You are on page 1of 10

MGMP MATEMATIKA KOTA BOGOR

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

A. PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas terdapat beberapa istilah tentang cara mengajar seperti model,
strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
• Model Pengajaran adalah konsepsi untuk mengajar suatu materi dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Contoh model pengajaran : pengajaran langsung, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berdasarkan masalah.
• Strategi Pembelajaran adalah suatu cara yang ditempuh guru dalam pengelolaan kelas guru agar
siswa berpartisipasi dan pelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Contoh strategi : NHT, Jigsaw,
STAD, Tutor sebaya, dan lain-lain.
• Pendekatan merupakan suatu jalan, cara, atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru dan siswa
dalam pencapaian tujuan pengajaran. Contoh pendekatan : CBSA, kontekstual, induktif, deduktif,
Pemecahan Masalah dan sebagainya.
• Mtode mengajar adalah cara mengajar atau menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Contoh
metode mengajar : ceramah, tanya jawab, penemuan.
• Teknik merupakan cara mengajar yang bersifat khusus sesuai dengan karakter materi pelajaran,
peserta didik, atau keterampilan guru. Contoh teknik mengajar: bertanya klasikal, bertanya
berantai.
Skema urutan :

Model
Strategi

Pendekatan

Metode

Teknik

B. MODEL PENGAJARAN LANGSUNG


• Model Pengajaran Langsung sangat baik digunakan apabila tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai berkenaan dengan pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
• Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cukup rinci
terutama pada analisis tugas. Pengajaran langsung berpusat pada guru, tetapi harus menjamin
terjadinya keterlibatan siswa. Jadi lingkungannya harus diciptakan yang berorientasi pada tugas-
tugas yang diberikan pada siswa.
• Ciri-ciri Pengajaran Langsung :
1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan
berhasilnya pengajaran.
• Fase-Fase Pengajaran Langsung :
Fase Uraian Peran Guru
1 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran Menjelaskan Tujuan, Materi Prasyarat, memotivasi
dan mempersiapkan siswa siswa, dan mempersiapkan siswa
2 Mendemonstrasikan Pengetahuan Mendemonstrasikan keterampilan atau menyajikan
dan Keterampilan informasi tahap demi tahap
3 Membimbing Pelatihan Guru memberi latihan terbimbing
4 Mengecek pemahaman dan Mengecek kemampuan siswa dan memberikan
memberikan umpan balik umpan balik
5 Memberikan latihan dan penerapan Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan
konsep menerapkan konsep yang dipelajari pada
kehidupan sehari-hari.

• Tugas Perencanaan
a. Merumuskan Tujuan Pengajaran
b. Memilih isi
Guru harus mempertimbangkan berapa banyak informasi yang akan disampaikan dalam
kurun waktu tertentu. Guru harus selektif dalam memilih konsep yang diajarkan dengan
model pengajaran langsung.
c. Melakukan analisis tugas
Dengan menganalisis tugas, akan membantu guru menentukan dengan tepat apa yang perlu
dilakukan siswa untuk melaksanakan keterampilan yang dipelajari.
d. Merencanakan waktu.
Guru harus memperhatikan bahwa waktu yang tersedia sepadan dengan kemampuan dan
bakat siswa, dan memotivasi siswa agar melakukan tugas-tugasnya dengan perhatian yang
optimal.
• Penilaian Pada Model Pengajaran Langsung
5 prinsip dasar dalam merancang system penilaian :
a. sesuai dengan tujuan pengajaran
b. mencakup semua tugas pengajaran
c. menggunakan soal tes yang sesuai
d. buatlah soal yang valid dan sereliabel mungkin
e. manfaatkan hasil tes untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya.
• Contoh Rencana Pelajaran Model Pengajaran Langsung

