Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. KERAJAAN USMANI
1
Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam – Dari Masa Klasik Hingga Modern,
Yogyakarta: LESFI, 2003. Cet. II. hal. 127-128
2
disebut Usman I.2 Dinasti Usmani berkuasa kurang lebih selama tujuh
abad. Adapun sultan-sultannya adalah sebagai berikut:3
TAHUN
No. NAMA LAHIR/MENINGGAL
MEMERINTAH
1 Usman I 1258 – 1323/1324 1300 – 1326
2 Orkhan 1288 – 1359 1326 – 1359
3 Murad I 1326 – Juni 1389 1359 – 1389
4 Bayazid I 1360 – 8 Maret 1403 1389 – 1403
5 Muhammad I 1379/1389 – 26 Mei 1403 1402 – 1421
6 Murad II 1403/1404 – 3 Feb 1451 1421 – 1451
7 Muhammad II 30 Mar 1432 – 3 Mei 1481 1451 – 1481
8 Bayazid II 1447/1448 – 26 Mei 1512 1481 – 1512
9 Salim I 1466/1467 – 22 Sep 1520 1512 – 1520
10 Sulaiman I 6 Nop1494 – 5 Sept 1566 1520 – 1566
11 Salim II 30 Mei 1524 – 13 Des 1574 1566 – 1574
12 Murad III 4 Juli 1546 – 14 Jan 1595 1574 – 1595
13 Muhammad III 26 Mei 1566 – 22 Des 1617 1595 – 1603
14 Ahmad I 18 Apr 1590 – 22 Nop 1617 1603 – 1617
15 Mustafa I 1592 – 20 Jan 1639 1617 – 1618
16 Usman II 3 Nov 1604 – 20 Mei 1622 1618 – 1622
17 Mustafa I 1592 – 20 Jan 1639 1622 – 1623
18 Murad IV 27 Juli 1612 – 9 Feb 1640 1623 – 1640
19 Ibrahim 4 Nov 1615 – 18 Agust 1648 1640 – 1648
20 Muhammad IV 2 Jan 1642 – 6 Jan 1693 1648 – 1687
21 Sulaiman II 15 Apr 1642 – 23 Jun 1691 1687 – 1691
22 Ahmad II 1 Agust 1642 – 8 Feb 1693 1691 – 1695
23 Mustafa II 5 Juni 1664 – 29 Des 1703 1695 – 1703
24 Ahmad III 12 Des 1673 – Juni 1737 1703 – 1730
25 Mahmud I 2 Agust 1696 – 14 Des 1754 1730 – 1754
26 Usman III 2 Jan 1699 – 30 Okt 1757 1754 – 1757
27 Mustafa III 28 Jan 1717 – 21 Jan 1774 1757 – 1773
28 Abdul Hamid I 20 Mar 1725 – 7 Apr 1789 1773 – 1789
29 Salim III 24 Des 1761 – 29 Juli 1808 1789 – 1807
30 Mustafa IV 8 Sep 1774 – 16 Nov 1808 1807 – 1808
31 Mahmud II 20 Juli 1785 – 1 Juli 1839 1808 – 1839
32 Abdul Majid 23 Apr 1823 – 24 Juni 1861 1839 – 1861
33 Abdul Aziz 9 Feb 1830 – 4 Juni 1874 1861 – 1876
34 Abdul Hamid II 22 Sept 1842 – 10 Feb 1918 1876 – 1909
35 Muhammad V 3 Nov 1844 – 2 Juli 1918 1909 – 1918
36 Muhammad VI 2 Feb 1861 – 15 Mei 1926 1918 – 1823
2. Perluasan Wilayah
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II, Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2008. hal. 130
3
Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 129
3
Setelah Usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-
Usmani (Raja besar keluarga Usman) pada tahun 699 H (1300 M) dia
memulai memperluas wilayah kerajaannya. Untuk mendukung hal itu,
Orkhan membentuk pasukan tangguh/pasukan baru yang dikenal
Inkhisyariyah (Janissary). Pasukan Inkhisyariyah adalah tentara Dinasti
Usmani yang terdiri dari bangsa Georgia dan Armeria yang baru masuk
Islam. Pada masa Orkhan, ia berhasil menaklukkan Broessa (Turki), Izmir
(Asia kecil), san Ankara.4
4
Ibid, hal. 130-131
5
Badri Yatim, Opcit. hal. 131
4
meninggal dan digantikan oleh Murad II. Ekspansi pada masa Murad II
diteruskan sampai ke wilayah Venesia, Salonika dan Horgaria.
