You are on page 1of 48

Scribd </>

Upload a Document </upload-document>


Search Documents <#>
document collections icon
publishers icon
documents icon
scribd pages icon
users icon
Explore </explore/Most-Recent>
Tri_11x6

Documents </explore/Most-Recent>
* Books - Fiction </explore/Books-Fiction>
* Books - Non-fiction </explore/Books-Nonfiction>
* Health & Medicine </explore/Health-Medicine>
* Brochures/Catalogs </explore/BrochuresCatalogs>
* Government Docs </explore/Government-Docs>
* How-To Guides/Manuals </explore/HowTo-GuidesManuals>
* Magazines/Newspapers </explore/MagazinesNewspapers>
* Recipes/Menus </explore/RecipesMenus>
* School Work </explore/School-Work>
* + all categories </explore/Most-Recent>
*
* Featured </explore/Most-Recent>
* Recent </explore/Most-Recent>

People </community>
* Authors </community/authors>
* Students </community/students>
* Researchers </community/researchers>
* Publishers </community/publishers>
* Government & Nonprofits </community/government-%26-nonprofits>
* Businesses </community/businesses>
* Musicians </community/musicians>
* Artists & Designers </community/artists-%26-designers>
* Teachers </community/teachers>
* + all categories </community>
*
* Most Followed </community>
* Popular </community?t=trending>
* Mariyanto Wae <http://www.scribd.com/mariyantow>
Tri_11x6

We're using Facebook to personalize your experience.


Learn More <http://www.scribd.com/facebookfaq>·Disable <#>

Account
o Home </>
o My Documents <http://www.scribd.com/documents>
o My Collections <http://www.scribd.com/my_document_collections>
o My Shelf <http://www.scribd.com/shelf>
o View Public Profile <http://www.scribd.com/mariyantow>
o Messages <http://www.scribd.com/inbox>
o Notifications <http://www.scribd.com/notifications>
o Settings </account/edit>
o Help <http://support.scribd.com>
o Log Out
</logout?return_to=%2Fdoc%2F28846000%2FLaporann-PL-Industri-Plastik>
1

/ 55

View Mode
BookSlideshowScroll

<#>Readcast
Reading should be social! Post a message on your social networks to let
others know what you're reading. Select the sites below and start sharing.
Check_27x27Transparent
Check_27x27Transparent
Check_27x27TransparentLink account <#>
Readcast this DocumentTransparent <#>
Readcast Complete!
Click 'send' to Readcast!
edit preferences <#>
*Set your preferences for next time...*Choose 'auto' to readcast without
being prompted.
<#> <#>
Mariyanto Wae
Link account <#>
Advanced <http://www.scribd.com/account/edit#sharing> <#>Cancel <#>
<#>

Add a Comment
Submit
share:
Characters: ...
<#>
Share & Embed
<http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F288460
00%2FLaporann-PL-Industri-Plastik%23source%3Afacebook>
<http://twitter.com/home?source=scribd.com&status=Reading%20%22Laporann%20PL-Ind
ustri%20Plastik%22%20on%20Scribd%20http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F28846000%
20%23Readcast>
<http://www.google.com/buzz/post?url=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F2884600
0%2FLaporann-PL-Industri-Plastik&message=>
<#>
Download this Document for Free
<#>
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN
“PABRIK PLASTIK KALIBAGOR”
BLOK CHEM 1 (COMMUNITY HEALTH AND ENVIRONMENTAL MEDICINE 1)
Nama Pembimbing:dr.Ika
Disusun oleh:
1. Fickry Adiansyah G1AOO9008
2. Diah Rizky Faradila G1A009014
3. Octi Guchiani G1A009026
4. Tessa Septian A G1A009038
5. Purindri Maharani S G1A009050
6. Yanuary Tejo Buntolo G1A009062
7. Andromeda G1A009074
8. Rizka Oktaviana P G1A009086
9. Fawzia Merdhiana G1A009098
10. Egi Dwi Satria G1A0090122
11. Firman Pranoto G1A0090134
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER
PURWOKERTO
2009
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lingkungan kerja yang sehat sangat menentukan kenyamanan, produktivitas
dan prestasi kerja. Selain itu, pada kegiatan industri yang meproduksi
produk tertentu seperti makanan, minuman, jamu, obat, dan kosmetik
menuntut kualitas sanitasi yang baik pada lingkungan kerja, area
produksi dan proses produksi.
Maka dari itu Penerapan sanitasi dan hygiene dalam lingkungan kerja
industri dalam mencegah terjadinya kontaminasi dan menerapkan konsep
sanitasi alat, bahan, pekerja, dan lingkungan diindustri. Untuk
menguasai sub kompetensi tersebut dianjurkan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab kontaminan dan mencegah terjadinya kontaminasi
secara cermat dan teliti dengan sanitasi dan hygiene sesuai standar
operasional prosedur pada industri perikanan. Selain itu dianjurkan
dapat melakukan sanitasi lingkungan, peralatan,hygiene pekerja di
lingkungan kerja industri.(Sumakmur, 1988)
Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam
pembangunan nasional Indonesia yang berdampak positif terhadap
penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan
pembangunan. Disisi lain kegiatan industri dalam proses produksinya
selalu disertai faktor-faktor yang mengandung resiko bahaya dengan
terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja.
Setiap ancaman terhadap keselamatan dan kesehatan kerja harus dicegah.
Karena ancaman seperti itu akan membawa kerugian baik material, moril
maupun waktu terutama terhadap kesejahteraan tenaga kerja dan
keluarganya. Lebih-lebih perlu disadari bahwa pencegahan terhadap bahaya
tersebut jauh lebih baik daripada menunggu sampai kecelakaan terjadi
yang biasanya memerlukan biaya yang lebih besar untuk penanganan dan
pemberian kompensasinya. Mengingat kegiatan sektor industri tidak
terlepas dengan penggunaan teknologi maju yang dapat berdampak terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja terutama masalah penyakit akibat kerja.
Selain itu masih banyak perusahaan yang belum melaksanakan
ketentuan-ketentuan yang mengarah kepencegahan penyakit akibat kerja,
hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian,
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
2
waktu dan memerlukan biaya yang tinggi. Dari pihak pekerja sendiri
disamping pengertian dan pengetahuan masih terbatas, ada sebagian dari
mereka masih segan menggunakan alat pelindung atau mematuhi aturan yang
sebenarnya. Oleh karena itu masalah keselamatan dan kesehatan kerja
tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri tetapi harus dilakukan secara
terpadu yang melibatkan berbagai pihak baik pemerintah, perusahaan,
tenaga kerja serta organisasi lainnya. (B.N.B Silalahi, 1991)
PT. Setia Kawan Purwokerto merupakan perusahaan daur ulang plastik yang
tentunya
mempunyai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.
Tujuan menerapkan keselamatan kerja ini, diantaranya untuk :

Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja.

Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan akibat
lingkungan
kerja atau pekerjaannya.

Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental, pendidikan dan
ketrampilan.

