You are on page 1of 20

BAKTERI

Kehidupan manusia tidak pernah tertepas dari berbagai penyakit,

salah satunya disebabkan oleh bakteri. Bakteri terdapat dimana-mana, ada

yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan ada juga yang merugikan,

seperti menimbulkan berbagai macam penyakit. Ilmu yang mempelajari

bakteri disebut bakteriotogi. Ilmu ini telah berkembang dengan pesatnya

dari tahun ke tahun, sehingga melalui ilmu tersebut manusia bisa

mempelajari lebih jauh mengenai bakteri yang ada disekitarnya.

Bakteriotogi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan

klasifikasi bakteri. Bakteriotogi dapat juga dikatakan sebagai biologi

bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur anatomi sel bakteri, klasifikasi,

cara kerja sel bakteri, interaksi antar sel bakteri, dan juga tanggapan

bakteri terhadap perubahan pada lingkungan hidupnya. Bakteri

merupakan satu bagian penting dalam mikrobiologi.

Bakteri berasal dari kata Latin, yaitu bacterium (jamak: bacteria),

adalah kelompok raksasa dari organisme hidup, Mereka sangat kecil

(mikroskopik) dan kebanyakan uniselular. dengan struktur sel yang relatif

sederhana tanpa nukleus atau inti sel, sitosekeleton, serta organ lainnya

seperti mitokondria dan kloroplas.

I. KLASIFIKASI BAKTERI
Klasifikasi bakteri meliputi taksonomi dan nomenklatur, terutama

kuman-kuman patogen terhadap manusia.

a. Taksonomi

Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi

atau penataan sistematik organisme ke dalam kelompok atau

kategori yang disebut taksa (tunggal: takson). Dalam taksnomi,

unit-unit organisme ditata secara teratur ke dalam satuan

kelompok yang lebih besar.

a.1. Menurut sistem Linnaeus

Sebelum tahun 1700, organisme yang dapat dilihat

dengan mata tetanjang diklasifikasikan sebagai tumbuhan

(Plantae) dan hewan (Animatia). Pada tahun 1750-an, dunia

tumbuhan dan hewan dibagi tagi oleh Carolus Linnaeus,

naturatis berkebangsaan Swedia, menjadi kelompok

yang dapat diidentifikasi berdasarkan kekerabatan organisme.

Pengelompokan tersebut dikenal dengan istilah nomenklatur

system biner karena sistem penamaan ini terdiri dari dua

bagian. Berdasarkan sistem klasifikasi tersebut, alga dan

fungsi dimasukkan ke dalam dunia tumbuhan, sedangkan

protozoa ke datam dunia hewan.

,ambar 1. Carolus LinnaeusKategori

taksonomi (taksa) adaLah sebagai berikut


• Spesies : Sekeompok oranisme yang memiliki kekerabatan

dekat sehingga ciri-cin

individu-individu di datamnya secara garis besar serupa

• genus: Seketompok spesies yang serupa

• Famiti: Seketompok genus yang serupa

• Ordo: Seketompok famiti yang seripa

• Ketas: Sekelompok odo yang serupa

• Fitum atau divisi : Seketompok k2las yang berkerabat

o Kingdom: Seturuh organisme di dalam hierarki

/ KLasifika didasarkan kepada Bergey’s Manual of d2termlnative

Bacteriology

Berdasarkan buku Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology

(ed.8,1974), bakteri

dan bakteri hijau (Cyanobacteria) dikiasifikasikan sebagal tanaman

primitif karena.

1. Memilild dinding set seperti tumbuhan

2. Beberapa jenis bakterl dan semua bakteri hijau brsifat fotosintetik

Bakterl dan bakteri hijau dimasukkan datam ketompok prokarlot.

Prokariot

mempunyat intl prlmit yang berkembang biak secara amitosis menjadi 2

bagian. inti tersusun dan DNA yang tidak terbungkus datam suatu

seLaput atau membran.


Bakteri terdirl atas Eubacteria (bakterl sejati) dan Archaebacteria (bakten

purba). Keduanya merupakan gotc..gan prokariot, Bakteri yang bersifat

patogen terhadap mariusia termasuk datam Eubacteria.

