Professional Documents
Culture Documents
Disiplin
lebih dikaitkan dengan sangsi atau hukuman. Contohnya: bagi karyawan bank, keterlambatan
masuk kerja (bahkan dalam satu menit pun) berarti pemotongan gaji yang disepadankan
dengan tidak masuk kerja pada hari itu. Bagi pengendara sepeda motor, tidak mengunakan
helm berarti bersiap-siap ditilang polisi.
Disiplin dalam arti yang positif seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini.
Hodges (dalam yuspratiwi, 1990) mengatakan bahwa disiplin dapat diartikan sebagai sikap
seseorang atau kelompok yang berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah diterapkan.
Dalam kaitannya dengan pekerjaan, pengertian disiplin kerja adalah suatu sikap dan tingkah
laku yang menunjukkan ketaatan karyawan terhadap peraturan organisasi.
Niat untuk mentaati peraturan menurut Suryohadiprojo (1989) merupakan suatu kesadaran
bahwa tanpa disadari unsur ketaatan, tujuan organisasi tindakan tercapai. Hal itu berarti
bahwa sikap dan perilaku didorong adanya kontrol diri yang kuat. Artinya, sikap dan perilaku
untuk mentaati peraturan organisasi muncul dari dalam dirinya.
Niat juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu atau kemauan untuk
menyesuaikan diri dengan aturan-aturan. Sikap dan perilaku dalam disiplin kerja ditandai
oleh berbagai inisiatif, dan kehendak untuk mentaati peraturan. Artinya, orang yang
dikatakan mempunyai disiplin yang tinggi tidak semata-mata patuh dan taat terhadap
peraturan secara kaku dan mati, tetapi juga mempunyai kehendak (niat) untuk menyesuaikan
diri dengan peraturan-peraturan organisasi.
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, sebelum masuk dalam sebuah organisasi, seorang
karyawan tentu mempunyai aturan, nilai, norma sendiri, yang merupakan proses sosialisasi
dari keluarga atau masyarakatnya. Seringkali terjadi aturan, nilai dan norma diri tidak sesuai
dengan aturan-aturan organisasi yang ada. Hal ini menimbulkan konflik sehingga orang
mudah tegang, marah, atau tersinggung apabila orang terlalu menjunjung tinggi salah satu
aturannya.
Misalnya, amir adalah orang yang selalu tepat waktu sementara itu iklim di organisasi kurang
menjunjung tinggi penghargaan terhadap waktu. Jika amir memegang teguh prinsip-
prinsipnya sendiri, ia akan tersisih dari teman sekerjanya. Ia sebaliknya, jika ikut arus, tetapi
juga tidak kaku. Ia jika perlu mempelopori kepatuhan terhadap waktu kepada teman
sejawatnya.
Berdasarkan pemahaman diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja merupakan
suatu sikap dan perilaku yang berniat untuk mentaati segala peraturan organisasi yang
didasari atas kesadaran diri untuk menyesuaikan dengan peraturan organisasi.
Daftar Pustaka:
Helmi, Avin Fadilla. Disiplin Kerja. Buletin Psikologi, Tahun IV, Nomor 2, Desember 1996.
Pengertian Kedisiplinan
Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul
kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin
sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.
Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat
berperilaku tertib.
Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan
mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan. Kedisiplinan guru dan pegawai adalah
sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam
didiknya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai),
merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru
dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan
1.
17
Macam – Macam Kedisiplinan
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu
amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan
senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
َ صالَ تِ ِه ْم
ساه ُْو َن َ فَ َو ْي ٌل لِّ ْل ُم.
َ ْ اَلَّ ِذ ْي َن ُه ْم عَن. صلِ ْي َن
Artinya: “ Maka kecelakaanlah bagai orang-orang yang salta, (situ) orang-
( QS. Al-Ma`un:4-5 )
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian
tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan
1) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak
4) Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun
Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan
merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru
saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.
Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga
terbagi menjadi:
Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu
yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal
tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih
luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan lepada
Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan
masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin social hádala
melaksanakan siskaling verja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan
sebagaiannya.
sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan
c) Terbentuk sistem perilaku demokrasi Konstitusi yang efektif dan efisien
2) Kita telah memiliki berbagai peraturan yang kita yakini kebenarannya
berlebihan
3) Mengenakan sanksi bagi wajib pajak yang tidak patuh.
