You are on page 1of 33

BAHAN AJAR

ANATOMI

OLEH :
Drs. Endro Puji Purwono, M.Kes.

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
BAB I PENDAHULUAN

Deskripsi

Buku ajar untuk perkuliahan Anatomi ini secara khusus disusun bagi

mahasiswa calon guru di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Buku ini secara

garis besar berisi kajian teoretik mengenai Pengertian istilah Anatomi serta

membahas bagian bagian dari anatomi meliputi ; Osteologi (anatomi tulang),

Anthrologi (persendian), Miologi (anatomi otot) , Topografi (letak) , anatomi

sistem perdaran darah dan sistem pernafasan.

Prasyarat

Untuk mempelajari bahan ajar ini tidak diperlukan prasyarat tentang

pengetahuan yang harus sudah dikuasai sebelumnya.

Petunjuk Belajar

Agar kompetensi yang diharapkan pada perkuliahan Anatomi dapat dikuasai

oleh mahasiswa calon guru maka di dalam mempelajari bahan ajar ini

mahasiswa harus proaktif dalam mencari bahan dari sumber-sumber lain

sebagai pengayaan dan bahan banding. Di samping itu, karena bahan ajar ini

sifatnya lebih sebagai panduan yang diharapkan cukup informatif untuk

membantu mahasiswa memperoleh pemahaman, maka diharapkan mahasiswa

juga proaktif dalam mengembangkan upaya pengayaan , pembelajaran serta

peningkatan kajian materi mata kuliah ini.

Kompetensi dan Indikator


Kompetensi yang diharapkan akan dikuasai mahasiswa setelah mempelajari

bahan ajar ini adalah:

1. Memahami pengertian secara garis besar bidang kajian

Anatomi,Osteologi,Anthrologi,miologi,anatomi sistem pernafasan dan

anatomi sistem peredaran darah manusia .

2. Memahami macam macam tulang manusia meliputi ;tulang tengkorak

,tulang belakang,tulang dada,tulang panggul,tulang ekstremitas gerak tubuh

bagian atas dan tulang ekstremitas gerak tubuh bagian bawah.

3. Memahami macam macam sendi manusia meliputi; sendi sendi pada tulang

tengkorak ,tulang belakang,tulang dada,tulang panggul,tulang ekstremitas

gerak tubuh bagian atas dan tulang ekstremitas gerak tubuh bagian bawah..

4. Memahami macam macam otot manusia meliputi; otot otot pada

kepala,leher,dada,punggung,pinggang perut,pantat,lengan dan kaki.

5. Memahami anatomi sistem peredaran darah manusia meliputi pembuluh

darah dan jantung.

6. Memahami anatomi sistem pernafasan manusia meliputi; rongga hidung ,

tenggorokan dan paru.

Adapun indikator pencapaian kompetensi adalah sebagai berikut ;

1. Memahami dan dapat menjelaskan Osteologi (anatomi tulang).

2. Memahami dan dapat menjelaskan Anthrologi (persendian).

3. Memahami dan dapat menjelaskan Miologi (anatomi otot) .

4. Memahami dan dapat menjelaskan anatomi sistem perdaran darah .


5. Memahami dan dapat menjelaskan anatomi sistem pernafasan.
BAB II KEGIATAN BELAJAR 1

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa akan dapat:

1. Mengenal dan dapat menjelaskan anatomi tengkorak meliputi tengkorak

otak dan tengkorak wajah.

2. Mengenal dan dapat menjelaskan tulang belakang (vertebrata)

3. Mengenal dan dapat menjelaskan tulang ekstremitas gerak tubuh bagian

atas.

4. Mengenal dan dapat menjelaskan tulang tulang ekstremitas gerak tubuh

bagian bawah..

5. Memahami macam macam sendi manusia meliputi; tulang dada,tulang

panggul..

Mengenal dan dapat menjelaskan

TENGKORAK

Tengkorak, dibentuk oleh gabungan beberapa tulang. Masing-masing tulang


dihubungkan oleh sutura. Fungsi tulang tengkorak: pelindung otak dan indera
khusus penglihatan dan pendengaran.
1. Tengkorak otak
Terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang
bergigi yang disebut sutura, tengkorak otak ada 8 tulang dan 6jenis :
a. Os frontal (terdiri dari 1 bagian) : Tulang dahi terletak di bagian
depan kepala.
b. Os pariental (terdiri dari 2 bagian) : terdapat dua tulang kanan dan
kiri.
c. Os temporal (terdiri dari 2 bagian) : terdapat di kanan dan kiri.
d. Os occipital (terdiri dari 1 bagian) : terdapat di tulang tengkorak
bagian belakang bawah.
e. Os etmoidal (terdiri dari 1 bagian) : terletak di sebelah depan
sveinoidal diantara lekuk mata.
f. Os spemoidal (terdiri dari 1 bagian) : terletak di dasar tengkorak.
2. Tengkorak wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil dari pada tengkorak otak,
didalamnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut
kavum oris, rongga hidung kavun nasi, rongga mata orbita.
Pada tengkorak wajah terdapat 13 tulang, yaitu :
a. Os Nasal (tulang hidung) yang membentuk batang hidung sebelah
atas, jumlahnya 2.
b. Os Lacrimal (tulang mata, terletak di sebelah kiri/ kanan pangkal
hidung di sudut mata) jumlahnya 2.
c. Os Vomer (membentuk sekat antara rongga hidung) jumlahnya 1.
d. Os Maksilaris (tulang rahang atas) terdiri dari tulang bagian kiri dan
kanan menjadi satu di dalamnya terdapat lubang-lubang besar yang
berisi udara yang disebut sinus maksilaris (antrum higmori) yang
berhubungan dengan rongga hidung, jumlahnya 1.
e. Os Mandibularis (tulang rahang bawah) jumlahnya 1.
f. Os Zigomaticum (tulang pipi) jumlahnya 2, terdiri dari 2 tulang, kiri
dan kanan.
g. Os Concha nasalis (tulang karang hidung letaknya di dalam rongga
hidung bentuknya berlipat-lipat, jumlahnya 2.
h. Os Palatinum (tulang langit-langit), jumlahnya 2.
BAB III KEGIATAN BELAJAR 2

