You are on page 1of 12

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah : SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen pembimbing : M. Zakaria, S. Sos.I., MHI

Disusun oleh :

DEVI PUSPITASARI

NIM : 2007.112.01.0249

Semester V-A

STIT AL URWATUL WUTSQO


BULUREJO DIWEK JOMBANG
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... . 2
KATA PENGANTAR........................................................................................................... . 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 4
B. Focus Pembahasan ..................................................................................... 4
C. Tujuan Pembahasan .................................................................................. 5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kejatuhan kota Bagdad.............................................................................. 6
B. Kemunduran pendidikan islam pasca kejatuhan bagdad........... 8
C. Pendidikan Islam Pada Masa Kemunduran...................................... 9

BAB III : KESIMPULAN..................................................................................................... 12


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang tekah melmpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada kami sehengga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad saw
sebagai pembawa kebenaran.
Dengan bekal kemampuan yang terbatas akhirnya makalah tentang
"Kemunduran Kota Baghdad” ini dapat terselesaikan , tentunya berkat
bantuan dari berbagai pihak, baik itu dari Bpk. M. Zakaria.S.SoS.,MHI selaku
dosen pengampu, maupun teman-teman yang telah membantu dalam exlorasi
referensi yang kami butuhkan.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini tidak lepas dari kekeliruan,
baik dari sisi redaksional maupun dari cara penulisan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhirnya kami mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulisan makalah kita ini, semoga dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Jombang, 30 January 2010

Penulis.

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

2
Kemunduran umat Islam dalam peradabannya terjadi pada sekitar
tahun 1250 M. s/d tahun 1500 M. Kemunduran itu terjadi pada semua
bidang terutama dalam bidang Pendidikan Islam. Di dalam Pendidikan Islam
kemunduran itu oleh sebagian diyakini karena berasal dari berkembangnya
secara meluas pola pemikiran tradisional. 1 Adanya pola itu menyebabkan
hilangnya kebebasan berpikir, tertutupnya pintu ijtihad, dan berakibat
langsung kepada menjadikan fatwa ulama masa lalu sebagai dogma yang
harus diterima secara mutlak.

Di saat umat Islam mengalami kemunduran, di dunia Eropa malah


sebaliknya mengalami kebangkitan mengejar ketertinggalan mereka,
bahkan mampu menyalib akar kemajuan-kemajuan Islam. Ilmu
Pengetahuan dan filsafat tumbuh dengan subur di tempat-tempat orang
Eropa. Akibatnya bila pola fikir tradisional yang berkembang di dunia
Islam terus tertanam dan tumbuh subur, maka di tempat mereka di Eropa.
Hal ini merupakan penyebab beralihnya secara drastis pusat pendidikan
dari dunia Islam ke Eropa.

B. FOCUS MASALAH
1. Faktor jatuhnya Baghdad
2. Beberapa dampak setelah jatuhnya Baghdad
3. Pendidikan Islam Pasca jatuhnya Baghdad
C. TUJUAN PEMBAHASAN

Pembahasan makalah ini bertujuan untuk pemberien informasi


kepada guru, dosen, ataupun mahasiswa yang sebagai calon guru yang akan
memberi pendidikan tentang sejarah pendidikan islam, serta sebagai umat
muslim agar menjadikan sejarah – sejarah yang terdahulu sebagai suri
tauladan untuk memajukan islam di hari esok.

1
Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Islam,Menelusuri Jejek Sejarah Pendidikan Era
Rasulullah Sampai Indonesia.( Jakarta : Kencana. 2007)

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kejatuhan Bagdad

Pada tahun 565 H/1258 M, tentara Mongol yang berkekuatan sekitar


200.000 orang tiba di salah satu pintu Baghdad. Khalifah Al-Mu'tashim
betul-betul tidak berdaya dan tidak mampu membendung "topan" tentara
Hulagho Khan. 2 Kota Baghdad dihancurkan rata dengan tanah, dan Hulagho
Khan menancapkan kekuasaan di Banghdad selama dua tahun, sebelum
melanjutkan gerakan ke Syiria dan Mesir

