You are on page 1of 4

MENGHITUNG / PERHITUNGAN JUMLAH BAKTERI TPC LANGSUNG

Perhitungan Bakteri
Perhitungan jumlah suatu bakteri dapat melalui berbagai macam uji seperti uji kualitatif koliform
yang secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga (uji kuantitatif, bisa dengan metode
MPN), uji penguat dan uji pelengkap. Waktu, mutu sampel, biaya, tujuan analisis merupakan
beberapa faktor penentu dalam uji kualitatif koliform. Bakteri koliform dapat dihitung dengan
menggunakan metode cawan petri (metode perhitungan secara tidak langsung yang didasarkan
pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni yang
merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terdapat pada sampel)
seperti yang dilakukan pada percobaan ini (Penn, 1991).
Metoda APM adalah metoda untuk menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan medium
cair dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau5 seri
tabung dan perhitungan yang dilakukan merupakan tahap pendekatan secara statisitik.
Tabung positif ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan bakteri dan gas.
Nilai APM ini diperoleh dengan anggapan sebagai berikut :
a. Bakteri dalam contoh menyebar secara random;
b. Bakteri dalam contoh tidak berkelompok atau cluster, tetapi saling terpisah;
c. Organisma yang terdapat dalam contoh dapat tumbuh dalam medium selama inkubasi;
d. Kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan, seperti media dan waktu inkubasi.
Di dalam penggunaan seri tabung pengenceran tingkat pengenceran yang diperlukan didasarkan
pada pendugaan populasi bakteri yang ada dalam contoh. Hasil yang baik adalah jika pada
pengenceran yang lebih rendah contoh yang diduga lebih banyak menunjukkan hasil uji positif
(adanya pertumbuhan bakteri) dan pada pengenceran lebih tinggi contoh yang diduga lebih
sedikit menunjukkan hasil uji negatif (tidak ada pertumbuhan bakteri). Oleh karena itu jumlah
populasi bakteri yang ada dalam contoh diduga tinggi maka contoh harus diencerkan sampai
diperoleh tingkat pengenceran yang lebih tinggi sehingga nilai APM maksimum yang dapat
dihitung. Metoda pengenceran yang paling mudah adalah dengan melakukan pengenceran 10
kali lipat dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung pengenceran.
(http://journal.discoveryindonesia.com/PDFInterstitial,perhitungan+jumlah+mikroba.id)
Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam
penelaahan mikrobiologis. Berbagai macam cara dapat dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara
tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan
membuat preparat dari austu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan
penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya
untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel
count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total
plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat
(MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri) (Sutedjo, 1991).
2.3.1. Perhitungan Bakteri secara langsung
Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat
dari austu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung
(counting chamber) (Sutedjo, 1991).
Enumerasi mikroba dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan menghitung jumlahnya tanpa
ditumbuhkan terlebih dahulu dalam suatu medium, dalam teknik ini semua sel mikroba baik
yang idup maupun yang mati akan terhitung. Untuk melakukan enumerasi mikroba dalam suatu
bahan seringkali diperlukan pengenceran bertingkat(Rukmi, MG.I., A.T. Lunggani, A. Suprihadi,
2008).

2.3.2. Perhitungan Bakteri Secara Tidak Langsung


Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme
pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa
cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui
pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara
kekeruhan atau turbidimetri) (Sutedjo, 1991).
1. Berdasarkan kekeruhan
Mikroba dalam suatu bahan cair dapat dideteksi berdasarkan kekeruhannya. Pertumbuhan sel
bakteri didalam suatu medium cair akan meningkatkan kekeruhan media, yang akan
mempengaruhi jumlah sinar yang dapat ditransmisikan menembus medium(Rukmi, MG.I., A.T.
Lunggani, A. Suprihadi, 2008).
2. Berdasarkan jumlah lempeng total (plate count)
Cara ini adalah cara yang paling umum digunakan untuk menentukan jumlah mikroba yang
masih hidup, berdasarkan jumlah koloni yang tumbuh. Teknik ini diawali dengan pengenceran
sampel secara seri, dengan kelipatan 1 : 10. Masing-masing suspensi pengenceran ditanam
dengan metode tuang (pour plate) atau sebar (spread plate). Bakteri akan bereproduksi pada
medium agar dan membentuk koloni setelah 18-24 jam inkubasi. Untuk menghitung jumlah
koloni dalam cawan petri dapat digunakan alat ’colony counter’ yang biasanya dilengkapi
dengan pencatat elektronik. (Rukmi, MG.I., A.T. Lunggani, A. Suprihadi, 2008).

http://pengujiankadarpengendalian.blogspot.com/2011/01/menghitung-perhitungan-jumlah-
bakteri_26.html

Penghitungan Jumlah Mikroba Secara Langsung Menggunakan


Haemocytometer
Gambar 1. Alat hitung haemocytometer dan gelas penutup.
Jumlah bakteri dapat dihitung secara langsung maupun tak langsung. Disini akan diterangkan
penghitungan bakteri secara langsung. Penghitungan secara langsung dapat dilakukan secara
mikroskopis yaitu dengan menghitung jumlah bakteri dalam satuan isi yang sangat kecil. Alat
yang digunakan adalah Petroff-Hauser Chamber atau Haemocytometer. Jumlah cairan yang
terdapat antara coverglass dan alat ini mempunyai volume tertentu sehingga satuan isi yang
terdapat dalam satu bujur sangkar juga tertentu. Ruang hitung terdiri dari 9 kotak besar dengan
luas 1 mm². Satu kotak besar di tengah, dibagi menjadi 25 kotak sedang dengan panjang 0,2 mm.
Satu kotak sedang dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Dengan demikian satu kotak besar tersebut
berisi 400 kotak kecil. Tebal dari ruang hitung ini adalah 0,1 mm. Sel bakteri yang tersuspensi
akan memenuhi volume ruang hitung tersebut sehingga jumlah bakteri per satuan volume dapat
diketahui.
1.a 1.b
1.c
http://blog.unila.ac.id/wasetiawan 2

Gambar 2. Ukuran kotak pada haemocytometer


Berikut ini adalah cara penghitungan luas kotak sedang :
Luas kotak sedang = panjang x lebar
= 0,2 x 0,2
= 0,04 mm2
Volume kotak sedang = luas x kedalaman
= 0,04 mm2 x 0,1 mm
= 0,004 mm3
Karena 1 ml = 1cm2, maka :
= 0,004 mm3
= 0,000004 cm3
= 4x10-6ml
Jadi, rumus menghitung jumlah sel/ml dalam kotak sedang adalah :
= jumlah sel/4x10-6ml
= (jumlah sel/4) x 106
= jumlah sel x (¼) x 106
= jumlah sel x 2,5 x 105
http://blog.unila.ac.id/wasetiawan 3
Dengan perhitungan yang sama maka diperoleh rumus untuk kotak kecil :
Jumlah sel/ml = jumlah sel x 4 x 106

http://blog.unila.ac.id/wasetiawan/files/2009/12/penghitungan-jumlah-bakteri-secara-langsung-
menggunakan-haemocytometer1.pdf

You might also like