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa akan dapat:

1. Mengenal dan dapat menjelaskan anthrologi (persendian manusia),

macam macam sendi manusia meliputi; sendi sendi pada tulang

tengkorak.

2. Mengenal dan dapat menjelaskan sendi sendi pada tulang belakang.

3. Mengenal dan dapat menjelaskan sendi sendi pada tulang

dada,tulang panggul.

4. Mengenal dan dapat menjelaskan sendi sendi pada tulang

ekstremitas gerak tubuh bagian atas .

5. Mengenal dan dapat menjelaskan sendi sendi pada tulang

ekstremitas gerak tubuh bagian bawah.

II. SENDI (ARTIKULASI)


Persendian (artikulasi) adalah tulang yang satu berhubungan dengan
tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh dengan struktur jaringan
penyambung. Pada artikulasi terdapat cairan pelumas (cairan sinoval), otot
dapat didekatkan pada tulang oleh jaringan ikat dinamakan tendon. Adapun
jaringan penghubung antar tulang dinamakan ligamen. Adapun beberapa
komponen penunjang sendi yaitu :
 Kapsul sendi : Lapisan berambut yang melapisi sendi bagian dalamnya
terdapat rongga
 Ligamen : Jaringan pengikat yang mengikat ujung tulang yang saling
membentuk persendian. Ligament juga berfungsi mencegah dislokasi.
 Tulang rawa hialin (kartilago hialin) : Jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
 Cairan sinovial : Cairan pelumas pada kapsul sendi.
Berdasarkan pergerakannya, persendian dikelompokkan menjadi :
1. Sinartrosis
Sinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya
gerakan. Pada persendian ini, tulang-tulangnya dipersatukan oleh serabut
jaringan ikat (sinartrosis sinfribosis) atau oleh tulang rawan hiatin
(sinartrosis sinkondrosis). Contoh sinartrosis sinfibrosis adalah hubungan
antar tulang tengkorak, sedangkan contoh sinartrosis sinkrondrosis adalah
hubungan antar tulang vertebra.

2. Ampiartrosis (gerakannya terbatas)


Ampiartrosis merupakan persendian tulang dengan gerakan yang
sangat terbatas. Contoh ampiartrosis adalah hubungan antar tulang rusuk
dan tulang dada. Hubungan antar tulang berupa Cartilago.
a. Syncondrosis : Jaringan penghubungnya terdiri dari cartilage
(jaringan rawan) misal : antara ephifisis dan diaphisis cirinya
panjang.
b. Symphisis : Jaringan penghubungnya terdiri dari fibro kartilago/
serat-serat tulang rawan misal : antar ruas tulang vertebra.

