You are on page 1of 18

MEKANIKA

 KINEMATIK PARTIKEL

Ilmu yang mempelajari tentang gerak tanpa
memperhatikan apa/siapa yang menggerakkan
benda tersebut
 DINAMIKA PARTIKEL

Ilmu yang mempelajari tentang gerak yang
memperhatikan apa/siapa yang membuat benda
bergerak
Partikel diambil sebagai model dari benda yang
diamati ( gerak translasi murni)
Mekanika 1
KINEMATIKA PARTIKEL
 Perpindahan
Posisi dari suatu partikel di dalam suatu koordinat dapat dinyatakan
dengan vektor posisi
Vektor posisi : r = x i ^+ y j ^ y (x,y)
r = posisi
r=xi+yj
x

Perpindahan : Δr = r2 - r1
y A
r
r1 B

r2 x

Perpindahan merupakan suatu vektor yang menyatakan suatu


perpindahan partikel melalui garis lurus
Mekanika 2
CONTOH SOAL

1. Suatu zarah semula berada pada posisi m  3 î  4 ˆj kemudian pindah
ks posisi s  -4î  3 ĵ
Tentukan perpindahan zarah tersebut !


2. Setelah suatu zarah mengalami perpindahan
 sejauh :  r  3 î  4 ĵ - 2k̂
zarah tersebut berada pada posisi : q  3 î  4 ĵ - 2k̂
Tentukan posisi awal zarah tersebut !

3. Seseorang berjalan kaki ke timur sejauh 6 km, kemudian ke utara sejauh 4


km, dan ke barat sejauh 3 km.
Tentukan : a. panjang lintasan orang tersebut
b. perpindahan orang tersebut

Mekanika 3
Mekanika/ss/01

 Kecepatan dan laju


Partikel bergerak dengan suatu lintasan tertentu. Pada saat t partikel
berada pada posisi r, dan pada t partikel berada pada posisi r.
Kecepatan adalah perpindahan partikel per satuan waktu.
 Kecepatan Rata-rata : perpindahan persatuan waktu
Δr r2 - r1 Laju rata-rata = panjang lintasan
vrata-rata = — = ——— per satuan waktu.
Δt t2 - t1
 Kecepatan Sesaat
vs (t) = Lim Δx/Δt
Δt  0
vs = dr / dt
2 dimensi : dr/dt = (dx/dt) i^+ (dy/dt) j^
vs = vx i^+ vy j^

Mekanika 4
CONTOH SOAL
1. Sebuah zarah bergerak dari A ke B Y
(lihat gambar di samping) dalam
waktu 2s, kemudian dari B ke C C
dalam 3 detik. Jika AB=40 m, dan
BC = 30 m, mata tentukanlah
kecepatan rata-rata dan laju
rata-rata zarah tersebut ! A B X
2. Suatu zarah bergerak dari A ke B dengan laju 20 m/s, kemudian
kembali dari B ke A dengan laju 30 m/s. Tentukan laju rata-rata
gerak zarah tersebut !
3. Fungsi gerak suatu zarah sepanjang garis lurus dinyatakan sebagai
x(t) = -5t2 +10t.
Tentukan : a. kecepatan pada saat t=1 s
b. kecepatan dan laju rata-rata antara t=0 dan t=2s.

Mekanika 5
4. Posisi suatu benda yang bergerak sepanjang garis lurus dinyatakan sebagai :
2t3 -9t2+12t.
Tentukan
a. kapankah benda akan berhenti ?
b. kecepatan dan laju rata-rata antara t=0 dan t =3 s ?

5. Kecepatan benda yang bergerak sepanjang garis lurus dinyatakan sebagai


v = 10t – 2t2. Jika pada saat awal benda berada pada posisi 10 m, tentukan
posisi benda tersebut [x(t)] ?

6. Dalam koordinat kartesian, posisi sebuah benda yang bergerak dalam suatu

bidang dinyatakan sebagai x  6 t î  (8t - 2t 2 ) ĵ
Tentukan kecepatan benda pada saat t = 2 sekon ?