Meningkatkan efisiensi dan produktifitas

Mengidentifikasi potensi bahaya yang diakibatkan lingkungan kerjanya

Menganalisa resiko yang dapat ditimbulkan akibat potensi bahaya
tersebut, sehingga
dilakukanya dapat diberlakukanya upaya pencegahan.
Di Indonesia, upaya Kesehatan lingkungan kerja dikembangkan selaras
dengan aspek ergonomi,
kesehatan dan keselamatan kerja, baik dari segi keilmuan maupun
penerapannya.
Dalam penerapan Kesehatan lingkungan kerja dikenal tiga aspek utama
yakni pengenalan, penilaian dan pengendalian lingkungan kerja. Teknik
identifikasi/pengenalan lingkungan kerja dapat dilakukan melalui suatu “
walk through survey “ atau survey pendahuluan berupa pencatatan data dan
observasi secara umum seperti nama bagian, jumlah pekerja, proses
produksi/ lay out proses, bagan perusahaan dan dilanjutkan dengan
pengamatan tentang potensi bahaya, jenis mesin/ peralatan, tanda
peringatan, tata rumah tangga, tanggap darurat, tehnologi pengendalian
yang ada dan sebagainya. Pengenalan lingkungan bermanfaat guna
mengetahui secara kualitatif bahaya potensial di tempat kerja,
menentukan lokasi, jenis dan metode pengujian yang perlu dilakukan.(
Soemirat S Juli, 1994)
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
3
Pada tahap penilaian / evaluasi lingkungan, dilakukan pengukuran.
Melalui penilaian lingkungan dapat ditentukan kondisi lingkungan kerja
secara kuantitatif dan terinci, serta membandingkan hasil pengukuran dan
standar yang berlaku, sehingga dapat ditentukan perlu atau tidaknya
teknologi pengendalian, ada atau tidaknya korelasi kasus kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dengan lingkungannya.
Penerapan pengendalian merupakan metode teknik untuk menurunkan tingkat
factor bahaya lingkungan
sampai batas yang masih dapat ditolerir dan sekaligus melindungi pekerja.
Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi (sumakmur, 1993):
Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian
Peralatan dan bahan yang dipergunakan
Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.
Proses produksi
Karakteristik dan sifat pekerjaan
Teknologi dan metodologi kerja
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
4
B. Tujuan
Untukmengenal/mengetahui masalah tersebut di atas, maka Praktek Lapangan
yang dilakukan
bertujuan untuk :
1. Mengidentifikasi potensi bahaya yang diakibatkan lingkungan kerjanya.
2. Mengidentifikasi setiap faktor lingkungan yang memungkinkan
terjadinya suatu penyakit
sebagai salah satu upaya sanitasi.
3. Mendapatkan data obyektif dari kondisi lingkungan kerja yaitu faktor
fisik (suhu,
penerangan dan kebisingan) dan faktor kimia (debu , dan gas gas pencemar
lainya ).
4. Menganalisa resiko yang dapat ditimbulkan akibat potensi bahaya
tersebut, sehingga
dilakukanya dapat diberlakukanya upaya pencegahan.
5. Mengetahui upaya sanitasi lingkungan kerja yang dilakukan untuk
mengurangifaktor
resiko/ bahaya yang ada di lingkungan kerja .
6. Memberikan masukan terhadap perusahaan dalam upaya
pencegahan/penanggulangan
masalah yang timbul.
C. Manfaat
Praktek lapangan yang di laksanakan ini, dapat memberikan gambaran
kepada mahasiswa mengenai dasar-dasar sanitasi lingkungan kerja industri
dan dampaknya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
masyarakat sekitar dan upaya pencegahannya.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
5
BAB II
GAMBARAN UMUM
Pabrik plastik Setia Kawan ini terletak di Desa Kalibogor Kecamatan
Purwokerto Barat. Jenis usaha adalah perseorangan. Pemilik sekaligus
direkturnya adalah Bapak Agus Nindyanto. Pabrik in berdiri pada tahun
1970-an. Pabrik ini benar-benar dimulai dari nol. Dipelopori oleh
kegigihan Bapak Agus yang dapat mengantarkan pabrik plastic ini
berkembang hingga sekarang. Diawali hanya dengan memotong lalu mengolah
plastic bekas hingga akhirnya Pak Agus dapat membeli mesin produksi dan
pada tahun 1985 dapat pindah menempati gedung pabrik yang sekarang.
Saat ini jumlah karyawan yang bekerja adalah 700 orang dan sebagian
besar terdiri dari wanita. Persentasenya adalah 75%. Dari sisi mesin,
pabrik ini memiliki 9 buah mesin daur ulang, 34 buah mesin produksi roll
HDPE, 32 buah mesin produksi PT, 40 buah mesin potong, dan sebagainya.
Pabrik ini merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang produksi
plastic kantong. Secara teknis proses pembuatannya disebut denganblow.
Jadi, produksinya itu berupa plastic kantong. Ada beberapa perusahaan
lain yang bergerak di bidang yang sama tetapi berbeda produksinya. Salah
satu produksinya adalah ember.
Bahan baku plastic ada dua macam, yaitu PP (polipropilen) dan PE (poli
etilen). Poli propilen/PP dalam bentuk plastic adalah kantong plastic
bening yang biasa digunakan untuk bungkus roti, bungkus obat, dan tempat
baju. PP sendiri ada berbagai macam, salah satunya yaitu OPP (oriented
poli propilen) yang biasa digunakan untuk bungkus baju, sandal, yang
apabila dipegang sedikit kaku. Tetapi perusahaan ini tidak bergerak di
bidang OPP, melainkan bidang PP saja. Bahan baku plastic yang kedua
adalah PE (Poli etilen). Berdasarkan bahan bakunya, PE dibagi menjadi
beberapa macam, yaitu :
1. HDPE (Highdentify Poli Etilen)
Merupakan bahan baku untuk membuat tas kresek.
2. LDPE (Lowdentify Poli Etilen)
Merupakan bahan untuk membuat polibag.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
6
Secara prinsip, proses pendinginan PP dan PE sama saja. Yang berbeda
adalah jika PP proses pendinginan setelah barang itu menjadi plastic
adalah menggunakan air. Sedangkan jika PE, proses pendinginan setelah
menjadi plastic adalah menggunakan udara.
Cara membuat plastic
Plastik adalah senyawa polimer yang terbentuk dari polimerisasi molekul-
molekul kecil (monomer) hidrokarbon yang membentuk rantai yang panjang
dengan struktur yang kaku. Plastik merupakan senyawa sintesis dari
minyak bumi (terutama hidrokarbon rantai pendek) yang dibuat dengan
reaksi polimerisasi molekul- molekul kecil (monomer) yang sama ,
sehingga membentuk rantai panjang dan kaku dan akan menjadi padat
setelah temperatur pembentukannya. Plastik memiliki titik didih dan
titik beku yang beragam , tergantung dari monomer pembentuknya. Monomer
yang sering digunakan adalah etena (C2H4), propena(C3H6), styrene(C8H8),
vinil klorida, nylon dank a r b o nat( CO 3). Plastik merupakan senyawa
polimer yang penamaannya sesuai dengan nama monomer nya dan diberi
awalan poli-. Contohnya, plastik yang terbentuk dari monomer- monomer
propena, namanya adalahp o li pro pi l en a . Hampir semua plastik sulit
untuk diuraikan. Plastik yang memiliki ikatan karbon rantai panjang dan
memiliki tingkat kestabilan yang tinggi, sama sekali tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme.
Secara kimiawi, plastic adalah polimer yang memiliki tingkat kestabilan
yang cukup tinggi, sehingga tidak mudah rusak. Maka dari itu jika
plastic tertimbun di dalam tanah dalam jangka waktu yang lama, plastic
tidak akan rusak. Berbeda jika plastic berada pada daerah yang terbuka
dan terkena sinar matahari secara langsung dan terkena hujan, maka
lama-kelamaan plastic akan menjadi lapuk, sehingga plastic dapat
terurai. Oleh karena itu, dalam perusahaan ini tidak ada istilahpem
buatan, melainkan
pengolahan. Karena secara struktur kimiawi tidak terdapat perubahan,
yang terjadi hanya perubahan
bentuk saja.
Pabrik ini memproduksi plasticth e rm o se tting (plastic yang dapat
mengalami perubahan bentuk karena adanya perbedaan temperature). Pada
saat plastic mencapai temperature biasa, yaitu sekitar 120- 130 derajat
celcius, plastic akan meleleh. Tetapi jika setelah leleh kemudian
didinginkan, maka bentuknya akan sesuai pada saat dingin. Setelah
dingin, bentuknya akan tetap dan tidak mengalami perubahan lagi.
Dalam proses pembuatan plastic, plastic yang semula berupa biji atau
potongan-potongan kecil dilelehkan, kemudian keluar dari mesin sudah
berbentuk lingkaran. Lingkaran yang kontinyu (terus menerus) akan
membentuk suatu silinder. Silinder inilah yang akhirnya menjadi plastic,
dengan cara ditambahkan angin dan ditarik agar memiliki ukuran dan
ketebalan sesuai dengan yang diinginkan.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
7
Secara teknis keluar dalam bentuk lingkaran lalu di dalamnya ditambah
angin supaya posisi bentuk balonnya tetap. Jika tidak ada angin di
dalamnya, otomatis balon mudah goyang dan dapat terjadii ukuran yang
berbeda karena tidak ada yang menstabilkan. Maka dari itu untuk
menstabilkan balon, di dalamnya harus ditambah angin, sehingga ukuran
sudah pasti tetap, kecuali jika terjadi kebocoran.
Warna dasar plastic adalah bening. Jika ada plastic yang berwarna-warni
(merah, kuning, hijau, biru) itu disebabkan karena ada pewarna di
dalamnya. Pewarna khusus untuk plastic berbentuk seperti biji. Secarab a
lan cin g, 1 kg bahan baku akan menjadi 1 kg plastic. Hanya , dalam
proses produksi tidak mungkin 100% menjadi barang jadi. Pasti akan ada
barang yang rusak atau tercecer. Dalam proses produksi tidak ada
pencampuran zat kimiawi. Oleh karena itu perusahaan ini tidak memiliki
laboratorium untuk pengembangannya. Perusahaan ini memakai metode uji
coba langsung pada mesin.
Proses daur ulang
Tahapan proses daur ulang digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu:
• Bagian proses sortir bahan baku yang menggunakan tenaga manusia.
• Bagian proses yang menggunakan mesin.
Proses daur ulang merupakan kebalikan dari proses produksi. Tetapi
secara prinsip prosesnya
sama, yaitu dengan cara dipanaskan lalu dicetak. Di bawah ini merupakan
proses daur ulang plastic :
1. Sortir
Merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini
dilakukan pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan membuang
material / benda asing yang tidak diharapkan masuk ke dalam proses.
2. Pemotongan
Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan mempermudah
proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang plastik dalam
bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik)
3. Pencucian
Tujuan dari pencucian adalah agar tidak mengganggu proses penggilingan.
Terdiri dari 2
tahap, yaitu:
P rew a sh i n g
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
8
Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut dalam
proses selanjutnya dengan menggunakan media cair sebagai sarana untuk
mencuci material dan membawa material asing keluar dari proses.
Pencucian Tahap 2
Pada bagian ini dilakukan pencucian menggunakan mesin friction water.
Materi dicuci kembali oleh ulir menanjak yang berputar pada putaran
tinggi sehingga hasil dari friksi dapat melepaskan material asing yang
masih terdapat pada bahan, dimna bagian ini masih menggunakan media air
untuk membawa material asing keluar dari proses.
4. Pengeringan
Dilakukan secara mekanik yaitu dengan memeras material dengan gerakan
memutar sehingga air dapat keluar. Dengan menguapkan air pada suhu
tertentu agar bahan benar-benar terbebas dari suhu yang melekat.
5. Pemanasan
Material yang telah bersih dari pengotor dilelehkan dengan proses
pemanasan material pada suhu 2000 derajat celcius, dimana suhu panas
dihasilkan oleh heater. Selanjutnya lelehan dialirkan untuk menuju
proses penyaringan.
6. Penyaringan
Dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira 4mm di
seluruh permukaannya. Diharapkan lelehan plastik akan melewati saringan
ini untuk menghasilkan lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang
nantinya akan dipotong-potong.
7. Pendinginan
Setelan berbentuk silinder, material dilewatkan pada air dingin sebagai
media pendingin.
8. Pencetakan/penggilingan
Pencetakan bijih plastik dilakukan dengan membentuk lelehan plastik
menjadi berbentuk mie
dengan diameter 4 mm.
9. Pembungkusan dan Pemeriksaan
Dilakukan pembungkusan terhadap material kering dalam karung plastik.
Pemeriksaan untuk
mengetahui apakah proses produksi berjalan baik.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
9
Hasil produksi perusahaan ini antara lain tas kresek, polibag, sedotan,
tali raffia, dan tali kemasan(tali yang digunakan untuk mengikat
kardus). Daerah pemasarannya meliputi Karesidenan Banyumas, dan sebagian
memasuki Cilacap. Potensi terbesar berada pada daerah Jawa Tengah bagian
barat dan Jawa Barat bagian timur. Dari Brebes, Pemalang, Indramayu dan
Tasik.
Hiperkes
Untuk kesehatan kerja karyawan, sementara ini perusahaan hanya
menyediakan obat-obatan ringan saja. Jika ada karyawan sakit, maka
berobat sendiri, karena perusahaan tidak menyediakan poliklinik atau
dokter perusahaan. Perusahaan juga mengikutkan seluruh karyawannya untuk
mengikuti 3 program Jamsostek. Program itu antara lain jaminan
keselamatan kerja, jaminan kematian, dan jaminan hari tua.Untuk
keselamatan kerja karyawan, perusahaan mencoba memberi
fasilitas-fasilitas supaya tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan. Contohnya adalah penggunaan masker,
sapu tangan, sepatu boots,
kacamata, dan lain-lain.
Untuk konstruksi ruangan, dibuat ventilasi yang sedemikian lebar,
sehingga sirkulasi udara diharapkan lancar. Perusahaan mempertimbangkan,
jika sampai terlalu banyak angin, akan berpengaruh pada proses produksi.
Selain ventilasi ada pula jelagar , turbo ventilator dan juga blower
penghisap. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik adalah limbah padat yang
berupa pasir dan limbah cair yang berasal dari sisa proses pencucian.
Limbah padat tadi akan dibuang ke TPA. Sedangkan limbah cairnya dibuang
ke sungai pada saat aktivitas orang di sungai telah habis. Biasanya
pabrik akan membuang limbah pada pukul 22.00 wib. Pengujian ph limbah
air menunjukkan bahwa air mengandung asam, karena ph-nya di bawah 7.
Selain itu diadakan pula pengujian COD, BOD, dan TSS. TSS merupakan
material padat yang tersuspensi di dalam air. Semakin besar TSS maka air
akan semakin keruh.
Kelembapan udara tidak diketahui secara pasti, karena perusahaan jarang
melakukan pengukuran. Untuk penerangannya, perusahaan memakai lampu TL
dan beberapa memakai lampu penerangan jalan. Rata-rata pekerjaan yang
dilakukan adalah pekerjaan yang monoton. Kebanyakan aktivitas bergerak
terjadi pada bagian produksi, karena 60% bergerak dan 40% aktivitas
menunggu. Jam kerja perusahaan ini normalnya adalah 7 jam. Jika di
bagian produksi waktu bekerja adalah 24 jam dibagi menjadi 3 shift.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
10
Shift pertama dari pukul 07.00-15.00 wib. Shift kedua pukul 15.00-23.00
wib. Shift ketiga pukul 23.00-
07.00 wib.
Rata-rata kecelakaan yang terjadi di perusahaan diakibatkan oleh
kecerobohan dan
missunderstanding karyawan. Salah satu contohnya adalah kejatuhan roll
dan terjepit roll.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
11
BAB III
HASIL ANALISIS
Pengamatan dilakukan pada hari kamis 7 januari 2010 tepat pada jam
09.30, hasil analisis yang kami dapatkan setelah melakukan praktek
lapangan di Pabrik Plastik, PT. Setia Kawan Purwokerto adalah sebagai
berikut:
Indikator yang digunakan :
1. Faktor Fisik
Faktor fisik yang merupakan hazard kesehatan kerja dapat berupa
kebisingan, getaran, radiasi, dan tempratur ekstrem. Faktor-faktor ini
penting diperhatikan didalam tempat kerja, karena pengaruhnya terhadap
kesehatan pekerja dapat berlangsung dengan segera maupun secara komulatif.
a. Suhu dan Kelembaban
Tekanan panas di suatu lingkungan kerja merupakan perpaduan antara faktor
iklim: suhu udara, kelembaban, radiasi dan kecepatan angin dan faktor
non-iklim :panas metabolisme tubuh, pakaian kerja dan tingkat
aklimatisasi (Widarto, 1991). Pencegahan terhadap tekanan panas (Phoon,
1988 ), antara lain:
Aklimatisasi.
Di negara tropis tidak menjadi kesulitan dalam menghadap heat stress, bukan
berarti tenaga kerjanya kebal terhadap paparan panas. Aklimatisasi dapat
dilakukan dengan
menanggalkan pakaian kerja yang terbuat dari bahan tidak
berpori,melonggarkan pakaian agar
udara banyak masuk.
a. Ventilisasi yang cukup sehingga terjadi sirkulasi udara dalam ruang
kerja.
b. Cukup mengkonsumsi air dan garam.
c. Isolasi antara sumber panas dan tenaga kerja.
Syarat Kesehatan :
i. Tinggi langit-langit dari lantai minimal 2.5 meter
ii. Bila suhu udara >30 perlu menggunakan alat penata udara seperti AC,
kipan angin, dll
iii. Bila Suhu udara luar < 18 ºC perlu menggunakan pemanas ruangan
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
12
iv. Bila kelembaban udara ruang kerja > 95% perlu menggunakan alat
dehumidifier
v. Bila kelembaban udara ruang kerja < 65% perlu menggunakan alat
humidifier
(misalnya : mesin pembentuk aerosol)
Nilai Ambang Batas :
Suhu dan kelembaban
- Suhu : 18 – 30ºC
- Kelembababan : 65% -95%
Keadaan di pabrik :
i. Tinggi dinding pabrik, 6 m , dengan kemiringan atap 3,5 m, maka
tinggi langit- langit dari lantai 9,5m (memenuhi syarat kesehatan). Hal
ini mengindikasikan kondisi ruangan dapat lebih meminimalisir kelembaban
dan suhu yang tinggi di dalam ruangan.
ii. Suhu udara tidak dapat diukur dengan pasti, karena kami tidak
memiliki alat pengukur temperatur ruanganya. Akan tetapi dalam ruangan
kerja, terdapat pemanas heater yang berfungsi memanaskan,
suhu minimalnya = 150oC
untuk daur ulang = 200-250oC
Maka dari itu, sekitar ruangan akan terkena radiasi panas yang tinggi.
Terlebih lagi tidak dipasangnya alat pengatur suhu ruangan, dikarenakan
jika dipasang alat tersebut akan mempengaruhi kerja heater yang harus
bekerja denga energi lebih besar, hal ini nantinya mempengaruhi hasil
produksi. Paparan panas sedikit banyak akan mempengaruhi kesehatan pekerja.
iii. Gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat paparan suhu yang
tinggi,
antara lain (H.J.Mukono, 2005):
-
Heat stress dan heat hyperpyresis
Kulit kering terasa panas, kulit merah sampai cyanotik, suhu tubuh >
40,5oC, kesadaran menurun, lalu kejang, dan pada paparan terus menerus
bisa koma. Penderita harus segera dipindahkan ke ruangan dingin sampai
keadaan pulih kembali. Selimuti dengan selimut basah dan obati rasa
shocknya.
-
Heat syncope
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
13
Tidak bisa berdiri tegap, mobilitas rendah, dikarenakan darah terkumpul
pada pembuluh yang melintas di permukaan kulit dan ekstrimitas bawah.
Penderita harus segera dipindahkan ke ruangan dingin sampai keadaan
pulih kembali.
-
Heat exhaustion (kekurangan cairan/garam)
Lemah, mual, sakit kepala, pucat, tekanan darah menurun, dehidrasi.
Pengobatan yang dengan dilakukan bisa dengan cairan oral dan pemindahan
ke ruangan yang lebih dingin. Pencegahanya bisa dilakukan dengan sering
minum air selama bekerja.
-
Heat cramps
Rasa nyeri saat bekerja diakibatkan dehidrasi pada tubuh, sirkulasi
darah terganggu, memunculkan ketegangan. Pengobatan yang dengan
dilakukan bisa dengan cairan oral dan pemindahan ke ruangan yang lebih
dingin.
-
Heat Rash (miliaria rubra)
Timbul kulit memerah, dan bintik pada kulit akibat tersumbatnya kelenjar
keringat. Pengobatan yang dapat dilakukan bisa dengan mengoleskan lotion
pada kulit, dan hindarkan kulit terkena infeksi.
-
Anhidrotic Heat Exhaustion
Adanya trauma kulit (kulit merah) menyebabkan tertahanya keringat pada
lapisan kulit,sehingga kulit tidak berkeringat walaupun pada suhu
tinggi, disertai pula dengan bintik merah kecil pada kulit. Obati kulit
yang memerah dan usahakan kulit berkeringat secara bertahap.
-
Heat Fatigue Transient
Kelelahan membuat keadaan fisiologisnya tegang dalam bekerja, pencegahan
dapat dilakukan dengan aklimatisasi, dan training sebelum bekerja
perihal suhu tinggi.
-
Heat Fatigue chronic
Kelelahan berat menyebabkan perilaku sosial kurang baik, pengobatan dapat
dilakuakan dengan menghilangkan keluhan yang dirasakan.
iv. Kelembaban udara tidak dapat diukur dengan pasti, karena kami tidak
memiliki alat pengukur kelembaban ruanganya. Dilihat dari keadaan
ruanganya diperkirakan kelembaban tinggi. Kelembaban ruangan yang tinggi
menjadi faktor mudahnya jamur dan bakteri untuk tinggal dan berkembang
biak. Karena dapat terlihat dari kondisi dinding dan lantainya banyak
jamur yang dapat ditemukan, memungkinkan
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
14
adanya jamur sporothrix schenceki melalui inhalasi dan kontak dermal
menyebabkan gangguan kesehatan, seperti : mikosis, asma, dan alergi kulit.
v. Zat biologis yang dapat hidup dalam tanah yang lembab
Bakteri anthacis, penyebab penyakit antrax
Jamur kapsulatum, penyebab penyakit histoplasmosis
Jamur fumigatus, penyebab penyakit aspergillosis
Cacing vermicolasis, penyebab penyakit oxyuriasis
Cacing duddenale, penyebab penyakit Ancylostomiasis
vi. Kelembaban udara juga menyebabkan banyaknya perlatan/mesin yang
berkarat, dari logam korosif memungkinkanya terjadinya infeksi
clostridium tetani. Gangguan kesehatan yang diakibatkan : tetanus, mual,
muntah, iritasi lambung.
vii. Tidak adanya alat humidifier sebagai alat stabilitator kelembaban
udara dalam
ruangan.
b. Kebisingan di Ruangan
Kebisingan merupakan suara yang tidak dikehendaki yang menimbulkan
berbagai macam gangguan, yaitu: gangguan pendengaran, fisiologis,
komunikasi,
performance, gangguan tidur dan psikologis (Pramudianto, 1991).
Pemerintah telah menetapkan Nilai Ambang Kebisingan sebesar 85 dB(A)
untuk lingkungan kerja yaitu suatu iklim kerja yang oleh tenaga kerja
masih dapat dihadapi dalam pekerjaannya sehari-hari tidak mengakibatkan
penyakit atau gangguan kesehatan untuk waktu kerja terus menerus
tidaklebih dari 8 jam sehari dan 40 jam
seminggu. Waldron (1989) menyatakan bahwa kebisingan dapat dikontrol
melalui :
a. Pengendalian pada sumber kebisingan.
b. Meningkatkan jarak antara sumber dan penerima kebisingan.
c. Mengurangi waktu paparan kebisingan.
d. Menempatkan barrier antara sumber dan pekerja yang terpapar.
e. Pemakaian alat pelindung telinga (ear muff, ear plug).
Syarat Kesehatan :
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
15
i. Tingkat kebisingan dalam ruang kerja sesuai persyaratan yang ditetapkan.
ii. Pengaturan tata letak ruang harus sedemikian rupa agar tidak
menimbulkan
kebisingan
iii.Sumber bising dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain :
meredam,
menyekat, pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok,
pembuatan bukit buatan dan lain-lain, maupun rekayasa peralatan
(engineering
control)
Nilai Ambang Batas :
NO TINGKAT KEBISINGAN (dBA)
PEMAPARAN
HARIAN
1
85
8 JAM
2
88
4 JAM
3
91
2 JAM
4
94
1 JAM
5
97
30 MENIT
6
100
15 MENIT
Keadaan di pabrik :
i. Kami kembali tidak membawa audiometer, alat pengukur kebisingan
sehingga tidak mengetahui berapa tingkat kebisingan di pabrik plastik
tersebut. Akan tetapi, data yang ada tahun-tahun sebelumnya
mengindikasikan tingkat kebisingan dibawah 80dB. Berarti masih di bawah
nilai ambang batas, walaupun kevalidan data tersebut masih dipertanyakan
karena merupakan hasil pengukuran tahun-tahun sebelumnya.
ii. Sumber kebisingan di industri, dapat dihasilkan oleh heater, mesin
produksi dan segala sistemnya, mesin daur ulang, suara mesin, alat/mesin
bertekanan tinggi, pengelolaan material. Di pabrik plastik, sumber
kebisingan yang paling mendominasi berasal dari ruang daur ulang.
Paparan dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
iii. Efek kebisingan terhadap kesehatan terbagi menjadi 2, yaitu :