Prokarlot diktasifikasikan sebagal berikut:

• Kingdom: Procaryotae

• Dlvsio: Cyanobacteria

• Diviso H : Bacteria

Perbedaan. Cyanobactena Bacteria

1) Jurnlah set Tidak semua Cyanobactenia berset tunggat, misalriya

Anabaena yang berbentuk seperti benang. Bacteria adatah unisetuler.

2) Mat gerak Cyanobacterla tidak memtiki atat gerak. Bacteria memiliki

atat gerak berupa flagelum.

3) Ada tidaknya ktorofit Cyanobacteria memitiki ktorofit sehlngga dapat

berfotosintesis. Hanya jenis bakteri fotoautotrof yang mempunyal k(orofft.

2. Tabet 1. Perbedaan ntara cyanobac.teria dan bacteria

Bakteri dibagi datam 3 ketas yang diktasifikasikan setanjutnya sebagai

benikut:

• Dd ar’g berakhiran -ales

• ..

‘Species
Contoh:

1. Kingdom: Procaryotae

Divislo: Cyanobacteria

Ketas: Eubacteria

Ordo: Nostocates

Famiti : Nostocaceae

Genus: Anabaena

Spesies: Anabaena sphaerica (Cyanobactenia yang dapat memfiksasi gas

nitrogen dari

udara)

Gambar 2. Anabaen3 sphaerica

1. Kingdom: Procaiyotae

Divislo: Bacteria

Ketas: Eubacterla

Ordo: Eubacteniates

Famiti : Micrococcaceae

Genus: Staphylococcus

Spesies Staphylococcus aureus

Staphylococcus aureus rnenyebabkan:

... . ucc Ldu psnan senyawa yang dapat menahan perubahan pH. Suatu

kombinasi garam phospat, seperti KH2PO4 dan K2HPO4 digunakan

seçara Luas da(am media bakteriotogi ‘intuk Wjuan ml. Beberapa bahan
nutrisi medium, seperti pepton juga mempunyai kapasitas penyangga.

Pertu atau tidknya suatu medium diberi Larutan penyangga tergantung

dan maksud penggunaanya dan dibatasi oteh ‘apasitas penyangga yarg

dimtLikt senyawa-senyawa yang digunakan.

1. Cahaya

Beberapa kelompok bakteri mempunyal persyaratan tambahan. Sebagai

contoh, organisme fotoautotrofik (fotosintetik) harus diberi sumber

pericahayaan, karena cahaya adatah sumber energinya.

1. Tekanan Osmotik

PeJmbuhan bakteri dapat diperigaruhi oteh keadaan tekanan osmotic,

yaitu tenagz

:ec—a- ven terbimpun ketika r b.erdifusi me[aui suatu rnernbran) atau

Zt Ee— :--_

: :: ± - :—!

2.2.2 Koloni

Bakteri yang sejenis akan berkembang menjadi seperti butatari-butatan

keciL (koloni)

pada media agar mengandung makanan (garam-garam, serum, vitamin,

darah, dan

[am-lain).

Hat-hat yang pertu diperhatikari datam mempelajari koloni bakteri

adatah:
• Ada atau tidaknya pigmen

• Besarnya (diameter) koloni

• Ada penonjotan atau tidak (merata)

• Terjadi kekeruhan atau bening, suram atau mengki[at

• Permukaan rata (smc..th) atau idak rata (rough)

• Pinggiran rata atau tidak

• Menjatar atau tidak

• Konsistensinya: bertendir atau tidak

Adapun jenis-jenis koloni bakteri iatah berbentuk smooth, rough,

menjatar, d’ri

beranyarnan. Berikut mi contoh dan bakteri den masin-masing kotoni:

• KoLoni smooth : Escherlda ccli

• Kotc.,ni rough : B. subtilis

• Kotoni menjatar: Proteus mirabitis

• Kotoni oeanyaman: B. mycoides

Gambar 4. Bakteni Eschericia coIl

C.’Bentuk fE1i

Bentuk tubuh atau morfotogi bakteri dipengaruhi oeh keadaan

Lingkungan, medium dan usia. O[eh karena itu untuk membandingkan

bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya

bakteri yang usianya (ebih muda ukurannya retatif tebih besar dánipada

yang sudah tua. Berdasarkar. bentuknya, bakteni dibagi


(a,

menjad tiga bagian besar,yaitu berbentuk kokus, basitus, dan spiritum.