RENCANA PELAJARAN
Satuan Penddidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I/1
Aspek : Garis dan Sudut
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A. 1. Kompetensi Dasar
Membagi garis dan menentukan kedudukan dua garis.
2. Hasil Belajar
Siswa menunjukkan kemampuan menggunakan aturan-aturan yang berlaku pada dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis lain.
3. Indikator
Siswa diharapkan dapat:
a. menentukan garis-garis sejajar
b. menentukan banyak garis yang dapat dibuat melalui sebuah titik diluar garis yang
ditentukan sejajar dengan garis tersebut.
c. Mengenal sifat garis sejajar.
1. Jika sebuah garis memotong salah satu dari garis sejajar maka garis itu memotong
garis sejajar lain.
2. Jika sebuah garis sejajar dengan dua buah garis, maka kedua garis itu sejajar pula
satu sama lain.
B. Kelengkapan
1. Buku LKS
2. LKS
C. Kegiatan Belajar Mengajar
Model Pembelajaran : Pengajaran Langsung
Metode : Ceramah, Tanya-jawab, dan pemberian tugas.
1. Pendahuluan
a.Mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya meminta
siswa memberi contoh model garis sejajar pada lantai rumah yang terbuat dari ubin, langit-
langit rumah dari eternit.
b. Menginformasikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a.mengarahkan siswa untuk memahami pengertian garis sejajar dengan memperhatikan
gambar ubin yang disederhanakan.
b. Dengan tanya jawab dijelaskan pengertian garis sejajar.
c.Dengan tanya jawab dikenalkan sifat-sifat garis sejajar selangkah demi selangkah dimulai
dengan sifat 1 sampai sifat 3.
d. Memberikan contoh soal mengenai garis sejajar dan sifat-sifatnya dengan metode
Tanya jawab.
e.Dengan mengerjakan LKS siswa dibimbing untuk memahami sifat garis sejajar.
f. Guru bersama siswa membahas LKS
g. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan latihan soal.
h. Dengan Tanya jawab, guru mengecek pemahaman siswa.
3. Penutup
a.Guru bersama dengan siswa merangkum materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan pekerjaan rumah berupa latihan soal.
D. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan aspek:
a. Sikap dan Minat
Sikap dan minat dievaluasi dengan cara observasi selama kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Adapun aspek yang diobeservasi diantaranya: antusiasme saat menerima
pelajaran, kehadiran siswa, mengucapkan ide-idenya , kemampuan menanggapi pendapat
orang lain, dan saat mengerjakan latihan soal.
b. Kognitif
Aspek kognitif dievaluasi dengan memperhatikan hasil pekerjaan siswa saat menjawab soal-
soal latihan dan menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru.

C. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

• Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama


diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki cirri-ciri:
1. untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara
bekerja sama
2. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah
3. jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan
jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
4. penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.
• Tujuan Pembelajaran Kooperatif
a. Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm
tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
b. Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang.
c. Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan
keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam
kelompok.
• Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif :
Fase Indikator Aktivitas Guru
1 Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin
memotivasi siswa dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan
demonstrasi atau lewat bahan bacaan
3 Mengorganisasikan siswa Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya
ke dalam kelompok- membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
kelompok belajar agar melakukan transisi efisien
4 Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
bekerja dan belajar mengerjakan tugas
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya
6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar
siswa baik individu maupun kelompok.
• Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif di Kelas
Yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan model pembelajaran kooperatif di kelas,
diantaranya:
1. pilih pendekatan apa yang akan digunakan, misal STAD, Jigsaw, Investigasi
Kelompok, dll.
2. Pilih materi yang sesuai untuk model ini
3. mempersiapkan kelompok yang heterogen
4. menyiapkan LKS atau panduan belajar siswa
5. merencanakan waktu, tempat duduk yang akan digunakan.
• Beberapa pendekatan pada model pembelajaran kooperatif dan perbandingannya:
Pendekatan STAD Jigsaw Kelompok Pendekatan
Unsur Penyelidikan Struktur
Tujuan Informasi Informasi akademik Informasi akademik Informasi
Kognitif akademik sederhana tingkat tinggi dan akademik
sederhana keterampilan sederhana
inkuiri
Tujuan Sosial Kerjasama Kerjasama dalam Kerjasama dalam Keterampilan
dalam kelompok kelompok kelompok dan
kelompok kompleks sosial
Struktur Kelompok Kelompok heterogen Kelompok Kelompok
Kelompok heterogen dengan 5-6 orang dan homogen dengan 5- heterogen
dengan 4-5 menggunakan 6 orang dengan 4-6
orang kelompok asal dan orang
kelompok ahli
Pemilihan Oleh guru Oleh guru Oleh siswa Oleh guru
topik
Tugas utama Menggunakan Mempelajari materi menyelesaikan Mengerjakan
LKS dan dalam kelompok ahli inkuiri kompleks tugas yang
saling dan membantu diberikan baik
membantu kelompok asal social maupun
untuk mempelajari materi kognitif
menuntaskan
materi
Penilaian Tes Bervariasi, misal tes Menyelesaikan Bervariasi
mingguan, mingguan, jenis tes proyek dan menulis
jenis tes biasanya berupa kuis laporan.
biasanya
berupa kuis