Mekanika 6
Mekanika/ss/01

 Percepatan
Selama perpindahan tersebut kecepatan zarah dapat mengalami
perubahan. Perubahan kecepatan persatuan waktu disebut
percepatan
 Percepatan Rata-rata
Δv v 2 - v1
ar = — = ———
Δt t2 - t1
 Percepatan Sesaat
• as (t) = Lim Δv / Δt
Δ t  0
as = dv / dt
• 2 dimensi : dv/dt = (dvx/dt) ^i + (dvy/dt) j^
as = ax i^ + ay j^

Mekanika 7
CONTOH SOAL
1. Dalam waktu 2 sekon, kecepatan sebuah zarah berubah dari 60 m/s ke
arah timur menjadi 80 m/s ke arah utara. Berapakah percepatan rata-
rata zarah tersebut ?
2. Posisi suatu benda yang bergerak sepanjang garis lurus dinyatakan
sebagai : 2t3 -9t2+12t.
Tentukan :
a. Percepatan pada saat t =1s !
b. Percepatan rata-rata antara t=0 dan t= 2 s !
3 Dalam koordinat kartesian, posisi sebuah benda yang bergerak dalam
suatu bidang dinyatakan sebagai 
x  (6 t  t 2 ) î  (8t - 2t 2 )  t 3 ĵ
Tentukan :
a. percepatan benda pada saat t = 2 sekon ?
b. percepatan benda antara t=0 dan t=2 s ?

Mekanika 8
Mekanika/ss/01

 Gerak dalam Satu Dimensi dengan Percepatan Konstan



Gerak satu dimensi berarti partikel bergerak dalam satu arah saja
[Arah sumbu x ]
Percepatan konstan, ar = as  a v
v2 - v1
ar = a = ———
t2 - t1
v - vo v0
a = ———
t1 = 0 t2 = t
t
diperoleh persamaan : v = vo + at (*)
Percepatan konstan = perubahan kecepatan konstan, maka
vrata-rata = vr = (vo + v)/2
Bila vr t menyatakan pertambahan posisi dalam selang waktu t, maka
posisi partikel : x = xo + v r t ; atau
x = xo + ½ (vo + v) t (**)
Hasil substitusi (*) dan (**) : x = xo + vo t + 1/2 a t2
Bila t = (vx - vo)/a, maka : vx 2 = vo 2 + 2a (x - xo )
Mekanika 9
Mekanika/ss/01
 Partikel bergerak dalam arah sumbu y
vy = vo + ay t = vo + gt
y = yo + ½ (vo +vy ) t
y = yo + vo t + ½ ayt2 ; y = vo t + ½ gt2 ( bila : yo = 0 )
vy 2 = vo 2 + 2ay (y - yo )

Contoh Gerak Satu Dimensi


Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah kondisi khusus dari gerak dalam arah
sumbu y. Arah gerak selalu ke bawah (arah positif), dimana
vo = 0 ; yo = 0 dan ay = g. Untuk arah positif keatas ay = - g.
Persamaan Gerak :
vy = g t vy = - g t
y g
y = ½ vy t y = -½ vy t
y = ½ g t2 y = - ½ g t2
yo
vy 2 = 2 g y vy 2 = - 2 g y
Mekanika 10
CONTOH SOAL
1. Sebuah mobil sedang bergerak dengan kecepatan 20 m/s ketika
tiba-tiba direm hingga berhenti dengan perlambatan 2 m/s2.
Tentukan posisi mobil tersebut direm 15 sekon ?
2. Sebuah benda ditarik ke atas sehingga geraknya dipercepat dengan
percepatan 5 m/s2 selama 4 sekon. Kemudian penarik dilepaskan
sehingga benda bergerak hanya dalam pengaruh gravitasi.
a. Gambarkan grafik kecepatan gerak benda tersebut.
b. Berdasarkan grafik tersebut, tentukan tinggi maksimum benda ?
3. Sebuah benda bergerak sepanjang garis lurus. Mula-mula benda
bergerak dipercepat dengan 4 m/s2 selama 2 sekon, kemudian
dengan kecepatan tetap selama 5 sekon, dan akhirnya diperlambat
beraturan hingga berhenti dalam 3 sekon.
a. Gambarkan grafik kecepatan gerak benda tersebut.
b. Berdasarkan grafik tersebut, tentukan tinggi maksimum benda ?

Mekanika 11
Mekanika/ss/01

 Gerak 2 Dimensi
Gerak dua dimensi dapat diuraikan ke komponen geraknya dalam sumbu
x dan sumbu y
 Komponen gerak pada arah sumbu x
vx = vxo + ax t
x = xo + ½ (vxo +vx ) t
x = xo + vxo t + ½ ax t2
vx 2 = vxo 2 + 2ax (x - xo )
 Komponen gerak pada arah sumbu y
vy = vyo + ay t
y = yo + ½ (vyo +vy ) t
y = yo + vyo t + ½ ay t2
vy 2 = vyo 2 + 2ay (y - yo )