3. Diartrosis
Diartrosis merupakan persendian yang menyebabkan gerakan
bebas dan biasanya terjadi pada tulang-tulang panjang dan memiliki
mobilitas cukup besar. Ujung-ujung tulang biasanya tertutup oleh tulang
rawan, selain itu pada ujung tulang terdapat rongga sinoval yang berisi
cairan sinoval untuk memudahkan gerakan.
Berdasarkan tempat, sendi dikelompokkan menjadi :
1. Sendi anggota gerak atas
a. Sendi pergelangan bahu
Art. Sternoklavikular. Sendi ini adalah gelang bahu batang badan,
antara pars sternalis manubrim sterni rawan iga I, sebelah atas
berhubungan dengan klavikula dan sebelah bawah dengan sternum.
Art. Akromioklavikular. Sendi ini merupakan hubungan antara
ekstremitas akromialis dan klavikula.
Art. Humeri. Persendian ini merupakan sendi peluru karena kaput
humeri merupakan sebuah bola yang pada bagian dalam bidang
skapula dengan kaput humeri.
 Gerakan antefleksi dan retrofleksi, gerakan berlangsung sekeliling
sumbu dengan gerakan horizontal.
 Gerakan abduksi dan adduksi, gerakan berlangsung dalam bidang
scapula sekeliling sumbu, gerak yang sagitalis dan tegak lurus
pada bidang scapula.
 Gerakan rotasi, Gerak sekeliling sumbu yang memanjang pada
sumbu humerus, ketiga sumbu bergerak berpotongan tegak lurus
dakaput humerus.
b. Sendi siku (art. Cubiti)
Bagian ini merupakan artikulasiokomposita, pada sumbu ini bertemu
humerus, ulna dan radius. Sedangkan menurut faalnya sendi ini
merupakan suatu sendi engsel yang terdiri dari 3 bagian.
Art. Humeroulnaris. Sendi antara trokhlea humeri dan insisura
semilunaris ulna. Kedua permukaan sendi mempunyai bidang
pertemuan sendi mempunyai bidang pertemuan yang terlebar pada
sikap lengan yang sedang diketulkan sehingga merupakan sikap
terbaik bagi lengan untuk menerima umpan.
Art. Humerorarialis. Sendi antara capitulum humeri fovea
capitulum radii.
Art. Radio ulnaris proksimal. Sendi antara sirkumferensia
artikularis radii dan insisura radialis ulna.
c. Sendi lengan bawah dan tangan
Art. Radiokarpal, merupakan sendi ellipsoid, hubungan antara ujung
distal radialis yang merupakan lekuk sendi dan os navikulare,
lunatum dan triquitum merupakan kepala sendi yang terletak
disebelah distal.
Art. Karpometacarpae, terdiri dari :
1) Art. Carpometacarpae I (pollicis), hubungan antara os metacarpal
I dan os mutangulum manus merupakan sendi pelayana sampai
sendi sangat longgar sehingga pergerakan sangat luas.
2) Art. Carpometacarpae II – V, sendi antara ossa carpalia dan ossa
matacarpalia II – V.
Art. Intermetacarpae, berbasis ossis metakarpalia II – V bersendi
satu sama lainnya dengan satu permukaan sendi yang kecil.
Art. Metacarpophalangeal, merupakan sendi antara ossis
metakarpalia, kepala sendi dengan basis ossis phalanx I merupakan
lekuk sendi.
Art. Digotorum manus, sendi antara phalanx I, II, III, merupakan
sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh (lig. vaginale, lig. kollateral,
lig. posrerior)
2. Persendian Gelang Panggul
Sendi pangkul adalah sendi sinovial dari varietas sendi putar. Kepala
sendi femur kedalam asetabulum tulang koksa. Sendi ini tebal dan kuat,
membatasi gerak sendi keseluruh arah dan membentuk sikap tegak tubuh
dalam keadaan berdiri gerakan sendi fleksi, ekstensi, abduksi, endorotas
dan eksolorasi.
a. Artikulatio sakroilliaka
Persendian antara os sacrum dan os ileum melalui fascies artikularis
ossis illii dan fasies artikularis ossis sacrum. Sendi ini merupakan
hubungan antara gelang panggul dan rangka badan yang identik
dengan artikulasio sternoklavikulaaris. Artikulasio ini mempunyai
gerakan yang kecil karena banyak cekungan, cembungan dan
persendian tidak rata, di samping itu banyak ligamentum pada sendi.
b. Art. simfisis pubis
Hubungan antara kedua os fubis. Didalamnya ada suatu kovum yang
disebut pseudokruris berupa kartilago dinamakan fibrokartilago
interpublis.
c. Artikulatio koxae
Persendian ini merupakan enarthrosis spheroidea, diperkuat oleh
ligamentum illeo femorale sehingga caput femoris bias keluar dari
lekukannya dan berada di bawah os ileum.
d. Persendian tungkai atas dan lutut
Artikulatio genu menghubungkan permukaan ujung tulang distal os
femur dengan permukaan ujung proksimal tibia yaitu antara condilus
medialis dan lateralis ossis femur dengan fascies articularis superior
ossis tibia. Didepan sendi ini terdapat patella.
Sendi lutut adalah sendi engsel yang dibentuk oleh kondilus tibia
yang bersendi dengan permukaan dari kondilus tibia. Patela terletak
diatas permukaan yang halus pada femur tetapi tidak termasuk pada
sendi lutut.
3. Persendian Tungkai Bawah
Persendian ini merupakan persendian antara tibia dan fibula.
a. Artikulatio tibia – fibularis
Sendi yang terdapat antara fascies artikularis kapitulum fibula ossis
pada kondilus dengan fascies artikularies fibularis ossis pada kondilus
tibia, ikat sendi ligamentum titiofibularis.
b. Hubungan antara Krista interosea fibula dan Krista interrosea tibia
Hubungan ini terbentang melalui membrane interrosa krusis yang
terbentang dari proksimalis dibawah colum fibulae ke distal sampai
batas 1/3 distal os tibia dan os fibula. Arah serabut membrane uterosa
crusis dari medial atas os tibia ke lateral bawah menuju os fibula.
c. Persendian kaki
Art. Talo tibia fibularis. Art. Talo tibia fibularis (pergelangan kaki),
antara fascies articularis tali os tibia dan os fibula dengan trochlea tali
bagian medial dan lateral. Bentuk sendi engsel gerakan sendi ini
dapat dilakukan dorsal flexio dan plantar flexio (ekstenso).
Sendi tibio fibular dibentuk antara ujung atas dan ujung bawah kedua
tulang tungkai bawah batang dari tulang-tulang itu digabung oleh
sebuah ligament antara tulang yang membentuk sebuah sendi ketiga
antara tulang-tulang itu.
4. Sendi Kolumna Vetebralis
Kecuali vertebrae servikalis I, semua vertebra lainnya saling berartikulasi
dengan perantara artikulasio kartiluina dan artikulasio synoviali.
BAB IV KEGIATAN BELAJAR 3

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa akan dapat:

1. Mengenal dan dapat menjelaskan Miologi (otot manusia) , macam macam

otot manusia meliputi; otot otot pada kepala .

2. Memahami macam macam otot manusia meliputi; otot otot pada leher

dan dada.

3. Memahami macam macam otot manusia meliputi; otot otot pada

punggung.

4. Memahami macam macam otot manusia meliputi; otot otot pada

pinggang , perut, dan pantat.

5. Memahami macam macam otot manusia meliputi; otot otot pada

lengan.