Pada masa jayanya kota Baghdad dikenal secara luas sebagai pusat
kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu
pengetahuan dan  telah berhasil mengguli kota-kota lain yang dikenal
sebagai pusat peradaban manusia.
Namun hal itu berubah drastis sejak penyerangan yang dilakukan
tentara Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan.Peristiwa ini terjadi pada
tahun 1250 M. Dengan hadirnya Hulagu Khan, maka pusat-pusat ilmu
pengetahuan, baik yang berupa perpustakaan maupun lembaga-lembaga
pendidikan semuanya mereka porak-porandakan dan mereka bakar sampai
punah tak berbekas.    
 Dengan dibumihanguskannya kota Baghdad berikut kekayaan
intelektual yang ada didalamnya, maka berakhirlah kebesaran pemerintahan
Islam masa lalu, baik dalam wilayah kekuasaan maupun intelektual.
Penghancuran pusat kebudayaan Islam itu juga berakibat hilangnya
dan putusnya akar sejarah intelektual yang telah dengan susah payah
dibangun pada masa awal-awal Islam . Adanya kekalahan politik itu
berpengaruh besar pada cara pandang dan berpikirnya umat Islam yang
telah mulai mengalihkan pandangan dan pemikiran umat Islam yang semula
berpaham dinamis berubah menjadi berpaham fatalis .3

2
Ibid…
3
http://www.republika.co.id

2
Dari peristiwa itu kita dapat menarik kesimpulan bahwa.  Jatuhnya
kota Baghdad di tangan Hulagu Khan pada tahun 1250 M. bukan saja
pertanda yang awal dari berakhirnya supremasi Khilafah Abbasyiyah dalam
dominasi politiknya, tetapi berdampak sangat luas bagi perjalanan sejarah
umat Islam. Karena ini merupakan titik awal kemunduran umat Islam di
bidang politik dan peradaban Islam yang selama berabad-abad lamanya
menjadi kebanggaan umat .
Namun selain penyerangan itu, ada faktor-faktor lain  juga yang
menyebabkan  jatuhnya Baghdad, di antaranya:  

1. Adanya persaingan tidak sehat antara beberapa bangsa yang


terhimpun dalam Daulah Abbasyiah, terutama Arab, Persia dan Yurki.

2. Adanya konflik  aliran pemikiran dalam Islam yang sering


menyebabkan timbulnya konflik berdarah.

3. Munculnya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri dari


kekuasaan pusat di Baghdad.4

4. Kemerosotan ekonomi.

Umat islam agar selalu dapat berpacu dan mengembangkan diri


harus selalu melakukan inovasi serta berkreativitas supaya dapat mencapai
keutuhan dan kesempurnaan hidup. Hal ini setidaknya telah menjadi
perhatian para penguasa atau khalifah pada masa-masa jayanya islam yang
terletak pada kekuasaan Daulah Abbasiyah, segenap kemampuan dan
perhatian dicurahkan untuk membangun sebuah peradaban, dengan
dijadikannya Bagdad sebagai pusat ibu kota pemerintahan yang didalamnya
berdiri istana dan bangunan yang megah dengan seni bangunan arab Persia
pada masa itu.

4
http://yusufrahman.blogdetik.com/2009/02/08/menelusuri-jejak-kota-baghdad/

2
B. Kemunduran Pendidikan Islam Pasca Kejatuhan Bagdad.

Kehancuran total yang dialami oleh Bagdad sebagai pusat-pusat


pendidikan dan kebudayaan islam, menandai runtuhnya sendi-sendi
pendidikan dan kebudayaan islam. Musnahnya lembaga-lembaga
pendidikan dan semua buku-buku ilmu pengetahuan dari kedua pusat
pendidikan di timur dan barat dunia island tersebut, menyebabkan pula
kemunduran pendidikan diseluruh dunia islam, terutama dalam bidang
intelektual dan material, tetapi tidak demikian halnya dalam bidang
kehidupan batin dan spiritual.
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol
bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan
awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Baghdad
sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya dengan
khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh
pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan tersebut.
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang
membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan
Manchuria Barat serta Turkistan Timur. Nenek moyang mereka bernama
Alanja Khan, yang mempunyai dua putera kembar, Tatar dan Mongol. Kedua
putera itu melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tartar. Mongol
mempunyai anak bernama Ilkhan, yang melahirkan keturunan pemimpin
bangsa Mongol di kemudian hari.5
Dalam rentang waktu yang sangat panjang, kehidupan bangsa Mongol
tetap sederhana. Mereka mendirikan kemah-kemah dan berpindah-pindah
dari satu tempat ke tempat lain, menggembala kamhing dan hidup dari hasil
buruan. Mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional, yaitu

