Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswi mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi Ny. Y
dengan asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah Surlan, S.ST
Kabupaten Kuningan Tahun 2011 dengan menggunakan manajemen
kebidanan menurut varney dan pendokumentasian secara SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswi mampu melakukan pengkajian pada bayi Ny. Y dengan
asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah Surlan, S.ST
Kabupaten Kuningan Tahun 2011 .
b. Mahasiswi mampu menegakan diagnosa pada bayi Ny. Y dengan
asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah Surlan, S.ST
Kabupaten Kuningan Tahun 2011.
c. Mahasiswi mampu menentukan diagnosa dan masalah potensial
pada bayi Ny. Y dengan asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj.
Yayah Surlan, S.ST Kabupaten Kuningan Tahun 2011.
d. Mahasiswi mampu mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan dan
melakukan kolaborasi pada bayi Ny. Y dengan asfiksia
neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah Surlan, S.ST Kabupaten
Kuningan Tahun 2011 .
e. Mahasiswi mampu merencanakan tindakan asuhan kebidanan pada
bayi Ny. Y dengan asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah
Surlan, S.ST Kabupaten Kuningan Tahun 2011.
f. Mahasiswi mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi Ny. Y
dengan asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah Surlan, S.ST
Kabupaten Kuningan Tahun 2011.
g. Mahasiswi mampu mengevaluasi setelah dilakukan tindakan bayi
Ny. Y dengan asfiksia neonatorium ringan di BPS Hj. Yayah
Surlan, S.ST Kabupaten Kuningan Tahun 2011.
3
2. Observasi
3. Studi Kepustakan
4. Dokumentasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PERSIAPAN
PENILAIAN :
Sebelum bayi lahir :
1. Apakah kehamilan cukup bulan ?
2. Apakah air ketuban cukup jernih, tidak bercampur
mekonium ?
A B
Manajemen Manajemen
Bayi Baru Lahir Bayi Baru Lahir
Normal Dengan Asfiksia
14
akibat kondisi atau kelainan pada ibu selama kehamilan, atau secara
mendadak karena hal-hal yang diderita ibu dalam persalinan. (5)
Gangguan menahun dalam kehamilan dapat berupa gizi ibu yang
buruk, penyakit menahun seperti anemia, hipertensi, penyakit jantung
dan lain-lain hal ini dapat dicegah atau dikurangi dengan melakukan
pemeriksaan antenatal yang teratur, sehingga perbaikan sedini-dininya
dapat diperbaiki.(5)
2.1.4 Patofisiologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya asfiksia
Aliran O2 ke janin
berkurang Hipoksia Janin
Asfiksia Neonatorum
Keterangan :
a. Faktor Ibu
a) Pre-eklampsi
Pada pre-eklampsi terjadi perubahan pada plasenta yaitu
menurunkan aliran darah ke plasenta sehingga mengakibatkan
gangguan fungsi dimana aliran O2 janin berkurang yang
menyebabkan hipoksia janin dan sampai terjadinya asfiksia
neonatorum bahkan bisa terjadi kematian.
b) Sosial ekonomi rendah
Dengan adanya sosial ekonomi rendah mengkibatkan gizi ibu
buruk. Gizi ibu yang kurang mengakibatkan suplai makanan ke
janin berkurang dan aliran darah ibu melalui plasenta menurun
sehingga janin kekurangan O2 dan menyebabkan asfiksia.
c) Penyakit pembuluh darah
18
a) Partus lama
Partus lama disebabkan oleh berbagai faktor salah satu his. Yang
tak adekuat pada kala II yang memanjang usaha mengedan ibu
menambah resiko pada bayi karena mengurangi O2 ke plasenta
sehingga janin mengalami asfiksia.
b) Partus tindakan persalinan dengan tindakan dapat membuat bayi
distosia sehingga bayi mengalami hipoksia dan akhirnya terjadi
progresif. (1)
2.1.5 Diagnosis
Asfiksia yang terjadi pada bayi biasanya merupakan kelanjutan
dari anoksia / hipoksia janin, diagnosis anoksia / hipoksia janin
dapat dibuat dalam persalinan dengan ditemukannya tanda-tanda
gawat janin.
2.1.6 Penanganan
Tahap-tahap penatalaksanaan asfiksia
1. Langkah awal
a) Mencegah kehilangan panas, termasuk menyiapkan
tempat yang kering dan hangat untuk melakukan
pertolongan.
b) Memposisikan bayi dengan bayi (kepala bayi
setengah / sedikit ekstensi atau mengganjal bahu bayi
dengan kain).
c) Bersihkan jalan napas dengan alat penghisap yang
tersedia.