Efek terhadap pendengaran:
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
16
-
Pergeseran nilai ambang batas sementara (Temporary
Treshold Shift), bersifat sementara dan non patologis
-
Pergeseran nilai ambang batas menetap (Permanent
Treshold Shift), bersifat patologis dan menetap, terjadi di
tempat kerja karena trauma akustik dan kebisingan.

Efekterhadap bukan pendengaran:
-
Penyakit akibat stress
-
Kelelahan
-
Perubahan penampilan
-
Gangguan komunikasi
iv. Tidak adanya upaya untuk meminimalisir sumber bising, yang dapat
dikendalikan dengan beberapa cara antara lain : meredam, menyekat,
pemindahan, pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok, pembuatan
bukit buatan dan lain-lain, maupun rekayasa peralatan (engineering control)
2. Faktor Kimia
Dalam program kesehatan lingkungan kerja, masalah hazard kimia mempunyai
permasalahn yang sangat kompleks dan memerlukan perhatian khusus. Hal
ini karena hazard kimia disamping jumlahnya yang beredar di sektor
industri sangat banyak, maka pengaruhnya terhadap kesehatanpun sangat
bervariasi. Mulai dari yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, luka,
alergi, smapai menimbulkan penyakit, malah dalam konsentarsi tertentu
bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung menimbulkan kematian.
a. Debu
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti
pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik
maupun dad anorganik. Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan
turun karena gaya tarik bumi. Debu yang mempunyai ukuran 5 – 10µm akan
tertahan pada sluran pernapasan bagian atas. Partikel atau debu
berukuran 3 – 5µm akan tertahan pada saluran pernapasan bagian tengah,
sedangkan debu yang berukuran 1 – 3µm akan tertinggal pada pemukaan
alveoli paru – paru.. Debu yang berukuran kurang dari 0, 1µm akan
bergerak keluar masuk alveoli. Contoh debu silica, semen, kapur, dan asbes.
Menyebabkan gangguan saluran pernafasan .
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
17
Syarat Kesehatan :
i. Pada sumber penghasil debu digunakan alat penangkap debu (dust
enclosure)
ii. Untuk menangkap debu yang timbul akibat proses produksi, perlu
dipasang ventilasi lokal (lokal exhauser) yang dihubungkan dengan
cerobong dan dilengkapi dengan penyaring debu (filter)
iii. Ruang proses produksi dipasang dilusi ventilasi (memasukkan udara
segar)
Nilai Ambang Batas :
Debu Kandungan debu maksimal didalam udara ruangan dalam pengukuran
rata-rata 8
jam adalah sbb :
Keadaan di Pabrik :
i. Sumber debu pada pabrik plastik di sekitar : Pada proses pembakaran,
proses peleburan, proses pengolahan, proses pemanasan, dan pada
pembuangan limbah padat.
ii. Jumlah debu yang dihasilkan sebagian besar merupakan limbah padat
industri
plastik.
iii. Tidak adanya alat penangkap debu (dust enclosure) pada lingkungan
kerja industri.
iv. Ventilasi bawah tidak lebar dan tidak dibuka karena akan mengganggu
proses produksi. Akan tetapi konstruksi bagian atas pabrik tersebut,
antar sekat ruang produksinya memiliki ventilasi besar, diharapkan
sirkulasi udara pun lebih lancar. Ventilasi bawah hanya sesekali dibuka,
dan tidak dilengkapi filter debu.
v. Ruang proses produksi dipasang turbin ventilator
vi. Partikulat debu yang berkeliaran di udara dapat menyebabkan gangguan
pernapasan
pada pekerja.
vii. Serat asbes dikhawatirkan ikut mencemari lingkungan kerja industri,
karena
konstruksi bangunan yang sudah semakin tua.
No Jenis Debu
Konsentrasi Maksimal
1
Debu total
10 mg/m³
2
Asbes bebas
5 serat/ml udara dengan panjang serat 5 u (mikron)
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
18
b. Gas Pencemar
Gas adalah bentuk zat yang tidak mempunyai bangun tersendiri, melainkan
mengisi ruangan tertutup pada kondisi suhu dan tekanan normal. Bentuknya
dapat berubah menjadi cair pada kondisi suhu dan tekanan yang tinggi.
Gas pencemar itu sendiri berarti gas yang mencemari udara, dan
menyebabkan beberapa gangguan kesehatan pada manusia.
Syarat Kesehatan :
i. Pada sumber dipasang hood (penangkap gas) yang dihubungkan dengan local
exhauser dan dilengkapi dengan filter penangkap gas
ii. Melengkapi ruang proses produksi dengan alat penangkap gas
iii. Dilengkapi dengan suplai udara segar
Nilai Ambang Batas :
Keadaan di Pabrik :
i. Sumber gas-gas pencemar pada pabrik plastik terdapat pada : proses
pembakaran (gas
CO, NO, HC), proses peleburan, proses pembuangan limbah (gas methan dan
H2S) .
ii. Pada sumber tidak dipasangya hood (penangkap gas) yang dihubungkan
dengan local
exhauser dan dilengkapi dengan filter penangkap gas
iii. Pabrik menyediakan turbin ventilator sebagai suplai udara segar
dalam ruangan.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
19
iv.Pabrik juga menyediakan fasilitas blower penghisap, yang nantinya
menyerap semua
gas pencemar dalam ruangan dan langsung dibuang ke lingkungan tanpa
dilakukan
pengolahan terlebih dahulu.
v.Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara bagi masyarakat sekitar yaitu
gangguan kesehatan , tergantung dampak dan konsentrasi paparan pada
tubuh manusianya, dan dampak terhadap globalnya yaitu kerusakan lapisan
ozon yang menyebabkan pemanasan global.
Gas Pencemar yang mungkin terkandung :
• Sumber Pembakaran
a) Hidrokarbon (HC)
Pembakaran hidrokarbon menghasilkan panas. Panas yang tinggi menimbulkan
peristiwa pemecahan (Cracking) menghasilkan rantai hidrokarbon pendek
atau partikel karbon. Gas hidrokarbon dapat bercampur dengan gas buangan
lainnya. Cairan hidrokarbon membentuk kabut minyak (droplet). Padatan
hidrokarbon akan membentuk asap pekat dan menggumpal menjadi
debu/partikel. Hidrokarbon bereaksi dengan NO2 dan O2 mengahsilkan PAN
(Peroxy Acetyl Nitrates). Campuran PAN dengan gas CO dan O3 disebut
kabut foto kimia (Photo ChemistrySmog) yang dapat merusak tanaman. Daun
menjadi pucat karena selnya mati. Jika hidrokarbon bercampur bahan lain
toksitasnya akan meningkat. Berikut ini adalah toksitas benzena dan
toluena:
Karakteristik Fisik : gas, cairan, maupun padat.
Sumber Pencemaran :
Pencemaran berasal dari sumber alami seperti: Sumber terbesar senyawa
hidrokarbon adalah tumbuh- tumbuhan. Tanaman coniferae memproduksi
hidrokarbon, yaitu terpene minyak essensial pada tumbuhan.
Sumber CH lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu Pencemar udara
berupa hidrokarbon dihasilkan proses di industry plastic, resin, zat
warna, karet, perindustrian penguapan pelarut organik, dan pembakaran
sampah, kendaraan bermotor.
Efek pada kesehatan :
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
20
Gas Hidrokarbon di dalam udara mengalami reaksi fotokimia, dapat berubah
menjadi zat yang lebih berbahaya daripada asalnya, misalnya terbentuknya
peroxiasetil nitrat (PAN), keton, aldehid, polycyclic aromatic
hidrokarbon bersifat karsinogen.
Baku mutu ambient udara : 0,24 ppm dalam 3 jam, metoda analisis-Flame
ionization, alat-Gas
chromatography
b) Karbonmonoksida (CO)
Karakteristik Fisik : Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna,
tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192º C, tidak larut
dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Sering disebut silent
killer.
Sumber Pencemaran :
Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida adalah, pembakaran
tidak sempurna dari bahan
bakar atau senyawa senyawa karbon.
Pencemaran karbon monoksida berasal dari sumber alami seperti: hydrozoa
(siphonopores) makhluk laut,
kebakaran hutan, oksidasi dari terpene yang diemisikan hutan ke
atmosfer, produksi CO oleh vegetasi dan
kehidupan di laut.
Sumber CO lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu hasil
pembakaran bahan bakar fosil yang memberikan sumbangan 78,5% dari emisi
total. Pencemaran dari sumber antropogenik 55,3% berasal dari pembakaran
bensin pada otomotif. Asap rokok juga dapat menghasilkan gas CO. selain
itu dari kebakaran hutan, insinerasi, dan industri-industri.
Efek pada kesehatan :
Gas CO digolongkan sebagai asphyxiant (penyebab sesak napas ). Gas
karbon monoksida memasuki tubuh melalui pernafasan dan diabsorpsi di
dalam peredaran darah. Karbon monoksida akan berikatan dengan
haemoglobin (yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh)
menjadi carboxyhaemoglobin. Gas CO mempunyai kemampuan afinitas 210 kali
lipat lebih besar daripada O2 terhadap Hb. Secara langsung kompetisi ini
akan menyebabkan pasokan O2 ke seluruh tubuh menurun tajam, sehingga
melemahkan kontraksi jantung dan menurunkan volume darah yang
didistribusikan. Paparan menahun menimbulkan kerusakan otot jantung dan
susunan syaraf pusat, dengan gejala gangguan syaraf otak,i n fa rk
jantung,i nf a rk otak, dan kematian bayi dalam kandungan.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
21
Gas CO dapat pula merupakan gas yang menyebabkan Building Associated
Illnesses, dengan keluhan
mual, nyeri kepala, dan muntah.
Baku mutu ambient udara : 20 ppm dalam 8 jam, metoda analisis- NIDR,
alat-NIDR analyzer

Konsentrasi rendah (10 ppm) dapat menyebabkan pusing-pusing, keletihan,
dan kurang
memperhatikan sekitarnya.