1) Dorongan yang datang dari dalam diri manusia yaitu dikarenakan adanya
2) Dorongan yang datangnya dari luar yaitu dikarenakan adanya perintah,
Menurut Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyam dalam Bukunya kemampuan Dasar
Guru Dalam Proses belajar Mengajar, mengemukakan bahwa ada beberapa indikator agar
disiplin dapat membina dan dilaksanakan dalam proses pendidikan sehingga waktu
a. Melaksanakan tata tertib dengan baik, baik bagi guru maupun baik bagi siswa, karena
tata tetib yang berlaku merupakan aturan dalam ketentuan yang harus ditaati oleh
pendidik maupun bagi peserta didik. Contohnya membuat PR bagi peserta didik.
2) berusaha menyesuaikan dengan situai dan kondisi pendidikan yang ada.
barang tentu disiplin dalam proses pendidikan dapat telaksana dan kedisiplinan dalam
proses belajar mengajar dapat terlaksana dan kedisiplinan guru dapat ditigkatkan.
Selain beberapa indikator supaya disiplin dapat terlaksana, adapun hal yang perlu
yang meliputi :
Dalam hal ini guru, kepala sekolah beserta staf maupun orang tua sekalipun
sesuatu kepada anak tetapi dirinya sendiri tidak melaksanakan hal tersebut. Hal
tersebut akan menimbulkan rasa tidak adil dihati anak, rasa tidak senang dan
pembiasaan itu sebagai pembiasaan yang dipaksakan dan sulit sekali menjadi
disiplin yang tumbuh secara alami dari dalam diri atau dari dalam lubuk hati
pentingnya nilai dan fungsi dari peraturan-peraturan itu dan apabila kesadaran itu
Pengawasan bertujuan untuk menjaga atau mencegah agar tidak terjadi
terlebih lagi dalam situasi-situasi yang sangat memungkinkan bagi guru dan para
Menurut Aim Abdul Karim dalam Buku PPKN 2 untuk SMU kelas 2 menyebutkan
bahwa ada beberapa indikator untuk menanamkan Disiplin dalam kehidupan yaitu :
a. Pembiasaan
b. Pengawasaan
c. Perintah
d. Larangan
pelanggaran, lalu apa yang harus ditempuh untuk menanamkan kedisiplinan guru jika
guru telah ”Telanjur” melakukan pelanggaran (Titik Disiplin). Sehubungan dengan itu
dikemukakan alat pendidikan represif. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi
a. Pemberitahuan
Pemberitahuan di sini adalah pemberitahuan kepada guru atau staf yang telah
melanggar.
b. Teguran
Teguran diberikan kepada guru dan staf yang baru satu dua kali melakukan
pelanggaran atau tidak melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai tata laksana
sekolah.
c. Peringatan
Peringatan diberikan kepada guru dan staf yang telah beberapa kali melakukan
d. Hukuman
Hukuman ialah tindakan yang paling akhir diambil apabila teguran dan
peringatan belum mampu untuk dicegah oleh guru atau para staf tidak diindahkan hal-
e. Ganjaran
Ganjaran adalah alat pendidikan yang paling menyenangkan. Ganjaran yang
telah diberikan kepada guru yang telah menunjukan hasil baik dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar sekaligus menerapkan prilaku dan kepribadian yang mulia.
kedisiplinan guru dan pegawai (staf) dapat tumbuh dan berkembang pada hati nurani
setip guru dan pegawai (staf). Sehingga tujuan dari pada pendidikan mudah tercapai.
Disiplin merupakan salah satu alat penentuan keberhasilan pencapaian tujuan dari
pendidikan.
Allah SWT pada dasarnya telah mengajarkan kepada manusia tentang
صلَواةَ فَأ َ ْذ ُك ُر ْوا هللاَ قِيَ ًما َوقُ ُع ْو ًدا َو َعلَى ُجنُ ْوبِ ُك ْم فَإِ َذا اَ ْط َمأْنَ ْنتُ ْم َ َفَإِ َذا ق
َّ ض ْيتُ ُم ال
صلَواةَ َكانَتْ َعلَى ْال ُم ْؤ ِمنِ ْي َن ِكتَبًا َّم ْوقُ ْوتًا َّ فَأَقِ ْي ُم ْوا ال.
