Professional Documents
Culture Documents
I. PENULISAN HURUF
1.1.1. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
awal kalimat.
1.1.2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan
langsung.
1.1.3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan,
kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya
Contoh : Allah
Weda
Quran
Hindu
1
Kristen
Islam
1.1.4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Imam Maliki
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
1.1.5. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
Gubernur Wahono
Profesor Supomo
1.1.6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Agus Subekti
2
Abdul Kahar
Suparto Sosrodiharjo
1.1. 7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku dan bahasa
suku Jawa
bahasa Belanda.
1.1.8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
hari, bulan, tahun, hari raya, dan peris tiwa sejarah.
1.1.9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
khas dalam geografi
3
Banyuwangi Laut Jawa
1.1.10. Huruf besar at.au huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
resmi badan, lembaga pemerint.ahan dan ketatanegaraan, serta nama
dokumen resmi.
1.1.11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua
kat.a untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecuali kata partikel seperti: di, ke, dari, untuk dan yang, yang mana
tidak ter letak pada posisi awal.
Buana Minggu
1.1.12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkat an nama, gelar
dan sapaan.
1.1.13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, saudara,
kakak, dan paman yang di pakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Itu siapa, Bu ?
Catatan:
Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
kata penunjuk hubungim kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata
ganti atau sapaan.
2.2.1. Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
5
Contoh : surat kabar Buana Minggu.
Catatan :
Dalam tulisan t.angan atau ketikan; huruf atau kata yang akan
dicetak miring diberi satu garis men-, datar di bawahnya.
6
2.2. Kata Turunan
Contoh : dipukul
dilebarkan
melewati
bergemuruh.
2.2.2. Kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan se· kaligus
mendapat awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai.
Contoh : mempertanggungjawabkan
Melipatgandakan
memberitahukan
2.2.3. Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam
kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
swadaya tunanetra
dwiwarna ultramodern
caturtunggal purnawirawan
mahasiswa saptakrida .
Catatan :
(a) Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf
awalnya hurufbesar, di antara kedua unsur itu dituliskan
tanda hubung (-)
7
Contoh : pan-Amerikanisme
non-Israel.
2.2.4. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa
gabungan kata.
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan mengguna kan tanda hubung.
lauk-pauk huru-hara
sayur-mayur ramah-tamah
undang-undang mondar-mandir
2.4.1 Gabungan kata yang lazim disebut dengan kata maje muk, termasuk
istilah khusus, bagian-bagiannya yang umum ditulis terpisah.
8
konsul jenderal tegak lurus
2.4.2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mung kin menimbulkan
salah baca, dapat diberi tanda hu bung untuk menegaskan pertalian di
antara unsur yang bersangkutan.
bapak-ibu adik-kakak
2.4.3. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis
serangkai.
bilamana bumiputra
barangkali peribahasa
bagaimana tatabahasa
padahal sendratari
Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah di anggap sebagai satu kata
seperti kepada dan daripada
9
1.1.12. Huruf besar atau huruf kapital dipakai dalam singkat an nama, gelar
dan sapaan.
1.1.13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, saudara,
kakak, dan paman yang di pakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Itu siapa, Bu ?
2.2.1. Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam
karangan.
10
Contoh : Paman baru datang kemarin pagi.
Contoh : dipukul
2.2.2. Kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan se· kaligus
mendapat awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai.
2.2.4. Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung
mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk dasarnya berupa
gabungan kata.
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan mengguna kan tanda hubung.
2.4.1 Gabungan kata yang lazim disebut dengan kata maje muk, termasuk
istilah khusus, bagian-bagiannya yang umum ditulis terpisah.
2.4.2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mung kin menimbulkan
salah baca, dapat diberi tanda hu bung untuk menegaskan pertalian di
antara unsur yang bersangkutan.
11
Contoh : anak-istri ampere-meter
2.4.3. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis
serangkai.
Kata depan di, ke, dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah di anggap sebagai satu kata
seperti kepada dan daripada
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengi kutinya ..
Rata ganti ku dan kau ditulis serangkaidengan kata yang mengikutinya; ku,
mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang rnendahuluinya.
2.8. Partikel
12
Siapakah yang menjadi juara sepak bola kemariri ?
2.8.2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahu· luinya.
Contoh : Apa pun yang kau Minta tidak akan saya berikan.
2.8.3. Partikelper yang berarti 'mulai', 'demi' dan 'tiap' ditutis terpisah dari
bagian-bagian kalimat yang men dampinginya.
13
Angka Romawi : 1, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L
(50), C (100), D (500), M (1.000).
8 kilogram gula
15 meter persegi
tahun 1985
125 rupiah
Rp 500,00
10 gram.
puku112.00
2.9.3 Angka lazim dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, apartemen
atau kamar pada alamat .
Surat Al-Baqarah : 24
a) Bilangan utuh.
