Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Amin Jainury
NIM. 06470058
Kompetensi Guru
Dalam proses belajar mengajar, guru merupakan sebuah komponen yang
mempengaruhi belajar siswa. Guru mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar dan
tingkah laku siswa di dalam kelas. Sebagai manusia, dalam dirinya, seorang guru
mempunyai 2 aspek yaitu kompetensi dan kepribadian. Kedua aspek tersebut
berpengaruh terhadap jati dirinya sebagai seorang guru dan pendidik.
A. Kompetensi
Kompetensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh
seseorang. Terkait dengan peranan yang dimiliki oleh seorang guru dalam proses belajar
mengajar, kompetensi guru adalah kemampuan guru tersebut mengajar dan mendidik
siswanya. Kompetensi guru dibagi menjadi 3 yaitu kompetensi/kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
2. Kompetensi afektif.
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam melibatkan aspek
kemanusiaan dalam mendidik siswa. Aspek kemanusiaan tersebut adalah cinta (love),
pengertian (understanding), kesabaran (patience), dan penghargaan (appreciation) yang ia
berikan kepada siswa. Sebagai makhluk Tuhan, siswa tidak hanya sebagai subyek
pembelajaran, tetapi mereka juga manusia yang mempunyai hati dan perasaan.
Guru yang penuh cinta, kepedulian, dan pengertian akan membuat siswanya
senang dan termotivasi untuk belajar. Sebaliknya, guru yang kejam dan mempunyai
kewenangan tinggi dan suka meremehkan siswanya akan membuat siswa kurang
termotivasi dan merasa tidak nyaman saat belajar.
3) Kompetensi psikomotor
Kompetensi atau kemampuan psikomotor adalah kompetensi guru dalam
menggerakkan tubuhnya dan melakukan sesuatu kegiatan sebagai hasil kerja otak dan
pikiran. Kompetensi seperti ini dapat dibentuk kemampuan guru dalam mengajar saat
proses belajar mengajar berlangsung.
B. Kepribadian
Kepribadian seorang guru juga mempunyai pengaruh yang besar dalam
proses belajar mengajar. Pengaruh tersebut lebih dikenakan pada tujuan pembelajaran
siswa karena hal itu erat kaitannya dengan guru yang bersangkutan. Kepribadian guru
tersebut melbatkan hal seperti nilai, semangat bekerja, sifat atau karakteristik, dan
tingkah laku.
Sebagai manusia seorang guru mempunyai nilai (values) yang
diimplementasikan saat ia berbicara dan bertingkahlaku di depan kelas. Sebagai contoh,
rasa tanggung jawab untuk melakukan sesuatu hal, kesediaan membantu orang lain,
berkorban, dan lain-lain. Termasuk dari tuntutan kurikulum dan buku, guru juga harus
bias menyampaikan perasan yang terkandung di dalamnya yang berkaitan dengan nilai
kehidupan kepada siswa.
Hambatan atau kesulitan yang ditemui guru dalam menilai hasil belajar siswa
adalah sering berubah atau gonta-gantinya kurikulum yang mengakibatkan proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terganggu dan sangat mempengaruhi system evaluasi.
Evaluasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengetahui pencapaian hasil
belajar dan mengajar.
3. Bagaimana cara Anda mengevaluasi proses Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotor?
4. Dari ketiga ranah itu mana yang paling sulit dan mengapa?
Afektif, karena menggunakan unsur subyektifitas yang tinggi dalam menilai sikap
5. Adakah perubahan-perubahan cara evaluasi yang Anda gunakan dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) setiap tahunnya?
Belum maksimal, karena waktu yang disediakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar
(KBM) tidak sesuai dengan kalender pendidikan.
Terganggu juga oleh adanya kegiatan-kegiatan insidentil, misal acara 17 Agustus-
an, ulang tahun sekolah.
7. Apakah hambatan-hambatan yang Anda temui dalam mengevaluasi hasil
belajar siswa dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotor?
Ada, Misal anak kelas 1, 2 Sekolah Dasar harusnya sudah bisa membaca dan
menulis tetapi ada yang belum.
Anak masih sulit memahami konsep yang diberikan guru dan kesulitan dalam
menyelesaikan masalah.
9. Bagaimana usaha atau cara Anda untuk mengatasi siswa-siswa yang
kesulitan belajar?
Mengadakan tambahan jam pelajaran (les privat) bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
10. Apakah Anda pernah memberikan motivasi belajar pada siswa? Kalau
pernah seperti apa bentuknya?
Pernah karena salah satu tugas seorang guru adalah memberi semangat dan
memotivasi siswanya agar rajin belajar. Biasanya dalam bentuk memberi pujian,
memberi hadiah jika berprestasi, menjanjikan hadiah jika benar semua, penguatan
di dalam kelas.
11. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan agar siswa bisa mengoptimalkan
potensinya?
− Memotivasinya
13. Apa yang Anda lakukan bila menemui kesulitan dalam mengevaluasi
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) khususnya dalam aspek afektif dan
psikomotor?
Prinsip terbuka kepada siswa dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Misal seorang siswa dapat mengerjakan ujiannya dengan baik dan benar semua ,
maka siswa tersebut akan mendapatkan nilai yang baik.
BAB III. Penutup
Subjek evaluasi yakni Guru harus memiliki kemampuan kompetensi yang
handal agar sasaran belajar terpenuhi dengan baik. Namun pada kenyataanya hal itu
tidaklah mudah dilakukan karena realitas yang ada di tiap – tiap sekolah berbeda. Nah,
dalam kasus sekolah dasar yang saya teliti secara umum pergantian kurikulum adalah
penyebab utama mengapa Guru tidak bisa menggunakan kemampuan kompetensinya
dalam mengevaluasi dengan optimal.
Lebih lanjut dapat dikemukakan hambatan – hambatan yang ditemui dalam
aspek kognitif adalah buku acuan sering tidak sesuai dengan kurikulum, aspek afektif :
adanya unsur subyektifitas Guru itu sendiri dan dalam aspek psikomotor adalah alat – alat
yang digunakan dalam praktek proses belajar masih kurang dan belum lengkap.
Bentuk evaluasi yang digunakan yaitu aspek kognitif dengan mengadakan tes,
afektif dengan mengadakan pengamatan sedangkan psikomotor dengan praktek atau
unjuk kegiatan atau unjuk kerja siswa.