6. Memahami macam macam otot manusia meliputi; otot otot pada kaki.

III. OTOT (MIOLOGI)


Otot merupakan suatu organ/ alat yang memungkinkan tubuh dapat
bergerak, ini adalah suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagian besar
otot melekat pada kerangka dan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat
menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu. Jadi
otot merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara
sikap tubuh.
Otot kerangka tubuh manusia :
 Otot Kepala, dibagi menjadi 5 bagian :
 Otot Pundak Kepala
a. M. Frontalis; mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. M. Oksipitalis; menarik kulit ke belakang
 Otot Wajah, terdiri atas:
a. Otot Mata Muskulus rektus okuli, otot bola mata sebanyak 4 buah
b. M. Oblikus okuli 2 buah
c. M. Orbikularis
d. M. Levatorpalpebra superior
 Otot Mulut/ Bibir dan pipi
a. M. Triangularis dan Orbikularis; menarik sudut mulut ke bawah
b. M. Quadratus labii superior
c. M. Quadratus labii inferior
d. M. Buksinator; membentuk dinding samping mulut
 Otot Pengunyah
a. M. Maseter; mengangkat rahang bawah
b. M. Temporalis; menarik rahang bawah ke atas dan belakang
c. M. Pterigoid internus dan eksternus; menarik rahang bawah ke
depan
 Otot Lidah
a. M. genioglosus
b. M. stiloglosus
 Otot Leher, dibagi 3 bagian :
 M. Platisma; menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan
mengerutkan kulit bibir
 M. Stenokleidomastoid; menarik kepala ke samping, kanan, kiri dan
memutar
 M. longisimus kapitis; terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis
 Otot punggung sejati merupakan dua buah jurai yang amat rumit
susunannya, terletak di sebelah belakang kanan dan kiri tulang belakang,
mengisi ruang antara taju duri dan taju lintang. Otot-otot punggung sejati
itu hampir sama sekali tertutup oleh otot-otot punggung sekunder yang
sebenarnya termasuk otot-otot anggota gerak atas dan bawah. Kedua jurai
otot tersebut dinamakan penegak batang badan dan amat penting artinya
untuk sikap dan gerakan tulang belakang. Otot punggung dibagi menjadi:
a. M. Trapezius
b. M. Rhomboideus Minor
c. M. Rhomboideus Major
d. M. Levator Scapulae
e. M. Deltoid
f. M. External Abdominal Oblique
g. M. Erector Spinae
h. M. Internal Abdominal Oblique
i. M. Latissimus Dorsi
j. M. Gluteus Maximus
 Otot Dada dan Perut
 Sebelah luar
a. M. Pektoralis mayor
b. M. Seratus Ant.
c. M. Latisimus dorsi
d. M. Oblique eks.
e. Aponeurosis
f. Linea alba
g. Ligamentum inguinal
h. Korda spermatikus
 Sebelah dalam
a. M. Interkostalis Eks/int.
b. M. Obliqus internus
c. Obliqus Apaneurosis
d. M. Rektus abdominis
e. M. Piramidalis
f. M. Kremaster
Bagian-bagian otot :
1. Muskulus kaput (kepala otot)
2. Muskulus venter (empal otot/ badan otot)
3. Muskulus kaudal (ekor otot)
4. Origo: origo merupakan bagian ujung otot yang melekat pada tulang
yang tidak bergerak
5. Insersio : insersio merupakan bagian ujung otot yang melekat pada tulang
yang dapat digerakan
Otot-otot gelang bahu meliputi :
1. M. Supraspinatus
2. M. Trapezius
3. M. Subclavius
4. M. Serratus anterior
5. M. Subscapularis
6. M. teres major
7. M. Latissimus dorsi
8. M. Deltoideus
9. M. Pectoralis major

Otot-otot bahu meliputi :


1. M. Deltoid (otot segi tiga)
Otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal disisi tulang selangka
ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan.
Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
2. M. Subskapularis (otot depan tulang belikat)
Otot ini mulai dari depan tulang belikat menuju taju kecil pangkal lengan.
Fungsinya menegahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
3. M. Suprasuspinatus (otot atas balung tulang belikat)
Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang
pangkal lengan fungsinya mengangkat lengan.
4. M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat)
Otot ini berpangkal dilekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan
menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan
keluar.
5. M. Teres mayor (otot lengan bulat besar)
Otot ini berpangkal disiku bawah tulang belikat dan menuju ketaju kecil
tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke dalam.
6. M. Teres minor (otot lengan belikat kecil)
Otot ini berpangkal disiku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju
besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
Otot-otot Lengan Atas :
1. M. Biseps braki (otot lengan berkepala dua)
Kepala yang panjang melekat pada sendi bahu, kepala yang pendek
melekat di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam. Otot itu ke
bawah menuju tulang pengupil. Fungsinya membengkokkan lengan
bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
2. M. Brakialis (otot lengan dalam) otot ini berpangkal di bawah otot
segitiga di tulang pangkal lengan menuju taju di pangkal tulang hasta.
Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.