Mekanika 12
Mekanika/ss/01

Contoh Gerak Dua Dimensi


 Gerak Peluru
 Posisi awal peluru pada pusat koordinat

y vy v
vx

vyo vo
x
 vx
0
vxo vy
 Komponen kecepatan awal v
vxo = vo cos  vyo = vo sin 
 Percepatan yang berlaku setelah peluru melayang diudara adalah
percepatan gravitasi yang arahnya ke bawah
ay = - g, ax = 0

Mekanika 13
Mekanika/ss/01

 Komponen gerak pada arah sumbu x


vx = vo cos 
x = (vo cos  ) t (2)

 Komponen gerak pada arah sumbu y


vy = vo sin  - gt (3)
y = 1/2 (vo sin  + vy ) t (4)
y = vo sin  t + 1/2 ay t2 (5)
vy 2 = (vo sin  )2 + 2gy (6)

Dengan mensubstitusikan t dari persamaan (2) ke persamaan (5) akan


diperoleh
y = (vo sin  t - 1/2 gt2
y = (tan  ) x - [g/(2 vo 2 cos2  )] x2
y = A x - B x2

Mekanika 14
CONTOH SOAL
1. Sebutir peluru ditembakkan dengan sudut elevasi α dan dengan
kecepatan awal Vo. Tentukan α agar jarak tembaknya terjauh !
2. Seperti soal nomor-1 tetapi penembakan peluru dilakukan dari atas
kendaraan yang bergerak dengan kecepatan V1.
3. Jarak tembak maksimum sebuah peluru yang dimuntahkan dari
sebuah meriam adalah 1 km. Berapa jarak tembak peluru tersebut
jika diarahkan sengan sudut elevasi
a. 30o b. 60o
4. Tentukan tempat kedudukn titik tertinggi dari lintasan peluru !
5. Sebuah meriam diarahkan pada sebuah sasaran di lereng bukit. Jarak
horisontal sasaran dari meriam adalah 800m dan ketinggiannya
100m. Laju peluru ketika meninggalkan moncong meriam 100 m/s.
a. Agar mengenai sasaran, tentukan sudut elevasi penembakannya !
b. Berapa selang waktu agar peluru mengenai sasaran ?

Mekanika 15
Mekanika/ss/01

 Gerak Melingkar

 Pada gerak melingkar beraturan partikel bergerak dengan kecepatan


konstan, tetapi arah percepatan tidak konstan. Partikel bergerak
dipercepat.

P
v’ v
v
v
P’
v’
 Busur PP’ = panjang lintasan yang ditempuh dalam waktu t
= v t
Pendekatan : Panjang tali busur PP’ = Panjang busur PP’

Mekanika 16
Mekanika/ss/01
maka
Δv v Δt Δv v2
— = ——— ----> — = —
v r Δt r
 Untuk Δt → 0 diperoleh harga
a = Lim Δv/ Δt = v2 / r : Percepatan Sentripetal (arah ke pusat)
Δt→ 0

 Kecepatan partikel dapat dinyatakan dalam koordinat polar


dimana : y = r sin 
u x = r cos 
ur u = vektor satuan arah tangensial
y ur = vektor satuan arah radial
r
aR = percepatan radial (sentripetal)= v2 /r
x aT = percepatan tangensial

v = v u —→ v berubah : a = dv/dt = v (du /dt) + u (dv/dt)


= aT u - aR ur
Mekanika 17
CONTOH SOAL
1. Sebuah benda yang bergerak melingkar beraturan lajunya 10 m/s, dan
jejari lintasannya 20 m. Tentukan percepatan sentripetal dan percepatan
tangensialnya !
2. Sebuah benda begerak dengan lintasan berbentuk lingkaran yang jari-
jarinya 10 m. Dalam kurun waktu 10 sekon, sudut pusat yang dilintasi
benda tersebut dinyatakan sebagai : θ(t) = 5 t + 3 t2 radian. Tentukan
percepatan sentriprtal dan percepatan tangensial gerak benda tersebut
pada saat t = 4 sekon !
3. Suatu roda yang berputar dengan frekuensi 200 putaran setiap sekon,
diperlambat beraturan sampai berhenti dalam 10 detik. Jika jejari roda
tersebut 20 cm, berapakah percepatan yang dialami oleh sebuah partikel
di permukaan roda setelah roda direm 5 sekon !
4. Dua buah silinder yang jejarinya 20 cm dan 5 cm dihubungkan
menggunakan sebuah sabuk. Jika silinder yang besr berputar dengan
frekuensi 100 putaran per sekon, berapa frekuensi putaran silinder yang
kecil ?

Mekanika 18

You might also like