You are on page 1of 5

GANESA DOLOMIT* *

1.1. Mula Jadi*


Dolomite yang baru dikenal sejak tahun 1882, merupakan variasi batu gamping yang
mengandung > 50% karbonat istilah dolomite pertama kali digunakan untuk batuan karbonat
tertentu yang terdapat didaerah TYeolean Alpina (Pettijohn.F.J. 1956). Dolomit dapat
terbentuk karena proses primer dan sekunder. Secara sekunder, dolomite umumnya terjadi
kerena proses pelindian (leaching) tau peresapan unssur magnesium dari air laut kedalam
batu gamping, atau yang lebih dikenal dengan proses dolomitisasi yaitu proses perubahan
mineral kalsit menjadi dolomite. Selain itu dolomite sekunder dapat juga terbentuk karena
diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Pembentukan dolomite sekunder
dapat terjadi karena berbeberapa factor diantaranya adalah tekanan air yang banyak
mengandung unsure magnesium dan prosesnya berlangsung dalam waktu lama. Dengan
semakin tua umur batu gamping, semakin besar kemungkinan nya untuk berubah menjadi
dolomite. Dolomite primerterbentuk bersama-sama dalam cebakan bijih. *
1.2. Mineralogy*
Sebagai salah satu rumpun mineral karbonat dolomite mempunyai struktuir Kristal
rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO_3 )_2 atau managdolomit
dan berkomposisi kimia MgFe(CaCO_3 )_2 atau ferrodolomit. Umumnya dolomite
berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dangan kekerasan lebih lunak dari batu
gamping (berkisar antara 3.5 – 4) bersifat pejal, berat jenis antara 2.8 – 2.9 yang berbutir
halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

4. *PEMANFAATAN*
Dolomite banyak dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam
industry. Dolomite banyak dimanfaatkan sebagai komoditi pada :
- Industry refraktori
- Dalam tungku pemanas atau pencair
- Dalam pupuk digunakan unsure Mg untuk meningkatkan pH tanah
- Dalam industri cat sebagai pengisi
- Industri kaca, plastik, kertas
- Bahan pembuat semen, sorel, sea water magnesia
- Industri alkali
- Pembersi air
- Industri ban
- Ply wood
- Industri obat-obatan dan kosmetik
- Campuran makanan ternak industry keramik
- Bahan penggosok (abrassive)

Dari sekian banyak pemanfaatannya, pemanfaatan dolomite dapat dikelompokkan menjadi 3


yakni:
1) Pemanfaatan dolomite secara langsung
2) Pemanfaatan dolomite yang telah dikalsinasi
3) Pemanfaatan kimia dolomite
4.1. Pemanfaatan dolomite secara langsung
Pemanfaatan dolomite secara langsung digunakan untuk pertanian, semen klinker, mortar,
klinker dolomite, penyemenan atau dempul untuk rekahan-rekahan.
*4.1.1. Pertanian*
Dalam sektor pertanian dolomite dipermanfaatkan entuk menaikkan pH tanah masam dan
sebagai sumber magnesium . pada tanah-tanah masam unsure yang banyak terkandung adalah
unsur Mg dan Fe serta kekurangan unsur Mg, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat
mengasimilasi CO_2 . *
4.1.2. Semen Klinker Mortar*
Penambahan dolomite sampai 40% terhadap semen mempercepat hidrasi semen (Soroka and
Setter,1997). Butiran halus dolomite berkisar 1.150 hingga 10.300 cm^2 /g. umtuk membuat
semen Portland, material halus dolomite ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang
secara alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan darganya saat ini
1:6. *
4.1.3. Dempul Rekahan*
Selain batu gamping, dolomite atau campuran keduanya dapat juga dimanfaatkan untuk dibuat
sebagai penyemen rekahan-rekahan pda kayu. *
4.2. Dolomit Kalsinasi*
*4.2.1. semen Magnesium Oksiklorida*
Semen ini cukup keras, tetapi tidak tahan terhadap aair. Untuk menghindarkannya dapat
dilindungi dengan pemolesan dengan menggunakan terpentin. Semen ini sering digunakan
sebagai material dasar. Penggunaan lainnya adalah untuk matrik penyemenan dalam berbagai
variasi. Hampir keseluruhan komposisi semen ini tahan terhadap pelarut, kuat akan tekanan dan
tarikan, harga besaing dan tahan terhadap api dan serangga.