3. M. Kurako brakialis otot ini berpangkal diprosesus karokoid menuju


tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
4. M. trisep braki (otot lengan berkepala 3)
a. Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan
dan menuju kebawah kemudian bersatu yang lain.
b. Kepala dalam dimulai disebelah dalam tulang pangkal lengan
c. Kepala panjang dimulai pada tulang bawah sendi dan ketiganya
mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
Otot-otot Lengan Bawah :
1. Otot flexor
a. M. Pronator teres
b. M. Flexor carpi radialis
c. M. Flexor digitorum superficialis
d. M. Flexor carpi ulnaris
e. M. Palmaris longus
2. Otot Extensor
a. M. Brachioradialis
b. M. Extensor carpi radialis longus
c. M. Extensor carpi radialis brevis
d. M. Extensor carpi ulnaris
e. M. Extensor Digitorum coomunis
Otot-otot disebelah tapak tangan :
Otot-otot ini ada 4 lapis, lapis yang ke-2 disebelah luar berpangkal di tulang
pangkal lengan. Didalam lapis yang pertama terdapat otot-otot yang meliputi
sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengumpul sendi di pergelangan.
Fungsinya dapat membengkokkan jari tangan. Lapis yang ke-4 ialah otot-otot
yang untuk sendi-sendi antara tulang hasta dan pengumpil diantara otot-otot
ini disebut :
1. M. Pronator Teres (otot silang hasta bulat). Fungsinya dapat
menggerakkan silang hasta dan membengkokkan lengan bawah siku.
2. Otot-otot fleksor untuk tangan dan jari tangan
a. M. Palmaris Ulnaris berfungsi mengetulkan lengan
b. M. Palmaris longus, M. Fleksor radialis, M. Fleksor digitor sublimis,
fungsinya fleksi djari kedua dan kelingking.
c. M. Fleksor Digitorum profundus, fungsinya fleksi jari 1, 2, 3, 4
d. M. Fleksor policis longus: fleksi ibu jari
3. Otot yang bekerja memutar radialis (prenator dan supinator) terdiri dari :
a. M. Pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan
b. M. Spinator bevis, fungsinya supinasi tangan
Otot-otot Anggota Badan Bawah dibagi menjadi :
1. Otot-otot pangkal paha
a. M. Psoas major
b. M. Sartorius
c. M. Rectus femoris
d. M. Vastus lateralis
e. M. Vastus medialis
2. Otot-otot tungkai atas
a. M. Glutaeus medius
b. M. Glutaeus minimus
c. M. piriformis
d. M. Glutaeus maximus
e. M. Obturator internus
f. M. Quadratus femoris
g. M. Semitendinosus
h. M. Semimembranosus
i. M. Biceps femoris, caput longum
j. M. Biceps femoris, caput brevis
3. Otot-otot Tungkai Bawah
a. M. Peroneus longus
b. M. Tibialis anterior
c. M. Extensor digitorum longus
d. M. Plantaris
e. M. Soleus
f. M. Gastrocnemius
4. Otot-otot Kaki
a. Dorsum Pedis
 M. Extensor digitorum brevis
 M. Extensor hallucis brevis
b. Planta Pedis
 M. Flexor hallucis brevis
 M. Flexor digotorum brevis
 M. Abductor hallucis
 M. Flexor digiti minimi brevis
 M. Abductordigiti minimi brevis
BAB V KEGIATAN BELAJAR 4

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa akan dapat:

1. Memahami anatomi sistem peredaran darah

manusia tentang pembuluh darah.

2. Memahami anatomi sistem peredaran darah

manusia tentang jantung.

IV. PEREDARAN DARAH DAN JANTUNG


1. Jantung adalah organ tubuh berupa otot berbentuk kerucut, berongga dan
dengan basisnya diatas dan puncaknya dibawah.
Peredaran darah jantung :
a. Venakava superior dan venakava inferior, mengalirkan darah ke
atrium dekstar yang datang dari seluruh tubuh
b. Arteri Pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstar masuk ke
paru-paru antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat
katup valvula semilunaris arteri pulmonalis
c. Vena vulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium
sinistra
d. Aorta membawa darah dari ventrikel sinistra keseluruh tubuh
2. Aorta
Pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah
keseluruh bagian-bagian dan alat tubuh.
Arteri mempunyai dinding yang kuat dan tebal tapi elastis, yang terdiri
dari 3 lapisan :
a. Tunika Intima/ interna, lapisan paling dalam
b. Tunika Media, lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos dan
elastis
c. Tunika Eksterna/ adventisia, lapisan paling luar arteri paling besar
didalam tubuh adalah arteri pulmonalis garis tengahnya  1 – 3 cm.
Arteri bercabang-cabang keseluruh tubuh yang disebut arterida yang
akhirnya menjadi pembuluh darah rambut (kapiler).
3. Vena (pembuluh darah balik)
Pembuluh darah yang membawa darah dari bagian/ alat-alat tubuh masuk
kedalam jantung. Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua
kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi.
Vena-vena yang ukurannya besar diantaranya vena kava dan vena
pulmonalis.
Perbedaan pembuluh darah vena dengan pembuluh darah arteri
Vena Arteri
3. Membawa darah kotor, kecuali 1. Membawa darah bersih kecuali
vena pulmonalis pulmonalis
4. Mempunyai dinding yang tipis 2. Mempunyai dinding yang tebal
5. Jaringannya kurang elastis 3. Mempunyai jaringan yang
elastis
6. Mempunyai katup-katup 4. Katup hanya pada permukaan
sepanjang jalannya mengarah
ke jantung
7. Tidak adanya tempat 5. Menunjukkan adanya tempat
mendengar denyut jantung untuk mendengar denyut
jantung

4. Kapiler (pembuluh rambut)


Pembuluh sangat halus diameternya  0,008 mm, dindingnya terdiri dari
suatu lapisan indotil.
Bagian tubuh yang tidak punya kapiler yaitu rambut kuku dan tulang
rawan.
Fungsi Kapiler :
a. Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena
b. Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan
c. Mengambil hasil-hasil dari kelenjar
d. Menyerap zat makanan yang terdapat di usus
e. Menyaring darah yang terdapat di ginjal
Pembuluh kapiler meliputi sel-sel jaringan, oleh karena itu secara
langsung berhubungan dengan sel.