5
Abudin Nata. Sejarah Pendidikan Islam-Periode Klasik & Pertengahan.( Jakarta : Rajawali
Press.2004)

2
mempertukarkan kulit binatang dengan binatang yang lain, baik di antara
sesama mereka maupun dengan hangsa Turki dan Cina yang menjadi
tetangga mereka. Sebagaimana umumnya hangsa nomad, orang-orang
Mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang, dan berani
menghadang maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi, mereka
sangat patuh kepada pemimpinnya. Mereka menganut agama Syamaniah
(Syamanism), menyembah bintang-bintang, dan sujud kepada matahari yang
sedang terbit.
Kemajuan bangsa Mongol secara besar-besaran terjadi pada masa
kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan. la herhasil menyatukan 13 kelompok
suku yang ada waktu itu. Setelah Yasugi meninggal, puteranya, Timujin yang
masih berusia 13 tahun tampil sebagai pemimpin. Dalam waktu 30 tahun, ia
berusaha memperkuat angkatan perangnya dengan menyatukan hangsa
Mongol dengan suku bangsa lain sehingga menjadi satu pasukan yang
teratur dan tangguh. Pada tahun 1206 M, ia mendapat gelar Jengis Khan,
Raja Yang Perkasa. la menetapkan suatu undang-undang yang disebutnya
Alyasak atau Alyasah, untuk mengatur kehidupan rakyatnya. Wanita
mempunyai kewajiban/yang sama dengan laki-laki dalam kemiliteran.
Pasukan perang dibagi dalam beberapa kelompok besar dan kecil, seribu,
dua ratus, dan sepuluh orang. Tiap-tiap kelompok dipimpin oleh seorang
komandan. Dengan demikian bangsa Mongol mengalami kemajuan pesat di
bidang militer.

C. Pendidikan Islam Pada Masa Kemunduran

            Kehancuran total yang dialami oleh Baghdad sebagai pusat


pendidikan dan kebudayaan Islam kala itu, menandai runtuhnya sendi-sendi
pendidikan dan kebudayaan Islam.Musnahnya lembaga-lembaga pendidikan
dan semua buku-buku ilmu pengetahuan dari  pusat pendidikan Islam
tersebut, menyebabkan pula kemunduran pendidikan di seluruh dunia Islam
terutama dalam bidang intelektual dan material, tetapi dalam kehidupan
batin dan spiritual.6
6
Zuhairi, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997)111

2
Adapun untuk lebih jelasnya, kami akan memaparkan kondisi
pendidikan Islam pada masa ini:

    Kurangnya perhatian para pemimpin (Khalifah) terhadap perkembangan


ilmu pengetahuan dan kesejahteraan ulama.Sehingga perkembangan 
intelektual agak tersendat-sendat Para pemimpin terlalu sibuk
memikirkan pemerintahan.7 

   Terbakarnya perpustakaan serta lembaga pendidikan yang ada,


menyebabkan banyaknya khazanah intelektual Islam yang hilang dan
hangus terbakar .

    Suasana gelap dan mencekam yang dialami oleh dunia Islam benar-benar
memprihatinkan.Dan pada saat yang bersamaan, bangsa Eropa justru
sedang mencapai kejayaan sebagai pengaruh dari berkembangnya
paham Renaissance, dan sibuk melakukan misi penjajahan  ke negara-
negara Islam.Oleh karena itu, banyak umat Islam yang frustasi dan
akhirnya berusaha menjauhi kehidupan duniawi, termasuk
meninggalkan kehidupan  intelektual.Mereka lebih memilih menutup diri
dan menjalani kehidupan sebagai seorang sufi.Akhirnya perkembangan
ilmu pendidikan menjadi berhenti .

