanthera sessilis
Achatina fulica
- Portulaca oleracea
- Amaranthus grasilis
4. Tungau : Orthogalumna tenebrantis
- Eichornia crassipes
5. Serangga (Arthropoda)
Valanga nigricornis (belalang) - polifag
Amale insulata - Eupatorium odoratum
Arthoria insignis – Lantana camara
Orseoliella javanica – Imperata cylindrica
Bactra trunculata – Cyperus rotundus
Neochetina eichhorniae (belalang hijau)
- enceng gondok
Psara basalis – Alternanthera philoxeroides
Nymphula responsalis – Salvinia molesta
Haltica sp. – Ludwigia adscendens
- L. hyssopifolia
6. Nematoda
Rodopholus similis – Panicum maximum
E. Herbisida
Contoh:
Contoh tanaman tahan herbisida yang telah dikembangkan adalah raps (kanola),
jagung, kapas, padi, kentang, kedelai, dan bit gula.
Pemakaian herbisida menuai kritik karena menyebarkan bahan kimia yang berbahaya
bagi tumbuhan bukan sasaran. Meskipun sebagian besar herbisida masa kini tidak
berbahaya bagi manusia dan hewan, herbisida yang tersebar (karena terbawa angin
atau terhanyut air) berpotensi mengganggu pertumbuhan tumbuhan lainnya. Karena
itu, herbisida masa kini dibuat supaya mudah terurai oleh mikroorganisme di tanah
atau air.
Kritik lainnya ditujukan pada pemakaian tanaman transgenik tahan herbisida tertentu.
Meskipun dapat menekan biaya, teknologi ini bermotifkan komersial (meningkatkan
penggunaan herbisida merek tertentu). Selain itu, teknologi ini dianggap tidak
bermanfaat bagi pertanian non mekanik (pertanian dengan padat karya) atau berlahan
sempit.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan data – data yang ada di atas, kami dapat mengambil beberapa
kesimpulan bahwa:
• Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi
yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan sebelum
pengendalian gulma dilakukan:
Steenis, Van C.G.G.J. 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia.P.T. Pradnya Paramita:
Jakarta Pusat
Tjitrosoedirdjo, Soekisman. 1984. Pengelolaan Gulma di Perkebunan. P.T. Gramedia :
Jakarta
Womersley, J. S. 1981. Plant Collecting and Herbarium Development. FAO: Rome
www. Wikipedia.com
Sudiman, A., O.R.Madkar., M.Sundaru., Sumeno. 1989. Penel. Pertan. 9 (4) : 176 –
181.
Gupta, P.C., dan J.C. O’toole. 1986. Upland rice, a global perspective. The IRRI, Los
Baños.