Artinya: ”Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat-mu ingatlah Allah di waktu
berdiri, diwaktu duduk dan diwaktu berbaring. Kemudian apabil kamu telah
merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman” ( QS. An-Nisa: 103 )
Reverensi :
1). DEPAG RI UU RI, Guru dan Dosen tentang SISDIKNAS, bab I, pasal I (Jakarta, 2006),
h. 2
Share this:
Reddit
Entri ini dituliskan pada April 19, 2009 pada 3:44 am dan disimpan dalam pendidikan
sekolah. Bertanda: disiplin, disiplin dalam agama, disiplin dalm sekolah, disiplin guru,
disiplin nasional, kedisiplinan, macam-macam disiplin, pengawasan, pengertian disiplin,
peraturan, tata tertib. Anda bisa mengikuti setiap tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0
pengumpan. Anda bisa tinggalkan tanggapan, atau lacak tautan dari situsmu sendiri.
Like
Be the first to like this post.
1.
Guru sebagai tenaga kependidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan tujuan
pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan dengan peserta didik, untuk memberikan
bimbingan yang akan menghasilkan tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya
manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan pendidikan.
Untuk itu dalam menunjang kegiatan guru diperlukan iklim sekolah yang kondusif dan hubungan
yang baik antar unsur-unsur yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga
administrasi dan siswa. Serta hubungan baik antar unsur-unsur yang ada di sekolah dengan orang
tua murid/masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas, maka kinerja guru harus selalu ditingkatkan mengingat tantangan dunia
pendidikan untuk menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global
semakin ketat. Kinerja guru (performance) merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu. Upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja
itu biasanya dilakukan dengan cara memberikan motivasi disamping cara-cara yang lain.
Ada berbagai macam motivasi dalam diri manusia yang tergantung kepada kebutuhan mana yang
akan diutamakan. Apabila kebutuhan utama tersebut telah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan
lain yang sebelumnya dimiliki, sehingga akan berlanjut terus sampai kepada kebutuhan yang belum
pernah dimiliki oleh orang lain. Artinya, manusia dapat saja menggunakan orang lain sebagai
patokan terhadap suatu kebutuhan untuk memotivasi mencapai hal yang sama tetapi dapat juga
untuk mencapai hal-hal lain karena berbeda terhadap sesuatu yang diinginkan. Manusia umumnya
cenderung mendapatkan sesuatu yang sama atau berbeda dengan orang lain bila kondisi internal
maupun kondisi eksternal mendukung kearah tersebut. Hal ini yang secara tidak langsung
menunjukkan kuatnya motivasi berupa kemampuan diri guna meraih apa yang pernah maupun yang
belum pernah diraih oleh orang lain atau dengan kata lain bahwa individu tersebut juga mempunyai
kemampuan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, motivasi yang diharapkan dari guru adalah
bahwa fungsi dari motivasi tersebut dapat mempengaruhi kinerja guru. Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya gairah kerja guru, agar guru mau bekerja keras dengan menyumbangkan
segenap kemampuan, pikiran, keterampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Para guru
mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi tersebut akan dilepaskan atau digunakan
tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.
Dalam Hasibuan (2003:162-163), Mc. Clelland mengemukkan teorinya yaitu Mc. Clelland's
Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Prestasi Mc. Clelland. Teori ini berpendapat
bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan
digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang
tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan karena dorongan oleh : (1) kekuatan motif dan
kekuatan dasar yang terlibat, (2) harapan keberhasilannya, dan (3) nilai insentif yang terletak pada
tujuan. Menurut pendapat dari Maslow yang dikenal dengan "Teori Kebutuhan Manusia" adalah
bahwa seseorang mempunyai lima (5) tipe kebutuhan dan kebutuhan ini akan digunakan untuk
menyusun hirarki. Artinya, kebutuhan dibangun atas dasar dari bawah keatas atau dengan kata lain
bahwa kebutuhan harus dipenuhi sebelum dipicu oleh kebutuhan selanjutnya. Adapun kebutuhan
tersebut adalah kebutuhan :
1. Fisiologis
2. Kebutuhan Kemanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Berdasarkan pengamatan penulis yang dikaitkan dengan situasi dan kondisi faktual di lingkungan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Ternate, yang terlihat masih ada guru yang bekerja
sampingan diluar sekolah, masih ada guru yang belum mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan
untuk mengembangkan kemampuan dan ketrampilan guru, masih ada guru yang datang terlambat,
tidak masuk mengajar tanpa ijin, guru yang mengajar tidak mempunyai persiapan mengajar atau ada
persiapan mengajar namun tidak lengkap. Fenomena yang terjadi diatas bisa disebabkan oleh
beberapa faktor, namun penulis hanya melihat dari faktor motivasi yang didasarkan pada teori
Malsow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan kemanan, kebutuhan sosial, kebutuhan
penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Dari uraian diatas penulis mengambil judul : “Pengaruh
Faktor Motivasi Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Kota Ternate”.