Keterangan :
Cara membersihkan jalan napas bayi
21
2. Langkah resusitasi
a. Keringkan tubuh bayi dengan kain yang
kering dan hangat, setelah itu gunakan kain kering dan
hangat yang baru untuk melingkupi tubuh bayi sambil
melakukan rangsangan taktil.
b. Letakkan kembali bayi pada posisi yang
benar, kemudian nilai : usaha bernapas, frekuensi denyut
jantung dan warna kulit.
Keterangan :
Cara memposisikan bayi dan membersihkan jalan napas bayi.
22
6. Pemijatan dada
1. Pelaksana menghadap ke
dada bayi dengan kedua tangannya dalam posisi yang benar
2. Kompresi dilakukan di 1/3
bagian bawah tulang dada di bawah garis khayal yang
24
BAYI LAHIR
BAYI LAHIR
1. Apakah kehamilan cukup bulan ?
2. Apakah air ketuban cukup jernih, tidak bercampur mekonium ?
3. Apakah bayi menangis atau bernapas / tidak megap – megap ?
4. Apakah tonus otot bayi baik / bayi bergerak aktif ?
Jika bayi tidak cukup bulan dan atau tidak Jika air ketuban tercampur mekonium
Bernapas atau megap – megap dan atau lemas
NILAI NAPAS
NILAI NAPAS
Jika bayi bernapas normal Jika bayi tidak bernapas atau megap - megap
Jika bayi mulai bernapas normal Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap - megap
1. Hentikan Ventilasi 1. Ulangi ventilasi sebanyak 20 X selama 30 detik
2. ASUHAN 2. Hentikan ventilasi & nilai kembali tiap 30 detik
PASCARESUSITASI 3. Jika bayi tidak bernapas spontan sesudah 2
menit
resusitasi, siapkan rujukan, nilai DJJ
Jika bayi dirujuk Jika bayi tidak dirujuk dan atau tidak berhasil
b. Anamnesa
1. Riwayat penyakit kehamilan
Untuk mengetahui apakah ada penyakit yang sedang diderita
ibu sewaktu hamil yang mungkin mempengaruhi janinnya,
sehingga toxemia gravidarum, perdarahan antepartum,
diabetes mellitus.
2. Kebiasaan waktu hamil
Untuk mengetahui pola hidup ibu hamil, apakah ibu hamil
mempunyai kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi
kehamilannya seperti ibu yang perokok, peminum alkohol dan
pecandu narkotik.
3. Riwayat persalinan sekarang
a) Jenis pertolongan : Untuk mengetahui riwayat
persalinan ibu.
31
Eliminasi
a. Miksi : Pada keadaan asfiksia bayi BAK
dengan normal, bayi bisa
metabolisme dan air.
b. Mekonium : Pada keadaan asfiksia bayi BAB
dengan normal, dan warnanya hitam
pekat.
2.2.2Interperetasi Data
Diagnosa : NCB – SMK dengan asfiksia
Dasar : Bayi tidak segera menangis setelah lahir, kulit
berwarna biru, nafas tidak teratur
2.2.3Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Diagnosa potensial terjadinya asfiksia berat dan hipotermi.
2.2.4Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi
Lakukan resusitasi dan kolaborasi dengan dokter Sp.A.
2.2.5Merencanakan Asuhan Secara Menyeluruh
a. Langkah awal
b. Pemberian O2
c. Ventilasi tekanan
positif
d. Tindakan setelah
resusitasi
2.2.6Pelaksanaan
a. Langkah awal
1. Mencegah kehilangan panas.
2. Membuka jalan lahir dengan melakukan hisap lendir.
3. Menilai bayi : pernapasan, frekuensi jantung, serta warna
kulit.
4. Memberikan rangsangan taktil.
b. Pemberian O2
35
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Identitas
a. Identitas Bayi
2. Anamnesa
1. Riwayat penyakit kehamilan
33
38
2. Riwayat persalinan
Bayi lahir spontan, tidak segera menangis, bayi lahir di ditolong oleh
bidan, bayi berjenis kelamin laki – laki, berat badan 2900 gram,
panjang badan 49 cm, tidak ada kelainan. Ibu mengatakan mules –
mules tapi masih jarang dari tanggal 3 Februari 2011 jam 21.30 WIB,
pembukaan 4 cm pada jam 14.05 WIB, pembukaan lengkap kemudian
lahir jam 20.45 WIB. Ketuban pecah tanggal 3 Februari 2011
pukul 01.00 WIB (±19 jam), komplikasi persalinan : Partus
lama,asfiksia BBL .