1. Kokus

Set bakteri yang berbentuk seperti bola ata etips dinamakan kokus. Kokus

muncut

datam beberapa penataan yang khas bergantung pada speslesya dan

mempunyai

beberapa variasi sebaai berikut:

• Mikrococcus, jika kecit dan tunggat singte)

• Dtptococcus, ka bergandanya dua-dua

• Pneumococcus, diptococcuss yang berbentuk lanset, gonococcus adatah

diptokokus

yang berbentuk biji kopi.

Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar

• Sarcina, jika bergerombot delapan set yang tersusun rapt datam bentuk

kubus

• Staphylococcus, Jika bergerombol tak teratur seperti ntaian buah anggur

• Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantal

2) Basitus

o Set bakterl berbentuk sitindris atau seperti batang dengan panjang


bervariasi dan 2-

10 kaLi diameter kuman tersebut dinamakan basitus. Bakteri mi

mempunyai varias

sebagai berikut:

o Cocobacittus, batang yang sangat pendek rnenyerupai kokus

o Fusiforrris, dengan kedua ujung batang merundng

o Streptobacittus, set-set bergandengan membentuk suatu fitamen

Ada banyak perbedaan dalam ukuran panjang dan tebar di antara berbaai

spesies

basitus. Perhedaan-perbedaafl tersebut tampak pada bakteri-bakteri

berikut mi:

• Clostridium sporogenes, 0,6-0,3 pm x ,0-7,0 pm

• Pseudom’nas sp., 0,5-1,0 pm x 2,0-3,0 pm

• acithis rnegaterium, 0,2 1 5 pm x 2,0-4,0 pm

• Sa-ocea typti, 0,6-0,7 pm x 2,0-3,0 ,.n

Ujung beberapa basitus tampak persegi, yang lain bundar, dan yang tam

tagi

meruncing atau tancip seperti jung cerutu. Kadang-kadang basitus tetap

sating

rretekat satu dengan yang Lainnya, ujung dengan ujng, sehingga

memberikan

penampitan rantai.
• 3) SpiraL

Bakteri berbentuk spiral, atau spirilum, terutama dijumpai sebagai

individu-individu

set yang tidak sating metekat. Spirit adalah bakteri yang berbentuk

lengkung dan

mempunyai variasi sebagai berikut:

a Vibrio, berbentuk batang bengkok

• Spiritum, berbentu spirat kasar dan kaku, tidak fteksibet dan dapat

bergerak

dengan flaget

an

a Spirochaeta, berbentuk spiral hatus, etastik. dan fteksibel, dapat

bergerak deng aksiat filament

Contoh:

a Sorretia, berbentukgetOmbang

• Treponema, berbentuk spiral hatus dan teratur

• Leptosira, berbentuk spiral dengan kaitan pada satu atau kedua

ujungnya. L/’

Gambar 5. Bentuk-bentuk bakteri

3 —t. Ukuran

Satuan ukuran bakteri iatah mikrometer (pm), yang setara dengan


1/1000mm atau

-- -I I I - P1 L I

seketompok bakteri yang dikenal. sebagal mikoptasma, ukurannya khas

amat kecit, sedemikian kecitnya sehingga hamper-hampir tak tampak di

bawah mikroskop cahaya. Mereka juga pleomorfik; yaltu morfoLoginya

amat beragam. Ukurannya berkisar dat-i 0,1 sampai 0,3 pm.

