You are on page 1of 6

BAB II

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)

A. Pengertian

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan


pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor
kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan
bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000. penduduk. Untuk
perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit
pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling.
Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang
meliputi pelayanan pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan
(promotif) dan pemullihan kesehatan (rehabilitatif) yang ditujukan kepada semua penduduk dan
tidak dibedakan jenis kelamin dan golongn umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai
tutup usia.

Fungsi Puskesmas.
 Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
 Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
 Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya.

B. Sistem Rujukan

Rujukan menurut SK Menteri Kesehatan RI Nomor 032/Birhub/72 tahun 1972, yakni


melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap suatu kasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit
yang berkemampuan cukup, atau secara horisontal dalam arti sesama unit yang setingkat
kemampuannya.
Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu
kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun horisontal, kepada yang
lebih kompeten, terjangkau dan dilakukan secara rasional.

Jenis Rujukan :

a) Rujukan Medis :
 Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif
dan lain-lain.

12
 Pengiriman bahan (spesiemen) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih
lengkap.
 Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau ahli untuk
meningkatkan mutu pelayanan pengobatan setempat.

b) Rujukan Kesehatan
Rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif, yang antara lain meliputi bantuan :
 Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau
berjangkitnya penyakit menular.
 Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu wilayah.
 Penyidikan sebab keracunan, bantuan tekhnologi penanggulangan keracunan dan
bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan massal.
 Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas
terjadinya bencana alam.
 Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air
bersih bagi masyarakat umum.
 Pemeriksaan spesiemen air di Laboratorium Kesehatan dan sebagainya.

C. Kegiatan Pokok Puskesmas

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan
pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun
demikian kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Kesejahteraan Ibu dan Anak.
2. Keluarga Berencana.
3. Usaha Peningkatan Gizi.
4. Kesehatan Lingkungan.
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
8. Kesehatan Sekolah.
9. Kesehatan Olahraga.
10. Perawatan Kesehatan Masyarakat.
11. Kesehatan Kerja.
12. Kesehatan Gigi dan Mulut.
13. Kesehatan Jiwa.
14. Kesehatan Mata.
15. Laboratorium Sederhana.
16. Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.
17. Kesehatan Lanjut Usia.
18. Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan


masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).

13
D. Pengelolaan Obat di Puskesmas.
Pengelolaan obat di Puskesmas dapat dilakukan oleh seorang apoteker atau seorang
asisten apoteker. Tugas pokoknya adalah mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas, yang
meliputi :
1. Perencanaan, yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat tahun yang akan datang.
2. Pengadaan, yaitu melaksanakan pengambilan obat dari Gudang Farmasi.
3. Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang diserahkan dari institusi yang
lebih tinggi, dan atau menerima pengembalian obat dari bawah.
4. Penyimpanan, yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat.
5. Distribusi, yaitu kegiatan menyerahkan obat ke unit-unit pelayanan.
6. Penggunaan, yaitu kegiatan pemanfaatan obat untuk penderita yang sesuai.
7. Pencatatan dan pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan laporan untuk tata
usaha obat-obatan di Puskesmas.

Fungsi : membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di Puskesmas.

Kegiatan Pokok :
 Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas.
 Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di Puskesmas
 Mengatur administrasi obat di Puskesmas
 Meracik obat-obatan untuk diberikan kepada penderita sesuai perintah dokter.
 Membuat zat reagens untuk laboratorium.
 Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA/KB.
 Menyediakan obat untuk Puskesmas Keliling dan Puskesmas Pembantu.

Kegiatan lain :
 Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunaan obat keras dan bahaya
narkotika.
 Pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukan.
 Membantu melaksanakan fungsi manajemen.
 Pemegang inventaris peralatan medis Puskesmas.

E. Fasilitas Pendukung

1. Puskesmas Pembantu
Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

2. Puskesmas Keliling
Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau
perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang
berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan
Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.

14
Kegiatan Puskesmas Keliling adalah :
 Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak
terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu
minggu.
 Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
 Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat
darurat.
 Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.

3. Bidan Desa

4. Posyandu
Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang
diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan
masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan.
Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan
di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan
kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah
melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 kepala
keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat.

