You are on page 1of 7

PENGARUH AFTA BAGI

INDONESIA
ASEAN-China Free Trade Agreement (AFCTA)

 ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan perjanjian antara negara-


negara yang berada di kawasan Asia Tenggar, yang tergabung dalam
ASEAN. AFTA merupakan suatu kesepakatan dalam bidang ekonomi
mengenai sektor produksi lokal di negara-negara ASEAN. Perjanjian
ini ditandatangani pada 28 Januari 1992 di Singapura. Pada saat itu
ASEAN terdiri dari enam negara anggota yaitu, Brunei, Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapur dan Thailand. Sekarang ASEAN terdiri
dari sepuluh negara dan seluruh negara di ASEAN telah
menandatangani perjanjian AFTA. Tujuan diadakannya perjanjian ini
adalah:
 · Untuk meningkatkan daya saing produksi negara-negara ASEAN
dalam pasar dunia dengan menghilangkan tarriff dan non-tarriff
bariers.
 · Menarik investasi asing langsung ke negara-negara ASEAN.
DAMPAK FINANSIAL FTA INDONESIA - CINA

 Sejak 2004 hingga November 2009 Indonesia secara


konsisten mengalami defisit neraca perdagangan
dengan Cina
 Defisit terbesar (USD 7.2 milyar) terjadi pada tahun
2008.
 Pada 2008 ekspor Cina ke Indonesia meningkat 652%
dibanding 2003, sedangkan pada kurun waktu yang
sama Indonesia hanya meningkat 265%.
 Secara rata-rata lima tahun, penjualan produk Cina
meningkat hingga 400% (Ichwan, 2010).
 Hanya ekspor komoditas dan produk pertanian yang
secara total menghasilkan surplus neraca perdagangan
REAKSI INSTAN DARI DIBERLAKUKANNYA AC-
FTA

 Delapan belas Asosiasi Industri menyatakan tidak siap dan


meminta negosiasi ulang (Kompas, 19 Januari 2010)
 Empat sektor industri, yakni Tekstil, Baja, Karet dan
Produk Bahan Kimia (Chemicals) menuntut penundaan
pemberlakuan AC-FTA (Henricus, 2010)
 Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI)
merasa siap dan percaya diri untuk bersaing dengan Cina
(RMExpose, 2010).
 Sektor UKM siap bersaing karena pengalaman beberapa
kali krisis masih bertahan hidup dengan baik, selain
karena alasan kekuatan mutu dan diferensiasi produk,
pantang menyerah dan inovatif (Uno, 2010).
KETIDAK SIAPAN INDONESIA UNTUK
IMPLEMENTASI AC-FTA

(1) Perjanjian sangat ditentukan oleh Pemerintah secara sepihak


(2) Peranan Asosiasi Industri atau Petani kurang
(3) Sejak 2004 (FTA ditandatangani) Indonesia kurang fokus
dan tidak cukup serius untuk menyiapkan diri
(4) Indonesia lemah dalam daya saing komoditas atau produk
(5) Indonesia lemah dalam penyediaan infrastruktur yang baik
(6) Sistem perbankan kurang akomodatif terhadap investasi
(suku bunga modal terlalu tinggi)
(7) Kebijakan Fiskal kurang kondusif untuk industri manufaktur
(8) Birokrasi dan perpajakan di Indonesia rumit, sehingga biaya
impor dari Indonesia 10 % lebih tinggi dari Singapura dan
malaysia
 Secara Makro
Dampak FTA ASEAN-China meningkatkan kesejahteraan,
GDP riil, GDP deflator, konsumsi (pemerintah dan swasta),
investasi, TOT, volume dan harga investasi namun
menyebabkan neraca perdagangan yang negatif.

 Secara sektoral
Dampak FTA ASEAN-China meningkatkan beberapa output
dari komoditas tertentu yang hal ini sejalan dengan
peningkatan ekspor dan kesempatan kerja. Komoditas yang
mengalami penurunan output, kecenderungannya ekspor
maupun kesempatan kerjanya juga mengalami penurunan.
 Berdasarkan analisis IO, tidak terjadi perubahan struktural yang cukup
berarti pada Industri Indonesia yang menunjukkan stagnasi penguasaan
dan penerapan teknologi.
 Dalam menghadapi FTA ASEAN-China Indonesia menghadapi
tantangan untuk meningkatkan daya saing. Peningkatan daya saing
mutlak diperlukan untuk memperoleh manfaat dari perdagangan. Tidak
cukup hanya mengandalkan keunggulan komparatif.
 FTA ASEAN-China merupakan peluang bagi Indonesia untuk
memperluas pasar ekspor dan investasi di China jika Industri Indonesia
mampu meningkatkan daya saing.
 Strateginya adalah perbaikan iklim investasi di dalam negeri dan
memperkuat kemampuan intelejen pasar di pasar internasional untuk
menganalisis komoditas yang diminati konsumen luar negeri.
 Diperlukan respon penawaran yang cepat dengan manajemen rantai
pasokan yang efisien untuk memenuhi keinginan konsumen dengan
kwalitas, waktu, harga dan jumlah yang tepat.

You might also like