3. Hasil Peradaban
6
Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 130-131
5
Bidang Ilmu Pengetahuan dan Budaya
7
Badri Yatim, Opcit. hal. 134-136
8
Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 137
6
menundukkan Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia dan
mengalahkan gubernur Bosnia (1593 M). Namun, jeleknya moral sultan
menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri.
7
armada Rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan Laut Hitam
dengan Laut Putih, dan (2) Kerajaan Usmani mengakui kemerdekaan
Kirman (Crimea).
B. KERAJAAN SYAFAWI
9
Badri Yatim, Opcit. hal. 163-166
10
Ibid, hal. 167-168
8
Kerajaan Syafawi berdiri sejak 1503-1722 M.11 Kerajaan Syafawi
berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di
Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat Syafawiyah, didirikan pada
waktu yang hampir bersamaan dengan kerajaan Usmani. Nama
Syafawiyah diambil dari nama pendirinya, Syafi al-Din12 (1252-1334) dan
nama Syafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan
politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil
mendirikan kerajaan.13
11
Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung, CV. Pustaka Setia, 2008. Cet. X.
hal. 252
12
Syekh Safiuddin Ardabeli (Ensiklopedi Islam, Jakarta, PT. Ikrar Mandiri Abadi, 2003,
Jilid 4, Cet. 11. hal. 196
13
Badri Yatim, Opcit. hal. 138
14
Ibid. hal. 146
9
Kecenderungan memasuki dunia politik, itu mendapat wujud
konkretnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460). Dinasti
Syafawi memperluas gerakannya dengan menambahkan kegiatan politik
pada kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan keagamaan ini
menimbulkan konflik antara Juneid dengan penguasa Kara Koyunlu
(Domba Hitam), salah satu suku bangsa Turki yang berkuasa di wilayah
itu. Dalam konflik tersebut, Juneid kalah dan diasingkan ke suatu tempat.
Dari tempat baru ini ia mendapat perlindungan dari penguasa Diyar Baki,
Ak-Koyunlu, juga salah satu suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun
Hasan, yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia.15 Pada tahun 1460
M, ia mencoba merebut Sircassia tetapi pasukan pimpinannya dihadang
oleh tentara Sirwan dan ia terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Ketika itu anak Juneid, Haidar masih kecil dan dalam pengasuhan
Uzun Hasan. Ketika itu kepemimpinan gerakan Syafawi baru bisa
diserahkan kepadanya secara resmi. Pada tahun 1470 M. Hubungan Haidar
dengan Uzun hasan semakin erat setelah Haidar mengawini salah seorang
putri Uzun Hasan. Dari perkawinan ini lahirlah Ismail yang dikemudian
hari menjadi Kerajaan Syafawi di Persia.16
2. Perluasan Wilayah
15
Ibid. hal. 139
16
Ibid. hal. 140
10
menguasai propinsi kaspia si Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1505-1507
M) Baghdad dan daerah barat daya Persia (1508 M), Sirwan (1509 M),
dan Khurasan (1510 M). Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah
kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit
Subur (Fortile Crescent).