Tujuan Posyandu :
 mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran.
 Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
 Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kegiatan kesehatan dan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.

Sasaran Posyandu :
 Ibu hamil berisiko tinggi
 Ibu menyusui
 Bayi
 Balita
 Pasangan Usia Subur (PUS)

Pelaksanaan Posyandu
Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh kader kesehatan desa bersama Kepala
Desa dan LKMD (seksi KB – Kesehatan dan PKK) dengan bimbingan Tim Pembina LKMD
Tingkat Kecamatan. Penyelenggaraan dilakukan oleh kader-kader terlatih di bidang KB-Kes,
berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda dan lain-lain dengan bimbingan Tim Pembina
LKMD tingkat Kecamatan.
Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat, terutamaiIbu hamil, ibu menyusui,
bayi dan balita serta Pasangan Usia Subur (PUS).Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang
mudah didatangi masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan
Posyandu dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat
pertemuan RT/RW atau di tempat khusus yang dibangun masyarakat.

15
Penyelenggaraan Posyandu

Posyandu diselenggarakan dengan pola lima meja sebagaimana diuraikan sebagai berikut :

MEJA 1 Pendaftaran
MEJA 2 Penimbangan Bayi dan Balita
MEJA 3 Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat)
MEJA 4 Penyuluhan Perorangan :
a. Mengenai Balita berdasarkan hasil penimbangan berat badannya
naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan
(PMT), oralit dan vitamin A dosis tinggi.
b. Terhadap ibu hamil dengan resiko tinggi, diikuti dengan pemberian
tablet besi
c. Terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari diikuti dengan
pemberian Kondom, pil atau tablet busa

MEJA 5 Pelayanan Profesional :


a. Immunisasi
b. KB
c. Pengobatan tradisional

F. Organisasi dan Administrasi Puskesmas

Sebagai konsekwensi dari UU Pokok Pemerintahan di Daaerah (UU No. 5 tahun 1974)
maka tanggung jawab pengelolaan Puskesmas berada di tangan pemerintah daerah. Pelimpahan
tanggung jawab ini mengikuti azas desentralisasi, yaitu pelimpahan sepenuhnya wewengan serta
tanggung jawab dalam bidang perencanaan, pelaksanaan dan pembiayaan kepada pemerintah
daerah. Untuk itu setiap tingkat pemerintah daerah dibentuk suatu institusi khusus yang
menangani masalah kesehatan yakni Dinas Kesehatan Dati II pada tingkat kabupaten yang
merupakan pembantu Kepala Daerah Tingkt II, serta Dinas Kesehatan Dati I pada tingkat
propinsi yang merupakan pembantu kepala daerah tingkat II.

Organisasi Puskesmas

Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari :

1 Unsur pimpinan : Pimpinan Puskesmas


2 Unsur pembantu pimpinan : Urusan Tata Usaha

3 Unsur pelaksana : a. Unit yang teridiri dari tenaga dalam jabatan fungsional
b. Jumlah unit tergantung pada kegiatan tenaga dan fasilitas
daerah masing-masing, yaitu :
Unit 1 melaksanakan kegiatan Kesejahteraan ibu dan anak,
KB dan Perbaikan gizi

Unit 2 melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberan


-tasan penyakit menular (khususnya imunisasi),
kesehatan lingkungan dan laboratorium sederhana

16
Unit 3 melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan kerja dan kesehatan lanjut usia.

Unit 4 melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan


masyarakat, kesehatan sekolah, kesehatan olah raga,
kesehatan jiwa, kesehatan mata, dn kesehatan khusus
lainnya

Unit 5 melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan


upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehtan
masyarakat

Unit 6 melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan


rawat inap

Unit 7 melaksanakan kegiatan kefarmasian

Adapun struktur organisasi Puskesmas disesuaikan dengan keadaan masing – masing daerah
berkaitan dengan UU otonomi daerah, sebagai contoh adalah di bawah ini :

KEPALA

URUSAN
TU

UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT UNIT


I II III IV V VI VII

PUSKESMAS
PEMBANTU

17

You might also like