• Contoh Rencana Pelajaran pada Model Pembelajaran Kooperatif


RENCANA PELAJARAN
Satuan Penddidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I/1
Aspek : Persamaan Garis Lurus
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

A 1. Kompetensi Dasar
Menemukan sifat-sifat garis lurus
2. Hasil Belajar
Siswa menunjukkan kemampuan menggambar garis lurus dalam berbagai bentuk.
3. Indikator
Siswa diharapkan dapat:
a. Menggambar garis y = mx pada bidang cartesius.
b. Menggambar garis y = mx+c pada bidang cartesius

B. Kelengkapan
Buku Siswa
LKS

E. Kegiatan Belajar Mengajar


Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Metode : Ceramah, Tanya-jawab, diskusi dan pemberian tugas.
1. Pendahuluan
a. mengingatkan kembali pengertian system koordonat cartesius dan tempat kedudukan
b. Menginformasikan tujuan pembelajaran, meliputi tujuan produk dan afektif
c. Menginformasikan model pembelajaran yang akan digunakan.
2. Kegiatan Inti
• Mengelompokkan siswa dalam kelompok yang sudah
dipersiapkan guru.
• Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS. Selama
diskusi berlangsung guru memantau dan menilai cara kerja dari tiap-tiap kelompok dan
membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
• Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain memberi tanggapan. Guru
memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.
• Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS. Selama
diskusi berlangsung guru memantau dan menilai cara kerja dari tiap-tiap kelompok dan
membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
• Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain memberi tanggapan. Guru
memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.
• Meminta setiap kelompok untuk mengerjakan LKS. Selama
diskusi berlangsung guru memantau dan menilai cara kerja dari tiap-tiap kelompok dan
membantu kelompok yang mengalami kesulitan.
• Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain memberi tanggapan. Guru
memandu jalannya diskusi dan merumuskan jawaban yang benar.
3. Penutup
• Membimbing siswa untuk merangkum materi
• Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang dipilihkan dari buku siswa.
F. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan aspek:
a. Sikap dan Minat
Sikap dan minat dievaluasi dengan cara observasi selama kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Adapun aspek yang diobeservasi diantaranya: antusiasme saat berdiskusi,
kehadiran siswa, mengucapkan ide-idenya, kemampuan menanggapi pendapat orang lain, dan
saat mengerjakan latihan soal.
b. Kognitif
Aspek kognitif dievaluasi dengan memperhatikan hasil pekerjaan siswa saat menjawab soal-
soal latihan dan menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru.
D. MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEMS BASED
INSTRUCTION)
• Ciri utama pembelajaran berdasarkan masalah :
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
2. Memusatkan pada keterkaitan antar disiplin
3. Penyelidikan autentik
4. Kerjasama
5. Menghasilkan karya dan peragaan
• Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
1. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berfikir dan
keterampilan pemecahan masalah
2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik
3. Pembelajar yang mandiri
• Fase-fase Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Fase Indikator Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa kepada Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
masalah logostik yang dibutuhkan, memotivasi siswa untuk terlibat
pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
2 Mengorganisasikan siswa Guru membantu siswa mendefinisikan dan
untuk belajar mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut
3 Membimbing penyelidikan Guru mendorong siswa mengumpulkan informasi yang
individual maupun sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan
kelompok penjelasan dan pemecahan masalah
4 Mengembangkan dan Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyajikan hasil karya menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, atau
model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya
5 Menganalisis dan Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau
mengevaluasi proses evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses
pemecahan masalah yang mereka gunakan
• Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah
1. Perencanaan
a.Penetapan tujuan
Mendeskripsikan bagaimana pembelajaran berdasarkan masalah direncanakan untuk
membantu mencapai tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran
orang dewasa, dan membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri.
b. Merancang situasi masalah
Situasi masalah yang baik memiliki ciri :
- autentik
- mengandung teka-teki
- dan tidak terdefinisi dengan ketat
- memungkinkan kerjasama
- bermakna bagi siswa
- konsisten dengan tujuan kurikulum
c.Organisasi sumber daya dan rencana logistik
Pada pembelajaran berdasarkan masalah memungkinkan siswa bekerja dengan beragam
material dan peralatan, serta pelaksanaanya bias dilakukan di kelas, perpustakaan,
laboratorium, bahkan di luar sekolah. Oleh karena itu guru harus merencanakan kebutuhan
dan mengorganisasikan sumber daya.
2. Tugas Interaktif
a.Orientasi siswa pada masalah
Siswa memahami bahwa tujuan pembelajaran berdasarkan masalah adalah tidak
memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tapi untuk penyelidikan terhadap masalah-
masalah penting dan untuk menjadi pembelajar yang mandiri.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berdasarkan masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan
kerjasama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama.
Berkenaan dengan hal tersebut siswa memerlukan bantuan guru untuk merencanakan
penyelidikan dan tugas-tugas pelaporan..
c.Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
- Membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber.
- Mendorong pertukaran ide secara bebas dan penerimaan sepenuhnya ide-ide itu
merupakan hal yang sangat penting dalam tahap penyelidikan
- Membantu Penciptaan dan peragaan artifa seperti laporan, poster, model-model fisik dan
videotape.
d. Analisis dan eva;uasi proses pemecahan masalah
Membantu siswa menganalisi dan mengevaluasi proses berfikir mereka sendiri, dan
keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
3. Lingkungan Belajar dan Tugas-tugas Manajemen.
- Buatlah seperangkat aturan yang jelas agar pembelajaran dapat
berlangsung tertib tanpa gangguan.
- Tangani tingkah laku anak yang menyimpang secara cepat dan
tepat.
4. Assesmen dan Evaluasi
Pembelajaran berdasarkan masalah tidak pada perolehan pengetahuan dekralatif, oleh karena
itu tugas penilaian tidak cukup dengan paper and pencils test saja, tetapi dapat dilakukan
dengan :
a.Assesmen kinerja
b. Portofolio
c.Peragaan hasil
5. Contoh Rancana Pelajaran pada Pembelajaran Berdasarkan Masalah
RENCANA PELAJARAN
Satuan Penddidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : I/1
Aspek : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A 1. Kompetensi Dasar
Mengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi bilangan pecahan
2. Hasil Belajar
Siswa dapat menunjukkan kemampuan mengenal bilangan pecahan dan melakukan operasi
bilangan pecahan
3. Indikator
Siswa diharapkan minimal dapat menjumlahkan pecahan yang penyebutnya sama.