4. Respon keluarga
Jam 20.45 WIB bayi lahir spontan tidak segera nafas, jenis kelamin laki –
laki warna kulit agak pucat,gerakan kurang aktif , ketuban mekoneal A/S
4/6, bayi cukup bulan.
3.3 ANALISA
Diagnosa : Bayi Ny. Y NCB - SMK spontan dengan asfiksia ringan
Potensial : Terjadi asfiksia berat
39
3.4 PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu → ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan.
2. Menempatkan bayi diatas perut ibu → bayi telah di tempatkan diatas
perut ibu.
3. Mengganti kain bayi yang basah dengan yang kering →kain bayi
sudah diganti dengan yang kering.
4. Melakukan penjepitan dan pemotongan serta pengikatan tali pusat
→Penjepitan, pemotongan dan pengikatan tali pusat sudah di lakukan
5. Melakukan langkah awal resusitasi yaitu jaga bayi agar tetap hangat,
atur posisi bayi, kepala bayi sedikit ekstensi, isap lendir dari mulut dan
hidung bayi, keringkan dan rangsang taktil, atur posisi bayi kembali,
nilai bayi → Bayi menangis kuat.
6. Menimbang berat badan bayi dan mengukur panjang bayi→
Bayi sudah ditimbang BB = 2900 gram, PB = 49 cm.
7. Memberikan Neo K (0,5cc / 1 mg) dipaha kiri 1/3 paha atas bagian
luar→Neo K (0,5 cc/ 1 mg ) sudah di berikan dipaha kiri 1/3 paha atas
bagian luar.
8. Memberikan tetes mata gentamicin 0,3 % (antibiotic profilaksis ) mata
kanan dan kiri →tetes mata gentamicin 0,3 % (antibiotic profilaksis)
mata kanan dan kiri sudah diberikan.
9. Observasi keadaan bayi 2 jam kemudian →setelah keadaan umum
bayi baik ,dekatkan dengan ibunya untuk mendapatkan colostrum ibu.
10. Melakukan pendokumentasian → Asuhan kebidanan sudah di
dokumentasikan.
40
2. Tanda-tanda vital
Suhu : 36,50 C
Denyut jantung : 130 x/menit
Pernafasan : 64 x/menit
3. Antropometri
a. Lingkar kepala : 29 cm
b. Lingkar dada : 30 cm
4. Pemeriksaan fisik
m. Tali pusat : Terdapat ikatan tali pusat, tidak berbau, tidak ada
perdarahan.
n. Punggung : Tidak ada kelainan seperti spina bifida.
o. Anus : Terdapat lubang anus, mekonium sudah keluar
p. Ekstremitas : Tidak ada syndactili dan polidactili.
q. Genetalia: Penis normal,terdapat lubang penis,testis sudah turun ke
skrotum.
5. Reflek
6. Eliminasi
Analisa Data
Bayi Ny.Y NCB - SMK spontan 2 jam post natal dengan neonatus infeksi
dengan keadaan umum bayi baik
Potensial terjadi Sepsis neonaturum
Penatalaksanaan
a. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan bayinya→ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaan bayinya.
42
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan bayinya mau menyusu
2. Menangis kuat.
3. BAK lancar dan BAB telah keluar
4. Ibu mengatakan ASI sudah keluar
5. Tali pusat belum lepas dan kering.
Data Objektif
Keadaan umum : Baik,warna kulit kemerahan
Bunyi jantung : 139x/menit
Pernafasan : 45 x/menit
Suhu : 36,90C
Aktivitas : Aktif
Abdomen : Tidak ada kelainan.Tidak ada tanda infeksi pada talpus
BB : 2900 gram
PB : 49 cm
Analisa Data
Bayi Ny.Y NCB - SMK spontan 6 jam post natal dengan neonatus infeksi
dengan keadaan umum bayi baik
Penatalaksanaan
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu → ibu sudah mengetahui
hasil pemeriksaannya.
2. Mengajarkan teknik menyusui yang baik dan benar → ibu mengerti cara
menyusui yang baik dan benar
3. Memberikan konseling tentang ASI ekslusif dan pemberian ASI sesuai
kebutuhan bayi →Ibu sudah mengerti tentang ASI ekslusif dan
pemberian ASI sesuai kebutuhan bayi
44
BAB IV
PEMBAHASAN
39
46
Tahap II ventilasi :
a. Pasang sungkup
b. Ventilasi 2 kali (6)
Asuhan pada bayi Ny. Y sebagian besar sudah sesuai dengan perencanaan
dalam teori, yaitu :
1. Jaga bayi tetap hangat, atur posisi bayi, isap lendir, keringkan dan
rangsang bayi, atur kembali posisi kepala bayi dan bungkus bayi,
lakukan penilaian bayi.