Kegunaan

Dolomite is used as an ornamental stone, a concrete aggregate, a source of magnesium oxide and
in the Pidgeon process for the production of magnesium. It is an important petroleum reservoir
rock, and serves as the host rock for large strata-bound Mississippi Valley-Type (MVT) ore
deposits of base metals such as lead, zinc, and copper. Where calcite limestone is uncommon or
too costly, dolomite is sometimes used in its place as a flux for the smelting of iron and steel.
Large quantities of processed dolomite are used in the production of float glass.

In horticulture, dolomite and dolomitic limestone are added to soils and soilless potting mixes to
lower their acidity and as a magnesium source. Home and container gardening are common
examples of this use.

KARAKTERISTIK FISIK:
© Berwarna sering merah muda atau kemerah merahan dan dapat tidak berwarna, putih, kuning, beruban/kelabu
atau bahkan warna coklat atau hitam ketika besi hadir di kristal.
© Berkilap seperti mutiara ke seperti kaca ke tumpul..
© Sifat terhadap cahaya adalah transparan ke tembus cahaya..
© Sistem hablur adalah trigonal; menghalangi 3 Crystal Habits meliputi rhombohedral pelana yang shaped yang
kembar belah ketupat dan yang sederhana beberapa dengan wajah yang sedikit dibengkokkan, juga seperti
prisma/aneka warna, raksasa (masive), berisi butir kecil dan batu karang yang membentuk. Tidak pernah yang
ditemukan di scalenohedrons.
© Perpecahan sempurna di tiga arah yang membentuk rombohedron.
© Belahan conchoidal.
© Kekerasannya adalah 3.5-4 Specific Gravity adalah 2.86 ( rata-rata)
© Warna lapisan putih..
© Karakteristik yang lain: Tidak sama dengan kalsit, berbuih dengan lemah dengan cuka yang hangat atau ketika
lebih dulu bertepung/berbubuk dengan HCl yang dingin.
© Mineral yang dihubungkan: meliputi kalsit, mineral bijih sulfida, fluorit [CaF], barit, kwarsa dan adakalanya
dengan emas.
Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung
45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral
dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO 3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai
x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu
terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral
dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi. Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau
kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00,
bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat
mudah menyerap air serta mudah dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral
industri didasarkan atas kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi)
dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan
nama dolomit tersebut. Misalnya, batugamping mengandung ± 10 % MgCO3 disebut
batugamping dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit.

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis mengandung
45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral
dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai
x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini selalu
terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan lempung. Dalam mineral
dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.
Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari
batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90,
berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.
Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas kandungan unsur
magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium (Ca) dan magnesium
(Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit tersebut. Misalnya,
batugamping mengandung ± 10 % MgCO3 disebut batugamping dolomitan, sedangkan bila
mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni


secara teoritis mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3%
CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi
CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-xCO3, dengan nilai x lebih kecil
dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena umumnya mineral ini
selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang, pirit dan
lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama
ion besi. Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-
biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batugamping, yaitu berkisar antara
3,50 - 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 - 2,90, berbutir halus hingga
kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah dihancurkan.

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan


batugamping dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan
atau sama dengan penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu
industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai karena banyak
terdapat di alam. Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran
dolomit yang cukup besar terdapat di Propinsi Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua. Di beberapa daerah
sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh
lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.

Penambangan dolomit dilakukan sama dengan penambangan batu


gamping.

1. Agregat bata tahan api (hasil refractory) dan semen.


2. bahan pengisi dan farmasi.
Pengatus viscositas, gelas dan glasir keramik.

Banyak digunakan sebagai bahan baku pada industri gelas dan kaca lembaran, industri
keramik dan porselen, industri refraktori, bahan pengisi pada industri kertas,cat,dan
ban...

You might also like