Wataupun bakteri amat kecil ukurannya, namun dapat diukur dengan

retatif mudah secara tepat. UntuKtujuan mi, mikroskop ditengkapi

dengan micrometer ocular, suatu piringan yang’diukir garis-garis berjarak

sama. Jarak antara garis-garis tersebut ditentukan sebelumnya &‘ngan

berpedomakan mikrometer pentas, suatu atat yang berfungsi sebagal

rr1istar pada kerja mikroskopls. Pemeriksaan bakteri metaLul mikroskop

yang ditengkapi dengan mikrometer ocuLar akan menampakkan garls-

garis yag suiah diketahui ukurannya di ata mkroorganisme yang

diperiksa sedemikian rupa sehingga panjang dan tebar set dapat

ditentukan dengan mudah.

Memarg sukar untuk memahami bakteri yang ukurannya sangat kecil itu

dad segi kuantitatif sect-ti dsebutkan di atas. Contoh-contoh berikut

mungkin dapat membant’j. Suatu volume sebanyak 1 cm3 mengaridung

sekitar setengah ritiyun bakteri berbentuk batang berukuran rata- rata.

katutasi menunjukkan bahwaa ki ra- kira satu tritiun bakteri mempunya

berat hanya 1 g. Pating banyak bakteii diperiksa pada perbesaran 1.000


kati; Lalat rumah yang umum bUa diperbesar dengan taraf yang sama

akan tampak lebih dad 9 m panjangnya.

Cit-i khusus set bakteri akan terungkap bita perbandingan antara tuas

permukaan terhadap votumena dihitung. Bagi bakteri, nitai ml sangat

tinggi dibandingkai dengan mikrooganisme yang Lebih besar. Dad segi

praktis hat ml berarti bahwa isi suatu setbakteri menjadi terbuka terhadap

batas permukaan antara dinding set dannutrien di sekitarnya. Sifat iniLah

yang merupakan satah satu penyebab tingginya Laju metabolism dan

pertumbuhan bakten.

Adapun pengukuran set bakten dapat ditempuh den2ar. Langkah-

langkah berikut ml:

1. Mikrometer pentas ditetakkan di atas pentas mikroskop dan diamati d1

bawah e4 ar -e’,da’- -

2. ‘-orrter ocutar setanjutnya disisipkan di datam lensa mata mikroskop.

Bila ditihat di bawah objektff cetup minyak (berkekuatan tinggi), maka

skata mikrorneter okutar benmpit (atas) dengan skala mikrometer pentas

(bawah). Pembagian skala pada mikrometer okutar dikatibrasi dengan

cara rnembandingkannya dengan mikrometer pentas.

3.Mikrorneter okular yang sudah dikaLibrj di&unakan untuk mengukur

set bakteri.

(4 1Warna PW

/ Untuk mempetajari morfotogi, struktu, sifat-sifat bakteri datam


membantu mengidentifikasiny4, kuman pertu diwarnai.

Pewarnaan Gram atau metode Gram adatah suatu metode empiris untuk

membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-

positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimla dan fsik dinding set

mereka. Metode ml diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan

Denmark Hans Christian Gram (1853-193 yang -engembangkan teknik mi

pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri

Kiebsietta pneumoniae.

aktei Gramnegatif adatan bakteri yang tidak mempertahankan zat warna

metil Jg pa r-etode oewamaan Gram. Bakten gram-posftif akan

mempertahankan zat

•%arfla r’tfl ungu gelap setetah dicuci dengan atkohot, sementara bakteri

gramr’-egattf tda-. Pada uji pewamaan Gram, suatu pewarna periimbat

(counterstain) :a—baan seteLan rnetit ungu, yang membuat semua bakteri

gram-negatif menjadi .er.arna merah atau merah muda. Pengujian ml

berguna untuk mengklasifikasikan

ir hitpn mi brdasarkan oerbedaan struktur cindin el mereka.

