You are on page 1of 4

Gaya van der Waals

• Gaya van der Waals dalam ilmu kimia merujuk pada salah satu jenis gaya
antara molekul. Istilah ini pada awalnya merujuk pada semua jenis gaya
antar molekul, dan hingga saat ini masih kadang digunakan dalam
pengertian tersebut, tetapi saat ini lebih umum merujuk pada gaya-gaya
yang timbul dari polarisasi molekul menjadi dipol.
• Hal ini mencakup gaya yang timbul dari dipol tetap (gaya Keesom), dipol
rotasi atau bebas (gaya Debye) serta pergeseran distribusi awan elektron (
gaya London).
• Nama gaya ini diambil dari nama kimiawan Belanda Johannes van der
Waals, yang pertama kali mencatat jenis gaya ini. Potensial Lennard-Jones
 sering digunakan sebagai model hampiran untuk gaya van der Waals
sebagai fungsi dari waktu.
• Interaksi van der Waals teramati pada gas mulia, yang amat stabil dan
cenderung tak berinteraksi. Hal ini menjelaskan sulitnya gas mulia untuk
mengembun. Tetapi, makin besar ukuran atom gas mulia (makin banyak
elektronnya) makin mudah gas tersebut berubah menjadi cairan.
Persamaan keadaan
• Penggunaan paling umum dari sebuah persamaan keadaan adalah dalam
memprediksi keadaan gas dan cairan. Salah satu persamaan keadaan paling
sederhana dalam penggunaan ini adalah hukum gas ideal, yang cukup akurat
dalam memprediksi keadaan gas pada tekanan rendah dan temperatur tinggi.
Tetapi persamaan ini menjadi semakin tidak akurat pada tekanan yang makin
tinggi dan temperatur yang makin rendah, dan gagal dalam memprediksi
kondensasi dari gas menjadi cairan. Namun demikian, sejumlah persamaan
keadaan yang lebih akurat telah dikembangkan untuk berbagai macam gas dan
cairan. Saat ini, tidak ada persamaan keadaan tunggal yang dapat dengan
akurat memperkirakan sifat-sifat semua zat pada semua kondisi.
• Selain memprediksi kelakuan gas dan cairan, terdapat juga beberapa
persamaan keadaan dalam memperkirakan volume padatan, termasuk transisi
padatan dari satu keadaan kristal ke keadaan kristal lainnya. Terdapat juga
persamaan-persamaan yang memodelkan bagian dalam bintang, termasuk 
bintang netron. Konsep yang juga berhubungan adalah mengenai fluida
sempurna di dalam persamaan keadaan yang digunakan di dalam kosmologi.
Persamaan keadaan Van der Waals
• Pada 1873, J. D. van der Waals memperkenalkan persamaan keadaan pertama
yang diturunkan dengan asumsi sebuah volume terbatas yang ditempati oleh
molekul gas penyusun.[1]Persamaan baru tersebut merevolusi studi mengenai
persamaan keadaan, dan makin dikenalkan melalui persamaan keadaan Redlich-
Kwong dan modifikasi Soave pada Redlich-Kwong.
• Contoh-contoh persamaan keadaan:
Pada persamaan-persamaan di bawah ini, variabel-variabel didefinisikan sebagai
berikut:
P = tekanan
V = volume
n = jumlah mol zat
Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan
T = temperatur (K)
R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(mol·K))
Hukum gas ideal klasik

• Hukum gas ideal klasik dapat dituliskan sebagai berikut:

Hukum gas ideal dapat juga diekspresikan sebagai berikut:

Dimana ρ adalah kerapatan, γ indeks adiabatik, dan e energi dalam.


Bentuk terakhir adalah murni dalam suku-suku kuantitas intensif
dan berguna ketika mensimulasikan persamaan Euler karena
mengekspresikan hubungan antara energi dalam dan bentuk-bentuk
energi lain (seperti energi kinetik), sehingga memperkenankan
simulasi untuk mematuhi Hukum Pertama.

You might also like