Konsentrasi pada 250 ppm, terjadi kelainan fungsi susunan syaraf pusat,
perubahan fungsi paru-
paru dan jantung, rasa sesak napas, pingsan.

Konsentrasi tinggi (pada 750ppm) dapat menyebabkan kematian.
Jenis fungi seperti Penicillium dan Aspergillus dapat menghilangkan CO
dari udara.
c) Nitrofen Oksida (NOx)
NO, NO2, N2O .
Karakteristik fisik: Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak
berbau, tetapi gas nitrogen dioksida
berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam, bersifat oksidator dan
menyebabkan orang menjadi lemas.
Sumber Pencemaran :
Oksida nitrogen diproduksi terutama dari proses pembakaran bahan bakar
fosil, seperti bensin, batubara
dan gas alam. 50% dihasilkan dari kendaraan bermotor.
Efek pada kesehatan :
Nitrogen oksida bereaksi dengan senyawa organic volatile membentuk ozon
dan oksidan lainnya seperti peroksiasetilnitrat (PAN) di dalam smog
fotokimia dan dengan air hujan menghasilkan asam nitrat dan menyebabkan
hujan asam. Smog fotokimia berbahaya bagi kesehatan manusia karena
menyebabkan kesulitan bernafas pada penderita asma, batuk-batuk pada
anak-anak dan orang tua, dan berbagai gangguan sistem pernafasan, serta
menurunkan visibilitas.
Iritasi pada mata dan kulit berupa luka bakar dapat terjadi jika NO2
bereaksi dengan uap air.
Baku mutu ambient udara : 0,05 ppm dalam 24 jam, metoda
analisis-Saltzman, alat-Spektrophotometer
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
22

Konsentrasi rendah (50-100 ppm) dapat menyebabkan peradangan paru-paru,
pada fase ini orang
masih bisa sembuh 6-8minggu.

Konsentrasi pada 150-200 ppm, terjadi pemampetan bronchioli, disebut
bronchiolitis fibrosis
obliterans, meninggal dalm waktu 305 minggu.

Konsentrasi tinggi (pada 500ppm) dapat menyebabkan kematian dalam waktu
2-10 hari.
• Sumber Pembuangan limbah
a) Hidrogen Sulfida (H2S)
hydrogen sulfida adalah gas yang berbau telur busuk. Sekalipun gas ini
bersifat iritan bagi paru-paru, tetapi ia digalongkan kedalam asphyxiant
karena efek utamanya adalah melumpuhkan pusat pernafasan, sehingga
kematian disebabkan oleh terhentinya pernapasan. Hidrogen sulfida juga
bersifat korosif terhadap metal, dan menghitamkan berbagai material.
Karena H2S lebih berat daripada udara, maka H2S ini sering didapat
disumur-sumur, saluran air buangan, dan biasanya ditemukan bersama-sama
gas beracun lainnya seperti metan, dan karbon dioxida. H2S didapat
secara alamiah pada gunung-gunung berapi, dan dekomposisi zat organik.
Emisi hydrogen sulfida didapat pada industri kimia, industri minyak
bumi, kilamg minyak, dan terutama pada industri yang memproduksi gas
sebagai bahan bakar. Hidrokarbon berasalkan proses alamiah dan buatan
manusia. Secara alamiah hidrokarbon diproduksi oleh tanaman, dekomposisi
zat organik. Sumber alamiah bagi hidrokarbon adalah sumur-sumur minyak
dan gas bumi. Tanaman terutama pohon, seperti genusc it r us dan
familico n if e rae memproduksi hidrokarbon. Sumber buatan utama
hidrokarbon adalah asap kendaraan bermotor.
b) Methana (CH3)
Metana merupakan cemaran gas yang bersama-sama dengan CO2, CFC, dan N2O
menyebabkan efek
rumah kaca sehingga menyebabkan pemanasan global.
Karakter fisik : Metana murni tidak berbau, tapi jika digunakan untuk
keperluan komersial, biasanya
ditambahkan sedikit baub ele r an g untuk mendeteksi kebocoran yang
mungkin terjadi. mudah terbakar
Sumber :
Sampah adalah salah satu kontributor besar bagi ter-bentuknya gas metan
(CH4), karena aktivitas manusia sehari-hari. Gas metana CH4 adalah
senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa
organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan
dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
23
Sumber cemaran CH4 adalah sawah (11%), rawa (34%), hutan tropis (36%),
pertambangan dll (5%). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas
bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan
organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat
ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta
penampungan kotoran manusia dan hewan.
Gas-gas CH4, CFC, N2O, CO2 yang berada di atmosfer mengakibatkan radiasi
inframerah yang tertahan
akan meningkat yang pada gilirannya akan mengakibatkan pemanasan global.
c. Pertukaran Udara
Syarat Kesehatan :
i. Memasukkan udara segar untuk mencapai persyaratan NAB dengan menggunakan
ventilasi / AC
ii. Kebutuhan suplai udara segar 10lt/org/dtk
iii. Membersihkan saringan/filter udara AC secara periodik sesuai
ketentuan pabrik
Nilai Ambang Batas :
Pertukaran udara : 0.283 M³/menit/orang dengan laju ventilasi : 0.15 –
0.25 m/detik.
Keadaan di Pabrik :
i. Tiidak membawa spirometri, sehingga tidak bisa menghitung laju
pertukaran udara.
ii. Ventilasi bawah tidak lebar dan tidak dibuka karena akan mengganggu
proses produksi. Maka konstruksi bangunan pun dibuat atap bertingkat,
konstruksi bagian atas pabrik tersebut, antar sekat ruang produksinya
memiliki ventilasi besar, diharapkan sirkulasi udara pun lebih lancar.
Ventilasi bawah hanya sesekali dibuka.
iii. Dilengkapi turbin ventilator
iv. Tidak memiliki saringan/filter udara AC
d. Uap
Vaspor (uap) adalah bentuk penguapan dari benda yang dalam keadaan
normal (temperatur dan tekanan kamar) dalam bentuk padat atau cair.
Penguapan adalah proses dari suatu bentuk cair berubah menjadi bentuk
uap bercampur dengan udara sekitarnya.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
24
Pelarut-pelarut organic seperti asethon, kloroform, benzene, dapat
membentuk uap dalam suhu kamar dan berdifusi ke segala arah sering
dinamakan volatile substance, zat yang mudah menguap.
Volatile Substance :
Kimia organik

Benzene atau bensole (C6H6) digunakan dalam industri sebagai pelarut lemak.

Cloroform (CHCl3) merupakan Hidrokarbon terchlorinasi suatu, anestatik.
Keadaan di Pabrik :
i.
Uap bersumber dari proses peleburan, proses pemanasan dan pengolahan.
ii.
Uap yang masuk lewat inhalasi dalam konsentrasi tertentu dapat menyebabkan
gangguan kesehatan tergantung jenis zat pencemar yang masuknya.
e. Fumes
Asap adalah partikel logam halus berdiameter kurang dari 1milimikron
dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena
pembakaran tidak sempurna dari bahan- bahan yang mengandung karbon,
misalnya membentuk zat Pb dan Zn. Pengelasan (welding), penyolderan yang
tidak cukup panas, dan pekerjaan lainya akan menghasilkan fumes.
Sifat-sifat “fume” adalah berflokulasi; kadang-kadang bergumpal; umumnya
ukuran partikel-partikel dibawah 1 mikron yaitu antara 0,1-1 mikron.
Keadaan di Pabrik :
i. Fumes yang berasal dari proses pembakaran, dan banyak cerobong asap
tidak diolah
terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
ii. Pabrik hanya menyediakan fasilitas blower penghisap, yang nantinya
menyerap semua gas pencemar dalam ruangan dan langsung dibuang ke
lingkungan tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
iii. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara bagi masyarakat sekitar
yaitu gangguan kesehatan , tergantung dampak dan konsentrasi paparan
pada tubuh manusianya, dan dampak terhadap globalnya yaitu kerusakan
lapisan ozon yang menyebabkan pemanasan global.
iv.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
25
Fumes yang mungkin terkandung :
i.
Timbal (Pb)
Karakteristik fisik : padat dan hitam
Sumber Pencemar:
Bahan bakar kendaraan bermotor, industry besi dan baja, peleburan
tembaga, pembakaran batu bara, pipa air yang mengandung Pb, cat
rumah,pabrik-pabrik, penyemprotan pestisida, pembakaran sampah, dan
pembakaran bensin.
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan bermotor, dengan meningkatkan bilangan oktan menjadi 8,14.
Penaikan bilangan oktan ini, untuk mencegah terjadinya pembakaran
spontan yang menyebabkan terjadinya knocking, knocking adalah ketukan
yang terjadi dalam mesin. Knocking inilah yang akhirnya mempercepat
kerusakan pada mesin. Oktana ini berbeda dengan Heptana, yang walaupun
dikompresi atau ditekan tidak menimbulkan pembakaran spontan. Hasil
pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
Penggunaan timbale bias dikurangi dengan menggantinya dengan MTBE metyl
tertiary butyl eter, selain meningkatkan bilangan oktan juga dapat
menambahkan oksigen, sehingga meminimalisir terjadinya pembakaran tidak
sempurna.
Efek Kesehatan :
Timbal dan senyawanya mempengaruhi sistem pusat syaraf. Akut , sakit
perut, muntah, diare akut. Kronik , nafsu makan hilang, konstipasi,
lelah, sakit kepala, anemia, kelumpuhan anggota badan, kejang, gangguan
penglihatan.
baku mutu udara ambient : 0,06 mg/m3 dalam 24 jam, metode-Gravimetrik,
alat-Hi vol AAS.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
26
ii.
Chlorine
Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada
perang dunia ke-1.
Meliputi
asam
hipokhlorit(HOCl)
dan
garam
hipokhlorit(OCl)
.
Karakteristik fisik : Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau
dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat
udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Sangat
bersifat iritan, reaktif dan toksik.
Sumber : industry plastic, insektisida, herbisida, pemuti, pemrosesan
sellulosa, industry kertas,
pabrik pencuci tekstile, pemutih, dan desinfektan untuk air minum dan
kolam renang.
Efek Kesehatan :
Selain bau yang menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada
mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin masuk dalam jaringan
paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat membentuk asam
khlorida yang bersifat sangat korosif .
Pada kadar 30ppm dapat menimbulkan batuk, nnyeri dada, dan kesukaran
bernapas.
Pada paparan kronis dapat berakibat terhadap hidung (anosmia), dan pada
saluran pernapasan
menyebabkan iritasi dan peradangan, Edema paru , emphysema, radang paru.
baku mutu udara ambient : 150 mg/Nm3 dalam 24 jam, metode-Ion electrode,
alat-
impinge/continous analysis.
iii.
Hg/merkuri
Hg merupakan racun sistemik dan diakumulasi dihati, ginjal, limpa, dan
tulang. Industri yang menggunakan Hg misalnya untuk proses produksi pada
pabrik plastik, campuran bahan antiseptik pada sabun dan kosmetik,
amalgam pada penambal gigi, dan fungisida. Gejala keracunan ion Hg
adalah: sakit kepala, sukar menelan, penglihatan jadi kabur, daya dengar
menurun, bagian kaki dan tangan terasa tebal, mulut terasa tersumbat
logam, gusi membengkak disertai diare, kondisi tubuh melemah dan
kematian, ibu mengandung melahirkan bayi cacat. Kasus keracunan Hg
pernah terjadi di Minamata, penduduk banyak yang menjadi cacat,
meninggal, dan bayi lahir cacat. Penyebabnya ikan laut yang dimakan
mengandung Hg sekitar 27 - 102 ppm, karena tercemari limbah pabrik
plastik. Kasus lain di Niigata, banyak yang cacat dan meninggal karena
mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg sekitar 5 - 20 ppm.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
27
3. Faktor Biologi
a. Vektor Penyakit
Keadaan di Pabrik yang memungkinkan menjadi sumber penularan
Vektor:
i.
Penumpukan Sampah :

Lalat
Jenis lalat yang merugikan bagi manusia dianataranya lalat hijau (Lucila
seritica), lalat
biru (Calliphora varnituria) dan lalat latrine (Fannia
canicularis).Serangga kecil ini sangat
mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup, mata majemuknya terdiri
atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat
memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Saat ini, ditemukan tidak
kurang dari 60.000 – 100.000 spesies lalat di dunia.
Lalat merupakan pembawa penyakit yang sangat efisien karena tubuhnya
mudah ditempali bakteri, spora dan cacing pada bagian mulut dan ke 6
kakinya sehingga mudah menyebarkan agen penyakit. Lalat inijuga suka
hinggap pada makanan, berjalan pada peralatan makanan seperti sendok,
piring, garpu dan perkakas lainnya. Selain meninggalkan bakteriyang
menempel ditubuhnya lalat juga mengeluarkan kotoran pada setiap tempat
yang dihinggapinya (Anonimus, 2005).
Lalat dapat berperan sebagai vektor mekanis dan biologis (Siswono,
2005). Menurut Anonimus (2005), penularan secara mekanis terjadi melalui
kulit tubuh dan kaki-kaki lalatyang kotor dan merupakan tempat
menempelnya mikroorganisme yang kemudian hinggap pada makanan. Penularan
secara bilogis yaitu dengan hinggap pada makanan dan mengeluarkan air
liurnya yang mengandung bakteri pathogen. Bakteri patogen yang
disebarkan oleh lalat adalah antara lain Salmonella typii, Shigella
disentry, Clostridium pefringens Vibrio cholera (Sharinggon, 1994).
Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat adalah penyakit-penyakit
yang berhubungan dengan saluran pencernaan misalnya, tifus abdominalis,
kolera, tifoid, diare, desentri dan lain-lain. Disamping penyakit perut,
lalat juga dapat menularkan penyakit lain seperti scarlatina, difteri,
dan penyakit gatal-gatal pada kulit (Sinaga, 2004). Lalat rumah (Musca
domestica) berkembangbiak dengan cepat pada kondisi sanitasi linkungan
yang buruk seperti pada tempat- tempat dimana terjadi peristiwa
pembusukan organik antara lain
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
28
gundukan sampah basah, kotoran hewan, sisa makanan, buah-buahanyang berada
dirumah atau dipasar serta genangan air kotor serta lingkungan rumah sakit.