Letak Jantung
Dirongga dada disebelah depan sebelah kiri bawah dari pertengahan
rongga dada, diatas diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri
antara kosta V dan VI pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung
yang disebut iktus kordis.

Struktur Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapis :
a. Perikardium sebagai selaput pembungkus jantung
b. Miokardium sebagai otot jantung
c. Endokardium sebagai selaput yang membatasi ruangan jantung
Ruangan jantung terdiri dari empat bagian yaitu dua serambi (atrium),
dua bilik (ventrikel). Diantara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup
(klep) berdaun dua (valvuva bikuspidalis) klep tersebut dijaga oleh urat
korda tendinae agar darah dari bilik tidak kembali lagi ke serambi.
Diantara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup berdaun tiga
(valvula rikuspidalis) menjaga agar darah tidak kembali lagi ke jantung.
Pada pangkal nadi (aorta) terdapat klep berbentuk bulan sabit (valvula
semilunaris) dengan demikian katup-katup jantung berfungsi untuk
menjaga agar aliran darah tetap searah.
Sirkulasi Darah
1. Peredaran darah kecil adalah darah dari jantung ventrikel dekstra 
valvula semi lunaris  arteri pulmonalis  paru-paru kiri dan kanan
 vena pulmonalis.
2. Sirkulasi darah besar adalah darah dari jantung bagian pentrikel
sinistra  valvula semilunaris aorta  aorta  arteri  arteriola 
kapiler arteri  kapiler vena  penolus  pena kava  atrium
dekstra.

Saluran Limpe
Struktur pembuluh limpe hampir sama dengan pembuluh darah tapi
memiliki banyak katup. Saluran limpe mengumpulkan, menyaring dan
mengumpulkan kembali cairan limpe kedalam darah yang keluar melalui
dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan.
Limpe berfungsi :
a. Mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah
b. Mengangkut limposit dari kelenjar limpe ke sirkulasi darah
c. Membawa lemak ke sirkulasi darah (saluran lakteal)
d. Menyaring dan menghancurkan mikro organisme
e. Menghasilkan anti bodi, bila terjadi infeksi
Saluran limpe dibagi menjadi dua :
a. Duktus torasikus : mengumpulkan limpe dari seluruh bagian tubuh
b. Duktus limpe kanan, mengumpulkan limpe dari sebelah kanan kepala
dan leher, lengan kanan dan dada sebelah kanan dan menuangkan
isinya kedalam pena yang ada disebelah kanan leher.
Peredaran limpe adalah peredaran terbuka dimulai dari jaringan tubuh
dan berakhir dalam pembuluh balik.
Gambar : Peredaran besar dan kecil
Darah
Suatu jaringan tubuh yang terdapat didalam pembuluh darah dan
berwarna merah. Darah selalu mengalir di dalam tubuh karena adanya
kerja jantung. Pada tubuh yang sehat/ orang dewasa volume darah
sepertiga belas dari berat badan atau  4 – 5 liter.
Yang mempengaruhi jumlah volume darah adalah umur, pekerjaan,
keadaan jantung atau pembuluh darah. Viskositas/ kekentalan darah lebih
kental dari pada air.
Fungsi darah :
1. Alat pengangkut
a. mengambil O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh
b. mengikat CO2 dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
c. mengambil zat makanan dari usus halus untuk diedarkan
keseluruh tubuh
d. mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna melalui kulit dan ginjal.
2. Pertahanan tubuh dari serangan bibit penyakit dan racun dengan
perantaraan leukosit
3. Menyebarkan panas keseluruh tubuh
Unsur-unsur darah
1. Air : 90%
2. Protein : 3%
3. Mineral : 0,9%
4. Bahan organik : 0,1%
Darah terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Sel darah ada tiga macam
a. Eritrosit (sel darah merah)
b. Leukosit (sel darah putih)
c. Trombosit (sel pembeku darah)
2. Plasma darah, bagian darah yang encer tanpa sel-sel darah berwarna
bening kekuning-kuningan

Eritrosit berbentuk cakram berjumlah  5 juta dalam 1 mm3, warnanya


kuning kemerah-merahan karena didalamnya ada haemoglobin. Tempat
pembuatan eritrosit didalam sum-sum tulang merah limpa hati.
Leukosit bentuknya berubah-ubah warnanya bening dan berfungsi
sebagai serdadu didalam tubuh. Tempat pembiakannya didalam limpa
dan kelenjar limpe.
Trombosit sel pembeku berbentuk bermacam-macam, jumlah normal
pada orang dewasa 200 – 300 ribu per mm3.
BAB VI KEGIATAN BELAJAR 5

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa akan dapat:

