Professional Documents
Culture Documents
Dalam metodologi penelitian, kita mungkin sering menyebut istilah populasi dan
sampel. Populasi, atau bisa di sebut dengan “Universe” adalah keseluruhan elemen yang
akan di jelaskan oleh seorang peneliti dalam penelitiannya. Sedangkan populasi tersebut
bisa berbentuk/objek air, udara, desa, desa, ataupun manusia. Populasi bisa memiliki
jumlah yang besar maupun kecil, serta bisa diketahui sifat ataupun variasinya, mungkin
itu heterogen atau homogen. Namun di sini, populasi tidak boleh di kacaukan dengan
sampel.
Sampel adalah perwakilan dari populasi. Dalam hal ini, jika jumlah sampel dan populasi
adalah sama, maka penelitian tersebut dinamakan dengan sensus. Sering terjadi dalam
penelitian, jumlah sampel yang di ambil lebih sedikit daripada jumlah populasinya.
Namun yang terpenting adalah cara mengambil sampel (sampling techniques). Karena
dalam sampel yang berjumlah besar bisa menyesatkan jika teknik samplingnya salah.
Sebaliknya, sampel kecil sudah cukup memadai jika teknik samplingnya benar.
Ujuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, semakin homogen
popukasi maka akan semakin kecil sampelnya. Semakin heterogen populasi akan
semakin besar sampelnya. Oleh karena itu, dalam metodologi penelitian dikenal beberapa
macam teknik sampling, misalnya teknik acak (random), acak terstrata, clauster,
accidental atau convenient, serta purposif.
Populasi dan sampel juga tidak boleh di kacaukan dengan responden. Banyak penelitian
yang mempunya populasi dan sampel, tetapi tidak mempunyai responden. Selain itu
banyak juga penelitian yang tidak mempunyai populasi dan sampel, tetapi membutuhkan
responden. Responden adalah orang yang memberikan kita informasi sesuai dengan
permintaan ataupun pertanyaan kita. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, responden
disebut dengan istilah ‘key-infoman’
3 komentar:
Ryo Al - Ibnu Shoddiq mengatakan...
bungalovemegmail.com mengatakan...
bagus,si. artikelnya.
bungalovemegmail.com mengatakan...
Poskan Komentar
Mengapa peneliti itu mempelajari sampel bukan populasi? Pada dasarnya sampel pada
penelitian didasari oleh pertimbangan efisiensi sumberdaya (waktu, biaya, dan tenaga).
Disamping itu, studi populasi seringkali tidak mungkin untuk dilakukan untuk jangka
panjang, apabila karakteristik subyek dan fariabel penelitiannya meyangkut aspek
perkembangan (development).Misalnya penelitian terhadap kelompok remaja usia 15 ± 17
tahun ± tidak dapat dilakukan bila pelaksanaannya memerlakukan waktu bertahun-tahun,
dikarenakan kemudian akan banyak individu yang semula memenuhi ciri populasi menjadi
individu yang tidak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan bertambahnya usia sebagian
dari mereka. Karena itulah populasi yang homogen akan memudahkan dalam teknik
pengambilan sampel, biasanya peneliti cukup menggunakan teknik acak sederhana.3
Pengertian sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek
yang merupakan sumber data.4 Sampel sering juga disebut sebagai ³contoh,´ yaitu himpunan
bagian (subset) dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan
gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut
penarikan sampelata u sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu melaksanakan
penelitian disebut target population, sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan
penelitian disebut sampling population. Daftar nama satuan analisis padas ampli ng
population ini sering disebut dengan sample frame. Target populationda n sampling
population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan waktu antara perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Dalam jarak waktu tersebut populasinya bisa berubah, bertambah,
atau berkurang karena berbagai sebab. Oleh karena itu, jarak waktu antara perencanaan dan
pelaksanaan jangan terlalu lama.
Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalahc ar a penarikan sampel dan
ukuran besar sampel. Hal ini sangat tergantung pada sifat populasi, terutama pada
ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori
-kategori tertentu. Atau,
dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Oleh karena itu, sebelum sampel
ditentukan, perlu digambarkan terlebih dahulu karakteristik populasi yang diteliti, terutama
3 Masyhuri, Mzainuddin,Op.Cit., hlm. 152-153
4 Sukandarrumidi,Op.Cit., hlm. 50
untuk mengetahui sejauh mana keragaman atau variasi di antara satuan-satuananalisis dalam
populasi yang bersangkutan.5
1.Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel
a.Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi;
Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel
juga dicirikan oleh hal yang sama.
b.Mewakili dari populasi
Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil
sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota
populasi.
c. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis
Berkaitan dengan keterangan di atas maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh
anggota populasi.