Kecoa
Kecoa tinggal di tempat gelap yang kotor, lembab dan bau. Baunya yang
tidak sedap, kotoran dan kuman yang ia tinggalkan di setiap tempat yang
ia hinggapi, membuat kecoa dianggap sebagai indikator sanitasi yang
buruk. Berbagai kuman penyakit yang berasal dari tempat-tempat kotor
menempel pada tubuh kecoa dan akan menempel di setiap tempat yang dia
hinggapi. Oleh karena itulah kecoa dapat menjadi penyebab berbagi jenis
penyakit mulai hari tipus, toksoplasma, hingga penyakit SARS yang
mematikan, sehingga perlu dikendalikan populasinya.

Tikus
Tikus adalahm am alia yang termasuk dalamsu ku Muridae.Spe si e s tikus
yang paling
dikenal adalahme nc it (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus)
ii.
Sanitasi toilet yang kotor, dapat menjadikan tempat perindukan kecoa,
tikus, nyamuk
iii.
Air kotor yang tergenang, di sekitar pabrik.
Jentik nyamuk anopheles sp., agent yang dibawanya plasmodium vivax media
transmisi melalui gigitan nyamuk tersebut, ke intravena (pembuluh darah
manusia), menyebabkan penyakit malaria.
iv.
Terkandung dalam air : termasuk protozoa, cacing dan tungau.
PROTOZOA :
Entamoeba histolytica
Balantidium coli
Giardia Lamblia
Dysentriae amuba
Balantidiasis
Giardiasis
METAZOA :
Ascaris lumbricoides
Clonorchis sinensis
Diphyllobothrium latum
Taenia saginata/solium
Schistosoma
Ascaris
Clonorchiasis
Diphylobothriasis
Taeniasis
Schistosomiasis
v.
Sarang laba-laba pada atap pabrik
Laba-laba, melalui skin contact, lalu laba-laba tersebut mengigit bisa
terkena penyakit
anaphiliaxis
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
29
vi.
Terkandung dalam air
Schistosoma sp.
Penularan schistosomiasis terjadi apabila larva serkaria yang berada
dalam air
menemukan inang definitive, dengan kata lain transmisi penyakit
schistosomiasis pada
manusia terjadi apabila manusia berada pada lingkungan perairan yang sudah
mengandung larva serkaria dari S. japonicum. Schistosomiasis adalah
penyakit zoonotik dan
merupakan masalah kesehatan
masyarakat. Infeksi shistosoma dapat menimbulkan gejala-gejala yang
bersifat umum
seperti gejala keracunan, disentri , penurunan berat badan , penurunan
nafsu makan,
kekurusan dan lambatnya pertumbuhan pada anak-anak. Sedang pada
penderita yang
sudah kronis dapat menimbulkan pembengkakan hati yang umumnya berakhir
dengan
kematian.
vii.
Terkandung dalam tanah yang lembab
• Cacing vermicolasis, penyebab penyakit oxyuriasis
• Cacing duddenale, penyebab penyakit Ancylostomiasis
viii.
Terkandung dalam Udara
a) Kontak melalui inhalasi , factor predisporsingnya : pekerja yang
tidak memakai masker

Enterobius vermicularis -O x yyu r i a s i s
Larva masuk lewat inhalasi dan menyebabkan ganguan padagasterointestinal.
b) Tidak memakai tutup kepala

Kutu menyebabkan lesi pada kulit kepala.

Ketombe menyebabkan kulit kepala gatal-gatal.
b. Virus
Keadaan di pabrik yang memungkinkan terjadinya sumber penularan
oleh virus :
i.
Terkandung dalam air

Rotavirus
Rotavirus adalah virus yang umum dan menular yang menyebabkan muntah dan
diare.
Rotavirus adalah kuman diare pembawa maut yang berbahaya. Jadi, jangan
anggap
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
30
sepele penyakit diare, karena nyatanya, 18% penyebab kematian pada bayi
dan balita di
Indonesia disebabkan oleh virus yang membawa penyakit ini.
Penularan rotavirus yang utama melalui feses penderita yang masuk secara
oral. Tangan atau air yang terkontaminasi setelah BAB adalah sumber
penularan utama. Selain itu muntahan penderita juga menjadi sumber
penularan bagi anggota keluarga. Juga bahan atau alat yang tercemar
muntahan penderita perlu dicermati sebagai sumber penularan, maka harus
dicuci bersih.

virus hepatitis A,
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala,
sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah,
demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan.
Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi
hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan
hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis
kronik. Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman
yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang
tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es
batu yang prosesnya terkontaminasi.

virus poliomyelitis a.c,
Poliomyelitis atau Polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang
disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang
dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi
saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke
sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.
Virus Polio dapat bertahan lama pada air limbah dan air permukaan,
bahkan dapat sampai berkilo-kilometer dari sumber penularannya.
Penularan terutama terjadi akibat tercemarnya lingkungan oleh virus
polio dari penderita yang telah terinfeksi, namun virus ini hidup di
lingkungan terbatas.

virus DHF dan
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
31
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah
penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan
Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh
pelosok Indonesia,
kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan air laut.
Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu
atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang
menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya.

virus trachoma.
Mata merah atau belekan infeksinya oleh trachoma yang komplikasinya bisa
mengakibatkan kebutaan. Penderita yang terkena penyakit ini akan
merasakan pedih pada matanya, mata menjadi merah dan bengkak, bahkan
ketika bangun tidur, si penderita akan kesulitan untuk membuka matanya,
karena terdapat banyak kotoran di seputar kelopak matanya. Sehingga
pandangan menjadi kabur dan terasa ada ganjalan pada bola mata.
Yang sebagian besar menyerang sistem gasterointestinal, seperti diare,
mual, dll.
ii.
Terkandung dalam udara
Kontak melalui inhalasi , factor predisporsingnya : pekerja yang tidak
memakai masker
• Parotitis epidemica virus - Parotitis epidemica
Penyakit ini disebut juga gondong, Mudah menular melalui kontak langsung
& droplet
dari air liur atau sekresi lain pada nasofaring.
Masa tunas/inkubasi:
12-26 hari (rata-rata: 18 hari)
Masa tular/infektiviti:
2-4 hari sebelum pembengkakan parotis & sampai 9 hari sesudah
pembengkakannya
mulai.
•Virus varicella –Varicella
Virus varicella termasuk golongan herpes virus yang disebut varicella
herpes virus (VZV). Kontak pertama dengan virus varicella akan
menyebabkan penyakit varicella, kontak berikutnya yang muncul adalah
herpes zoozter. Virus yang masuk ke dalam tubuh
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
32
umumnya melalui saluran pernapasan, kemudian masuk ke sirkulasi darah
dan kelenjar
getah bening dan akan berahir dengan manifestasi dengan kulit.
Mula-mula akan membentuk peradangan pada folikel kult dan glandula
sebasea, kemudian membentuk makula (bentuknya hampir rata dengan
sekitarnya) yang berkembang cepat menjadi papula (bentuknya lebih
menonjol) dan berubah lagi menjadi vesikula (papula yang berisi cairan)
dan ahirnya mengering menjadi krusta.
Pada anak dengan daya tahan tubuh cukup, penyakit ini bersifat ringan
dan jarang menimbulkan komplikasi, tetapi pada anak dengan
immunodefisiensi, maka penyakit inidapat menimbulkan komplikasi bahkan
kematian.
•Virus morbilli –M or bi l li
Penyakit infeksi virus akut menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu :
a. Stadium Kataral
b. Stadium Erupsi, dan
c. Stadium Konvalesensi
Penyebabnya adalah virus morbili yang terdapat dalam sekret nasofaring
dan darah sealma
masa prodormal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak. Virus ini
berupa virus RNA
yang termasuk famili Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.
• Virus influenza-In fl u e n z a
Terjadi melalui penyebaran partikel kecil [< 5 um] ke udara, baik secara
langsung atau melalui partikel debu yang mengandung mikroorganisme
infeksius. Partikel ini dapat tersebar dengan cara batuk, bersin,
berbicaradan tindakan seperti bronkoskopi atau pengisapan lendir.
Partikel infeksius dapat menetap di udara selama beberapa jam dan dapat
disebarkan secara luas dalam suatu ruangan atau dalam jarak yang lebih
jauh. Pengelolaan udara secara khusus dan ventilasi diperlukan untuk
mencegah transmisi melalui udara.
c. Bakteri
Keadaan di pabrik yang memungkinkan terjadinya sumber penularan
oleh bakteri :
i.
Mesin yang berkarat,
Kelembaban udara juga menyebabkan banyaknya perlatan/mesin yang
berkarat, dari logam korosif memungkinkanya terjadinya infeksi
clostridium tetani. Gangguan kesehatan yang diakibatkan : tetanus, mual,
muntah, iritasi lambung.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
33
ii.
Air hasil pencucian sampah plastik,
Bakteri penyebab penyakit bawaan air terbanyak adalah :

salmonella typhi/paratyphi,
Demam Tifoid juga dikenali dengan nama lain yaitu Typhus
Abdominalis,Typhoid fever atau Enteric fever. Demam tifoid adalah
penyakit sistemik yang akut yang mempunyai karakteritik demam, sakit
kepala dan ketidakenakan abdomen berlangsung lebih kurang 3 minggu yang
juga disertai gejala-gejala perut pembesaran limpa dan erupsi kulit.
Demam tifoid (termasuk para-tifoid) disebabkan oleh kuman Salmonella
typhi, S paratyphi A, S paratyphi B dan S paratyphi C. Jika penyebabnya
adalah S paratyphi, gejalanya lebih ringan dibanding dengan yang
disebabkan oleh S typhi.
demam tifoid sering ditemui di tempat-tempat di mana penduduknya kurang
mengamalkan membasuh tangan manakala airnya mungkin tercemar dengan sisa
kumbahan.

Shigella dan
Shigella, penyebab disentri yang terpenting dan tersering ( 60% kasus
disentri yang
dirujuk serta hampir semua kasus disentri yang berat dan mengancam jiwa
disebabkan oleh Shigella. Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitudys
(=gangguan) dane n ter on (=usus), yang berarti radang usus yang
menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah .
Transmisi : fecal-oral, melalui : makanan / air yang terkontaminasi,
person-to-person
contact.

Vibrio cholera.
Gejala-gejala kolera Asiatik dapat bervariasi dari diare cair yang
ringan, sampai diare akut yang ditandai dengan kotoran yang berwujud
seperti air cucian beras. Gejala awal penyakit ini umumnya terjadi
dengan tiba-tiba, dengan masa inkubasi antara 6 jam sampai 5 hari. Kram
perut, mual, muntah, dehidrasi, danshock (turunnya laju aliran darah
secara tiba-tiba). Kematian dapat terjadi apabila korban kehilangan
cairan dan elektrolit
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
34
dalam jumlah besar. Penyakit ini disebabkan karena korban mengkonsumsi
bakteri hidup, yang kemudian melekat pada usus halus dan menghasilkan
racun kolera. Produksi racun kolera oleh bakteri yang melekat ini
menyebabkan diare berair yang merupakan gejala penyakit ini. Air dapat
menjadi sumber penularan vibrio cholera.

Entamoeba coli.
Diare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung
kurang dari 14 hari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung
lebih dari 14 hari. Diare dapat disebabkan infeksi maupun non infeksi.
Yang sebagian besar menyerang sistem gasterointestinal, seperti diare,
mual, dll.
iii.
Tanah yang lembab
Bakteri anthacis, penyebab penyakit antrax
iv.
Udara
Kontak melalui inhalasi , factor predisporsingnya : pekerja yang tidak
memakai masker

Corynebakterium diphtheria-D i p ht h er ia e
Difteri adalah suatu infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri penghasil
toksin (racun) Corynebacterium diphtheriae. Biasanya penyakit ini
menyerang saluran pernafasan (terutama laring, amandel dan tenggorokan);
tetapi bisa juga menyerang kulit dan toksin yang dihasilkan bisa
menyebabkan kerusakan pada saraf dan jantung.
Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah yang berasal dari batuk
penderita atau benda maupun makanan yang telah terkontaminasi oleh
bakteri.Biasanya bakteri berkembangbiak pada atau di sekitar permukaan
selaput lendir mulut atau tenggorokan dan menyebabkan
peradangan.Beberapa jenis bakteri ini menghasilkan toksin yang sangat
kuat, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jantung dan otak.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
35

Mycobakterum tuberculosis-T u ber cul os a
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis.
Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun
saprofit.
Penularan terjadi karena kuman dibatukan atau dibersinkan keluar menjadi
droflet nuklei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam
udara bebas selama 1 – 2 jam, tergantung ada atau tidaknya sinar ultra
violet. dan ventilasi yang baik dan kelembaban. Dalam suasana yang gelap
dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari – hari bahkan berbulan,
bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang yang sehat akan menempel
pada alveoli kemudian partikel ini akan berkembang bisa sampai puncak
apeks paru sebelah kanan atau kiri dan dapat pula keduanya dengan
melewati pembuluh linfe, basil berpindah kebagian paru – paru yang lain
atau jaringan tubuh yang lain.

Bordetella pertussis-p er t uss i s
Pertusis (Batuk Rejan, Whooping Cough) adalah infeksi bakteri pada
saluran pernafasan yang sangat menular dan menyebabkan batuk yang
biasanya diakhiri dengan suara pernafasan dalam bernada tinggi
(melengking). Bakteri ini ditularkan melalui percikan ludah penderita.

