Professional Documents
Culture Documents
com
Hingga saat ini masih terjadi perdebatan di anatara para akedemisi dan praktisi
dan entrepreneur antara yang menyatakan CSR hanya menambah beban perusahaan dan
yang meyakini kinerja sosial penting dan berdampak hubungan positif dengan provit .
Pendapat tidak menguntungkan biasanya mengikuti pendirian Milton Friedman atau,
baru-baru ini, David Henderson, yang melabel CSR sebagai misguided virtue atau
kebaikan yang salah alamat. Sedangkan menurut Friedman dan Henderson
berpendirian bahwa tanggung jawab berada di pundak individu, bukan perusahaan.
Sebaliknya kalangan yang melihat kekuasaan bisnis kini sudah sangat besar, tidak setuju
perusahaan tak dapat diwajibkan pertanggungjawaban terhadap tindakan organisasi nya.
Kebijaksanaan universal menyetujui bahwa tanggung jawab membesar bersamaan
dengan kekuasaan, sebab itu perusahaan tidak lagi dapat mengelak dengan kewajiban
menyisihkan sebagian dari provitnya untuk program CSR.
Sejumlah besar penelitian telah membuktikan kinerja sosial dan kinerja finansial
perusahaan berkorelasi positif. Dan karenanya perdebatan mengenai keuntungan
menjalankan CSR sesungguhnya dapat dianggap sudah berakhir. Penelitian Marc
Orlitzky, Frank Schmidt, dan Sara Rynes pada 2003, menggunakan data 52 penelitian
sebelumnya dengan jumlah kasus 33.878 perusahaan yang merentang selama 30 tahun,
merupakan bukti terkuat hingga saat ini. Kalau pun ada yang ’’membuktikan sebaliknya,
bahwa tidak ada kaitan erat antara kinerja sosial dengan kinerja finansial perusahaan,
kesimpulannya hanya didasarkan pada kasus-kasus anekdotal berskala kecil.
Telah ditunjukkan oleh banyak studi kasus, perusahaan memperoleh banyak keuntungan
bila keberadaan jangka panjangnya terjamin. Keberlangsungan perusahaan ini erat berkait
1
boni.agung@gmail.com / http://info-csr.blogspot.com
dengan reputasi, yang diperoleh melalui hubungan baik dengan seluruh pemangku
kepentingan.
2
boni.agung@gmail.com / http://info-csr.blogspot.com