rwsitensi ternaaap tetturit Lebih tahan Lebih peka

Sifat tahan asam Ada yang tahan asam Tidak ada yang tahan asam

Kepekaan terhadap penisitin Lebih peka Kurang peka

Kepekaan terhadap streptomisin Tidak peka Peka

TabeL 5. Perbedaan bakteri Gram-positif dan bakterl Gram-negatlf


Bakterl Gram-positli yang berbentuk kokus, kecuati kokus dan famiti

Neisseriaceae

bc’rslfat patogen terhadap manusia, yang berarti mereka berbahaya bagi

organisme

inang. Demi’dan juga halnya dengan spesles bakteri Gram-negatif yang

berbentuk

batang dan spirL, kecuati batang yang berasat dan genus:

Mycobactenium,

Corynebcteijum, Listenia, BaciLLus, dan Clostridium. Sifat patogen ml

umumnya

berkaftan dengan komponen tertentu pada dinding set gram-negatif,

terutam (apsan ilpopotisakarida (dikenat juga dengan 125 atau

endotoksin).

Bau

Setiap bakteri memitiki bau yang khas, misatnya bau busuk yang berasal

dan tubuh

mayat. Pembusukan dimutai dengan pemutusan ikatan protein-protein

besar pada

janingan tubuh oteh bakteri fermentasi mengg’inakan enzim protease.

Kumpitan hasil

pemutusan ikatan protein yaig disebut asam amino mi dicerna berbagal

jenis bakterl,
misatnya bakteri acetogen. Bakteri ml mereakiKan asam amino dengan

oksign

delam tubuhnya untuk menghasitkan asam asetat, hidrogen, nitrogen,

serta gas

:c ioksi. Produk asa-ri asetat mi r’enmbukan bau.

-—

:-:-oe-:::-ç—— zr Ssa

kotor seperti setokan dan pembuangan timbah (septc tank). Asarn asetat

direaksikan

datam set methanogen dengan gas hidrcgen dan karbon dioksida untuk

menghasitkan

metana, air, dan karbon dioksida. Metana datam bentuk gas juga

menghasitkan bau

busuk.

Se(ain asarn asetat dan gas metana, beberapa baktei menghasitkan gas

hidrogen

sutfida yang baunya seperti tetur busuk, Lebih dah itu, bau busuk mayat

di Lautan

yang bercampur dengan uap garam dapat bersifat racun, karena mampu

mereduksi

konsentrasi etektrotit dalan. tubuh.

Produk berbahaya selain gas yang dihas’itkan adalah cairan asam dan
cairan Lain yang

mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan mi sempat menginfeksi

kutit yang Luka

atau terIena makanan, bukan hanya proctuk beracun yang dapat masuk

ke datam

tubuh tetpi juga bal<teni heterotrof patogen seperti CLostridium sp.

Bakteri serta produk beracun mi dapat menginfeksi manusia tewat

kontaminasi

makanan, minuman, atau tuka di kutit. Karena adanya saturan masuk mi,

maa

berbagal penyakit seperti maLaria, diare, degradasi set daah merah,

Lemahnya sistem

pertahanan tubuh, infeksi pada tuka (tetanus), bengkak, atau infksi pada

atat

ketamin nenjadi ancaman yang senius.

Cara mengatasi serangan mikroorgantsme mi adatah dengan menjaga

makanan dan

minuman tetap stenit, yaltu den,an dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki

dengan

s.abun antiseptik cair sebetum makan. Menjaga Lingkungan agar stent

dengan cara

menyemprotkan obat pensteril. Bakteri-bakterl tersebut juga dapat


dicegah

pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik

imunitas

1. Berituk “Smooth” dan “Rough”

Bakterl memitiki permukaan yang berbeda-beda dan bergantu.g pada

etevasi dan

baktenl tersebut.Untuk bakteri yang memiliki fLat eLevation (datar), maka

bentuk

permukaan dan bakteri tersebut adatah smooth dan gListening,

sedangkan untuk

i.au LJN.W. dLU1JT1iU IL)j, aan senyaw organik.