Diplococus pneumonia-P ne u mo n i ae
Pneumonia adalah suatu radang pada parenkim paru. Proses peradangan
tersebut terbanyak disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, dan
jamur), selain itu dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor lain
(inhalasi bahan kimia atau makanan, radiasi, dll).
d. Jamur
Keadaan di pabrik yang memungkinkan tumbuhnya jamur :
a. Kelembaban ruangan yang tinggi, menyebabkan dinding dan lantai
berjamur. Kondisi
dinding dan lantainya yang banyak jamur ini dapat ditemukan,
memungkinkan adanya jamur
sporothrix schenceki melalui inhalasi dan kontak dermal menyebabkan
gangguan kesehatan,
seperti : mikosis, asma, dan alergi kulit.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
36
b. Terdapat pada air,
Dermatofitosis- Tinea pedis (kutu air) menyerang diantara jari-jari kaki
kulit kemerah-
merahan terkelupas dan mengeluarkan air.
c. Tanah yang lembab
Jamur kapsulatum, penyebab penyakit histoplasmosis
Infeksi terjadi dengan inhalasi spora, terutama mikrokonidia, spora yang
cukup kecil untuk mencapai alveoli pada inhalasi, yang kemudian
berlanjut dengan bentuk budding. Dengan berlanjutnya waktu, reaksi
granuloma terjadi.
Jamur fumigatus, penyebab penyakit aspergillosis
Penyakit jamur yang muncul dengan berbagai sindroma klinis yang
disebabkan oleh spesiesAspergill us. Penderita dengan penyakit paru
kronis (terutama asthma, juga penyakit gangguan paru kronis atau “cystic
fibrosis”) dan penderita yang alergi terhadap jamur ini dapat
menyebabkan kerusakanbronchus dan penyumbatanbronchus intermiten.
Keadaan ini disebut sebagai allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA).
Cara Penularan : Melalui inhalasi konidia yang ada di udara.
Masa Inkubasi: Hitungan hari hingga minggu.
Masa Penularan : Tidak disebarkan dari satu orang ke orang lain.
4. Faktor Ergonomi
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan seni berupaya menyerasikan alat,
cara, proses dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan dan
batasan manusia untuk terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang
sehat, aman, nyaman dan tercapai efisiensi yang setinggi- tingginya.
Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif, secara popular
kedua pendekatan tersebut dikenal sebagai To fit the Job to the Man and
to fit the Man to the Job. Sebagian besar pekerja di perkantoran atau
Pelayanan Kesehatan pemerintah, bekerja dalam posisi yang kurang
ergonomis, misalnya tenaga operator peralatan, hal ini disebabkan
peralatan yang digunakan pada umumnya barang impor yang disainnya tidak
sesuai dengan ukuran pekerja Indonesia. Posisi kerja yang salah dan
dipaksakan dapat menyebabkan mudah lelah sehingga kerja menjadi kurang
efisien dan dalam jangka panjang dapat menyebakan gangguan fisik dan
psikologis (stress)
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
37
dengan keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang kerja (low back
pain). Workstation design adalah bagaimana kita mendesign atau membuat
suatu tempat kerja menjadi nyaman dan tidak menimbulkan kelelahan,
termasuk disini adalah bagaimana mengatur atau meletakkan
peralatan
kerja
yang
digunakan. Workplace design adalah menyangkut masalah berapa kebutuhan
minimal ruangan yang diperlukan sehingga seseorang dapat melakukan
pekerjaannya dengan cukup leluasa.(Yu lian i
Setyaningsih, 2002)
a. Pencahayaan
Tenaga kerja harus dengan jelas dapat melihat objek-objek yang sedang
dikerjakan, juga harus dapat melihat dengan jelas pula
mesin-mesin/peralatan
selama proses produksi agar tidak terjadi kecelakaan kerja. Untuk itu
diperlukan
penerangan di tempat kerja yang memadai. Suma’mur (1993) menyatakan
bahwa untuk setiap jenis pekerjaan diperlukan intensitas penerangan yang
tertentu pula. Hal ini telah diatur dalam P.M.P. No.7 tahun 1964 tentang
syarat-syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja.
Syarat Kesehatan :
i. Pencahayaan alam maupun buatan diupayakan agar tidak menimbulkan
kesilauan dan
memiliki intensitas sesuai dengan peruntukannya
ii. Kontras sesuai kebutuhan, hindarkan terjadinya kesilauan atau bayangan
iii. Untuk ruang kerja yang menggunakan peralatan berputar dianjurkan
untuk tidak
menggunakan lampu neon
iv. Penempatan bola lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum dan
bola
lampu sering dibersihkan
v. Bola lampu yang mulai tidak berfungsi dengan baik segera diganti.
Nilai ambang batas :
JENIS
KEGIATAN
TINGKAT
PENCAHAYAAN
MINIMAL (LUX)
KETERANGAN
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
38
Tingkat Pencahayaan Lingkungan Kerja
Sumber: KEPMENKES RI. No. 1405/MENKES/SK/XI/02
United Nations Environment Programme (UNEP) dalam Pedoman Efisiensi
Energi untuk
Industri di Asia mengklasifikasikan kebutuhan tingkat pencahayaan ruang
tergantung area
kegiatannya, seperti berikut:
Pekerjaan kasar dan tidak terus – menerus
100
Ruang penyimpanan & ruang
peralatan/instalasi
yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu
Pekerjaan kasar dan terus – menerus
200
Pekerjaan dengan mesin dan
perakitan kasar
Pekerjaan rutin
300
Ruang
administrasi,
ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/penyusun
Pekerjaan agak
halus
500
Pembuatan gambar atau bekerja dengan mesin kantor, pekerjaan pemeriksaan
atau pekerjaan
dengan mesin
Pekerjaan halus1000
Pemilihan warna, pemrosesan teksti, pekerjaan mesin halus & perakitan halus
Pekerjaan amat
halus
1500
Tidak menimbulkan
bayangan
Mengukir
dengan
tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus
Pekerjaan
terinci
3000
Tidak menimbulkan
bayangan
Pemeriksaan
pekerjaan,
perakitan sangat halus
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
39
Kebutuhan Pencahayaan Menurut Area Kegiatan
Keperluan
Pencahayaan
(LUX)
Contoh Area Kegiatan
Pencahayaan
Umum
untuk
ruangan dan area
yang
jarang
digunakan
dan/atau tugas-
tugas atau
visual sederhana
20
Layanan penerangan yang minimum dalam area sirkulasi luar ruangan,
pertokoan didaerah terbuka, halaman tempat penyimpanan
50
Tempat pejalan kaki & panggung
70
Ruang boiler
100
Halaman Trafo, ruangan tungku, dll.
150
Area sirkulasi di industri, pertokoan dan
ruang penyimpan.
Pencahayaan
umum
untuk
interior
200
Layanan penerangan yang minimum
dalam tugas
300
Meja & mesin kerja ukuran sedang, proses umum dalam industri kimia dan
makanan, kegiatan membaca dan membuat arsip.
450
Gantungan baju, pemeriksaan, kantor untuk menggambar, perakitan mesin
dan bagian yang halus, pekerjaan warna, tugas menggambar kritis.
1500
Pekerjaan mesin dan diatas meja yang sangat halus, perakitan mesin
presisi kecil
dan
instrumen;
komponen elektronik, pengukuran & pemeriksaan bagian kecil yang rumit
(sebagian mungkin
diberikan
oleh
tugas
pencahayaan setempat)
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
40
Keperluan
Pencahayaan
(LUX)
Contoh Area Kegiatan
Pencahayaan
tambahan
setempat untuk tugas visual yang tepat
3000
Pekerjaan berpresisi dan rinci sekali, misal instrumen yang sangat
kecil, pembuatan jam tangan, pengukiran
Sumber :www.en er g yef fi ci en cya si a .or g
Keadaan di Pabrik :
i. Perusahaan ini dalam penerangannya memakai lampu TL (40 watt) dan lampu
penerangan jalan (150 watt).
ii. Selain itu terdapat ventilasi dan juga jendela yang cukup besar,
sehingga
memudahkan cahaya untuk masuk.
iii. Bola lampu terlihat jarang dibersihkan
iv. Akibat dari penerangan yang buruk :
(a) Kelelahan mata dengan berkurangnya daya efisiensi kerja,
(b) Kelelahan mental,
(c) Keluhan pegal didaerah mata dan sakit kepada sekitar mata,
(d) Kerusakan alat penglihatan,
(e) Meningkatnya kecelakaan.
(f) Getaran Mekanik
Getaran mekanik dapat diartikan sebagai getaran-getaran yang ditimbulkan
oleh alat- alat mekanis. Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu
tubuh, karena ketidakaturan intensitas maupun frekuensinya.
b. Sikap Kerja (duduk/berdiri)
Pekerja disana sebagian besar sikap kerjanya adalah berdiri dan duduk.
Pada bagian produksi terutama yang paling banyak berdiri pekerjanya.
Mereka berdiri di samping mesin produksi. Ada pula yang duduk, misalnya
pada bagianpa ck a gin g. Kursi yang digunakan rata-rata kursi yang
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
41
tidak ada sandarannya, sehingga dapat menimbulkan efek yang kurang baik
untuk tubuh. Apalagi mereka bekerja 7 jam dalam sehari. Efek yang dapat
terjadi misalnya kelelahan, kesemutan, kram, pegal, linu, nyeri pinggang
bahkan cedera otot. Posisi duduk yang salah juga dapat menimbulkan efek
yang buruk pada tulang, misalnya kebungkukan. Posisi duduk yang benar
adalah :
1. Posisi kepala dan leher tegak, tidak membungkuk
2. Duduk dengan punggung lurus dan bahu berada dibelakang serta
pantat
menyentuh belakang kursi. Caranya, duduk diujung kursi
dan bungkukkan badan
seolah terbentuk huruf C. Setelah itu
tegakkan badan buatlah lengkungan tubuh sebisa
mungkin. Tahan
untuk beberapa detik kemudian lepaskan posisi tersebut secara
ringan (sekitar 10 derajat).
3. Duduklah dengan lutut tetap setinggi atau sedikit lebih tinggi
panggul
(gunakan
penyangga kaki) dan sebaiknya kedua tungkai tidak saling menyilang.
4. Sesekali lakukan disguised pauses, istirahat sekedar untuk
mengurangi konsentrasi
pada pekerjaan misalnya merubah posisi
duduk, berdiri sebentar dari kursi atau
berjalan-jalan sebentar
5. Hindari duduk dengan mencondongkan kepala ke depan, karena dapat
menyebabkan gangguan pada leher. Dan juga hindari duduk tanpa sokongan
lengan bawah, karena dapat menyebebabkan nyeri pada bahu dan pinggang.
6. Jaga agar kedua kaki tidak menggantung.
7. Hindari duduk dengan posisi yang sama lebih dari 20-30 menit.
Cormick mengemukakan bahwa dalam perancangan kursi yang ergonomis, perlu
diperhatikan hal-hal di bawah ini :
1. Sandaran kursi sebaiknya mengikuti bentuk lumbar
2. Sandaran kursi seharusnya bersudut 10-30 derajat dari daerah vertikal
3. Sudut antara kursi dengan sandaran antara 95 derajat dan 120 derajat.
Alas duduk harus sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan bagi
pekerja untuk menentukan pemilihan gerakan dan posisi. Alas duduk
hendaknya dibuat horisontal. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak
memerlukan sikap sedikit membungkuk ke depan, alas duduk dapat dibuat ke
belakang (3-5 derajat). Bila keadaan memungkinkan, dianjurkan penyediaan
tempat duduk yang dapat diatur.
4. Permukaan kursi tidak boleh lebih tinggi dari popliteal. Tinggi alas
duduk diukur dari
lantai sampai pada permukaan atas dari bagian depan alas duduk. Ukuran yang
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
42
dianjurkan 38-48 cm. Tinggi alas duduk harus sedikit lebih pendek dari
jarak antara
lekuk lutut dan telapak kaki.
5. Lebar kursi sesuai dengan ukuran tubuh.
Diukur pada garis tengah alas duduk melintang. Lebar alas duduk harus
lebih besar dari lebar pinggul. Ukuran yang diusulkan adalah 44-48 cm.
6. Tinggi meja tidak boleh lebih rendah atau lebih tinggi dari siku duduk
7. Sandaran kursi tingginya 480-520 mm vertikal di atas permukaan kursi.
Panjang sandaran tangan adalah sepanjang lengan bawah. Ukuran yang
dianjurkan adalah jarak tepi dalam kedua sandaran tangan adalah 46-48
cm. Tinggi san daran tangan adalah 20 cm dari alas duduk. Panjang
sandaran tangan adalah 21 cm.
8. Bagian atas dari sandaran pinggang tidak melebihi tepi bawah ujung
tulang belikat,
dan bagian bawahnya setinggi garis pinggul.
9. Posisi berdiri yang dianjurkan adalah sebagai berikut :
a) Hindari membungkuk atau postur yang tidak wajar
b) Bekerja dengan duduk sebanyak mungkin
c) Gerakan tangan menyilang atau simetris
d) Alat-alat dan bahan harus diatur di sekeliling tempat bekerja. Letak
terbaik adalah 25-30 cm dari mata dengan menurunkan siku dan membungkuk
pada sudut yang tepat.
e) Letak meja dan tangan jangan jauh-jauh
f) Jarak meja dengan mata harus jarak yang terbaik
g) Tempat kerja dapat ditingkatkan dengan penggunaan untuk siku, kaki, dan
tangan.
Keuntungan kerja sambil duduk adalah ;
(1) Mengurangi tingkat kelelahan
(2) Membutuhkan energi yang tidak terlalu banyak
Namun ada pula kerugian-kerugian bekerja sambil duduk, antara lain :
(1) Melembekkan otot-otot perut,
(2) Melengkungkan punggung,
(3) Tidak baik bagi alat tubuh bagian dalam (organ pencernaan)
c. Gerakan Repetitif
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
43
Gerakan berulang yang dilakukan oleh karyawan adalah gerakan memutar
roll danp ac k a gi ng. Dalam sehari mereka dapat melakukan gerakan
tersebut dalam waktu 8 jam. Gerakan yang dilakukan berulang-ulang
disebut juga monoton. Hal ini dapat menyebabkan cumulative trauma
disorders. Merupakan kerusakan jaringan halus yang disebabkan pemakaian
berulang-ulang.
Penyebab CTD antara lain :
1. Kedudukan sendi-sendi yang tidak wajar
2. Penggunaan tenaga yang berlebihan
3. Aktivitas yang berulang-ulang
4. Faktor-faktor individual
Selain menimbulkan CTD, gerakan yang dilakukan berulang-ulang juga dapat
menimbulkan
kelelahan/fatique. Beberapa ahli membagi kelelahan menjadi 3, yaitu :
1. Kelelahan Fisik
Disebabkan oleh kerja yang berlebihan. Jika tidak terlau berat, kelelahan
ini dapat hilang setelah beristirahat yang cukup.
2. Kelelahan yang Patologis
Biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya
3. Kelelahan Psikologis dan Emosi
Merupakan mekanisme melarikan diri dari kenyataan.
Sasaran ergonomi adalah seluruh tenaga kerja baik sektor modern maupun
pada sektor tradisional dan informal. Pada sektor modern penerapan
ergonomi dalam bentuk pengaturan sikap, tata cara kerja dan perencanaan
kerja yang tepat adalah persyaratan bagi efisiensi dan produktivitas
yang tinggi. Dengan menerapkan pronsip ergonomic, maka dapat mengurangi
potensi kecelakaan, mengurangi potensi terjadinya luka dan kesakitan,
serta dapat meningkatkan produktivitas kerja.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
44
5. Limbah hasil industri
a. Limbah Padat
Syarat Kesehatan :
i. Limbah padat yang dapat dimanfaatkan kembali dengan pengolahan daur
ulang dan pemanfaatan sebagian (re-use, recycling, recovery) agar
dipisahkan dengan limbah padat yang non B3
ii. Limbah B3 dikelola ke tempat pengolahan limbah B3 sesuai peraturan
perundang-
undangan yang berlaku
iii. Limbah radio aktif dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Keadaan di Pabrik :
i. Limbah padat yang dihasilkan berupa debu dan asap, langsung dibuang ke
lingkungan tanpa dilakukan pengolahan.
ii. Debu dan ampas limbah cair dikumpulkan dalam karung , ditumpuk
sementara, lalu dibuang ke TPA. Tapi sekarang dimanfaatkan kembali oleh
pihak perusahaan sebagai pupuk tanaman, dan anehnya tanaman menjadi subur.
iii. Sedangkan asap, langsung dihisap melalui blower penghisap dan
dibuang ke lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan pencemaran udara bagi
masyarakat sekitar yaitu gangguan kesehatan yang disebabkan zat pengotor
udara umunya banyak menyerang saluran pernapasan, dan dampak terhadap
globalnya yaitu kerusakan lapisan ozon yang menyebabkan pemanasan global.
iv. Hasil barang jadi plastic yang rusak dapat dimanfaatkan kembali
dengan pengolahan
daur ulang.
v. Limbah tidak melalui proses pengolahan dulu, langsung dibuang.
vi. Adapula ceceran sampah yang berserakan di sekitar lingkungan kerja
industri, hal ini memungkinkan berkembang biaknya vector penyakit,
seperti anopheles, lalat, dll.
b. Limbah Cair
Syarat Kesehatan :
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
45
i. Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat
mengalir dengan
lancar dan tidak menimbulkan bau
ii. Semua limbah cair harus dilakukan pengolahan fisik, kimia, atau
biologis sesuai
kebutuhan
Keadaan di Pabrik :
i. Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan
yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan
organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau
mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk),
atau berupa suhu (air menjadi panas).
ii. Air hasil pencucian sampah bekas yang mau di daur ulang, ditampung
dulusampai sebagian material mengendap, dilakukan penyaringan material
material padat secara manual, tanpa pengolahan, langsung dibuang ke
sungai sekitar limbah. Hal ini akan sangat berdampak terhadap kesehatan
masyarakat sekitar limbah. Karena air bekas pencucian itu banyak
terkandung zat-zat berbahaya, kandungan dari plastik sisa yang sudah
pernah dipakai dan tidak diketauhi asal usulnya.
iii. limbah ini menimbulkan bau yang tidak enak.
iv. Saluran limbah cair harus kedap air, tertutup, limbah cair dapat
mengalir dengan
lancar dan tidak menimbulkan bau
v. Tidak dilakukanya pengolahan fisik, kimia, atau biologis, sehingga
sangat berpotensi mencemari air di lingkungan masyarakat sekitar,
walaupun, pabrik plastic ini biasa membuang limbah di malam hari, yang
tidak ada aktivitas manusianya.
vi. Setahun yang lalu dilakukan 5 pengukuran pada limbah cair :
-
TSS (Total Suspended Solid) adalah materi padat seperti pasir, lumpur,
tanah maupun logam berat yang tersuspensi di dalam fluida. Hasil yang
didapat cukup tinggi sekitar 1000mg/l.
-
BOD, adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam
lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik yang
ada dalam air menjadi karbondioksida dan air. Hasil yang didapat 500mg/L.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
46
Bahan pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat
diuraikan oleh bakteri air. Bakteri memerlukan oksigen untuk
mengoksidasikan zat-zat organik tersebut. akibatnya, kadar oksigen 12
terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar organik
yang ada di perairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga
mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.
Banyaknya oksigen terlerut yang diperlukan bakteri untuk mengoksidasikan
bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis (KOB) atau
Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD. Angka BOD
ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan
oksigen terlarut setelah air cuplikan (sampel) disimpan selama 5 hari
pada suhu 20oC. Karenanya BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5
saja. Oksigen terlarut awal diibaratkan kadar oksigen maksimal yang
dapat larut di dalam air. Biasanya, kadar oksigen dalam air diperkaya
terlebih dahulu dengan oksigen. Setelah disimpan selama 5 hari,
diperkirakan bakteri telah berbiak dan menggunakan oksigen terlarut
untuk oksidasi. Sisa oksigen terlarut yang ada diukur kembali. Akhirnya,
konsumsi oksigen dapat diketahui dengan mengurangi kadar oksigen awal
dengan oksigen akhir (setelah 5 hari).
-
COD, jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada dalam
air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi
secara biologis maupun yang sukar didegradasi.
-
PH, didapat PH < 7 , air menunjukan tingkat keasaman, pihak pabrik
sendiri bingung, padahal dalam pencucian mereka menggunakan sabun, yang
harusnya membuat air menjadi basa.
-
Temperatur, didapat hasil yang cukup tinggi. Temperatur tinggi dapat
mencemari badan air. Limbah air panas sering berasal dari industri yang
memerlukan proses pendinginan. Air yang digunakan untuk mendinginkan
bijih plastik panas yang baru diencerkan dari daur ulang, dapat membuang
air yang relatif lebih panas daripada suhu perairan sekitarnya. Telah
diketahui, bahwa biota air itu sensitif terhadap perubahan temperatur.
Perubahan satu derajat saja dapat
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
47
mengubah jenis spesies yang ada di dalam perairan, dari yang suka
dingin beralih kepada yang suka air hangat.
Komponen Pencemar air :
1) Bahan buangan padat/butiran.
 Pelarutan bahan buangan padat menyebabkan perubahan warna. Larutan
pekat dan berwarna gelap mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam
air, fotosintesis dalam air terganggu sehingga jumlah oksigen terlarut
berkurang dan akan berpengaruh terhadap kehidupan organisme dalam air.