C. Kelengkapan
Buku Siswa :
LKS :

D. Kegiatan Belajar Mengajar


Model Pembelajaran : Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Metode : Ceramah, Penemuan Terbimbing, Diskusi dan Pemberian Tugas.
Pendekatan : Kontekstual
1. Pendahuluan
• Guru menghubungkan pelajaran sekarang dengan yang lalu dengan menanyakan
tentang pecahan, pecahan senilai, pecahan murni dan pecahan campuran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menginformasikan model
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti
• Fase 1 : Mengorientasikan Siswa Pada Masalah
- Guru mengajukan masalah yang ada di LKS dan meminta siswa mempelajari masalah
tersebut.
• Fase 2 : Mengorganisir Siswa untuk Belajar
- Guru membagi siswa kedalam kelompok 3 atau 4 orang.
- Guru meminta siswa mengemukakan ide kelompoknya sendiri
tentang cara mnyelesaikan masalah yang diberikan.
• Fase 3 : Membantu siswa memecahkan masalah
- Guru membimbing /mendorong siswa mengumpulkan informasi
yang sesuai, menemukan penjelasan dan pemecahan masalah yang diberikan pada fase
1
- Guru mendorong dialog/diskusi antar teman dalam kelompoknya.
• Fase 4 : Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Pemecahan
Masalah
- Guru membimbing/mengamati dalam menyimpulkan hasil
pemecahan masalah yang diberikan pada fase 1.
- Guru mendorong siswa menyajikan hasil pemecahan masalah dan
membimbing siswa bila menemui kesulitan.
• Fase 5 : Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah.
- Guru membantu siswa mengkaji ulang proses/hasil pemecahan
masalah pada fase 1 sampai fase 4.
3. Penutup
• Membimbing siswa untuk merangkum materi pelajaran
• Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang dipilihkan dari buku siswa.
E. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan aspek:
1. Sikap dan Minat
Sikap dan minat dievaluasi dengan cara observasi selama kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Adapun aspek yang diobeservasi diantaranya: antusiasme saat berdiskusi,
kehadiran siswa, mengucapkan ide-idenya, kemampuan menanggapi pendapat orang lain, dan
saat mengerjakan latihan soal.
2. Kognitif
Aspek kognitif dievaluasi dengan memperhatikan hasil pekerjaan siswa saat menjawab soal-
soal latihan dan menjawab pertanyaan lisan yang diajukan guru.

You might also like