2. Tujuan pengambilan sampel
a. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akan lebih bermanfaat
apabilacara pengujian obyek dilakukan hingga rusak.
b. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha untuk
membuat generalisasi hasil analisis.
c. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun tenaga peneliti.
Untuk itu dalam persoalan penarikan sampel dari sejumlah populasi agar tidak terjadi
kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan.
3. Taapan menentukan sampel
Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru
mengakibatkan hasil penelitian akanbi as atau tidak valid.Tahapan tersebut adalah:
a.Tentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru
kemudian menentukan populasi).
b. Batasi luasnya dengan menegaskan karakteristik populasi kateoritis dengan cara
melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang
lingkup dalam usaha melakukan generalisasi.
5 W.Gulo. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hal. 78-79
Mengapa peneliti itu mempelajari sampel bukan populasi? Pada dasarnya sampel pada
penelitian didasari oleh pertimbangan efisiensi sumberdaya (waktu, biaya, dan tenaga).
Disamping itu, studi populasi seringkali tidak mungkin untuk dilakukan untuk jangka
panjang, apabila karakteristik subyek dan fariabel penelitiannya meyangkut aspek
perkembangan (development).Misalnya penelitian terhadap kelompok remaja usia 15 ± 17
tahun ± tidak dapat dilakukan bila pelaksanaannya memerlakukan waktu bertahun-tahun,
dikarenakan kemudian akan banyak individu yang semula memenuhi ciri populasi menjadi
individu yang tidak lagi tercakup dalam populasi sejalan dengan bertambahnya usia sebagian
dari mereka. Karena itulah populasi yang homogen akan memudahkan dalam teknik
pengambilan sampel, biasanya peneliti cukup menggunakan teknik acak sederhana.3
Pengertian sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari obyek
yang merupakan sumber data.4 Sampel sering juga disebut sebagai ³contoh,´ yaitu himpunan
bagian (subset) dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan
gambaran yang benar tentang populasi. Pengambilan sampel dari suatu populasi disebut
penarikan sampelata u sampling. Populasi yang ditarik sampelnya pada waktu melaksanakan
penelitian disebut target population, sedangkan populasi yang diteliti pada waktu melakukan
penelitian disebut sampling population. Daftar nama satuan analisis padas ampli ng
population ini sering disebut dengan sample frame. Target populationda n sampling
population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan waktu antara perencanaan dan
pelaksanaan penelitian. Dalam jarak waktu tersebut populasinya bisa berubah, bertambah,
atau berkurang karena berbagai sebab. Oleh karena itu, jarak waktu antara perencanaan dan
pelaksanaan jangan terlalu lama.
Masalah yang dihadapi dalam penarikan sampel adalahc ar a penarikan sampel dan
ukuran besar sampel. Hal ini sangat tergantung pada sifat populasi, terutama pada
ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori
-kategori tertentu. Atau,
dengan kata lain tergantung pada variasi populasi. Oleh karena itu, sebelum sampel
ditentukan, perlu digambarkan terlebih dahulu karakteristik populasi yang diteliti, terutama
3 Masyhuri, Mzainuddin,Op.Cit., hlm. 152-153
4 Sukandarrumidi,Op.Cit., hlm. 50
untuk mengetahui sejauh mana keragaman atau variasi di antara satuan-satuananalisis dalam
populasi yang bersangkutan.5
1.Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh sampel
a.Mempunyai sifat yang dimiliki oleh populasi;
Apabila populasi dicirikan oleh warna, dimensi dan kekerasan bahan maka sampel
juga dicirikan oleh hal yang sama.
b.Mewakili dari populasi
Apabila dari sejumlah anggota populasi sesudah dipertimbangkan cukup diambil
sebuah sampel maka hasil pengujian sampel tersebut akan mewakili seluruh anggota
populasi.
c. Dapat digunakan untuk menggeneralisasi hasil analisis
Berkaitan dengan keterangan di atas maka hasilnya akan berlaku untuk seluruh
anggota populasi.