 Pengendapan bahan buangan padat akan menutupi permukaan dasar air,


menghalangi fotosintesis, menutupi sumber makanan dan telur ikan di
dasar air, sehingga jumlah ikan berkurang.

 Pembentukan koloidal yang melayang dalam air menyebabkan keruh dan


menghalangi sinar matahari, fotosintesis terganggu dan jumlah oksigen
terlarut berkurang sehingga mempengaruhi kehidupan dalam air.
2) Bahan buangan organik.
Berupa limbah yang dapat membusuk/terdegradasi oleh mikroorganisme.
Menyebabkan jumlah mikroorganisme bertambah dan tumbuh bakteri patogen
yang merugikan. Limbah ini dapat diproses menjadi pupuk/kompos.
3) Bahan buangan anorganik.
Berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan jumlah ion logam dalam air.
Limbah ini berasal dari industry yang melibatkan unsur logam Pb, As, Cd,
Hg, Cr, Ni, Ca, Mg, Co, misalnya pada industry kimia, elektronika,
elektroplating.
Ion logam Ca dan Mg menyebabkan air sadah yang mengakibatkan korosi pada
alat besi,menimbulkan kerak/endapan pada peralatan proses seperti
tangki/bejana air, ketel uap, dan pipa penyalur.
Ion logam Pb, As, Hg bersifat racun sehingga air tidak dapat untuk minum.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
48
Dalam industry plastic, bahan yang memungkinkan mencemari air adalah Hg,
yang
biasanya digunakan sebagai stabilitator.
Keracunan ion logam Hg.
Hg merupakan racun sistemik dan diakumulasi dihati, ginjal, limpa, dan
tulang. Industri yang menggunakan Hg misalnya untuk proses produksi pada
pabrik plastik, campuran bahan antiseptik pada sabun dan kosmetik,
amalgam pada penambal gigi, dan fungisida. Gejala keracunan ion Hg
adalah: sakit kepala, sukar menelan, penglihatan jadi kabur, daya dengar
menurun, bagian kaki dan tangan terasa tebal, mulut terasa tersumbat
logam, gusi membengkak disertai diare, kondisi tubuh melemah dan
kematian, ibu mengandung melahirkan bayi cacat. Kasus keracunan Hg
pernah terjadi di Minamata, penduduk banyak yang menjadi cacat,
meninggal, dan bayi lahir cacat. Penyebabnya ikan laut yang dimakan
mengandung Hg sekitar 27 - 102 ppm, karena tercemari limbah pabrik
plastik. Kasus lain di Niigata, banyak yang cacat dan meninggal karena
mengkonsumsi ikan yang mengandung Hg sekitar 5 - 20 ppm.
4) Bahan buangan zat kimia, misalnya:
a) Sabun, deterjen, shampoo, dan bahan pembersih lainnya. Bahan ini
mengganggu
lingkungan karena:
 Menaikkan pH air. Jika memakai bahan non-pospat menaikkan pH menjadi 10,5
- 11.
 Bahan antiseptik yang ditambahkan akan dapat membunuh/mengganggu
mikroorganisme.
 Sebagian jenis sabun/deterjen tak dapat terdegradasi.
b) Zat pewarna. Bersifat racun dancoca rci nogenik (merangsang/penyebab
tumbuhnya kangker) dan dapat mempengaruhi kandungan oksigen dan pH dalam
air. Zat warna mengandung senyawa kimia berbahayachr o mo g en dana u
xso ch r o me.
5) Zat biologis pengotor/pencemar air
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
49
a)Kuman-kuman parasitik, Didalam kelompok termasuk protozoa, cacing dan
tungau.
b)Bakteri dan virus, Bakteri penyebab penyakit bawaan air terbanyak
adalah salmonella typhi/paratyphi, Shigella dan Vibrio cholera.
Sedangkan yang tergolong penyakit virus adalah rotavirus, virus
hepatitis A, virus poliomyelitis a.c, virus DHF dan virus trachoma. Yang
sebagian besar menyerang sistem gasterointestinal, seperti diare, mual,
dll.
6. Toilet
Syarat Kesehatan :
i. Toilet karyawan wanita terpisah dengan toilet untuk karyawan pria
ii. Memiliki toilet dengan jumlah wastafel, jamban dan peturasan dengan
jumlah sesuai
standard
iii. Toilet harus dibersihkan minimal 2 kali sehari
iv. Tidak menjadi tempat berkembang biaknya serangga dan tikus
v. Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi
persyaratan fisika, kimia,
mikrobiologi dan radio aktif sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
PERSYARATAN TOILET
1. Karyawan pria
NO
JUMLAH
KARYAWAN
JUMLAH
KAMAR MANDI
JUMLAH
JAMBAN
JUMLAH
PETURASAN
JUMLAH
WASTAFEL
123
s/d 25
26 s/d 50
51 s/d 100
123
123
235
235
Setiap penambahan 40 – 100 karyawan harus ditambah 1 kamar mandi, 1
jamban, dan 1 peturasan
2. Karyawan wanita
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
50
NO
JUMLAH
KARYAWAN
JUMLAH
KAMAR MANDI
JUMLAH
JAMBAN
JUMLAH
WASTAFEL
123456
s/d 20
21 s/d 40
41 s/d 70
71 s/d 100
101 s/d 140
141 s/d 180
123456
123456
235678
Setiap penambahan 40 – 100 karyawan harus ditambah 1 kamar mandi, 1
jamban, dan 1 peturasan
Keadaan di Pabrik :
i. Toilet karyawan wanita tidak terpisah dengan toilet untuk karyawan pria
ii. Memiliki toilet dengan jumlah sangat minim, di bagian produksi saja
hanya terlihat 5 toilet
dengan sanitasi yang sangat buruk, tidak adanya wastafel.
iii. Tampaknya memungkinkan berkembang biaknya vector, serangga dan
tikus, yang nantinya
menyebabkan penyakit.
iv. Kualitas air bersih belum diketahui, karena tidak dilakukan
pengukuran, akan tetapi kualitas fisiknya masih terpenuhi, tidak berubah
bentuk, warna, rasa, dan suhu 3o dibawah suhu ruangan.
v. Dengan kualitas sanitasi yang buruk pada toiletnya memungkinkan
menjadi factor resiko penyebab penyakit, misalnya karena penerangan
kurang toilet menjadi lembab, tembok pun berjamur memungkinkan adanya
jamur sporothrix schenceki melalui inhalasi dan kontak dermal
menyebabkan gangguan kesehatan, seperti : mikosis, asma, dan alergi kulit.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
51
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan kerja yang sehat sangat menentukan kenyamanan, produktivitas dan
prestasi kerja. Maka dari itu Penerapan sanitasi dan hygiene dalam
lingkungan kerja
industri dalam mencegah terjadinya kontaminasi dan menerapkan konsep
sanitasi
alat, bahan, pekerja, dan lingkungan diindustri.
Kesehatan lingkungan kerja membicarakan hal – hal yang menyangkut faktor
– faktor yang terdapat atau muncul di lingkungan kerja yang merupakan
bahaya kesehatan yaitu ditinjau dari beberapa faktor fisik, kimia,
biologi, psikososial dan ergonomik.
Dari hasil praktek lapangan di PT Setia Kawan Plastik mengenai sanitasi
lingkungan
kerja industri dapat disimpulkan bahwa :
1. Suhu lingkungan kerja melebihi ambang batas kenyamanan kerja,
dikarenakan radiasi panas dari tingginya suhu mesin yang digunakan untuk
produksi maupun daur ulang.
2. Kelembaban ruangan masih dalam ambang batas. Karena memiliki
ventilasi untuk
sirkulasi udara.
3. Kebisingan di dalam ruangan cukup tinggi, terutama di ruang produk
daur ulang, dalam paparan waktu jangka panjang sangat berpotensi terkena
gangguan kesehatan.
4. Banyaknya potensi paparan debu, uap, gas, dan fumes akibat proses
peleburan, produksi, dll yang menjadi factor risiko gangguan kesehatan,
terutama pada gangguan pernapasan. Pembakaran sampah plastik juga
menyebabkan zat-zat
beracun dari sampah terlepas ke udara yang kita hirup. Polusi udara seperti
ini punya dampak serius karena melemahkan kekebalan tubuh dan memicu
kanker.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
52
5. HidroKarbon yang merupakan zat penyusun plastik bisa berikatan dengan
zat pencemar lainya membentuk polyclic aromatic hidrokarbon yang
sifatnya karsinogenik.
6. Adanya sumber-sumber penularan, yang bisa ditempati virus, bakteri,
dan jamur.
7. Penerangan di ruang kerja masih kurang dari yang disyaratkan terutama
untuk
pekerjaan yang memerlukan penglihatan objek yang jelas.
8. Dari faktor ergonomi, sikap kerja antara duduk da berdiri seimbang,
pada bagian produksi 60% berdiri, 40% duduk. Sedangkan pada bagian
packaging, 40% berdiri 60% duduk.
9. Adanya gerakan repetitive yang menyebabkan monotoni. Terutama pada
bagian
roll yang kerjanya memutar roll berulang-ulang. Dan pada proses
pengepackan.
10. Proses daur ulang yang tidak jelas asal usulnya berasal dari mana,
dalam proses daur ulang tersebut, riwayat penggunaan sebelumnya tidak
diketahui, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran
hewan atau manusia, limbah logam berat, dan lain-lain makanya
diindikasikan karsinogenik apabila terurai oleh panas. Maka dari itu
untuk makanan siap saji jangan langsung menggunakan kantong plastik hitam.
11. Zat pewarnanya juga bisa meresap ke dalam makanan yang dibungkusnya dan
menjadi racun.
12. Kejadian kecelakaan, beberapa kali pernah terjadi dan tidak
disediakanya
poliklinik atau dokter perusahaan.
13. Industri bekerja terus selama 24jam, dengan pergantian shift3x.
Tidak ada hari
libur, sabtu maupun minggu.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
53
B. Saran
1. Perlu penegakan disiplin karyawan terhadap pemakaian alat pelindung diri
terutama masker dan sumbat telinga.
2. Suhu lingkungan kerja perlu diatur sehingga berada di ambang batas
normal,
seperti menggunakan alat penata udara seperti AC, kipan angin.
3. Kebisingan di dalam ruangan cukup tinggi, perusahaan disarankan
melakukan usaha meredam kebisingan seperti menyekat, pemindahan,
pemeliharaan, penanaman pohon, peninggian tembok, pembuatan bukit buatan
dan lain-lain.
4. Adanya ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara, dipasangnya hood,
dan dust enclosure, dan sebelum asap/ gas pencemar dibuang keluar harus
diolah dulu , sehingga pada saat dikembalikan ke lingkungan kadarnya
sudah tidak membahayakan lingkungan sekitar.
5. Dilakukan pembersihan setiap sebulan sekali.
6. Limbah cair harus diolah terlebih dahulu sebelum dikembalikan ke
lingkungan.
7. Adanya dokter perusahaan, disertai dengan perealisasian jamsostek
bagi para pekerja.Kejadian kecelakaan, beberapa kali pernah terjadi dan
tidak disediakanya poliklinik atau dokter perusahaan.
8. Industri harus memiliki waktu istirahat, karena penyakit itu bukan
Cuma dari segi fisik, tapi juga kualitas psikologis, perusahaan belum
sepenuhnya menyadari ini akan berdampak terhadap hasil produksi.
9. Perlunya pemahaman antara kesehatan pekerja dengan produktivitas,
sehingga perusahaan benar-benar mengayomi dan menjunjung tinggi derajat
kesehatan para pekerjanya.
Praktek Lapangan CHEM1 – PBL kelompok 11, Pabrik Plastik
54
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
1. Slamet, Juki Soemirat. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University
Press, April 1994.
2. Mukono, H.J. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan -Ed.2-. Surabaya:
Airlangga
University Press, 2005.
3. Soemirat S Juli. 1994. “ Kesehatan Lingkungan “ cetakan pertama.
Gajah mada
university press.
4. Sumakmur, 1988, Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, Jakarta : Haji
Masagung.
5. Sumakmur, 1993. Keselamatan dan pencegahan kecelakaan. Jakarta : Haji
Masagung.
6. Setyaningsih, Yuliani, 2002. Pengantar ergonomi dalam Kumpulan Materi
Kuliah
7. Silalahi, B. N. B. 1991. Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
PT Pustaka
8. Binaman Presindo. Jakarta. Suma’mur PK. 1993. Hygiene Perusahaan Dan
Kesehatan Kerja. Cetakan ke-9. CV Haji Hasagung. Jakarta.
8. Program Matrikulasi. Semarang : FKM UNDIP
9. Karakteristik Bahan Kimia.Semarang : MIL UNDIP
10.h ttp :// in speksisani tasi.b lo gsp o t.co m/2 00 9 /0 1/ insp
eksi-sani tasi-li n gk un gan - k erja.h tml
11.h ttp :// romd h on i. staff. gu n ad ar ma. ac. id
12.h ttp :// pu trap rabu .w ord p r ess. com/ 20 0 8/1 2 /1 2/ pen c em
aran -u dar a/
13.h ttp :// worksh op san itasi.w ord p ress.co m/ 20 0 7/1 2 / 1 3/
halo -d un ia/
14.www. gatr a. co m
15.www. ko mp as. co .i d
16.h ttp :// asr ama med ic af ku n has.b lo gspo t.co m/2 00 9 /0 3/ in
du strial -h ygiene. ht ml
17.h ttp :// www.ch em- is-t r y.o r g/ mate ri_ ki mia/ ki mia-in d
ustr i/li mbah -
industri/karakteristik-limbah-gas-dan-partikel/
18.www. dep kes . go .id
19.www. petr a. ac. id
20.h ttp :// pl ast ics.tu rkavk az.r u /p rocesses/th er mofo rmi n g
21.www. bali hes g.o r g- bali he s g
22.www. po m. go .id
Laporann PL-Industri Plastik
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document