   Kehidupan sufi berkembang pesat. Madrasah madrasah yang ada


berkembang menjadi Zawiyat-zawiyat untuk mengadakan  riyadhah di
bawah bimbingan dan otoritas seorang Syaikh yang akhirnya
berkembang menjadi lembaga tarekat.Dan di madrasah-madrasah  yang
masih tersisa itu, hampir seluruh kurikulum diisi dengan karya-karya
sufistik.8

   Berkembangnya praktek bid’ah dan khurafat.hal itu ditandai dengan


banyaknya umat  Islam yang mengkultuskan posisi seorang Syaikh 
dalam suatu tarekat. sampai-sampai ada yang berdoa minta di kuburan
7
Ibid…. hal 110
8
Samsul Nizar. Sejarah Pendidikan Islam,Menelusuri Jejek Sejarah Pendidikan Era
Rasulullah Sampai Indonesia.( Jakarta : Kencana.2007) hlm. 179

2
seorang syaikh.9

   Dalam bidang fikih, yang terjadi adalah berkembangnya taklid buta di


kalangan umat.Dengan sikap hidup yang statis itu, tidak ada penemuan-
penemuan baru dalam bidang fikih.Apa yang sudah ada dalam kitab-
kitab lama dianggap sebagai sesuatu yang baku, mantap, benar, dan
harus diikuti  serta dilaksanakan sebagaimana adanya.Sehingga
memunculkan pendapat bahwa “pintu ijtihad sudah tertutup”10

9
http://umar-chan.com/index.php/agama

10
Zuhairi, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal.111

2
BAB III
KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyebab utama


dari mundurnya dunia pendidikan Islam ditandai dengan runtuhnya Baghdad
selaku ibukota Daulah Abbasyiah ke tangan bangsa Mongol.Hal itu pun
menyebabkan seluruh dunia Islam juga mengalami kemunduran.Karena
Baghdad pada saat itu berfungsi sebagai kiblat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
            Kemudian disebabkan oleh kondisi itu, banyak umat Islam yang frustasi
akibatnya mereka memilih menjalani kehidupan sebagai seorang sufi, dan
berusaha meninggalkan kehidupan intelektual.Mereka yang semula bersifat
kritis dan dinamis, kontras berubah menjadi statis.Dan dari sikap itu,
berkembang menjadi taklid buta kepada ulama, karena bagi mereka pintu
ijtihad telah tertutup.
Namun di belahan bumi yang lain ternyata bangsa Eropa justru sedang
mengalami kemajuan yang pesat diakibatkan oleh berkembangnya paham
Renaissance (membangun kembali). Mereka telah berhasil keluar dari dominasi
doktrin gereja yang terjadi pada masa Scholastik (Abad Pertengahan).
Oleh karena itu, jika umat Islam ingin maju maka umat Islam harus
kembali kepada ajaran al-Quran dan Sunnah.Umat Islam juga harus bersikap
kritis dan merdeka.
Dan dari kejadian inilah muncullah ungkapan “Umat Islam maju karena
dekat dengan agamanya, sedangkan umat Kristen maju karena jauh dari
agamanya”.Wallahu a’lam bis showab.    

2
DAFTAR PUSTAKA

Zuhairi, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal.111

Nata, Abudin. 2004. Sejarah Pendidikan Islam-Periode Klasik &


Pertengahan.Jakarta : Rajawali Press.

Nizar, Samsul. 2007. Sejarah Pendidikan Islam,Menelusuri Jejek Sejarah


Pendidikan Era Rasulullah Sampai Indonesia. Jakarta : Kencana.

Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam . Jakarta : rajawali pers . 1993


http://www.republika.co.id
http://www.geocities.com
http://yusufrahman.blogdetik.com/2009/02/08/menelusuri-jejak-kota-
baghdad/
http://www.al-shia.org/html/id/books/001/01.html

http://umar-chan.com/index.php/agama

You might also like