2. Tujuan pengambilan sampel
a. Untuk mereduksi jumlah obyek yang akan diteliti, hal ini akan lebih bermanfaat
apabilacara pengujian obyek dilakukan hingga rusak.
b. Dengan membatasi jumlah populasi bahkan wilayah populasi berusaha untuk
membuat generalisasi hasil analisis.
c. Berusaha untuk mempersingkat waktu, memperkecil dana ataupun tenaga peneliti.
Untuk itu dalam persoalan penarikan sampel dari sejumlah populasi agar tidak terjadi
kekeliruan dalam melakukan penelitian perlu dipenuhi beberapa persyaratan.
3. Taapan menentukan sampel
Tahapan ini perlu dicermati dengan seksama, karena pengambilan sampel yang keliru
mengakibatkan hasil penelitian akanbi as atau tidak valid.Tahapan tersebut adalah:
a.Tentukan populasi terlebih dahulu (jangan dibalik menentukan jumlah sampel, baru
kemudian menentukan populasi).
b. Batasi luasnya dengan menegaskan karakteristik populasi kateoritis dengan cara
melakukan identitas dan inventarisasi terhadap sifat-sifat populasi sebagai ruang
lingkup dalam usaha melakukan generalisasi.
5 W.Gulo. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT Grasindo, 2007)., hal. 78-79
5,populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau segala sesuatu yang memiliki
karakteristik tertentu.
sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili populasi tersebut.
contoh; semua siswa yang ada dalam sebuah kelas dikatakan sebagai suatu populasi,
sampelnya adalah beberapa siswa yang mewakili kelas tersebut.
ada beberapa metode pemilihan sampel:
1.Probabiliy sampling
Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) opulasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
2.Simple random sampling
Teknik pengambilan sampel dari populasi sangat sederhana dengan cara mengambil acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Dengan sayarat anggota populasi
homogen
3.Proportionate stratified random sampling
Teknik pengambilan sampel bila populasi tidak homogen dan berstrata secara
proporsional
4.Disproportionate staratified ramdom sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrtata tapi
kurang proporsional
5.Cluster sampling
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila objek ayang akan
diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara
6.Non-probability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
7.Sampling sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut
8.Sampling kuota
Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah yang diinginkan
9.Sampling insidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
10.Sampling purposive
Teknik penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu, penelitian tentang kualitas
makanan maka sampelnya orang ahli makanan
11.Sampling jenuh
Teknik pennetuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
12.Snowball sampling
Teknik1.1 PENGERTIAN SAMPEL
Dalam ilustrasi kita sering menyebut istilah populasi dan sample. Agar diperoleh
pemahaman yang seragam, secara ringkas tentang pengertian-pengertian dasar berikut:
Sampel : sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu
materi referensi:
http://skripsimahasiswa.blogspot.com/200…
• 2 tahun lalu
6
Dalam ilustrasi kita sering menyebut istilah populasi dan sample. Agar diperoleh
pemahaman yang seragam, secara ringkas tentang pengertian-pengertian dasar berikut:
Sampel : sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu
Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
pertama :populasi terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya
jumlah siswa SMA Negeri 8 Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah
guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak terbatas dimana banyak populasinya tidak
bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di sungai X, berapa liter
pasang surut air laut pada bulan purnama.
Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.
Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi
populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam
mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil
keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data
terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan
sampel.
Keuntungan menggunakan sampel adalah
1. memudahkan peneliti
2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.
4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau
melokalisir efek destruktifd dari perlakuan.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari
populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan
penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58
orang.
Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah
sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih
dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.
1. probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan
yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik
ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota
populasi tersebut.
370
-------------- = 77.24 = 77 orang
370*0.1^2 + 1
guru BP : 1 orang
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 371 orang
Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
pertama :populasi terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya
jumlah siswa SMA Negeri 8 Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah
guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak terbatas dimana banyak populasinya tidak
bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di sungai X, berapa liter
pasang surut air laut pada bulan purnama.
Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.
Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi
populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam
mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil
keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data
terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan
sampel.
Keuntungan menggunakan sampel adalah
1. memudahkan peneliti
2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.
4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau
melokalisir efek destruktifd dari perlakuan.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari
populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan
penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58
orang.
Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah
sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih
dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.
1. probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan
yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik
ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota
populasi tersebut.
370
-------------- = 77.24 = 77 orang
370*0.1^2 + 1
guru BP : 1 orang
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 371 orang