Report this document?


Please tell us reason(s) for reporting this document
Spam or junk
Porn adult content
Hateful or offensive
If you are the copyright owner of this document and want to report it,
please follow these directions
<http://support.scribd.com/forums/33563/entries/22981> to submit a
copyright infringement notice.
Report Cancel <javascript:void(0)>
This is a private document. Question_small </static/help?type=private>

Info and Rating


Reads:
1,692
Uploaded:
03/24/2010
Category:
/Uncategorized./
Rated:
Copyright:
Attribution Non-commercial
Attribution_noncommercial <http://creativecommons.org/licenses/by-nc/3.0/>
lingkungan industri
kesehatan lingkungan
setia kawan
untuk
pada
di industri
ember
dengan
kawan purwokerto
(more tags <#>)
lingkungan industri
kesehatan lingkungan
setia kawan
untuk
pada
di industri
ember
dengan
kawan purwokerto
industri plastik
(fewer <#>)
<#> <#>
<http://www.scribd.com/24colours_ucuul>
24colours_ucuul <http://www.scribd.com/24colours_ucuul>
Ads by Google
<http://www.google.com/url?ct=abg&q=https://www.google.com/adsense/support/bin/r
equest.py%3Fcontact%3Dabg_afc%26url%3Dhttp://www.scribd.com/doc/28846000/Laporan
n-PL-Industri-Plastik%26hl%3Den%26client%3Dca-pub-7291399211842501%26adU%3Dwww.e
BookIt.com%26adT%3DImageAd%26gl%3DID&usg=AFQjCNGKJJALpZy4OD7BZNYzgn18ZGxHLA>
<http://googleads.g.doubleclick.net/aclk?sa=l&ai=BW-sXeGd7TcblGs7YccCWpYMI9KKb5w
H88YSNF4DKo8oS0J0lEAEYASDQpIIKOABQq5Dg6wRg6Zrig-ANoAGA2Lb6A7IBDnd3dy5zY3JpYmQuY2
9tugEKMzAweDI1MF9qc8gBAtoBP2h0dHA6Ly93d3cuc2NyaWJkLmNvbS9kb2MvMjg4NDYwMDAvTGFwb3
Jhbm4tUEwtSW5kdXN0cmktUGxhc3Rpa4ACAcACAagDAegDDOgDMegDNegD3gT1AwIAAAQ&num=1&sig=
AGiWqtykCAHCvxHDE6r1GI39uVVPuRYf6Q&client=ca-pub-7291399211842501&adurl=http://w
ww.eBookIt.com>

Share & Embed


<http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F288460
00%2FLaporann-PL-Industri-Plastik%23source%3Afacebook>
<http://twitter.com/home?source=scribd.com&status=Reading%20%22Laporann%20PL-Ind
ustri%20Plastik%22%20on%20Scribd%20http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F28846000%
20%23Readcast>
<http://www.google.com/buzz/post?url=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F2884600
0%2FLaporann-PL-Industri-Plastik&message=>
<#>

Related Documents
PreviousNext
1.
p.
<http://www.scribd.com/doc/38822389/Kapita-Selekta-Epidemiologi-Penyakit-
Menular>
p.
<http://www.scribd.com/doc/7493002/Cdk-011-Ekologi-Kesehatan>
p.
<http://www.scribd.com/doc/18825614/17009492-Kelas-XI-Smk-Ilmukesehatan-H
eru>
2.
p.
<http://www.scribd.com/doc/17009492/Kelas-XI-Smk-Ilmukesehatan-Heru>
p.
<http://www.scribd.com/doc/20951916/9/IX-Prognosis>
p.
<http://www.scribd.com/doc/20951916/1/I-MONITORING-PAPARAN-BISING>
3.
p.
<http://www.scribd.com/doc/20951916/cdk-144-tht>
p.
<http://www.scribd.com/doc/28855271/Body-Scrub>
p.
<http://www.scribd.com/doc/13404929/Cdk-080-Edisi-Khusus>
4.
p.
<http://www.scribd.com/doc/8307527/Cdk-080-Edisi-Khusus>
p.
<http://www.scribd.com/doc/7538178/Cdk-048-Usia-Lanjut>
p.
<http://www.scribd.com/doc/27272075/Kelas-XI-Smk-Kimia-Industri-Suparni>
5.
p.
<http://www.scribd.com/doc/17015253/Kelas-XI-Smk-KimiaIndustri-Suparni>
p.
<http://www.scribd.com/doc/23595947/kewirausahaan-cici>
p.
<http://www.scribd.com/doc/7537033/Cdk-038-Prosedur-Kamar-Praktek-Obat-Re
matik-Non-Steroid>
6.
p.
<http://www.scribd.com/doc/7965086/Cdk-070-Kesehatan-Dan-Lingkungan>
p.
<http://www.scribd.com/doc/7962675/Cdk-052-Tumortumor-Di-Kepala-Dan-Leher
>
p.
<http://www.scribd.com/doc/32236850/infeksi-nosokomial>
7.
p.
<http://www.scribd.com/doc/20936767/cdk-112-fertilitas>
p.
<http://www.scribd.com/doc/8307362/Cdk-082-Infeksi-Nosokomial-i>
p.
<http://www.scribd.com/doc/46547612/29781333-bronkiektasis>
8.
p.
<http://www.scribd.com/doc/33622412/Skripsi-Dokter-Muslim-Univ-YARSI-R-Fi
tri-Annisa>

More from this user


PreviousNext
1.
55 p.
<http://www.scribd.com/doc/28846000/Laporann-PL-Industri-Plastik>

Recent Readcasters
<http://www.scribd.com/acethegun89>
<http://www.scribd.com/l_maharani8920>
<http://www.scribd.com/yuanindra>
<http://www.scribd.com/ra_dhia>
<http://www.scribd.com/echagiantini>
<http://www.scribd.com/xpunk28>
<http://www.scribd.com/fchemiaster>
<http://www.scribd.com/vyosova>
<http://www.scribd.com/qie_cutefairy4951>
<http://www.scribd.com/frying>
<http://www.scribd.com/bu_un>
<http://www.scribd.com/jpuriant>
<http://www.scribd.com/asarianto>
<http://www.scribd.com/ato_jelek>
<http://www.scribd.com/hesti_%C3%82>
<http://www.scribd.com/yanitan>
<http://www.scribd.com/ririn_engla>
<http://www.scribd.com/khusnularif57>
Add a Comment
Submit
share:
Characters: ...
<javascript:void(0)>

Print this document

High Quality
Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF
reader required).
Download and Print
<javascript:void(0)>

Add this document to your Collections


This is a private document, so it may only be added to private collections.
+ Create a New Collection
Name:
Description:
Collection Type:
*public locked: *only you can add to this collection, but others can view it
*public moderated: *others can add to this collection, but you approve
or reject additions
*private: *only you can add to this collection, and only you will be
able to view it
Save collectionCancel <#>
Finished? Back to Document <javascript:void(0)>
Upload a Document </upload-document>
Search Documents <#>
* Follow Us!
* scribd.com/scribd </scribd>
* twitter.com/scribd <http://twitter.com/scribd>
* facebook.com/scribd <http://www.facebook.com/pages/Scribd/6978454082>
* About </about>
* Press </static/press>
* Blog <http://blog.scribd.com/>
* Partners </partners>
* Scribd 101 </scribd101>
* Web Stuff </webstuff>
* Scribd Store </store/about>
* Support <http://support.scribd.com>
* FAQ </faq>
* Developers / API </developers>
* Jobs </jobs>
* Terms </terms>
* Copyright </copyright>
* Privacy </privacy>
Copyright © 2011 Scribd Inc.
Language:
<#>
Choose the language in which you want to experience Scribd:
* English
</language?destination=http%3A%2F%2Fwww.scribd.com%2Fdoc%2F28846000%2FLapo
rann-PL-Industri-Plastik&id=en>
* Español
</language?destination=http%3A%2F%2Fes.scribd.com%2Fdoc%2F28846000%2FLapor
ann-PL-Industri-Plastik&id=es>
* Português (Brasil)
</language?destination=http%3A%2F%2Fpt.scribd.com%2Fdoc%2F28846000%2FLapor
ann-PL-Industri-Plastik&id=pt>
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.
scribd. scribd. scribd. scribd.

You might also like