17
Ibid. hal. 141-142
11
terdiri atas budak-budak yang berasal dari tawanan perang bangsa
Georgia, Armenia, dan Sircassia yang telah ada sejak Raja Tahm I.
d. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani
e. Berjanji tidak akan menghina tiga khalifah dalam khutbah jum’at.18
3. Hasil Peradaban
a. Bidang Ekonomi
18
Dedi Supriadi, Opcit. hal. 254-255
12
Pada bidang seni, kemajuan nampak begitu terlihat dalam gaya
arsitektur bangunan-bangunannya, seperti terlihat pada Masjid Syah
(1611 M), dan Masjid Syaikh Lutf Allah (1603 M).19
C. KERAJAAN MUGHAL
19
Badri Yatim, Opcit. hal. 144-1145
20
Ibid. hal. 156
21
Ibid. hal. 158-159
13
berhasil menguasai punjab dan meneruskannya ke Delhi tahun 1526 M.
Sejak saat itu babur dapat menguasai India dan mendirikan dinasti Mughal
yang beribukota di Delhi.22 Kerajaan Mughal mulai berkuasa sejak 1526
sampai 1707 M. kerajaan ini memiliki sultan-sultan yang besar dan
terkenal pada abad ke-17 yaitu Akbar (1556 – 1606 M), Jengahir (1605 –
1627 M), dengan permaisurinya Nur Janah, Syah jehan (1628 – 1658 M),
dan Aurengzeb (1659 - 1707 M).23
2. Kekuasaan Mughal
22
Siti Maryam dkk, Sejarah Peradaban Islam – Dari Masa Klasik Hingga Modern,
Yogyakarta: LESFI, 2003. Cet. II. hal. 184
23
Dedi Supriadi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008. Cet. X.
hal. 261
14
Penguasa Mughal ketiga adalah Jahangir, putra Akbar (1605 –
1628 M). Jahangir adalah penganut Ahlussunnah Wal Jama’ah, sehingga
Din –i-Ilahi yang dibentuk ayahnya menjadi hilang pengaruhnya.
Pemerintahan Jahangir juga diwarnai dengan pemberontakan di Ambar
yang tidak mampu dipadamkan.
15
3. Hasil Peradaban
a. Bidang Ekonomi
b. Bidang Seni
1) Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair
istana, baik yang berbahasa Persia maupun India.
2) Karya-karya arsitektur yang indah dan
mengagumkan antara lain:
- Istana Fatpur Sikri di Sikri, Cila dan Masjid-masjid yang indah
pada masa Akbar
- Taj Mahal di Agra, Masjid Raya Delhi dan Istana Indah di
Lahore pada masa Syah Jehan.25
25
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II, Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2008. hal. 150-151
26
Siti Maryam dkk, Opcit, hal. 185
16
pasukan darat. Bahkan, mereka kurang terampil dalam
mengoperasikan persenjataan Mughal sendiri.
27
Badri Yatim, Opcit, hal. 163
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
3. Kerajaan Mughal didirikan oleh Zahirudin Babur (1526 - 1530 M). dan
Peradaban yang diukir oleh kerajaan Mughal yakni pada bidang ekonomi,
seni, dan ilmu pengetahuan. Kemunduran Kerajaan Mughal disebabkan karena
terjadi strategi dalam pembinaan kekuatan, kemerosotan moral dan hidup
mewah di kalangan elit politik, pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar”
dalam melaksanakan ide-idenya, semua pewaris tahta kerajaan adalah orang
yang lemah dalam bidang kepemimpinan.
18
Daftar Pustaka
Ensiklopedi Islam, Jilid 4, Cet. 11. 2003, PT. Ichtiar Baru van Hoeve : Jakarta
Maryam dkk, Siti. Sejarah Peradaban Islam - Dari Masa Klasik Hingga Modern.
Cet. II. 2003. LESFI : Yogyakarta.
Supriadi, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Cet. X. 2008. CV. Pustaka Setia :
Bandung.
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II. 2008. PT.
Rajagrafindo Persada : Jakarta.
19