14
29 dua puluh sembilan
b) Bilangan pecahan
Contoh : 1 2 setengah
1 seperempat
4
6% enam persen
2.9.6. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan de ngan cara yang
berikut.
Contoh : Tingkat V
Tingkat ke-5
Tingkat kelima
Bab IX
Bab ke-9
Bab kesembilan
AbadXX
Abad ke-20
Abad keduapuluh
15
Contoh : tahun 50 -an atau tahun lima puluhan
3.1. 1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
3.1.3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
Ir. Insinyur
dr. Dokter
16
Sdr. Saudara
Kol. Kolonel
3.1.4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkap an yang sudah
sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih
hanya dipakai satu tanda titik.
3.1.5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
untuk menunjukkan waktu.
3.1.6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan jangka waktu.
3.1.7. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan,
dan seterusnya yang tidak menunjuk kan jumlah.
3.1.8. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-
huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan keduanya, atau yang
terdapat di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.
17
Contoh : Sekjen Sekretaris Jenderal
3.1.9. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh : Na Natrium
TNT Trinitrololuena
3.1.10. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang meru pakan kepala
karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
3.1.11. Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim " dan tanggal
surat atau nama dan alamat penerima surat.
Bandung
10 Januari 1986
18
Yth. Sdr. Abd. Hasan
Surabaya
3.1.12. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Contoh :
1. 1. Isi karangan
1. 2. Ilustrasi
1. 2. 1. Gambar Tangan
1.2.2. Tabel
1.2.3. Grafik
3.2.1. Tanda koma dipakai di an tara unsur·unsur dalam suatu perincian atau
pembilang.
3.2.2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat se· tara yang satu
19
dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi,
melainkan.
3.2.4. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dad induk
kalimat apabila anak kalimat ter sebut mengiringi induk kalimat.
Contoh : Ibu tidak akan pergi kalau hari hujan Andi mengatakan
bahwa buku itu harga nya mahal.
3.2.6. Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti 0, ya, wah, aduh,
kasihan, yang terdapat pada awal kali mat.
3.2.7. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan lang sung dari bagian
lain dalam kalimat.
20
Contoh : Kata Ibu, "Saya lelali sekali."
3.2.8. Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagi an-bagian
alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri
yang ditulis berurutan.
3.2.9. Tanda koma dipakai di antara temp at penerbitan, nama penerbit, dan
tahun penerbitan .
3.2.10. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
3.2.11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya , untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau
marga.
21
Contoh : 44,50 kg
Rp 25,75
3.2.13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tam bahan dan
keterangan aposisi.
3.2.14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat apabila petik an langsung tersebut berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain
dalam kalimat itu.
3.3.2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata
penghubung.
3.4.2. Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan
pemerian.
2. Hari : rabu
Jam : 09.00WIB
3.4.3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
3.4.4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
3.4.5. Tanda titik dua dipakai di antarajilid atau nomor dan halaman, di antara
23
bab dan ayat dalam kitab·kitab suci, atau di antarajudul dan anak judul
suatu karangan.
Surat Al·Baqarah : 24
3.5.2. Tanda tanya dipakai di an tara tanda kurung urituk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
24
3.7.2. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang meme rina satu seri
keterangan. Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung
tutup saja.
3.8.1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
25
lauk-pauk bersama-sama
3.8.4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan
bagian-bagian tanggal.
Contoh : t-a-n-a-m-a-n
15-11-1986
15467A
se-Indonesia sinar-X
Contoh : di-export
di-charter
pen -tackle-an
26
3.9.1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dad
pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda
petik itu ditulis sarna tinggi di sebelah atas baris.
3.9.2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, danbab buku, apabila
dipakai dalam kalimat .
3.9.3. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan
langsung.
3.9.4. Tandapetik mengapit istilah ilmiah yang masih ku rang dikenal atau
kata yang mempunyai arti khusus.
27
Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar
bahasa Inggris - khusus dalam pengucapannya - kurang
baik.
3.10.3. Tanda pisah dipakai di an tara dua bilangan berarti 'sampai dengan'
sedangkan bila dipakai antara dua temp at atau kota berarti ke atau
sampai.
3.10.4. Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau
suatu gelar.
28
Contoh : Anton berkata, "Tiba-tiba saya mendengar suara menegur
seseorang 'Siapa kamu ?' “ atau Anton berkata,
3.11.2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terje mahan atau
penjelasan sebuah kata atau ungkapan asing.
Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk
menyatakan pengulangan kata dasar.
mata2 pura2
hari2 .muda2
sia2 anak2
hati2 lama2
29
3.14.1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat.
3.14.2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per
atau nomor alamat.
Contoh : dewa/dewi
Siswa/siswi
30
Contoh : Demi tegaknya hukum, serta kelancaran tata tertib hal ini
sangat perlu ... sehingga setiap "orang yang melanggar",
harus ditindak tegas.
3.16.2. Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kali mat yang sudah
ditempatkan dalam tanda kurung.
31