Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Dago Plaza merupakan salah satu contoh indoor mall3 yang banyak
dikunjungi oleh kumpulan anak muda. Karena Dago Plaza tidak terlalu diminati
banyak pengunjung, maka Dago Plaza pun mengalami perubahan sistem : dari
suatu ruang publik dimana aktivitas yang terjadi berada di dalam bangunan
(Indoor Mall) menjadi ruang publik yang aktivitasnya sebagian besar terjadi diluar
bangunan.
1 Public Space adalah suatu ruang yang terbentuk atau didesain sedemikian rupa sehingga ruang tersebut
dapat menampung sejumlah besar orang (publik) dalam melakukan aktifitas-aktifitas yang bersifat publik sesuai
dengan fungsi public space tersebut. Sumber : Sudibyo, 1981
2 Ambiguitas adalah sifat atau hal yg bermakna dua; kemungkinan yg mempunyai dua pengertian; 2
ketidaktentuan; ke-tidakjelasan; 3 kemungkinan adanya makna atau penafsiran yg lebih dr satu atas suatu
karya sastra; 4 Ling kemungkinan adanya makna lebih dr satu dl sebuah kata, gabungan kata, atau kalimat;
ketaksaan. Sumber : Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3 Indoor Mall adalah bangunan tertutup multilantai yang diisi oleh berbagai jenis unit retail dalam satu struktur
yang kompak, sehingga para pengunjung mudah mengakses dari satu unit ke unit retail yang lain. Sumber :
Endra Saleh Atmawidjaja Msc, DEA
Transformasi Tatanan Public Space Akibat Ambiguitas Penempatan Fungsi Pada Mall
BAB I - PENDAHULUAN
1. Apa saja penyesuaian yang terjadi pada tatanan public space ketika Dago
Plaza menjadi ambigu?
2. Bagaimanakah proses transformasi yang terbentuk akibat dari
penyesuaian tersebut?
4 idem
Transformasi Tatanan Public Space Akibat Ambiguitas Penempatan Fungsi Pada Mall
BAB I - PENDAHULUAN
Transformasi Tatanan Public Space Akibat Ambiguitas Penempatan Fungsi Pada Mall
BAB I - PENDAHULUAN
Obyek studi yang dibahas adalah Dago Plaza, Bandung dan lingkungan
sekitarnya. Berikut data-data umum bangunan Dago Plaza :
Gambar 1.2. Tampak Dago Plaza Gambar 1.4. Jalan Ir. H. Juanda
Sumber : www.bandungtourism.com Sumber : Dokumen Pribadi
Transformasi Tatanan Public Space Akibat Ambiguitas Penempatan Fungsi Pada Mall
BAB I - PENDAHULUAN
5 Konsep ini dimunculkan karena adanya persaingan ketat antara mall-mall di Bandung sehingga menuntut
masyarakat agar lebih aware terhadap keberadaan Dago Plaza. Entertainment building dipahami oleh
manejemen Dago Plaza sebagai gedung atau tempat hiburan dengan kata lain sebagai place for hangout untuk
para pengunjung. Sumber : Skripsi Ridha Robani Latifa, Unpad, Fakultas Ilmu Komunikasi.
Transformasi Tatanan Public Space Akibat Ambiguitas Penempatan Fungsi Pada Mall