1. Sum ber fosfor

Semua makhLuk hidup membutuhkan belerang dan fosfo. Fosfor

biasanya diberikan sebagai fosfat, yaitu garam-garam fosfat.

r /. Faktor-faktor pertumbtihan

4 Faktor pertumbuhan merupakan motekut organik yang diperlukan

untuk pertumbuhan

bakteri. Meskii,un diperlukan datam jurnlah sedikit, bakteri betum dapat

mensintesis zat-zat mi sendiri. 0(eh sebab 1W, bakteri harus menyerap

dad Lingkungan hidupnya. faktor-faktor pertumbuhan metiputi:


• Vitamin

Semua oranisme hidup membutuhkan vitamin (senyawa organik khusus

yang penting untuk pertumbuhan). Vitamin merupakan komponen non

protein dad banyak enzim. Kebanyakan vitamin berfungsi membentuk

substansi yang mengaktifkan enzim dan menyebabkan perubahan

kimiawi. Bakteri daLam hldupnya memertukan substansi• substansi ml

di dalam makanannya. Datam aspek nutrisi ml bakteri mempertihatkan

pota yang beragam. Meskipun semua bakteri membutuhkan vitamin

datam proses metabotiknya yang normat, beberapa mampu mensi’tesis

se(uruh kehutuhan vitaminnya dad senyawa-senyawa Lain di dalam

medium. Sedangkan bakteri Lannya tidak akan tumbuh kecuall biLa

ditambahkan satu atau Lebih vitamin ke daL&rn mediumnya.

• Asam amino

Asam amino dipertukan untuk sintesis protein. Konsentrasi yang terLatu

tinggi dapat , mengiambat pertumbuhan bakteri.

Asam r,ukteat

Asam nukLeat untuk sintesis DNA dan RNA

1. Ursur-unsur mineraL

Eacten ‘nemertukan unsur-unsur mineral seperti C, H, 0, N datam jum[ah

besar

(makrcnutrien) dan juga Mg, K, Ca, Zn, Fe, Co dan Cu dalam jumtah

sedikit
(mikronutrien) untuk pertumbuhan yang normal.

. Akseptor etektron

Elektron behas pada proses oksidasi harus ditangkap oteh suatu akseptor

eteetron, yaitu: 02, ion N03-, N02-, S042-, N20.

‘ Sumber energi

Sumber energi dapat diperoteh dad cahaya (bagi bakteri fototrof) maupun

senyawa organik hasit penguraian (bagi bakteri kemotrof). Bakteri fototrof

mengandung k(oroiiL sehingga mereka mendapat energi meLatul proses

fotosintesis. Fototrof dibedakan menjadi dua, yaitu fotoautotrof (fototrof

yang mendapat karbon dad C02) dan fotoheterotrof (fototrof yang

mendapat karbon dad senyawa organik). Sedangkan bakterl kemotrof

yang bcrgantung pada oksidasl senyawa-senyawa kimla untuk

memperoteh energinya dibagi menjadi diia, yaltu kemoorganotrof dan

kemotitotrof. Bakteri kemoorganotrof mendapatkan energi dad

metabotisme senyawa-senyawa organik, sedangkan kemotitotrof

mendapat energi dad oksidasi etemen atau senyawa anorganik, seperti

ammonia, nitrit, sutfit, hidtrogen, dan Lain-lain. Kemotitotrof dibagi

menjadi dua, yaitu autotrofik kemotitotrof (kemotitotrof yang

menggunakan karbon dioksida sebagai sumbor utama karbon) dan

heterotrofik kemolitotrof (kemo[ititrof yang meridapat sumber karbon

dad senyawa organik).

Berikut adatah tabel nutrisi yang diperLukan oteh bakteri, sumbernya,


serta fungsinya:

Etemen % berat kenng* Sumber Fungsi

Makronutrien

Karbon 50 senyawa organik atau C02 Konstituen utama dr1 bahan

material set Oksigen 20 H2O, senyawa oranik, C02 dan 02 Konstituen

daLam bahan material set

5. Terjadi perubahan enzimatik, sehingga bakteri meskipun masih dapat

hidup dengan balk, tetapi kurang sensitif terhadap antibiotic. Contoh:

kuman yang sensitive terhadap suLfonamide, mempunyal afinitas yang

lebih besar terhadap sulfonamide dibandingkan dengan PABA sehlngga

kuman akan mati.

You might also like