s.com weblog
Manajemen SDM Pendidikan
dengan Personil/Sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan, baik itu Pendidik
seperti guru maupun tenaga Kependidikan seperti tenaga Administratif. Intensitas dunia
pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan penting
antara lembaga pendidikan/organisasi sekolah dengan organisasi lainnya, ini sejalan dengan
”Perhaps the most critical difference between the school and most other organization is
the human intensity that characterize its work. School are human organization in the sense
that their products are human and their processes require the sosializing of humans”
ini menunjukan bahwa masalah sumberdaya manusia menjadi hal yang sangat dominan dalam
proses pendidikan/pembelajaran, hal ini juga berarti bahwa mengelola sumberdaya manusia
sekolah.
Sumberdaya manusia dalam konteks manajemen adalah ”people who are ready, willing,
and able to contribute to organizational goals (Wherther and Davis, 1993:635). Oleh karena itu
pengelolaan dan pengembangan yang baik dalam upaya meningkatkan kinerja mereka agar dapat
memberi sumbangan bagi pencapaian tujuan. Meningkatnya kinerja Sumber Daya Manusia akan
berdampak pada semakin baiknya kinerja organisasi dalam menjalankan perannya di masyarakat.
Meningkatkan kinerja Sumber Daya Manusia memerlukan pengelolaan yang sistematis dan
terarah, agar proses pencapaian tujuan organisasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ini
berarti bahwa manajemen Sumber Daya Manusia merupakan hal yang sangat penting untuk
keberhasilan perusahaan, besar atau kecil, apapun jenis industrinya (Schuller and Jackson,
1997:32), aspek Manajemen Sumberdaya Manusia menduduki posisi penting dalam suatu
mereka, mengembangkan keterampilan mereka, mendorong mereka untuk berkinerja tinggi, dan
menjamin mereka untuk terus memelihara komitmen pada organisasi merupakan faktor yang
sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi (De Cenzo&Robbin, 1999:8). Menurut Barney
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu pengakuan terhadap
pentingnya unsur manusia sebagai sumber daya yang cukup potensial dan sangat menentukan
dalam suatu organisasi, dan perlu terus dikembangkan sehingga mampu memberikan kontribusi
Dalam era yang penuh dengan perubahan, lingkungan yang dihadapi oleh manajemen
Sumber Daya Manusia sangatlah menantang, perubahan muncul dengan cepat dan meliputi
masalah-masalah yang sangat luas. Berdasarkan penelitian dan sumber-sumber lain menurut
Mathis (2001:4) dapat disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh manajemen Sumber Daya
Manusia adalah sebagai berikut (a) perekonomian dan perkembangan teknologi; (b) ketersediaan
dan kualitas tenaga kerja; (c) kependudukan dengan masalah-masalahnya; (d) restrukturisasi
organisasi. Oleh karena itu mengelola Sumberdaya manusia menjadi sesuatu yang sangat
menentukan bagi keberhasilan suatu organisasi, kegagalan dalam mengelolanya akan berdampak
mengintegrasikannya dalam suatu kesatuan gerak dan arah organisasi akan menjadi hal penting
bagi peningkatan kapabilitas organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk lebih memahami
bagaimana posisi Manajemen SDM dalam konteks organisasi diperlukan pemahaman tentang
makna Manajemen SDM itu sendiri, agar dapat mendudukan peran Manajemen SDM dalam
Tabel 1.
(1999:8)
3. The utilization of the firm’s human assets to achieve Mondy dan Noe
organizational objectives (Susilo,2002:5)
4. Manajemen Sumberdaya Manusia berhubungan dengan sistem Mathis dan Jackson
rancangan formal dalam suatu organisasi untuk menentukan (2001:4)
efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk
mewujudkan tujuan/sasaran yang telah ditentukan oleh suatu
organisasi
5. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan penerapan Mangkuprawira
pendekatan SDM di mana secara bersama-sama terdapat dua
tujuan yang ingin dicapai, yaitu (1) tujuan untuk perusahaan (2003:14)
dan (2) untuk karyawan
6. Human resource management (HRM) refers to the policies, Noe, et.al (2006:5)
practices, and system that influence employees’ behaviour,
attitudes, and performance
7. Human resources management is the function performed in Ivancivich (2007:4)
organization that facilitate the most effective use of people
(employee) to achieve organizational and individual goals
Adapun lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi aktivitas yang berhubungan
dengan Sumber Daya Manusia dalam organisasi. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia terbagi
atas, “fungsi manajemen yang meliputi planning, organizing, actuating, controlling dan fungsi
separation” (Cahyono,1996:2)
Fungsi perencanaan (planning) merupakan penentu dari program bagian personalia yang
akan membantu tercapainya sasaran yang telah disusun oleh perusahaan. Fungsi pengorganisasian
(organizing) merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi, dimana setelah fungsi
perencanaan dijalankan bagian personalia menyusun dan merancang struktur hubungan antara
pekerjaan, personalia dan faktor-faktor fisik. Fungsi actuating, pemimpin mengarahkan karyawan
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
upaya untuk mengatur kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumrrya.
