You are on page 1of 9

PERANAN KOPERASI DESA DALAM MEMBINA JIWA KEWIRAUSAHAAN

MASYARAKAT

DI DESA LINGGAMUKTI

KECAMATAN SUCINARAJA KAB.GARUT

PROPOSAL SKRIPSI

NANDANG ROHANA

NIM. 07611110

JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) GARUT

JANUARI 2011

Pendahuluan
A.Latar belakang masalah

Desa adalah pemerintahan daerah terendah dimana sebagian besar penduduk Negara
Indonesia bertempat tinggal diwilayah pedesaan yang pada umumnya bermata pencaharian
sebagai petani,Maka dalam hal ini jelas bahwa masyarakat pedesaan merupakan sumber daya
manusia yang harus mampu mengelola sumber kekayaan alam dan mangpaatnya sebaik
mungkin, sesuai dengan pendapat Bachsan Mustafa SH (1990:35) sebagai berikut :
“desa adalah suatu wilayah yang ditepati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan
masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi
pemerintahan terendah langsung di bawah camat berhak menyalenggarakan rumah tangga sendiri
dalam ikatan Negara republik Indonesia”
Sejalan dengan pendapat di atas,maka pelaksanaan pembagunan pedesaan di titik
beratkan pada rumah tangga dalam hal ini pemerintahan desa sangat besar perannya dalam usaha
memajukan berbagai sektor pembangunan baik di bidang ekonomi,sosial budaya serta
pertahanan dan keamanan namun sangatlah jelas bahwa pada umumnya kiprah pemerintahan
desa yang paling di utamakan adalah meningkatkan perekonomian masyarakat
Dalam usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat pemerintahan desa dengan segala
daya dan upaya memberikan pembinaan koperasi desa dalam membina jiwa kewirausahaan
masyarakat di desa lingga mukti kecamatan sucinaraja Kab Garut maka dibentuk organisasi yang
senantiasa dapat menunjang dan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutkan.
Dilain pihak untuk meningkatkan kesejahteraan para petani itu pemerintah desa berupaya
dengan mengadakan berbagai pembinaan baik secara formal maupun non formal.
Upaya pembinaan yang dilakukan oleh pamerintahan desa guna meningkatkan taraf
hidup petani,dengan jalan meningkatkan kesadran berkoperasi,usaha pembinaan kepada para
petani yang ada di pedesaan ini di titik beratkan kepada peningkatan kesadaran bagi para petani
itu sendiri,sesuai dengan buku panduan TIM penegak PKK,pembinaan berpungsi sebagai
berikut:
A meningkatkan kualitas peelaksanaan
B mencegah timbulnya timpang tindih suatu kegiatan
C mencegah penyaimpangan/salah pelaksanaa
D mengatasi permasalaha/hambatan yang di alami dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Memperhatikan pendapat di atas,maka usaha pembinaan yang harus di lakukan dewasa
ini adalah membina agar masyarakat menyadari betapa pentinganya hidup berkoperasi.
Untuk mencapai tujuan yang di harapkan,maka pemerintahan desa mengadakan kerja
sama dengan suatu wadah yang disebut KUD (koprasi Unit Desa) karena wadah ini bertujuan
sebagai penyalur aspirasi dan hubungan kerja sama guna meningkatkan pembangunan di
pedesaan,sesuai dengan pendapat Drs Husni thamrin 1992:18,koprasi adalah:”badan usaha yang
beranggotakan orang orang atau badan hukum koprasi dengan melandaskan kegiatan
berdasarkan perinsip koperasi sekligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
kekeluargaan”
Sejalan dengan penertian koperasi di atas,jelas peran serta pemerintah desa dan
masyrakat sangat diperlukan,oleh sebab itu perlu ada berbagai konsep pembinaan yang sangat
relepan dengan pertimbangan perkoperasian di Indonesia karena koperasi sebagai gerakan
ekonomi masyarakat maka peran serta masyarakat di perlukan untuk berpungsinya koperasi
sebagai jembatan dalam pembangunan ekonomi rakyat,hal ini sejalan dengan pendapat Drs
Husni thamrin (1992:38) sebagai berikut:ada 4 pungsi dan peran koprasi di antaranya,

A. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

B berperan serta secara aktif dengan upaya mempertinggi kualitas manusia dan masyarakat.

C memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian


nasional dengan koprasi sebagai soko guru.

D berusaha untuk mewujudkan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha


bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi koperasi.

Bila kita menghayati koprasi di atas jelas bahwa sektor koperasi perlu mendapat
perkembangan yang lebih baik di masyarakat petani di pedesaan karena dengan hidup
berkoperasi selain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat juga mengembangkan dan
memperkokoh perekonomian nasional.salasatu yang perlu di perhatikan untuk meningkatkan
peran serta agar petani mempunyai kesadaran berkoperasi,maka untuk itu pemerintah desa
berupaya menjalin kerja sama dengan koperasi yang ada di pedesaan,baik itu koperasi unit desa
(KUD) maupun koperasi koperasi lainya dengan
Dengan terciptanya hubungan baik,maka diharapkan agar masyarakat lebih menyadari
betapa pentingnya hidup berkoperasi dalam rangka membangun dan membina jiwa
kewirausahaan masyarakat yang sejahtera.
Di sisi lain kendala yang di alami oleh pemerintahan desa adalah masih adanya
masyarakat yang belum menyadari arti dan pentingnya berkoperasi,hal ini diakui karna
masyarakat belum menyadari dan memahami dampak positif dari tujuan koperasi oleh karna itu
adanya pembinaan yang dilakukan oleh pemerintahan desa diharapkan sebagai jembatan untuk
lebih mengoptimalkan peran sertanya pemerintahan desa dalam menumbuhkan kesadaran
berkoperasi di kalangan masyarakat.uraian di atas memperlihatkan bahwa ada dua hal pokok
permasalahan yang dapat diperhatikan,disatu pihak pemerintahan desa berupanya memberikan
pembinaan/penyuluhan kepada masyarakat.dipihak lain langkah langkah bagai manakah yang
harus di tempuh dalam membina masyarakat agar sadar berkoperasi.
Dengan latar belakang tersebut di atas sebagai dasar pemikiran,untuk kemudian
menjadikan alasan mengapa topik tersebut menjadi bahan pembahasan dalam program penelitian
ini.
Sehingga menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian yang berjudul”
peranan koperasi desa dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa Linggamukti
kecamatan Sucinaraja kab.Garut” .

B.Rumusan dan pembatasan masalah.


1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi pokok dalam penelitian ini
adalah: ” Sejauh mana pranan koperasi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa
Linggamukti kecamatan Sucinaraja kab.Garut
2. Pembatasan Masalah
Dari rumusan masalah pokok tersebut penulis membatasi dalam bentuk sub-sub masalah
sebagai berikut:
1. sejauhmana peranan koperasi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa
2. Bagaimana peranan koperasi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa
3. Kendala apa yang dihadapi oleh koperasi desa dalam membina jiwa kewirausahaan
masyarakat desa
4. Upaya apa yang dilakukan koperasi dalam mengatasi kendala yang dihadapi pada
pembinaan jiwa kewirausahaan masyarakat di desa

C. Variabel Dan Indikator Penelitian

1. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi
objek-objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai faktor-
faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. (Sumadi Suryabrata.
2006:25)
Berdasarkan pernyataan itu, maka ditentukan dua variabel yang mendukung penelitian ini yaitu
variabel penelitian yang yang penulis ambil terdiri dari dua variabel yaitu:
1. Variabel Penelitian
Variabel (X) : peranan koperasi desa
Variabel (Y) : Membina jiwa kewirausahaan masyarakat

2. Indikator Penelitian
Yang menjadi indikator dalam variabel (X) yaitu :
a. kemampuan koperasi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat desa
b. peran koperasi dalam mendukung perekonomian masyarakat desa
c. usaha yang dilakukan koperasi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat desa
Yang menjadi indikator dari variabel (Y) yaitu :
a. Membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa
b. Meningkatkan perekonomian masyarakat di desa
c. kendala yang dihadapi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa
d. upaya apa yang ditempuh koperasi untuk mengatasi masalah dalam pembinaan jiwa
kewirausahaan masyarakat di desa

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui sejauh mana peranan koperasi desa dalam membina jiwa kewirausahaan
masyarakat di desa

Tujuan khusus

Ingin mengetahui bagaimana peran koperasi dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di
desa

Ingin mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh koperasi desa dalam membina
jiwa kewirausahaan masyarakat di desa

Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan terutama yang
berkaitan dengan peranan koperasi di desa. Khususnya agar masyarakat menyadari terhadap
dampak positif beroperasi.
E.Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan dasar
Postulat (anggapan dasar) adalah perumusan teoritis yang dijadikanlandasan bagian
suatu penelitian ilmiah. Menurut Winarno Surachmad (1989:32) menegaskan tentang postulat
sebagai berikut: “Anggapan dasar atau asumsi ataupostulat yang menjadi tumpuan segala
pandangan dan kegiatan terhadapmasalah yang dihadapi. Postulat inilah yang menjadi titik
pangkal, titik dimanatidak ada lagi keragu-raguan penyelidik”.
Dalam hal yang lain Winarno juga menyatakan bahwa postulat adalah “sebuah titik
tolak pemikiran yangkebenarannya diterima oleh penyelidik”.
Untuk penelitian ini yang dijadikananggapan dasarnya yaitu:
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
(pokok-pokok hukum perusahaan 1979:38)

2. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian yang memerlukan pengujian lebih lanjut sampai terbukti melalui data
yang terkumpul (Suharsimi Arikunto 1998 ; Subimo 1982 ).
Dengan demikian berarti hipotesis adalah jawaban sementara yang diungkapkan oleh peneliti
tetapi perlu diuji kebenarannya lebih lanjut sampai terbukti, melalui data yang terkumpul.
Bertitik tolak dari pengertian hipotesis tersebut maka peneliti mengajukan hipotesis
tersebut maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. jika peranan koperasi desa dalam membina jiwa kewirausahaan masyarakat di desa
efektif maka perekonomian masyarakat desa akan lebih meningkat.
2. Jika koperasi desa dikelola dengan baik maka kesejahteraan anggotanya akan bias
tercapai
F. Metode dan Teknik Penelitian.
a. Metode penelitian
Metode merupakan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam mencapai tujuan,
sedangkan metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mentutorpulkan data
penelitiannya (Suharsimi Arikunto 1998 :151).
Metode yang di gunakan dalam penelitian adalah metode Deskriptif analitis, yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti dilapangan hal-hal yang terjadi (Subino 1982 : 5)
Metode deskriptif ini memiliki sifat tertentu dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang pada
masalah aktual
2. data yang dikumpulkan mula-mula disusun di jelaskan dan di Analisis

b. Teknik Penelitian
Sesuai dengan sifat dan jenis data yang diperlukan maka teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :

a. Angket / Kuesioner yaitu sejumlah daftar (formulir pertanyaan) secara tertulis yang diberikan
kepada sejumlah subjek (responden) dengan maksud untuk memperoleh informasi, tanggapan,
respon / jawaban dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui (Arikunto, 1993,1998 Kartono 1996).

b. Wawancara yaitu sebuah dialog atas pertanyaan yang dilakukan antara dua orang atau lebih
oleh pewawancara dalam bertatap muka dengan tujuan untuk memperoleh informasi.

c. Observasi, mengadakan pengamatan langsung di lapangan tentang masalah yang ada


hubungannya dengan objek penelitian yakni terhadap warga belajar -siswi dalam proses
belajarnya.
d. Studi literatur, teknik dengan mencari referensi yang gunanya untuk mempelajari berbagai
sumber atau literature yang berkenaan dengan maslah yang akan diteliti “.
(Drs.Komarudin,1998:19)

G. Populasi dan Sampel


a. Populasi
penentuan populasi dalam penelitian ini rencananya adalah seluruh masyarakat desa
Linggamukti kec. Wanaraja Garut.

b.. Sampel
Untuk menentukan jumlah sampel yang akan diteliti berpedoman kepada pendapat
Sukarsini Arikunto (1992:107) yang menyatakan bahwa :
“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambel
penelitian populasi, senlanjutnya jika subjeknya lebih dari 100, bisa diambil 10%-15% atau 20%-
25% atau lebih”.
Dengan demiikian penelitian ini akan berdasar pada pemikiran tersebut.

H.Waktu dan Tempat Penelitian.


Penelitian ini dilaksanakan setelah proposal penelitian ini disetujui oleh dosen
pembimbing ,Tempat penelitian rencananya akan dilaksanakan di, desa Linggamukti
Kec.Wanaraja Kab.Garut 2010/2011.

You might also like