2. Nilai bayi (pernafasan, warna kulit dan tonus otot)
3. Buka jalan nafas, bayi dalam posisi ekstensif dan mengisap lendir dari
mulut dan hidung bayi.
4. Berikan rangsangan taktil, rangsangan taktil dilakukan dengan cara :
menepuk-nepuk kaki dengan halus, menggosok bagian punggung sambil
mengeringkan bayi.
5. Jelaskan kepada ibu tentang insiasi menyusui dini dan manfaatnya.
6. Timbang dan mengukur antropometri.
7. Berikan salep tetracyclin 1 %.
8. Berikan vitamin K parenteral dengan dosis 1 mg secara IM pada bayi.
9. Pertahankan suhu tubuh agar tidak memburuk keadaan asfiksia
dengan cara merawat dalam inkubator atau di bawah lampu 60 watt
dengan jarak 60 cm.
10. Bungkus bayi dengan kain hangat, jangan memandikan bayi
dalam 6 jam pertama, hanya membersihkan bayi dan membungkus
dengan kain.
11. Ganti setiap popok yang basah, popok bayi selalu diganti jika
basah (BAB dan BAK).
12. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang keadan bayinya.
Sehingga penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan
praktek.
48
4.6 Penatalaksanaan
Dalam teori pelaksanaan asuhan menyeluruh pada bayi dengan asfiksia
ringan yaitu :
a. Menilaian bayi yang tidak bernafas atau megap-megap.
b. Melakukan langkah awal : jaga bayi kering dan hangat, atur posisi
bayi, isap lendir, keringkan dan rangsang taktil, reposisi, penilaian bayi
bernafas normal.
c. Jika bayi sudah bernafas lakukan asuhan pasca resusitasi, jika tidak
bernafas lakukan ventilasi. (3)
Asuhan pada bayi Ny. Y sebagian besar sudah sesuai dengan pelaksanaan
dalam teori yaitu :
a. Menjaga bayi tetap hangat, atur posisi bayi,
isap lendir, keringkan dan rangsangkan bayi, atur kembali posisi kepala
bayi dan bungkus bayi, lakukan penilaian bayi.
b. Menilai bayi (pernafasan, warna kulit dan
tonus otot).
c. Membuka jalan nafas, bayi dalam posisi
ekstensi dan mengisap lendir dari mulut dan hidung bayi
d. Memberikan rangsangan taktil, rangsangan
taktil dilakukan dengan cara menepuk - nepuk kaki dengan halus,
menggosok bagian punggung sambil mengeringkan bayi.
e. Menjelaskan kepada ibu tentang insiasi
menyusui dini dan manfaatnya
f. Menimbang dan mengukur antropometri
bayi
g. Memberikan salep mata tetracyclin 1 %.
h. Memberikan vitamin K parenteral dengan
dosis 1 mg secara IM pada bayi.
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah penulis melakukan pengkajian dan memberikan asuhan pada BBL
Ny. Y dengan asfiksia neonatorium ringan dengan hasil pengkajian sebagai
berikut :
1. Bayi lahir tidak bernafas spontan
2. Tonus otot kurang baik
3. Merintih
4. Frekuensi jantung < 100x/menit
Setelah penulis mendapatkan hasil pengkajian, penulis memberikan asuhan
pada Ny.Y dengan hasil sebagai berikut : Setelah dilakukan resusitasi kulit
bayi mulai merah, napas mulai teratur, bayi terbungkus dan didekap oleh
ibunya, bayi telah diberikan salep mata tretracyclin 1 %, Telah di suntikkan
Vitamin K1 1 mg intramuskuler
Sehingga penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara teori dengan
praktek.
5.2 Saran
1. Bagi Ny. Y
Diharapkan untuk Ny. Y selalu memberikan ASI kepada bayinya 2 - 3
jam sekali atau kapanpun jika bayi menginginkannya. Rajin memberikan
imunisasi untuk bayi, dan merawat bayi dengan baik sehingga terhindar
51
DAFTAR PUSTAKA
Cirebon 2011
Mengetahui
Ketua Prodi D3 Kebidanan
STIKes Cirebon
i
55
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum ................................................................ 2
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................... 2
1.3 Metode Penulisan ..................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan .............................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Medis .......................................................................... 5
2.1.1 Bayi Baru Lahir............................................................... 5
2.1.2 Asfiksia Ringan............................................................... 14
2.1.3 Gejala dan Tanda Asfiksia .............................................. 16
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan....................................................................................... 48
5.2. Saran................................................................................................. 48
58
DAFTAR PUSTAKA
iv