Funggsi pengadaan tenaga kerja (procurement) yang berupaya untuk mendapatkan jenis
dan jumlah karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Fungsi pengembangan
dan pelatihan untuk meningkatkan prestasi kerja. Fungsi integrasi (integration) merupakan usaha
kerjasama yang baik dan sating menguntungkan. Fungsi pemeliharaan (maintenance) tenaga kerja
yang berkualitas perlu dilakukan agar mereka mau tetap bekerja sama dan loyal terhadap
2. Recruitment
3. Selection
4. Professional develepment
5. Performance appraisal
6. Compensation
pemenuhan kebutuhan akan personel pada saat ini dan masa datang, dalam konteks ini pimpinan
perlu melakukan analisis tujuan pekerjaan syarat-syarat pekerjaan serta ketersediaan personil.
Recruitment adalah paya pemenuhan personil melalui pencarian personil yang sesuai dengan
kebutuhan dengan mengacu pada rencana Sumber Daya Manusia yang telah ditentukan. Kemudian
dari pendaptar yang diperoleh dalam rekrutmen, dilakukanlah selection untuk menentukan
Apabila Personil yang dibutuhkan telah diperoleh, maka langkah Manajemen Sumber Daya Manusia
yang amat diperlukan adalah Professional development atau pengembangan profesional yang
merupakan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kompetensi personil agar dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kepentingan organisasi. Dalam hubungan ini maka
diperlukan upaya untuk melakukan penilaian kinerja (performance appraisal) sebagai upaya untuk
memahami bagaimana kondisi kinerja personil dalam organisasi yang amat diperlukan dalam
Manajemen Sumberdaya manusia dalam suatu organisasi pada dasarnya hanyalah suatu cara atau
metode dalam mengelola Sumber Daya Manusia agar dapat mendukung dalam pencapaian tujuan
organisasi, melalui upaya-upaya yang dapat mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia
menjalankan peran dan tugasnya dalam suatu organisasi, oleh karena itu tujuan dari Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah memanfaatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia dalam
organisasi untuk bekerja dengan baik dalam mewujudkan tujuan organisasi. Menurut Wherther dan
Davis (1993:10) ”the purpose of human resources management is to improve the productive
contribution of people to the organization in an ethical and sosially responsible way”. Sementara itu
secara rinci Wherther dan Davis (1993:11) menyatakan bahwa tujuan dari pada manajemen
a. ”Societal objective. To be ethically and sosially responsible to the needs and challange
of society while minimizing the negative impact of such demand upon thr organization
Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai salah satu bagian dari Manajemen Organisasi
secara keseluruhan jelas akan berpengaruh pada bidang-bidang manajemen lainnya, karena pada
dasarnya semua organisasi itu bergerak dan berjalan karena adanya aktivitas dan kinerja Sumber
peranannya dalam suatu organisasi termasuk dalam lembaga pendidikan seperti sekolah yang juga
organisasi. Tuntutan akan upaya peningkatan kualitas pendidikan pada dasarnya berimplikasi pada
perlunya sekolah mempunyai Sumber Daya Manusia pendidikan baik Pendidik maupun Sumber
Daya Manusia lainnya untuk berkinerja secara optimal, dan hal ini jelas berakibat pada perlunya
melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan tuntutan legal formal
seperti kualifikasi dan kompetensi, maupun tuntutan lingkungan eksternal yang makin kompetitif
di era globalisasi dewasa ini, yang menuntut kualitas Sumber Daya Manusia yang makin meningkat
yang mempunyai sikap kreatif dan inovatif serta siap dalam menghadapi ketatnya persaingan.
Rate This