1. Memahami anatomi sistem pernafasan manusia meliputi rongga hidung

dan tenggorokan

2. Memahami anatomi sistem pernafasan manusia meliputi paru dan

alveoli

V. PERNAFASAN DAN PARU-PARU


1. Fungsi Pernafasan
Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen (O2) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara
yang mengandung karbondioksida sebagai sisa oksidasi dari dalam
tubuh.
Jadi dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara oksigen dan
karbondioksida. Seterusnya karbondioksida akan dikeluarkan melalui
traktus respiratorius (jalan pernafasan) dan O2 masuk ke dalam tubuh
melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri
jantung ke aorta seluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel-sel) disini akan
terjadi pembakaran/ oksidasi sebagai sisanya adalah CO2 dan zat ini
dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung serambi
kanan ke bilik kanan dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke
jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus epitel dari
alvioli.
Setelah dari luar di proses, di dalam hidung memerlukan perjalanan
panjang pada paru-paru. Pada laring terdapat epiglotis yang berguna
untuk menutup laring sewaktu menelan, sehingga makanan tidak masuk
ke trakea, sedangkan waktu bernafas epiglotis terbuka begitu seterusnya.
Jika makan masuk ke dalam laring maka kita mendapat serangan batuk
untuk mencoba mengeluarkan makan tersebut dari laring dan dibantu
oleh adanya bulu-bulu getar silia yaitu gunanya untuk menyaring debu-
debu, kotoran-kotoran, dan benda-benda asing. Adanya benda asing/
kotoran tersebut memberikan rangsang ke pada selaput lendir dan bulu-
bulu getar sehingga terjadi bersin, kadang-kadang terjadi batuk-batuk,
akibatnya benda asing/ kotoran tersebut bisa dikeluarkan melalui hidung
dan mulut. Dengan kejadian tersebut diatas udara yang masuk ke dalam
alat pernafasan benar-benar bersih. Namun dalam keadaan tertentu
diharapkan kita bernafas melalui mulut, misal pada operasi hidung,
pengangkatan polip, karena setelah operasi pada kedua hidung diisi
tampon sehingga bernafas melalui mulut tidak merugikan.
2. Fungsi Paru-paru
Paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida. Pada
pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksterna, oksigen, dipungut
melalui hidung dan mulut, pada waktu bernafas oksigen masuk melalui
trachea dan pipa bronchial ke alveoli, dan dapat erat hubungan darah
didalam kapilel pulmunaris. Hanya satu lapis membran, yaitu membran
alveoli-kapiler, memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus
membran ini dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa
ke jantung. Dari sini di pompa di dalam arteri ke semua bagian tubuh.
Darah meninggalkan paru-paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan
pada tingkat ini hemoglobinnya 95% jenuh oksigen. Di dalam paru-paru,
karbondioksida salah satu hasil buangan metabolisme menembus
membran alveolar-kapiler Dari kapiler darah ke alveoli dan setelah
melalui pipa bron khial dan trachea dinafaskan keluar melalui hidung dan
mulut. Yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atau pernafasan
eksternal :
a. Ventilasi pulmoner, gerak pernafasan yang menukar udara
dalam alveoli dengan udara luar
b. Arus darah melalui paru-paru
c. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga
jumlah tepat dari setiapnya dapat mencapai semua bagian tubuh
d. Difusi gas menembus membran pemisah alveoli dan kapiler.
CO2 lebih mudah berdifusi dari pada oksigen.
Semua proses ini diatur sedemikian sehingga udara yang
meninggalkan paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Pada waktu
gerak badan lebih banyak darah datang di paru membawa terlalu banyak
CO2 dan terlampau sedikit O2, jumlah CO2 itu tidak dapat dikeluarkan
maka konsentrasinya dalam darah arteri bertambah. Hal ini merangsang
pusat pernafasan dalam otak untuk memperbesar kecepatan dan
dalamnya pernafasan. Penambahan ventilasi yang dengan demikian
terjadi mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.
Pernafasan internal darah yang telah menjenuhkan hemoglobinnya
dengan oksigen mengitari seluruh tubuh dan akhirnya mencapai kapiler.
Dimana darah bergerak sangat lambat. Sel jaringan memungut oksigen
dari hemoglobin untuk memungkinkan oksigen berlangsung dan darah
menerima sebagai gantinya hasil buangan oksidasi yaitu karbondioksida.
Perubahan-perubahan berikut terjadi dalam komposisi udara dalam
alveoli yang disebabkan pernafasan eksternal dan pernafasan internal
atau pernafasan jaringan.
3. Kecepatan dan Pengendalian Pernafasan
Mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan olah dua faktor
utama kimiawi dan pengendalian oleh saraf beberapa faktor tertentu
merangsang pusat pernafasan yang terletak di dalam medulla oblongata
dan kalau dirangsang maka pusat itu mengeluarkan impuls yang
disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernafasan yaitu otot diafragma dan
otot interkostalis.
Pengendalian oleh saraf pusat pernafasan ialah suatu pusat
otomatik didalam medulla oblongata yang mengeluarkan impuls eferen
ke otot pernafasan melalui beberapa radiks saraf serfikalis impuls ini
diantarkan ke diafragma oleh saraf Frenikus dan dibagian yang lebih
rendah pada sumsum tulang impulsnya berjalan dari daerah toraks
melalui saraf interkostalis untuk merangsang otot interkostalis. Impuls ini
menimbulkan kontraksi ritmik pada otot diafragma dan inter kostal yang
kecepatan kira-kira lima belas kali setiap menit.
Impuls eferen yang dirangsang oleh pemekaran gelembung udara
diantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernafasan di dalam medulla.
Pengendalian secara kimiawi faktor kimia inilah faktor utama dalam
pengendalian dan pengaturan frekuensi kecepatan dan dalamnya gerakan
pernafasan pusat pernafasan di dalam sum-sum sangat peka pada reaksi
kadar alkali darah harus dipertahankan, karbon dioksida adalah produk
asam dari metabolisme dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat
pernafasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot
pernafasan.
Kecepatan pernafasan pada wanita lebih tinggi dari pada pria,
kalau bernafas secara normal maka ekspirasi akan menyusul inspirasi dan
kemudian ada istirahat sebentar. Inspirasi atau menarik nafas adalah
proses aktif yang diselenggarakan oleh kerja otot, kontraksi diafragma
meluaskan orngga dada ke kedua sisi dari belakang kedepan, paru-paru
yang bersifat elastik mengembang untuk mengisi ruang yang membesar
itu dan udara ditarik masuk ke dalam saluran udara. Otot interkostalis
eksterna diberi peran sebagai otot tambahan hanya bila inspirasi menjadi
gerak sadar. Pada ekspirasi udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot
dan karena paru-paru kempes kembali disebabkan sifat elastis paru-paru
itu gerak ini adalah proses pasis. Ketika pernafasan sangat kuat gerakan
dada bertambah. Otot leher dan bahu menarik iga-iga dan sternum ke
atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawah bergerak dan
alenasi (cuping atau sayap hidung) kembang kempis
4. Proses Terjadinya Pernafasan
Terbagi menjadi dua bagian yaitu :
3. Inspirasi (menarik nafas)
4. Ekspirasi (menghembuskan nafas)
Bernafasa berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara
bergantian, teratur, berirama dan terus-menerus. Reflek bernafas ini
diatur oleh pusat pernafasan yang terletak di dalam sumsum penyambung
(medula oblongata). Oleh karena itu seseorang dapat menahan,
memperlambat atau mempercepat nafasnya, ini berarti bahwa reflek
bernafas ini juga dibawah pengaruh korteks serebri. Pusat pernafasan
sangat peka terhadap kelebihan kadar CO2 dalam darah dan kekurangan
dalam darah.
Inspirasi terjadi bila maskulus diafragma telah dapat rangsang dari
nervus prenikus lalu mengkerut datar, rongga dada mengembang/
membesar maka leura akan ditarik dengan demikian menarik paru-paru
maka tekanan udara di dalamnya berkurang dan masuklah udara dari luar.
Ekspirasi. Pada suatu saat otot-otot akan kendor lagi (diafragma
akan menjadi cekung, maskulus interkostalis miring lagi dan demikian
rongga dada menjadi kecil kembali, maka udara didorong keluar jadi
proses respirasi atau pernafasan ini terjadi karena adanya perbedaan
tekanan antara rongga pleura dan paru-paru.
5. Macam-macam Cara Pernafasan
a. Pernafasan Dada
Pada waktu seseorang bernafas rangka dada terbesar bergerak, maka
pernafasan ini dinamakan pernafasan dada. Ini dapat terjadi pada
rangka dada yang lunak ialah pada orang-orang muda.
b. Pernafasan Perut
Jika pada waktu bernafas diafragma naik turun, maka pernafasan ini
dinamakan pernafasan perut. Kebanyakan terjadi pada orang tua, jika
tulang rawannya tidak begitu lembek dan bingkas lagi.

