You are on page 1of 2

boni.agung@gmail.com / http://info-csr.blogspot.

com

PEMETAAN PROGRAM CSR

Saat ini banyak organisasi memetakan program –program CSR nya dan Program-
program CSR akan jatuh pada salah satu kategori: meminimumkan dampak negatif
(termasuk pengkompensasiannya) atau memaksimumkan dampak positif. Pengkategorian
ini lebih jauh diuraikan berdasar pemangku kepentingannya. Artinya, program CSR
perusahaan dibuat berdasar kepentingan sahih kelompok tertentu, yang didekati
(langsung atau melalui fasilitator) untuk mengetahui pandangannya tentang apa yang
seharusnya dilakukan.

Menjadi mudah apabila perusahaan telah melakukan pemetaan pemangku


kepentingan terlebih dahulu. Hasil pemetaaan menjadi urutan prioritas program CSR
untuk tiap pemangku kepentingan. Langkah berikut, perusahaan melakukan penyesuaikan
dengan kebijakan dan ketersediaan sumberdaya; serta merundingkan mekanisme berbagi
sumberdaya (resource matching) antara semua pihak, termasuk masyarakat. Setelah
prioritas dan ketersediaan sumberdaya diketahui, dilakukan penyusunan program jangka
panjang hingga pendek. Sedang organisasi pelaksananya dibuat dengan memasukkan
masing-masing pemangku kepentingan, untuk memastikan program yang disusun
dilaksanakan sesuai rencana.

Bagaimana strategi terbaik pelaksanaan program CSR? Apakah harus dilakukan


langsung oleh perusahaan?

Kondisonal, tergantung kapasitas perusahaan dan seluruh pemangku


kepentingannya: dikerjakan sendiri, dilaksanakan bersama mitra, atau diserahkan ke
pihak tertentu. Biasanya yang melakukan sendiri mendasarkan pertimbangan adanya
kontrol penuh atau karena belum mamadainya kapasitas manajerial dan teknis para
pemangku kepentingan. Di ekstrem lain, perusahaan mungkin berpendapat tidak
memiliki kompetensi melakukan kegiatan-kegiatan CSR sendiri, hingga lebih baik
diserahkan (disubkontrakkan) ke pihak yang lebih mampu.

1
boni.agung@gmail.com / http://info-csr.blogspot.com

Masing-masing pendekatan punya kekurangan dan kelebihan. Namun di berbagai


literatur pendekatan kemitraan (terutama kemitraan tiga sektor) digambarkan sebagai
yang paling besar kemungkinan keberhasilannya. Penyebabnya adalah sifat berbagi
sumberdaya dari pendekatan ini serta dipersyaratkannya kontrol dan transparansi.
Pendekatan ini dapat pula meminimumkan duplikasi dengan program pembangunan
pemerintah atau pekerjaan dampingan organisasi masyarakat sipil.

You might also like