6. Organ-organ Pernafasan
HIDUNG = NASO = NASAL
Hidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai 2
(dua) lubang (kavum nasi), di pisahkan oleh sekat hidung (septum nasi).
Didalamnya terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara,
debu dan kotoran yang masuk dalam hidung. Hidung mempunyai bagian-
bagian seperti :
 Bagian luar dinding terdiri dari kulit
 Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan
Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat (konka
nasalis) yang berjumlah 3 buah :
 Konka nasalis inferior (karang hidung bagian bawah)
 Konka nasalis media (karang hidung bagian tengah)
 Konka nasalis superior (karang hidung bagian atas)
Fungsi hidung, terdiri dari :
 Bekerja sebagai saluran udara pernafasan
 Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu
hidung
 Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
 Membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara
pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa)
atau hidung.

TEKAK = FARING
Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan
makanan. Terdapat dibawah dasar tengkorak, dibelakang rongga hidung
dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.
Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian :
 Bagian sebelah atas yang sama tinggi dengan koana yang disebut
nasofaring
 Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut
orofaring
 Bagian bawah sekali dinamakan laringofaring
PANGKAL TENGGOROKAN (LARING)
Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan
suara terletak didepan bagian faring sampai dibawahnya.
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain :
 Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun (Adam’s aple), sangat jelas
terlihat pada pria
 Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker
 Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin
 Kartilago epiglotis (1 buah)
BATANG TENGGOROKAN
Merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 s/d 20 cincin
yang terdiri dari tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah
dalam diliputi oleh lendir yang berbulu getar yang disebut sel barsilia.
CABANG TENGGOROKAN
Merupakan lanjutan dari trakea ada 2 buah yang terdapat pada
ketinggian vertebra torakalis. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan
ke samping ke arah tampuk paru-paru.
Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari pada bronkus kiri,
terdiri dari 6 – 8 cincin, mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih panjang
dan lebih ramping dari yang kanan, terdiri dari 9 – 12 cincin mempunyai
2 cabang.
PARU-PARU
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri
dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli). Gelembung-
gelembung ini terdiri dari sel-sel epitel dan endotel, banyaknya
gelembung pada paru-paru ini kurang lebih sekitar 700.000.000 buah
(paru-paru kanan dan kiri).

You might also like